Risiko yang Timbul ketika Bertransaksi Forex di PT. Monex Investindo

commit to user 70 Seseorang harus mampu mengatur diri untuk tetap berpikir jernih ketika ingin mengambil posisi. Jangan tergiur dengan profit dan jangan terlalu takut untuk loss karena kalah dalam trading itu adalah hal yang biasa.

2. Risiko yang Timbul ketika Bertransaksi Forex di PT. Monex Investindo

Futures Cabang Solo Transaksi forex memang menjanjikan profit yang besar ketika posisi yang kita pasang itu tepat, namun semua itu tentu memiliki risiko yang tidak kecil. Jenis risiko yang mungkin timbul antara lain: a. Risiko Pasar Risiko pasar sudah ada sebelum investor terlibat di dalam ataupun sesudahnya. Investor tidak dapat melakukan apa-apa terhadap risiko ini kecuali mampu mengenal, menganalisa, dan mencari cara untuk mengatasinya. Misalnya inflasi dan pengangguran. Tingginya inflasi membuat beberapa perusahaan harus memberhentikan sebagian karyawan, hal ini berpengaruh terhadap ketahanan perusahaan dalam trasaksi. Makin dikit modal yang dimiliki otomatis perusahaan menghentikan sejenak transaksi untuk menghindari kerugian jika loss atau kalah. b. Risiko Perubahan Harga dan Voltalitas Perubahan harga pasar ini tentunya menciptakan manajemen risiko tersendiri bagi aktifitas trading investor. Saham yang berkapital besar bergerak lebih stabil daripada yang kecil. Forex juga sama, beberapa mata commit to user 71 uang bergerak lebih stabil disbanding yang lain. Volatilitas yang tinggi disertai range pergerakan yang besar bisa memaksa investor melonggarkan batasan risiko yang sudah investor tentukan. c. Risiko Likuiditas Untuk melikuidasi posisi saham, biasanya data investor akan diinput dalam daftar antrian. Jika pasar turun dan pembeli sulit ditemukan, investor dapat melikuidasi posisi namun dengan kerugian yang besar. Manajemen risiko likuiditas seperti ini bagi instrument futures atau derivative lain sangat minim, terutama setelah adanya aktivitas online trading yang memudahkan untuk bertransaksi secara elektronik. d. Risiko Leverage dan Margin Risiko leverage diartikan sebagai manajemen risiko bagi penggunan modal yang besar dibanding modal yang disetor. Misal si investor membeli atau menjual seharga 100.000 dengan hanya menyetorkan 1.000, jaminan itu bukan jumlah maksimum kerugian ketika pasar bergerak berlawanan dengan posisi yang diambil investor. Tapi sebagian modal yang yang disetorkan juga menanggung risiko tersebut. Hal ini karena leverage mengandung dana pinjaman dan harus dibayar kepada broker jika transaksi buruk. e. Risiko overnight commit to user 72 Untuk manajemen risiko instrument berjangka, investor menyimpan posisi overnight. Berita tentu dapat mempengaruhi pasar sehingga kadang harga tidak bergerak sesuai posisi yang dipasang. Hal itu yang membuat investor memilih untuk “menginap” dan tentu ada biaya untuk itu. Terkadang investor tidak dapat menyimpan order likuidasi ketika pasar tutup. Sehingga posisi overnight perlu dipertimbangkan. Selain itu ada pula faktor penggerak pasar yang mempengaruhi tinggi rendahnya permintaan terhadap mata uang, yaitu: a. Suku Bunga Sangat penting memperhatikan tingkat suku bunga. Hal ini dikarenakan pengaruhnya yang sangat besar terhadap pasar. Makin tinggi suku bunga maka makin banyak modal yang masuk dan dengan sndirinya akan meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara yang bersangkutan. b. Kinerja Ekonomi Data ekonomi merupakan indicator penting yang menunjukkan kesehatan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditunjukkan oleh data dimana data tersebut dapat mendorong laju inflasi yang kemudian dapat membuat bank sentral menaikkan tingkat suku bunga. c. Event Politik commit to user 73 Dibanding instrumen lain, pasar Forex adalah pasar yang paling responsif terhadap event politik bahkan terkadang lebih, dibanding efek yang ditimbulkan oleh faktor ekonomi. Hal ini terjadi karena faktor keamanan suatu negara merupakan hal penting dalam investasi. Ketidakstabilan yang muncul membuat investor bisa menarik modal kapan saja dan memindahkannya ke perusahaan lain. d. Sentimen Pasar Sentimen pasar terbentuk akibat terpenuhi atau tidak permintaan pasar yang terjadi berulang-ulang. Dalam kondisi yang buruk kecenderungan mata uang untuk turun akan makin kuat, bahkan berita ekonomi tentang kenaikkan suku bunga pun belum tentu dapat merubah pergerakan harga. e. Intervensi Pemerintah Bank Sentral dapat melakukan intervensi di Pasar Mata Uang dengan melakukan pembelian atau penjualan sepanjang pergerakan pasar tidak sesuai dengan kebijakan moneter yang dianut. Intervensi terkadang dilakukan secara bersama-sama oleh beberapa negara untuk memperkuat efeknya terhadap mata uang.

3. Mengelola Risiko Transaksi Forex di PT. Monex Investindo Futures Cabang