Pengukuran Variabel Eksogen Terhadap Penyaluran Kredit.

3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Definisi operasional dan skala pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukurannya No Variabel Definisi Operasional Skala Pengukuran 1. Capital Adequancy Ratio CAR Rasio cadangan minimum masing- masing bank umum i pada periode penelitian t, berdasarkan laporan keuangannya. Skala Rasio 2. Loan to Deposit Ratio LDR Rasio jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan masing-masing bank umum i pada periode penelitian t, berdasarkan laporan keuangannya. Skala Rasio 3. Non Performing Loan NPL Rasio kredit bermasalah pada masing- masing bank umum i pada periode penelitian t, berdasarkan laporan keuagannya. Skala Rasio 4. Dana Pihak Ketiga DPK Jumlah uang yang dihimpun oleh masing-masing bank i pada periode penelitian t. Skala Rasio 5. Suku Bunga SBI Tingkat suku bunga sertifikasi Bank Indonesia pada masing-masing bank i selama periode penelitian t, yang telah diproses dengan sensitivitas terhadap Penyaluran Kredit. Skala Rasio 6. Return on Asset ROA Rasio untuk mengukur kemampuan manajemen masing-masing bank i pada periode penelitian t berdasarkan laporan keuangannya. Skala Rasio 7. Penyaluran Kredit Jumlah kredit yang disalurkan bank kepada nasabah pada peride satu tahun Skala Rasio Sumber data : diolah

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap:

3.6.1 Pengukuran Variabel Eksogen Terhadap Penyaluran Kredit.

Pengukuran variabel eksogen terbagi menjadi dua yaitu pengukuran variabel fundamental dan variabel makro. a Pengukuran variabel fundamental Pengukuran fundamental ini terdiri dari. 1 Capital Adequcy Ratio CAR merupakan perbandingan modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko. CAR = X 100 2 Nilai LDR dapat diketahui melalui formula yang ditentukan oleh Bank Indonesia melalui surat edaran Bank Indonesia No. 330DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagai berikut: LDR = x 100 3 Menurut Ikatan Bankir Indonesia, 2013:177 bahwa perumusan NPL adalah sebagai berikut: NPL = x 100 4 Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 1 Mei 2004 menyatakan bahwa dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank DPK dapat berupa giro, tabungan dan deposito. Untuk menghitung jumlah DPK pada suatu bank dapat dilakukan dengan formula sebagai berikut: DPK = Simpanan + Giro + Deposito 5 Return On Assets ROA diperoleh dengan membagi laba bersih dengan total aktiva. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, formulasi ROA adalah sebagai berikut: ROA = X 100 Variabel fundamental yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh secara langsung pada laporan keuangan tahunan bank yang dipublikasi. b Pengukuran variabel Suku Bunga SBI Nilai variabel makro terlebih dahulu harus dijadikan data cross section dengan menggunakan analisis sensitivitas yaitu mengambil koefisien b dari persamaan regresi. Perhitungan analisis sensitifitas dapat dilakukan dengan regresi linier berganda ataupun regresi sederhana. Penelitian mengunakan regresi linier barganda untuk mengetahui koefisien sensitifitas yang dirumuskan sebagai berikut Luciana 2004: Yi = b 0,t + b 1,t F 1,t + b2,tF 2,t ..... + b 1,t F i,t + e Keterangan: Yi = Nilai yang melekat dan membedakan antar perusahaan b 0,t = Y pintasan Nilai Y jika F=0 pada waktu tertentu t b i,t = Koefisien regresi, yang mengukur besarnya pengaruh F terhadap Y jika F naik satu unit sensitivitas F i,t = Variabel makro yang diekspetasi memiliki pengaruh pada Y e = variabel residual Sedangkan untuk memperoleh koefisien sensitifitas pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier dengan model dasar sebagai berikut Johanes, 2000:174: Y = a+bX Keterangan: a = Y pintasan nilai Y jika X=0 b = Koefisien regresi, yang mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y jika X naik satu unit sensitifitas X = Nilai dari variabel bebas Y = Nilai yang dapat diukur dari variabel terikat Dari model di atas dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat suku bunga terhadap penyaluran kredit diproksikan dengan koefisien slope regresi b 1 pada SBI atau koefisien sensitifitas kredit bulanan setiap bank. Formula yang digunakan untuk menghitung tingkat suku bunga adalah sebagai berikut Sri, 2016: Kr t = b + b 1 SBI t + e t Penelitian ini menggunakan variabel kredit bulanan Kr t untuk dalam menganalisis sensivitas bank terhadap variabel makro berdasarkan kajian teori kebijakan suku bunga berpengaruh terhadap penyaluran kredit.

3.6.2 Uji Normalitas Data