Penyelesaian Kredit Macet dengan Jaminan Gadai Emas pada PT. Bank

C. Penyelesaian Kredit Macet dengan Jaminan Gadai Emas pada PT. Bank

Sumut Syariah Medan Adanya kredit macet apabila macet yang menjadi beban bagi bank menjadi salah satu indikator penentu kinerja bank, oleh karena itu adanya kredit bermasalah apabila macet memerlukan penyelesaian yang cepat, tepat dan akurat dan memerlukan tindakan penyelamatan dan peyelesaian dengan segera. Apabila jatuh tempo pinjaman dengan jaminan gadai emas maka: 1. Nasabah harus membayar seluruh pinjaman atau sisa pinjaman. 2. Atas pelunasan pinjaman qardh tersebut nasabah wajib mengambil jaminan yang telah dititipkan kepada bank. Jika dengan alasan tertentu nasabah belum mengambil jaminan, maka nasabah tetap dibebankan biaya sewa yang dihitung secara proporsional. 3. Petugas administrasi harus melakukan kontrol terhadap pinjaman yang akan jatuh tempo, sehingga 7 tujuh hari sebelum jatuh tempo para nasabah telah diberitahukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan dan keberadaan nasabah dalam melunaskan pinjamannya. Pembaharuan dapat dilakukan bila akad pinjaman dengan gadai emas jatuh tempo dan nasabah masih memerlukannya serta menurut analisa dan pengamatan bank masih layak, maka dapat dilakukan pembaharuan. Dengan memperhatikan, antara lain: 1. Harus dilakukan oleh nasabah dengan menunjukkan tanda bukti diri asli dan tanda terima emas. 2. Bank menerbitkan akad pembaharuan, dan 3. Nasabah dibebankan biaya materai dan sewa sesuai dengan jangka waktu. Apabila dilakukan penjualan jaminan, dilakukan dengan cara penjualan di bawah tangan, dengan ketentuan, sebagai berikut: 1. Dilakukan bila nasabah tidak dapat melunasi pinjamannya sejak tanggal jatuh tempo pinjaman dan tidak diperbaharui, 2. Diupayakan berdasarkan sepengetahuan nasabah dan kepada nasabah diberikan kesempatan untuk mencari calon pembeli. Apabila hal ini tidak dapat terlaksana maka penjualan tetap dilakukan dengan ketentuan Bank menjual berdasarkan harga tertinggi dan wajar. Kepada karyawan PT. Bank Sumut Syariah tidak diperkenankan membeli barang agunan tersebut. 3. Pelaksanaan penjualan jaminan hanya dilakukan bila hasil penjualan dapat menutupi jumlah pinjaman dan bila hasil penjualan melebihi besarnya pinjaman maka sisa hasil penjualan akan diserahkan kepada Nasabahahli warisnya. 4. Apabila perhitungan hasil penjualan jaminan tidak dapat menutupi pinjaman qardh maka penjualan tidak dapat dilakukan ditunda dan penjualan dilakukan kembali pada hari berikutnya. 5. Apabila pada penjualan kedua ini hasil penjualan tidak dapat menutupi pinjaman dan tambahan biaya sewa maka atas izin Direksi cq. ditujukan kepada Divisi Usaha Syariah penjualan tetap dilakukan berdasarkan harga tertinggi penawaran atau penjualan dilakukan melalui lelang secara terbuka. 6. Apabila hasil penjualan kedua di bawah tangan atau penjualan melalui lelang terjadi kerugian maka kerugian tersebut menjadi : a. Beban bank, bila kerugian disebabkan karena penurunan harga emas dipasaran secara drastis atau force majeure b. Beban karyawan, bila kerugian disebabkan oleh kesalahan penaksir dalam menaksir berat dan atau kadar emas. Kerugian ini menjadi beban penaksir atau pejabat sebesar selisihnya. 