Hanri : Kerusakan Sistem Imunitas Tubuh Pada Sjogren Syndrom, 2009.
4.2. Patogenesis Penyakit Autoimun
Berdasarkan uraian diatas tampak bahwa sebab terjadinya respon autoimun bermacam-macam. Walaupun belum ada bukti-bukti yang memastikan patogenitas
penyakit autoimun, tetapi diduga kerusakan jaringan terjadi dengan beberapa mekanisme.
12,14
4.2.1 Induksi autoimun melalui peniruan molekular.
Menurut hipotesis ini, cara peniruan molekular suatu antigen tertentu adalah melalui suatu derajat kesamaan yang besar antara struktur antigen bakteri atau virus
dengan struktur molekul antigen endogen self-antigen, kemudian antigen bakteri atau virus melakukan reaksi silang dengan antigen endogen. Karena kesalahan dalam
mengenali self-antigen, maka sel tubuh akan diserang oleh sel limfosit T yang aktif sebagai molekul asing ketika diinfeksi kembali dengan antigen asing. Gambar
10.
12,14
Gambar 10. Mekanisme patogenesis autoimun melalui peniruan molekular. Abbas AK, 2004 : 175
Hanri : Kerusakan Sistem Imunitas Tubuh Pada Sjogren Syndrom, 2009.
4.2.2. Induksi reaksi autoimun setelah infeksi virus karena penyimpangan
antigen MHC kelas II Pada banyak penyakit autoimun, antigen HLA kelas II ditemukan pada sel
target yang seharusnya tidak ditemukan pada sistem imun orang yang normal. Pelepasan IFN-
dihubungkan sebagai suatu mekanisme yang mungkin menyebabkan penyimpangan ekspresi antigen HLA kelas II. Suatu virus menginfeksi sekelompok
sel, kemudian molekul virus tersebut dikenal sebagai antigen asing oleh limfosit T. Selama proses pertahanan, limfosit T mengeluarkan IFN-
yang memimpin pelepasan dari antigen HLA kelas II. Penyimpanagan dari ekspresi antigen HLA kelas II
mungkin mendorong autoreakfitnya sel T, sehingga mengenali autoantigen pada pemukaan sel sebagai antigen asing dan pada akhirnya sel tersebut akan dihancurkan.
Gambar 11.
14
Gambar 11. Mekanisme patogenesis dari autoimun setelah
infeksi virus karena penyimpangan antigen MHC kelas II.
Burmester GR, 2003 : 71
Hanri : Kerusakan Sistem Imunitas Tubuh Pada Sjogren Syndrom, 2009.
Penyakit autoimun dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu penyakit autoimun sistemik dan penyakit autoimun spesifik organ. Penyakit autoimun spesifik
organ adalah penyakit autoimun yang pengaruh utamanya melibatkan satu organ. Sedangkan penyakit autoimun sistemik adalah penyakit autoimun yang pengaruh
utamanya lebih dari satu organ. Contoh penyakit autoimun sistemik ini adalah Lupus Eritematosus Sistemik LSE, Rheumatoid Arthritis, Sjogren Syndrom, Polimiositis
Dermatomiositis dan Skleroderma.
5,18
Pada bidang kedokteran gigi penyakit yang sangat memberikan efek yang cukup besar terhadap perubahan di dalam rongga mulut
adalah sjogren syndrom.
Hanri : Kerusakan Sistem Imunitas Tubuh Pada Sjogren Syndrom, 2009.
BAB 5 GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSA SJOGREN SYNDROM