3. Bagi orang tua
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai gambaran dukungan kepada orang tua sehingga mampu meningkatkan
dukungan kepada anak yang berkebutuhan khusus. 4.
Bagi p eneliti selanjutnya
P enelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi baik secara
teori maupun data bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang dukungan keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.
Penelitian ini merupakan penelitian yang terkait dengan gambaran dukungan keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini dilakukan
disekolah khusus di Tangerang Selatan pada bulan Oktober 2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota keluarga orang tua yang memiliki anak
berkebutuhan khusus di sekolah khusus Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Khusus Muara Sejahtera, Sekolah
Khusus Nurasih, dan Sekolah Khusus Al-ikhsan 01 Tangerang Selatan.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anak Berkebutuhan Khusus
1. Definisi Anak Berkebutuhan Khusus
Anak Berekebutuhan Khusus adalah anak-anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan
mereka dari anak-anak normal pada umumnya Purwanti, 2007.
2. Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus yang paling banyak mendapat sekali mendapat perhatian menurut Kauffman dan Hallahan 2005, antara lain :
1. Tunagrahita Mental Retardation Anak tunagrahita adalah kelainan atau kelemahan jiwa dengan
inteligensi yang kurang subnormal sejak masa perkembangan sejak lahir atau sejak masa anak. Tunagrahita disebut juga oligofrenia
oligo : kurang atau sedikit dan fren : jiwa atau tuna mental Maramis, 2005.
Ciri-ciri RM menurut Lynn, 2009 sebagai berikut : gangguan kognitif, lambatnya keterampilan mengungkapkan dan menangkap
bahasa, gagal melewati tahap perkembangan yang penting, lingkar kepala diatas atau dibawah normal, kemungkinan keterlambatan
pertumbuhan, kemungkinan tonus otot abnormal, kemungkinan gambaran dismorfik, keterlambatan perkembangan motorik halus dan
kasar.