7. Harga patokan penjualan di bawah tangan oleh Kantor Cabang Syariah berdasarkan Harga Standar Emas terakhir yang ditetapkan Divisi Usaha Syariah. Apabila hal ini tidak terpenuhi maka Kantor Cabang Syariah mengajukan izin kepada Direksi cq. ditujukan kepada Divisi Usaha Syariah. Lunas maju adalah kondisi di mana nasabah telah dapat melakukan pelunasan pinjaman lebih cepat dari waktu yang telah disepakati. 1. Nasabah diperkenankan untuk melakukan pelunasan pembayaran lebih cepat lunas maju dari waktu yang telah disepakati. 2. Kepada nasabah yang melakukan lunas maju diharuskan melunasi seluruh pinjaman Apabila nasabah meninggal dunia, maka pinjaman harus dilunasi oleh ahli warisnya sebelum atau pada saat jatuh tempo, pelunasan pinjaman dapat dilakukan oleh ahli waris dengan cara pembayaran tunai cash atau dengan cara menjual jaminan, pelunasan pinjaman dilakukan dengan cara menjual jaminan, maka kelebihan penjualan jaminan dikembalikan kepada ahli waris nasabah. Dalam hal pelunasan pinjaman dan pengambilan jaminan oleh ahli waris dilakukan dengan syarat sebagai berikut : a. Untuk yang beragama Islam agar dilengkapi surat keterangan ahli waris dari kantor kelurahandesa setempat dan diketahui oleh camat setempat. b. Untuk yang beragama non Islam agar dilengkapi dengan surat penetapan ahli waris dari pengadilan negeri setempat. c. Jika ahli waris lebih dari satu orang, maka diperlukan surat kuasa dari seluruh ahli waris kepada yang ditunjuk untuk melakukan pelunasan pinjaman dan pengembalian jaminan. d. Surat penetapan wali dari Pengadilan Negeri apabila ahli waris belum cakap bertindak menurut hukumbelum dewasa, dengan kondisi kedua orang tuanya meninggal dunia. e. Menyerahkan surat keterangan kematian dari instansi yang berwenang. f. Menyerahkan fotocopy kartu keluarga. g. Menunjukkan KTP asli atau identitas diri yang sah dan masih berlaku. Pinjaman dengan gadai emas adalah fasilitas pinjaman tanpa imbalan dengan jaminan emas yang berkewajiban peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu, jaminan emas yang diberikan disimpan dan dalam penguasaanpemeliharaan bank dan atas penyimpanan tersebut nasabah diwajibkan membayar biaya sewa antara lain: 1. Tujuan Untuk membiayai keperluan dana jangka pendek atau tambahan modal kerja jangka pendek untuk golongan nasabah Usaha Mikro dan Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, serta tidak dimaksudkan untuk tujuan investasi. 2. Rukun Pinjaman Dengan Gadai : a. Pemberian Gadai Rahin atau Nasabah, b. Penerima barang gadai Murtahin atau Bank, c. Obyek gadai Marhun, yaitu barang yang dijadikan objek gadai berupa emas, yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1 Secara prinsip sah telah dimiliki oleh calon nasabah. 2 Berwujud emas batangan lantakan, emas perhiasan atau koin emas. 3 Halal dalam artian bahwa barang dimaksud tidak termasuk barang yang haram dan cara perolehannya tidak bertentangan dengan hukum syariah. d. Nilai pinjaman Marhun bih, yaitu hutang yang dinyatakan dalam rupiah. e. Ijab qabul Sighat. 3. Jaminan a. Jaminan marhun diperlukan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya risiko yang dapat merugikan bank akibat kelalaian atau pelanggaran akad yang dilakukan oleh pihak yang menggadaikan rahin. Barang yang dapat dijadikan jaminan adalah Emas yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1 Bentuk emas yaitu emas batangan lantakan, emas perhiasan atau koin emas dengan kemurnian minimal 18 karat atau kadar emasnya 75. 