Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

1.2. Perumusan Masalah

Sesuai latar belakang yang telah dikemukakan, salah satu faktor resiko yang sangat berhubungan dengan kejadian ISPA adalah status gizi. Untuk itu perlu diketahui apakah ada hubungan tingkat keparahan ISPA dengan status gizi pada balita di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2009. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan tingkat keparahan ISPA dengan status gizi pada balita di Kelurahan Tangkahan Kecamtan Medan Labuhan Tahun 2009.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui kejadian ISPA pada balita di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2009. b. Untuk mengetahui status gizi balita di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2009. c. Untuk mengetahui hubungan frekuensi kejadian ISPA dengan status gizi pada balita di kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2009. Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka meningkatkan upaya-upaya pencegahan ISPA pada balita khususnya di wilayah Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan. b. Sebagai bahan informasi dan bahan masukan bagi petugas Puskesmas di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan tentang kejadian ISPA dan status gizi pada balita sehingga berguna dalam peningkatan pelayanan kesehatan Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. ISPA 2.1.1. Defenisi ISPA ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernapasan akut yang diadopsi dari acute respiratory infection ARI. Istilah ini mulai diperkenalkan tahun 1984 dalam lokakarya nasional ISPA di Cipanas Depkes RI, 1998. Istilah ISPA mengandung tiga unsur yaitu infeksi, saluran pernapasan dan akut. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Adapun saluran pernapasan adalah organ dimulai dari hidung sampai alveoli beserta organ adneksa seperti sinus-sinus, rongga telinga, dan pleura. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Dengan demikian ISPA secara anatomis mencakup saluran pernapasan bagian bawah termasuk jaringan paru-paru dan organ adneksanya saluran pernapasan Depkes RI, 2002. Mikroorganisme yang dapat menyebabkan ISPA ada lebih dari 300 jenis, terdiri atas golongan bakteri, virus, riketsia dan jamur Depkes RI, 2002. Di negara- negara berkembang umumnya kuman penyebab ISPA adalah streptokokus pneumonia dan Hemofilus influenza WHO, 2002. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Status Gizi dan Indeks Prestasi Anak SD Negeri No. 173441 Menurut Tahun Kelahiran Sebelum dan Saat Serta Sesudah Krisis Moneter di Kecamatan Onan Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2006

0 32 81

Hubungan Antara Status Ibu Bekerja atau Ibu TidakBekerja Dengan Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Medan Tembung.

5 42 70

Perbedaan Status Gizi Balita yang Berada di Wilayah Kerja Posyandu Madya dengan Posyandu Purnama di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru

2 54 72

Gambaran Kecenderungan Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Dasar Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2007-2010

2 41 132

Status Gizi Balita Berdasarkan Indikator Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Di Kelurahan Labuhan Deli Medan Marelan Tahun 2009

2 73 101

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN DIARE DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KELURAHAN BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 6

HUBUNGAN KESAKITAN ISPA DAN DIARE DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA SELODOKO KECAMATAN AMPEL Hubungan Kesakitan ISPA dan Diare dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Selodoko Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI IBU, TINGKAT KONSUMSI PANGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK DI BAWAH DUA TAHUN DI Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Ibu, Tingkat Konsumsi Pangan Dengan Status Gizi Anak Di Bawah Dua Tahun Di Kelurahan Kestalan Kecamatan Banjarsa

0 1 16

HUBUNGAN FREKUENSI BERULANGNYA ISPA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA.

0 0 1

Hubungan Frekuensi Berulangnya ISPA dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Jebres Surakarta IMG 20160222 0001

0 0 1