Irma Syafitri : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dan Dana Alokasi Umum DAU Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota Di Propinsi
Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.”
Menurut Saragih 2003 : 98 : Kebijakan DAU merupakan instrumen penyeimbang fiskal antar daerah.
Sebab tidak semua daerah mempunyai struktur dan kemampuan fiskal yang sama horizontal fiscal imbalance. DAU sebagai bagian dari
kebijakan transfer fiskal dari pusat ke daerah intergovernmental transfer – berfungsi sebagai faktor pemerataan fiskal antara daerah-daerah serta
memperkecil kesenjangan kemampuan fiskal atau keuangan antar daerah.
“Bagi daerah yang relatif minim Sumber Daya Alam SDA, DAU merupakan sumber pendapatan penting guna mendukung operasional pemerintah
sehari-hari serta sebagai sumber pembiayaan pembangunan.” Saragih, 2003 : 104
“Tujuan DAU di samping untuk mendukung sumber penerimaan daerah juga sebagai pemerataan equalization kemampuan keuangan pemerintah
daerah.” Saragih, 2003 : 132, “Distribusi DAU kepada daerah-daerah yang memiliki kemampuan
relatif besar akan lebih kecil dan sebaliknya daerah-daerah yang mempunyai kemampuan keuangan relatif kecil akan memperoleh DAU yang relatif besar”,
Sidik, 2004 : 96.
5. Belanja Modal
Menurut Halim 2004 : 73, “Belanja Modal merupakan belanja pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan
menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja
Irma Syafitri : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dan Dana Alokasi Umum DAU Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota Di Propinsi
Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan pada Kelompok Belanja Administrasi Umum.”
Berdasar Peraturan Menteri dalam Negeri 132006 Pasal 53 ayat 1 : Belanja modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 huruf c digunakan
untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelianpengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat
lebih dari 12 duabelas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung
dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya.
Berdasar Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002, belanja modal dibagi menjadi :
a. Belanja Publik, yaitu belanja yang manfaatnya dapat dinikmati secara
langsung oleh masyarakat umum. b.
Belanja aparatur, yaitu belanja yang manfaatnya tidak secara langsung dinikmati oleh masyarakat, tetapi dirasakan secara langsung oleh aparatur.
Belanja Modal dapat diaktegorikan dalam 5 lima kategori utama:
a Belanja Modal Tanah
Belanja Modal Tanah adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaanpembeliaanpembebasan penyelesaian, balik nama dan sewa
tanah, pengosongan, pengurugan, perataan, pematangan tanah, pembuatan sertipikat, dan pengeluaran lainnya sehubungan dengan perolehan hak atas
tanah dan sampai tanah dimaksud dalam kondisi siap pakai. b
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Peralatan dan Mesin adalah pengeluaranbiaya yang
digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan peningkatan
Irma Syafitri : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dan Dana Alokasi Umum DAU Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota Di Propinsi
Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
kapasitas peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat lebih dari 12 dua belas bulan dan sampai peralatan dan mesin
dimaksud dalam kondisi siap pakai. c
Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Gedung dan Bangunan adalah pengeluaran biaya yang
digunakan untuk pengadaanpenambahanpenggantian, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan
pembangunan gedung dan bangunan yang menambah kapasitas sampai gedung dan bangunan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
d Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian peningkatan
pembangunan pembuatan serta perawatan, dan termasuk pengeluaran untuk perencanaan, pengawasan dan pengelolaan jalan irigasi dan jaringan
yang menambah kapasitas sampai jalan irigasi dan jaringan dimaksud dalam kondisi siap pakai.
e Belanja Modal Fisik Lainnya
Belanja Modal Fisik Lainnya adalah pengeluaranbiaya yang digunakan untuk pengadaan penambahan penggantian peningkatan pembangunan
pembuatan serta perawatan terhadap Fisik lainnya yang tidak dapat dikategorikan kedalam kriteria belanja modal tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, dan jalan irigasi dan jaringan, termasuk dalam belanja ini adalah belanja modal kontrak sewa beli, pembelian barang-
Irma Syafitri : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dan Dana Alokasi Umum DAU Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota Di Propinsi
Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
barang kesenian, barang purbakala dan barang untuk museum, hewan ternak dan tanaman, buku-buku, dan jurnal ilmiah.