2 Dapat dipindah tangankan kepemilikannya dari pemilik semula kepada pihak lain. 3 Jenis emas meliputi emas merah dan emas kuning, emas putih tidak dapat dijadikan jaminan. 4 Bank mengasuransikan seluruh barang gadai emas setiap Tahun atas prosedur Bank. Apabila nilai barang jaminan yang dinilai berdasarkan rupiah lebih besar dari pada nilai pertanggungan, maka Bank harus memberitahukan secara tertulis didahulukan via telepon kepada pihak Asuransi. 4. Jangka Waktu Jangka waktu pinjaman maksimal 4 empat bulan dan dapat diperpanjang paling banyak 2 dua kali. 5. Jumlah Pinjaman Jumlah pinjaman dianalisis sesuai dengan kebutuhan calon nasabah dan maksimal sejumlah wewenang jumlah pinjaman. 6. Portofolio gadai emas Jumlah Portofolio pinjaman dengan gadai emas, secara konsolidasi pada setiap akhir bulan adalah sebesar 20 dua puluh persen dari jumlah seluruh pembiayaan yang diberikan. 7. Lainnya dan ketentuan peralihan a. Fasilitas tempat penyimpanan emas hanya diperuntukkan kepada calon nasabah memerlukan pinjaman dengan jaminan berupa emas. b. Bagi nasabah yang telah diberikan pinjaman di atas Rp.250.000.000,- dua ratus lima puluh juta rupiah sebelum dikeluarkannya Surat Edaran ini, maka hal-hal yang harus dilakukan oleh Cabang SyariahCabang Pembantu Syariah adalah sebagai berikut: 1 Apabila pinjaman telah jauh tempo maka dimintakan kepada nasabah untuk melunasinya atau menyesuaikan jumlah pinjaman paling banyak Rp.250.000.000,- dua ratus lima puluh juta rupiah 2 Apabila nasabah belum mampu menyelesaikan seluruh pinjaman, maka diberikan waktu untuk melunasinya atau diberikan paling banyak sebesar Rp.250.000.000,- dua ratus lima puluh juta rupiah untuk setiap nasabah, dengan jangka waktu pembiayaan paling lama 4 empat bulan dan dapat diperpanjang dua kali, selambat-lambatnya sd 29 Februari 2013 II. Ketentuan Pelaksanaan 1. Persyaratan a. Perorangan WNI b. Cakap hukum c. Identitas diri KTPSIM yang masih berlaku d. Mempunyai rekening girotabungan di Bank Sumut Syariah setempat e. Menyampaikan NPWP untuk pinjaman tertentu sesuai dengan aturan yang berlaku f. Adanya barang jaminan berupa emas yang dilengkapi dengan bukti kwitansi pembelian emas atau sertifikat emas dan harus sudah dimiliki oleh nasabah pada saat permohonan pembiayaan diajukan g. Tujuan penggunaan dana oleh nasabah wajib dicantumkan secara jelas pada formulir permohonan gadai emas h. Memberikan keterangan yang diperlukan dengan benar mengenai alamat, data penghasilan atau data lainnya. 2. Analisa Pinjaman a. Petugas Bank memeriksa kelengkapan dan kebenaran syarat-syarat calon pemohon peminjam. b. Penaksir melakukan analisa yang mencakup : 1 Data pemohon rahin 2 Analisa keaslian dan karatase jaminan berupa emas 3 Analisa sumber pengembalian pinjaman 4 Penampilantingkah laku calon nasabah yang mencurigakan c. Jika berdasarkan analisa petugas Bank, timbul keragu-raguan baik terhadap keaslian emas, identitas pemohon, kemampuan pembayaran pinjaman dan cara perolehannya tidak sesuai dengan syariah maka dilakukan penolakan permohonan secara lisan dengan santun dan bijaksana. d. Jika berdasarkan analisa, bahwa pemohon layak menerima pinjaman atas gadai emas, maka Bank akan menerbitkan akad pinjaman dengan gadai emas. 3. Proses Realisasi a. Pinjaman dapat dicairkan setelah akad Pinjaman Dengan Gadai Emas ditandatangani oleh pemohon dan pejabat bank yang berwenang. b. Jumlah pinjaman dibayarkan secara pemindahbukuan, setelah pemohon menyelesaikan biaya sewa. 4. Biaya dan Jumlah Pinjaman 1. Biaya sewa penyimpanan emas ditetapkan dalam Surat Edaran Direksi tersendiri. 