B. Memecahkan masalah
pada bangun datar yang
berkaitan  dengan Teorema
Pythagoras a.  Siswa  dapat  menentukan
panjang  diagonal  sisi  ruang kubus dan balok
b. Siswa  dapat  menerapkan dalil
Pytagoras dalam
kehidupan nyata 10
9 1
1
JUMLAH 7
7 Diberikan  tes  dalam  bentuk  essay  dikarenakan  dalam  menjawab  soal  bentuk
essayisian  siswa  dituntut  untuk  menjawab  secara  rinci,  teliti  dan  sistematik teratur penyusunan pada saat siswa menjawab soal.
Tes uji coba tersebut, terlebih dahulu diberikan kepada 40 siswa kelas VIII-6 di SMP PGRI 1 Ciputat. Tes uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah tes
tersebut  telah  memenuhi  syarat  tes  yang  baik  yakni  dengan  menguji  validitas, realibilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran.
Dalam  instrument  pengambilan  data,  peneliti  akan  melakukan  perhitungan validitas,  perhitungan  reliabilitas,  perhitungan  daya  pembeda  soal  dan
perhitungan tingkat kesukaran  sebagai berikut:
1. Perhitungan Validitas Tes
Validitas butir soal atau validitas item pada tes hasil belajar pada siswa SMP adalah  validitas  empiris  kriterium,  validiyas  ini  bertujuan  untuk  menentukan
tingkat kehandalan soal. Untuk menghitung validitas butir soal digunakan korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut
2
: r
xy
  
 
 
 
 
 
 
 
} }{
{
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n
i
I I
i
2
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hlm 72
Keterangan: r
xy
= koefisien validitas instrument korelasi antara X dan Y n
= banyaknya peserta tes X
i
= skor-skor tiap item ke-I Nilai hasil uji coba Y
= skor total item Nilai rata-rata harian
Setelah dilakukan uji validitas, dari 10 soal yang diuji cobakan terdapat 3 soal yang  tidak  valid  yaitu  soal  dengan  nomor  2,  7  dan  8.  Soal  ini  tidak  valid  karena
memiliki nilai r
hitung
≤ r
tabel
, dengan nilai r
kritis
db-2, 5 =  r
kritis
40-2, 5 = r
kritis
38,  5  =  0.312.  Selanjutnya    berarti  ada  7  soal  yang  valid  untuk  lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10. Soal-soal yang tidak valid invalid tidak
akan  diikut  sertakan  dalam  tes  pada  akhir  eksperimen  dilakukan  penghilangan soal, karena ketiga soal tersebut dinilai tidak handal untuk mengukur kemampuan
siswa.  Selanjutnya  soal-soal  yang  valid  akan  mendapat  analisis  butir  soal  untuk menyeleksi lagi mana soal yang baik untuk dipilih.
2. Perhitungan Reliabilitas Tes
Suatu  alat  ukur  memiliki  reliabilitas  yang  baik  jika  alat  ukur  itu  memiliki konsistensi yang handal walau dikerjakan oleh siapapun dalam level yang sama,
dimanapun  dan  kapanpun.  Realibilitas  soal  merupakan  ukuran  yang  menyatakan tingkat  keajegan  atau  kekonsistenan  suatu  soal.  Untuk  mengukur  koefisien
reliabilitas  instrumen  tes  hasil  belajar  pada  siswa  SMP  digunakan  rumus  Alpha Cronbach sebagai berikut
3
:
 
 
 
 
 
 
 
2 2
1 1
t i
it
k k
r 
3
Suharsimi Arikunto, Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006 hlm. 109
Keterangan: r
it
= koefisien reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir soal
2 i
  = jumlah varians skor tiap-tiap item
2 t
 = varians skor total
Setelah  melakukan  penghitungan  mengenai  reliabilitas,  didapat  koefisien reliabelitasnya adalah 0,93 untuk  lebih  jelasnya  dapat dilihat pada  lampiran 12.
Angka  0,93  terdapat  pada  rentang  0,90        r
it
≤  1,00.  Berarti  nilai  koefisien reliabelitas  masuk  dalam  kategori  sangat  tinggi.  Maksud  dari  reliabelitas  yang
tinggi  adalah  tes  yang  peneliti  gunakan  mempunyai  keajegan  atau  kekonsitenan yang sangat tinggi.
3.  Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal