Sarana dan Prasarana Kabupaten Batubara

Jumlah penduduk Batu Bara keadaan Bulan Juni Tahun 2008 diperkirakan sebesar380.570 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 421 jiwa per km2. Sebagian besar penduduk bertempat tinggal di daerah pedesaan yaitu sebesar 77,11 persen dan sisanya 22,89 persen tinggal di daerah perkotaan. Jumlah rumah tangga sebanyak 85.364 rumah tangga dan setiap rumah tangga rata-rata dihuni oleh sekitar 4,5 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2008 sebesar 1,80 persen. Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2008 lebih sedikit dari penduduk perempuannya dengan persentase sebesar 49,90 persen dengan rasio jenis kelamin sebesar 96,47 yang artinya dari 100 penduduk perempuan terdapat kirakira 99 penduduk laki- laki. Penduduk Batu Bara yang menganut agama Islam pada tahun 2008 sebesar 85,37 persen, Katolik sebesar 2,27 persen, Protestan sebesar 11,59 persen, Budha sebesar 0,74 persen dan Hindu sebesar 0,04 persen. Untuk suku bangsa yang terbanyak adalah Jawa sebesar 39,34 persen kedua suku Melayu sebesar 37,99 persen dan urutan ketiga adalah suku Batak sebesar 18,44 persen sedangkan sisanya adalah suku Minang, Banjar, Aceh dan lainnya.

3.3 Sarana dan Prasarana Kabupaten Batubara

Sarana dan prasarana merupakan komponen yang perlu diperhatikan guna membantu roda pembangunan dan ekonomi masyarakat di suatu wilayah. Beberapa sarana dan prasarana yang sedang diprioritaskan oleh Pemerintah daerah di Kabupaten Batubara adalah : 1. Angkutan Darat Jalan merupakan sarana yang sangat penting untuk memperlancar dan mendorong roda perekonomian. Sarana jalan yang baik dapat meningkatkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Universitas Sumatera Utara Panjang jalan di seluruh Kabupaten Batu Bara pada tahun 2007 mencapai 523,02 km yang terbagi atas jalan negara 47,88km, jalan propinsi 48,34 km dan jalan kabupaten 426,8 km. Untuk jalan kabupaten sebagian besar permukaannya adalah batu yaitu sebesar 36,2 persen, 22,3 persen tanah, 19 persen aspal, 21 persen hotmix dan 1,5 persen kerikil. Kondisi jalan di Kabupaten Batu Bara pada tahun 2007 masih memerlukan perhatian yang serius, walaupun sudah terjadi perbaikan di beberapa ruas jalan tetapi sebagian besar jalan di Batu Bara 63,94 persen kondisinya masih rusak dan rusak berat terutama jalan kabupaten. Kabupaten Batu Bara merupakan jalur lalu lintas kereta api Medan – Tanjung Balai dan Medan–Rantau Prapat. Pada tahun 2007 dari 10 stasiun kereta api yang tercatat di Stasiun Kisaran sebanyak 411.021 penumpang naik dan 434.286 penumpang turun. Pada tahun 2007 jumlah kendaran bermotor yang diuji UPT. UPPKB mencapai 4.187 kendaraan sedangkan jumlah Surat Izin Mengemudi SIM yang dikeluarkan oleh Satlantas Polres Asahan sebanyak 34.852 buah dengan berbagai kategori SI. 2. Pos dan Telekomunikasi Di era globalisasi ini peranan sektor pos dan telekomunikasi sangatlah penting,kemajuan teknologi telekomunikasi akan meningkatkan arus informasi sehingga arus berita, informasi dan data berjalan lancar. Menurut data PT Pos Indonesia Cabang Kisaran, pada tahun 2007 terdapat 6 kantor pos pembantu di wilayah Batu Bara dan sudah tidak ada lagi rumah pos jumlah. Hal ini terjadi dikarenakan alasan efisiensi. Untuk jumlah surat yang dikirim ada sebanyak 8.371 buah yang terdiri dari 8.308 buah surat kilat biasa dan 63 buah surat kilat tercatat. Sedangkan surat yang diterima sebanyak 17.853 buah, 11.398 surat kilat biasa dan 6.455 surat kilat tercatat. Universitas Sumatera Utara

BAB IV WISATA MEMANCING IKAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PULAU PANDANG KABUPATEN BATUBARA

4.1 Wisata Minat Khusus

4.1.1 Definisi Wisata Minat Khusus

Wisata minat khusus adalah bentuk perjalanan wisata, dimana wisatawan mengunjungi suatu tempat karena memiliki minat khusus dari objek atau kegiatan di daerah tujuan wisata Weiler Hall, 1992. Pariwisata minat khusus pelakunya cenderung untuk memperluas pencariannya yang berbeda dengan mengamati orang, budaya, pemandangan, kegiatan kehidupan sehari-hari. Wisata minat khusus merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus memiliki keahlian. Wisata minat khusus tidak memerlukan fasilitas yang mahal dan pengembangan infrastruktur dalam skala besar. Wisata minat khusus diberikan banyak istilah seperti perjalanan aktif dan memberi pengalaman baru, perjalanan ke pedalaman untuk bertemu masyarakat terasing atau wisata sosial, wisata pendidikan, berwisata yang berbasis alam atau wisata yang bertujuan untuk pelestarian.

4.1.2 Contoh Wisata Minat Khusus

1. Wisata Sejarah dan Budaya Wisata sejarah dan budaya merupakan perjalanan ke tempat-tempat atau daerah tertentu yang memiliki aneka budaya dan nilai sejarah. 2. Wisata Alam dan Ekowisata Universitas Sumatera Utara