2. Biaya materai merupakan beban nasabah. 3. Jumlah pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan nasabah dengan maksimal pinjaman sebesar 80 dari taksiran emas yang disesuaikan dengan harga standar emas HSE, contoh perhitungan : a. Biaya Sewa : Rp.4.500,-grambulan b. Berat Emas Ditaksir : 20 gram c. Karatase Emas Ditaksir : 22 karat d. Harga Standar Emas 24 Karat : Rp.500.000,-gram e. Jangka waktu sewa : 4 bulan Pengertian : BS = Biaya Sewa Rp. JW = Jangka Waktu bulan BED = Berat Emas Ditaksir gram HTE = Harga Taksiran Emas Rp. HSE = Harga Standar Emasgram Rp. KED = Karatase Emas Diktaksir 24 Karat = Katar emas sebesar 99,99 atau di pasar disebut sebagai emas London 5. Cara Pelunasan Pelunasan dilakukan secara cicilan atau sekaligus pada saat jatuh tempo. 6. Harga Standar Emas Harga standar emas ditetapkan oleh Divisi Usaha Syariah berdasarkan harga emas yang berlaku setiap hari kerja yang penetapannya dapat diambil berdasarkan informasi dari harga terendah dari : a. Rata-rata harga jual emas 100 seratus gram dan harga beli kembali buyback emas PT. ANTAM Persero Tbk b. Harga beli kembali buyback emas PT. Pegadai. 70 7. Penyimpaan dan Pengeluaran Jaminan 1. Tempat penyimpanan Emas yang diberikan nasabah sebagai jaminan pinjaman disimpan sementar oleh Penaksir dalam cash box yang dikunci, kemudian pada sore hari emas tersebut disimpan pada lemari brankas dalam ruangan khasanahkluis dan kunci brankas disimpan oleh Pemimpin Seksi 70 “www.pegadaian.co.id’ diakses tanggal 1 Mei 2015. Pemasaran, untuk Cabang Pembantu Syariah kelasIII oleh Wakil Pemimpin Cabang Pembantu. 2. Kemasan dan penomoran Emas harus dikemas dalam kantung plastik yang telah ditentukan dan disegel serta diberi nomor sesuai dengan Akad Pinjaman Dengan Gadai Emas. 3. Segel Penyegelan kantung plastik dilakukan oleh pejabat yang berwenang memberikan pinjaman dan diberi tanda khusus paraf dan tanggal yang dilakukan oleh penaksir, Pemimpin Seksi Pemasaran dan Pemimpin Cabang, untuk Cabang Pembantu Syariah kelas III oleh Wakil Pemimpin Cabang Pembantu dan Pemimpin Cabang Pembantu. 4. Penyimpanan Sementara Selama hari transaksi, emas disimpan di dalam Cash Box dibawah pengawasantanggung jawab penaksir. 5. Penyimpanan Pada sore hari penaksir menyerahkan seluruh emas yang diterima pada hari itu yang telah dikemas dalam kantong plastik dan bersegel kepada Pemimpin Seksi Pemasaran danatau Pemimpin Cabang, untuk Cabang Pembantu Syariah kelas III kepada Wakil Pemimpin Cabang Pembantu danatau Pemimpin Cabang Pembantu untuk disimpan ke dalam lemari besi di ruang khasanah. Penyimpanan dilakukan berdasarkan jangka waktu dan nomor akad. Hal ini juga berlaku pada perpanjangan jangka waktu pinjaman, untuk itu petugas harus membuat catatan harian pada Buku Penerimaan Barang Jaminan dan Buku Pengeluaran Barang Jaminan dari lemari Penyimpanan. 