Pedoman Wawancara Tes Hasil Belajar Catatan Lapangan

46 E. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini pengumpulan dan mengenai pelaksanaan dan hasil dari program tindakannya akan dilakuakan dengan menggunakan beberapa instrument penelitian sebagai berikut :

1. Pedoman Observasi

Pedemoan observasi adalah pedemoan yang digunakan ketika observasi yang di dalamnya berisi aspek-aspek yang akan diamti pada saat observasi. Pedemoman observasi merupakan alat dari teknik observasi.Sedangkan Wiriaatmadja 2005 : 104 menyatakan bahwa “ observasi adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori “. Kegiatan tersebut berkenaan dengan cara guru mengajar dan siswa belajar. Observasi atau pengamatan dilakuakan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa pada waktu penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang mengartikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS di kelas IV SDN Tegalkalong II. Ketika pembelajaran, kinerja guru diamati dan dinilai. Karena penerapan teknik permainan scramble ini sangat tergantung dari kegiatan guru dalam menyajikan materi dan mengarahkan siswa dalam bekerja sama saat melakukan teknik permainan scramble untuk mengartikan simbol-simbol pada peta. Untuk mengecek penerapan teknik permainan scramble ini aspek yang dijadikan bahan observasi adalah kinerja guru pada saat membelajarkan siswa dengan menerapkan teknik permainan scramble tersebutdan aktivitas siswa saat belajar. Instrumen observasi yang berupa pedoman observasi terlampir.

2. Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya dan lebih mendalam pada responden yang jumlah sedikit. Esterberg Sugiono, 2005: 72 mengidentifikasikan “wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”. 47 Wawancara ini dilakukan untuk mendaptkan informasi dari siswa untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemuinya selama penerapan teknik permainan scramble untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mengrtikan simbol-simbol pada peta Kab. Sumedang. Selain itu untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui oleh guru pada saat melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan teknik permainan scramble di kelas. Instrument wawancara yang berupa pedoman wawancara telampir.

3. Tes Hasil Belajar

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan serta alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Menurut Arikunto, Suharsini 2006: 105 “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Jenis tes yang dilakukan adalah proses dan post tes. Tes untuk mengukur kemampuan siswa setelah diterapkannya teknik permainan scarmble. Pemberian tes hasil belajar berupa tes tertulis yang berbentuk soal isian. Untuk mengukur aspek afektif dan psikomotor siswa pada saat proses belajar mengajar dengan menerapkan teknik permainan scramble secara kelompok. Tujuannya untuk memperoleh data mengenai tingkat keberhasilan siswa dalam materi tentang simbol-simbol pada peta. Instrumen tes hasil belajar telampir.

4. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan salah satu alat dari teknik observasi yang berisi catatan seluruh kejadian penting atau hasil temuan peneliti selama kegiatan pembelajaran dengan penerapan teknik permainan scramble. Men urut Wiriaatmadja 2005: 125 “Kejadian yang dicata ketika kejadian sedang berlangsung jangan ditunda”. Observer dan peneliti mendiskusikan temuan atau kejadian penting yang berkenaan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik permaianan scramble. Dalam catatan lapangan ini yang dicatat adalah prilaku guru dalam menerapkan teknik 48 permainan scramble dan prilaku siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Instrumen catatn lapangan yang berupa format catatan lapangan terlampir.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, pengolahan data dilakukan melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data dan penyimpulan. Reduksi data adalah proses penyederhanaan melalui seleksi, artinya bahwa tidak semua data yang diperoleh dilapangan disesuaikan dengan tujuan penelitian yang harus dicapai. Kegiatan mereduksi data dapat juga dilakukan melalui diskusi dengan teman yang dipandang ahli atau melakukan konfirmasi dengan dosen pembingbing. Tahap kedua yaitu paparan data, yakni proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif. Penyajian data ini dilakukan untuk memudahkan apa yang terjadi kemudian merencanakan kerja selanjutnya. Tahap ketiga adalah penyimpulan data, yakni proses pengambilan intisari dan penyajian data yang telah diorganisir dalam pernyataan kalimat dan atau formal yang singkat dan padat tapi mengandung arti yang luas. Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari data proses dan data hasil. Berikut teknik pengolahan data proses dan data pengolahan data hasil.

a. Teknik Pengolahan Data Proses

Teknik pengolahan data dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengolahan analisis dengan data kualitatif. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dari hasil observasi berupa aktivitas siswa dan kinerja guru, respon, pendapat atau pandang siswa melalui wawancara, dan dari hasil catatn lapangan berupa kejadian-kejadian yang dianggap penting selama proses pembelajaran berlangsung.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL TREFFINGER DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SIMBOL-SIMBOL PETA PENERAPAN MODEL TREFFINGER DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SIMBOL-SIMBOL PETA PROVINSI JAWA TENGAH SISWA KELAS 1V MIM KRAKITAN B

0 0 17

PENERAPAN PEMBELAJARAN PASSING BERVARIASI UNTUK MENINGKATKAN CHEST PASS PERMAINAN BOLA TANGAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 8 63

MENINGKATKAN GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK DI KELAS IV SDN BAGINDA II KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 412

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMASALAHAN SOSIAL KELAS IV SDN KEBONHUI KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 4 37

MENINGKATKAN GERAK DASAR BOUNCE PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V ( SDN Tegalkalong 1 Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 1 39

MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS MELALUI PERMAINAN BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN PADASUKA II KEC. SUMEDANG UTARA KAB. SUMEDANG.

1 5 39

MENINGKATKAN KELINCAHAN DALAM KEBUGARAN JASMANI MELALUI PERMAINAN TUKANG RAMPAS PADA SISWA KELAS V SDN BENDUNGAN II KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 60

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE MELALUI TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA PETA LINGKUNGAN SETEMPAT (KABUPATEN/KOTA) (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Cipancar Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang).

0 0 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI PUZZLE BERKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH KABUPATEN DI KELAS IV SDN RANCAPURUT KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 53

PENERAPAN MODEL PERMAINAN BOLA PANTUL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN TEKNIK CHEST PASS DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA KELAS V SDN MANGLAYANG II KECAMATAN SUKASARI KABUPATEN SUMEDANG.

0 12 53