Budaya Detail dan Teliti 詳細と徹底 – Shosai to Tekkaku

21 Langkah- langkah di atas adalah sedikit panduan tentang cara mewujudkan 5S di perusahaan. Namun, keberhasilannya sangat ditentukan oleh peran aktif para pegawai. Peran serta ini dapat ditingkatkan dengan penyadaran bahwa bekerja di perusahaan adalah pekerjaan kolektif,bukan pribadi. Banyak hal yang bisa dipelajari dari penerapan budaya 5S ini yaitu penerapan budaya 5S akan mendidik pegawai untuk bekerja rapi dan terstrukur dan secara tidak langsung akan melahirkan masyarakat yang suka hal kerapian dan kebersihan.

3.4 Budaya Detail dan Teliti 詳細と徹底 – Shosai to Tekkaku

Orang Jepang dalam berbagai hal,mulai dari masalah waktu sampai dengan tata cara melaksanakan sesuatu karena mereka sangat menghargai ketelitian dan hal- hal yang mendetail. Sebelum membahas lebih jauh tentang budaya ketelitian di Jepang,akan ada di jelaskan dulu sedikit tentang satu konsep penting yang berhubungan erat dengan budaya ini,yaitu 方 kata . Kata artinya adalah bentuk atau aturan dan tata cara. Aturan inilah yang mengikat masyarakat, sehingga sesuatu harus dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan. Akibat dari aturan kata ini,melakukan sesuatu sesuai dengan tata cara seperti telah menjadi nilai yang sangat terintegrasi dalam masyarakat Jepang. Melakukan sesuatu dengan tata cara yang benar berarti menunjukkan bahwa seseorang telah selaras dengan aturan kata, dan ini akan memberikan rasa ketenangan dalam hati masyarakat Jepang. Nilai yang tertanam inilah yang akhirnya membuat orang Jepang sangat menaruh perhatian tentang apakah sesuatu sudah benar atau sesuatu sudah berjalan sesuai dengan tata cara. Hal inilah yang mendorong timbulnya penghargaan terhadap harmoni,kesempurnaan,dan budaya ketelitian. Dalam tulisan ini akan diberikan,salah satu contoh budaya ketelitian orang Jepang dalam dunia kerja, yaitu : 22 • Tukar kartu nama Berbisnis dengan perusahaan Jepang biasanya diawali dengan melakukan tukar kartu nama. Kartu nama merupakan hal yang sangat penting di dalam budaya bisnis Jepang karena kartu nama dianggap setara dengan wajah dari pemberi kartu nama. Ketelitian orang Jepang sendiri bisa dilihat dari kartu namanya. Untuk orang - orang yang bekerja di perusahaan yang sama,mereka biasanya memiliki kartu nama dengan desain dan layout yang sejenis. Budaya ketelitian orang Jepang untuk kartu nama tidak hanya dalam format kartu nama saja. Ketika melakukan tukar kartu nama dengan rekan bisnis pun ada tata cara dan etika yang harus diikuti. Pertama, kartu nama disiapkan dengan satu tangan memegang ujung satu sisi kartu nama dan satu tangan lainnya memegang ujung lain sisi kartu nama tersebut. Pada saat ini, kartu nama tidak boleh diserahkan terbalik. Maksudnya, ketika kartu nama diserahkan posisi huruf- hurufnya harus menghadap ke penerima kartu nama,jadi si penerima kartu nama bisa dengan segera memastikan nama dan posisijabatan mereka diperusahaan itu. Di saat yang bersamaan dengan penyerahan kartu nama ini,nama,divisi,dan posisi harus disebutkan secara lisan. Setelah proses ini selesai,maka disusul dengan pemberian kartu nama dari rekan bisnis mereka dengan cara yang sama bersamaan. Dalam hal ini,kartu nama akan diserahkan dengan tangan kanan dan kartu nama dari rekan bisnis akan diterima dengan tangan kiri. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi kartu nama yang diberikan harus lebih rendah daripada kartu nama yang diterima. Hal ini menunjukkan rasa penghormatan terhadap konsumenklien. Dari pemaparan di atas tentang budaya teliti masyarakat Jepang. Lihat dan belajarlah dari kehidupan masyarakat Jepang yang sedari kecil sudah dibiaskan melatih diri untuk bersabar dan menahan diri dari sesuatu yang diluar aturan serta bekerja keras untuk bisa melakukan sesuatu sesuai dengan aturan. 23

3.5 Senior Junior 先輩後輩 – Senpai Kohai