6. Pengeluaran Emas Pengeluaran emas dari khasanah hanya dapat dilakukan oleh sebab pelunasan ataupun penjualan barang jaminan serta untuk kepentingan pemeriksaanpengawasan. Setiap pengeluaran emas harus disetujui Pemimpin Cabang dan dilaksanakan Pemimpin Seksi Pemasaran, untuk Cabang Pembantu Syariah kelas III harus disetujui oleh Pemimpin Cabang Pembantu dan dilaksanakan oleh Wakil Pemimpin Cabang Pembantu yang dilakukan bersama penaksirpetugas lain mencatatnya pada buku register yang telah dipersiapkan. 8. Jatuh tempo pinjaman a. Apabila akad pinjaman telah jatuh tempo maka nasabah harus membayar seluruh pinjaman atau sisa pinjaman. b. Atas pelunasan pinjaman qardh tersebut nasabah wajib mengambil jaminan yang telah ditipkan kepada bank. Jika dengan alasan tertentu nasabah belum mengambil jaminan, maka nasabah tetap dibebankan biaya sewa yang dihitung secara proporsional c. Petugas administrasi harus melakukan kontrol terhadap pinjaman yang akan jatuh tempo, sehingga 7 tujuh hari sebelum jatuh tempo para nasabah telah diberitahukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan dan keberadaan nasabah dalam melunaskan pinjamannya. 9. Pembaharuan Bila akad pinjaman dengan gadai emas jatuh tempo dan nasabah masih memerlukannya serta menurut analisa dan pengamatan bank masih layak, maka dapat dilakukan pembaharuan. Dengan memperhatikan : a. Harus dilakukan oleh nasabah dengan menunjukkan tanda bukti diri asli dan tanda terima emas. b. Bank menerbitkan akad pembaharuan. c. Nasabah dibebankan biaya materai dan sewa sesuai dengan jangka waktu. 10. Penetapan Kollektibilitas Untuk akad pinjaman yang telah jatuh tempo dan nasabah belum dapat melunaskan pinjamannya, maka penetapan kollektibilitasnya berdasarkan penggolongan kualitas Qardh. Selama masa waktu pelunasan tunggakan pinjaman sampai dengan lunas nasabah diwajibkan membayar biaya sewa yang dihitung secara proporsional. 11. Penjualan Jaminan Dilakukan dengan cara penjualan di bawah tangan, dengan ketentuan : a. Dilakukan bila nasabah tidak dapat melunasi pinjamannya sejak tanggal jatuh tempo pinjaman dan tidak diperbaharui. b. Diupayakan sepengetahuan nasabah dan kepada nasabah diberikan kesempatan untuk mencari calon pembeli. Apabila hal ini tidak dapat terlaksana maka penjualan tetap dilakukan dengan ketentuan Bank menjual berdasarkan harga tertinggi dan wajar. Karyawan PT. Bank Sumut tidak diperkenankan membeli barang agunan tersebut. c. Pelaksanaan penjualan jaminan hanya dilakukan bila hasil penjualan dapat menutupi jumlah pinjaman dan bila hasil penjualan melebihi besarnya pinjaman maka sisa hasil penjualan akan diserahkan kepada Nasabahahli warisnya. d. Apabila perhitungan hasil penjualan jaminan tidak dapat menutupi pinjaman qardh maka penjualan tidak dapat dilakukan ditunda dan penjualan dilakukan kembali pada hari berikutnya. e. Apabila pada penjualan kedua ini hasil penjualan tidak dapat menutupi pinjaman dan tambahan biaya sewa maka atas izin Direksi cq. Divisi Usaha Syariah penjualan tetap dilakukan berdasarkan harga tertinggi penawaran atau penjualan dilakukan melalui lelang secara terbuka. f. Apabila hasil penjualan kedua di bawah tangan atau penjualan melalui lelang terjadi kerugian maka kerugian tersebut menjadi : a. Beban Bank, bila kerugian disebabkan