Berikut ini adalah table komponen biaya yang termasuk dalam belanja modal :
Tabel 2.1 Jenis Belanja Modal dan Komponen-Komponennya
Jenis Belanja Modal
Komponen Biaya yang Dimungkinkan di dalam Belanja Modal
Belanja Modal Tanah
1 Belanja Modal Pembebasan Tanah
2 Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah
3 Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah
4 Belanja Modal Pengurugan dan Pematangan Tanah
5 Belanja Modal Biaya Pengukuran Tanah
6 Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan 1
Belanja Modal Bahan Baku Gedung dan Bangunan 2
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Teknis Gedung dan Bangunan
3 Belanja Modal Sewa Peralatan Gedung dan Bangunan
4 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Gedung
dan Bangunan 5
Belanja Modal Perizinan Gedung dan Bangunan 6
Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama Gedung dan Bangunan
7 Belanja Modal Honor Perjalanan Gedung dan
Bangunan Belanja Modal
Peralatan dan Mesin
1 Belanja Modal Bahan Baku Peralatan dan Mesin
2 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor
Pengelola Teknis Peralatan dan Mesin 3
Belanja Modal Sewa Peralatan, Peralatan dan Mesin 4
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Peralatan dan Mesin
5 Belanja Modal Perizinan Peralatan dan Mesin
6 Belanja Modal Pemasangan Peralatan dan Mesin
7 Belanja Modal Perjalanan Peralatan dan Mesin
Irma Syafitri : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dan Dana Alokasi Umum DAU Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota Di Propinsi
Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Belanja Modal Jalan, Irigasi
dan Jaringan 1
Belanja Modal Bahan Baku Jalan dan Jembatan 2
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor Pengelola Tekhnis Jalan dan Jembatan
3 Belanja Modal Sewa Peralatan Jalan dan Jembatan
4 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Jalan
dan Jembatan 5
Belanja Modal Perizinan Jalan dan Jembatan 6
Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran Bangunan Lama, Jalan dan Jembatan
7 Belanja Modal Perjalanan Jalan dan Jembatan
8 Belanja Modal Bahan Baku Irigasi dan Jaringan
9 Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Honor
Pengelola Teknis Irigasi dan Jaringan 10
Belanja Modal Sewa Peralatan Irigasi dan Jaringan 11
Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Irigasi dan Jaringan
12 Belanja Modal Perizinan Irigasi dan Jaringan
13 Belanja Modal Pengosongan dan Pembongkaran
Bangunan Lama,Irigasi dan Jaringan 14
Belanja Modal Perjalanan Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Fisik
Lainnya 1
Belanja Modal Bahan Baku Fisik Lainnya 2
Belanja Modal Upah Tenaga Kerja dan Pengelola Teknis Fisik Lainnya
3 Belanja Modal Sewa Peralatan Fisik Lainnya
4 Belanja Modal Perencanaan dan Pengawasan Fisik
Lainnya 5
Belanja Modal Perizinan Fisik Lainnya 6
Belanja Modal Jasa Konsultan Fisik Lainnya Sumber : Syaiful, 2006
Irma Syafitri : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dan Dana Alokasi Umum DAU Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota Di Propinsi
Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
B. Tinjauan Penelititan Terdahulu
Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama dan Tahun
Judul Penelitian Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Abdul Halim dan Syukriy Abdullah
2004 Pengaruh Dana
Alokasi Umum DAU dan
Pendapatan Asli Daerah PAD
terhadap belanja Pemda : Studi
Kasus Kabupaten dan Kota di Jawa
dan Bali Variabel dependen :
Belanja Pemda Variabel
Independen : Dana Alokasi
Umum DAU dan Pendapatan Asli
Daerah PAD Secara parsial dan
atau secara simultan DAU dan
PAD berpengaruh signifikan positif
terhadap belanja daerah
Priyo Hari Adi 2006
Hubungan antara Pertumbuhan
Ekonomi Daerah, Belanja
Pembangunan, dan Pendapatan Asli
Daerah PAD di Kabupaten dan
Kota se Jawa-Bali selama periode
1998-2003 Variabel dependen :
PDRB dan Pendapatan Asli
Daerah PAD Variabel
independen : Belanja
Pembangunan Belanja
Pembangunan memberikan
dampak yang positif dan
signifikan terhadap PAD
maupun Pertumbuhan
Ekonomi
Darwanto dan Yulia Yustikasari
2007 Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi,
Pendapatan Asli Daerah PAD dan
Dana Alokasi Umum DAU
terhadap pengalokasian
anggaran Belanja Modal
Variabel dependen : Belanja Modal
Variabel independen :
PDRB per kapita, Pendapatan Asli
Daerah PAD dan Dana Alokasi
Umum DAU 1. Secara parsial,
hanya PAD dan DAU yang
berpengaruh secara
signifikan terhadap belanja
modal
2. Secara simultan, PDRB, PAD
dan DAU berpengaruh
sinifikan terhadap belanja
modal
Irma Syafitri : Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah PAD, Dan Dana Alokasi Umum DAU Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan KabupatenKota Di Propinsi
Sumatera Utara, 2009. USU Repository © 2009
Monika Siagian 2008
Pengaruh Dana Alokasi Umum
DAU, Pendapatan Asli Daerah PAD
dan pendapatan lain-lain yang
dianggap sah terhadap belanja
Pemerintah daerah : Studi Kasus
KabupatenKota di Propinsi Sumatera
Utara Variabel dependen :
Belanja Pemerintah daerah
Variabel Independen :
Dana Alokasi Umum DAU,
Pendapatan Asli Daerah PAD dan
pendapatan lain-lain yang dianggap sah
Secara parsial maupun secara
simultan DAU, PAD dan
pendapatan lain- lain yang dianggap
sah berpengaruh signifikan positif
terhadap belanja daerah
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis