Rasio Likuiditas Rasio Keuangan
sedangkan dijamin oleh Rp 175,- aset lancar pada tahun 2013 dan Rp 153,- aset lancar pada tahun 2014. Hal ini berarti current ratio pada tahun 2012 lebih baik
jika dibandingkan dengan tahun 2013, namun tahun 2014 lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2013. Nilai current ratio dari tahun 2012 ke tahun
2013 mengalami kenaikan sebesar 2, sedangkan tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 22. Hal ini disebabkan jumlah kewajiban lancar
dari tahun 2013 ke tahun 2014 terus mengalamipeningkatan dan sebaliknya, dari tahun 2012 ke tahun 2013 jumlah kawajiban lancar mengalami penurunan.
2 Quick Ratio Quick ratio pada PT HM Sampoerna Tbk. tahun 2012 sebesar 45,9
sedangkan tahun 2013 sebesar 32,3 dan tahun 2014 sebesar 24,6. Setiap Rp 100,- kewajiban lancar dijamin Rp 45,9,- aset lancar pada tahun 2012 sedangkan
ditanggung sebesar Rp 32,3,- asset lancar pada tahun 2013 dan Rp 24,6 pada tahun 2014. Quick ratioterbaik adalah pada tahun 2012, namun tahun 2013
sempat mengalami penurunan dan kembali mengalami penurunan pada 2014. Pada tahun 2012 total kewajiban lancar dapat ditutupi oleh aset yang lebih lancar
sebesar 45,9 namun mengalami penurunan di tahun 2013, posisi total kewajiban lancar dapat ditutupi oleh aset lancarnya sebesar 32,3, sedangkan di tahun 2014
kemampuan aset yang lebih lancar hanya mampu memenuhi total kewajiban lancarnya sebesar 24,6.
3 Cash Ratio Cash ratioPT HM Sampoerna Tbk.pada tahun 2012 sebesar 6,6, tahun
2013 sebesar 5,4 dan tahun 2014 sebesar 0,5. Setiap Rp 100,- kewajiban lancar dijamin oleh Rp 6,6,- asset lancar pada tahun 2012, dijamin oleh Rp 5,4,-
pada tahun 2013 dan Rp 0,5,- pada tahun 2014. Hal ini berarti kemampuan perusahaan melunasi kewajiban lancarnya yang akan segera jatuh tempo dengan
menggunakan kas atau setara kas yang tersedia di tahun 2012 jauh lebih baik dibandingkan pada tahun 2013 dan tahun 2014.
4 Net Working Capital Net working capitalPT HM Sampoerna Tbk. pada tahun 2012 dan 2013
mempunyai selisih nilai persentase sebesar 1,9 sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 mempunyai selisih persentase nilai sebesar 8. Berarti investasi dan dana
yang diperoleh tahun 2012 lebih besar dibandingkan tahun 2013, namun investasi dan dana yang diperoleh tahun 2013 jauh lebih besar dibandingkan dengan tahun
2014. Dari keempat komponen rasio likuiditas tersebut, maka dapat terlihat bahwa
kondisi perusahaan dalam keadaan likuid, artinya perusahaan akan mampu memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan asset lancar yang
dimiliki perusahaan. Meskipun terjadi penurunan terhadap rasio-rasio likuiditas tersebut dari tahun 2012 ke tahun 2014.