karena penurunan harga emas dipasaran secara drastic atau force manjeure. a. Beban karyawan, bila kerugian disebabkan oleh kesalahan penaksir dalam menaksir berat dan atau kadar emas. Kerugian ini menjadi beban penaksir atau penjabat sebesar selisihnya. g. Harga patokan penjualan di bawah tangan oleh Kantor Cabang Syariah berdasarkan Harga Standar Emas terakhir yang ditetapkan Divisi Usaha Syariah. Apabila hal ini tidak terpenuhi maka Kantor Cabang Syariah mengajukan izin kepada Direksi cq. Divisi Usaha Syariah. 12. Lunas Maju Lunas maju adalah kondisi di mana nasabah telah dapat melakukan pelunasan pinjaman lebih cepat dari waktu yang telah disepakati. a. Nasabah diperkenankan untuk melakukan pelunasan pembayaran lebih cepat lunas maju dari waktu yang telah disepakati. b. Kepada nasabah yang melakukan lunas maju diharuskan melunasi seluruh pinjaman 13. Nasabah Meninggal Dunia a. Apabila nasabah meninggal dunia, maka pinjaman harus dilunasi oleh ahli warisnya sebelum atau pada saat jatuh tempo. b. Pelunasan pinjaman dapat dilakukan oleh ahli waris dengan cara pembayaran tunai cash atau dengan cara menjual jaminan. c. Jika pelunasan pinjaman dilakukan dengan cara menjual jaminan, maka kelebihan penjualan jaminan dikembalikan kepada ahli waris. d. Dalam hal pelunasan pinjaman dan pengambilan jaminan oleh ahli waris dilakukan dengan syarat sebagai berikut : 1 Untuk yang beragama Islam agar dilengkapi surat keterangan ahli waris dari Kantor KelurahanDesa setempat dan diketahui oleh Camat setenpat. 2 Untuk yang beragama non Islam agar dilengkapi dengan surat penetapan ahli waris dari Pengadilan Negeri setempat. 3 Jika ahli waris lebih dari satu orang, maka diperlukan surat kuasa dari seluruh ahli waris kepada yang ditunjuk untuk melakukan pelunasan pinjaman dan pengambilan jaminan. 4 Surat penetapan wali dari Pengadilan Negeri apabila ahli waris belum cakap bertindak menurut hukumbelum dewasa, dengan kondisi kedua orang tuanya meninggal dunia. 5 Menyerahkan surat keterangan kematian dari instansi yang berwenang. 6 Menyerahkan fotocopy kartu keluarga. 7 Menunjukkan KTP asli identitas diri yang sah dan masih berlaku. 14. Pengendalian Intern Pengendalian Intern merupakan sistim pengawasan melekat yang dilakukan oleh Pemimpin Cabang yang didampingi Pemimpin Seksi PemasaranWakil Pemimpin Cabang Pembantu Cabang Pembantu Syariah kelas III dan Kontrol Intern. Jenis pengawasan yang dilakukan adalah : a. Pemeriksaan hitungan fisik jaminan collateral opname 1 Proses pemeriksaan barang jaminan untuk memeriksa kebenarankesesuaian antara jumlah kantongan plastik jaminan fisik emas dengan laporan posisi pinjaman dengan gadai emas harus dilakukan minimal 1 tahun sekali. 2 Nomor jaminan dari sampel yang diperiksa dicatat pada buku uji sampel dengan disertai perbedaan jika ada. b. Pemeriksaan taksiran harian 1 Proses pengawasan melekat waskat yang dilakukan oleh Pemimpin Seksi Pemasaran terhadap hasil taksiran jaminan setiap harinya. 2 Pada sore hari sebelum jaminan dimasukkan ke dalam lemari besi pada ruang khasanah, Pemimpin Seksi Pemasaran harus memeriksa seluruh isi jaminan di kantongan plastik yang akan disimpan untuk memastikan jaminan telah sesuai dengan yang tercantum dalam akad pinjaman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN