BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan judul penelitian terlampir, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
Variabel Bebas Variabel Tergantung
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan persepsi dalam menginterpretasi masing-masing variabel penelitian.
Adapun definisi operasional dari penelitian ini dijabarkan di bawah ini.
3.2.1. Sindrom Pramenstruasi
• Defenisi operasionil: mahasiswi mengalami lebih dari satu gejala fisik
disertai salah satu gejala psikis, yang terjadi pada: -
Fase luteal yaitu dua minggu sebelum periode menstruasi setelah fase ovulasi dan berakhir setelah hari terakhir menstruasi atau menstruasi
hari keempat. -
Dua siklus berturut-turut
American College of Obstetricians and Gynecologist.
Gejala-gejala fisik berdasarkan Department of Health and Human Services di USA 2007 termasuk:
- Berjerawat
- Payudara bengkak dan nyeri tekan
Sindrom Pramenstruasi pada Mahasiswi FKep USU
Regularitas Siklus Menstruasi
Universitas Sumatera Utara
- Kelainan perut kram, nyeri, merasa penuh atau kembung
- Badan atau ekstremitas membengkak
- Konstipasi atau diare
- Nyeri kepala atau nyeri punggung
- Nyeri pada sendi atau otot akibat muscle spasm
Gejala-gejala psikis termasuk berikut: -
Merasa lelah tanpa sebab -
Mempunyai masalah tidur -
Perubahan selera makan atau keinginan makan tinggi -
Susah konsentrasi atau kebingungan -
Ketegangan, perubahan mood, mudah marah atau ingin menangis -
Cemas, gelisah, panik atau depresi Gejala-gejala lain termasuk berikut:
- Kenaikan berat badan
- Nausea
- Kurang toleransi terhadap suara dan cahaya
- Mudah memusuhi orang atau agresif,
- Paranoid mudah merasa bersalah dan takut
- Kehilangan keinginan seksual
• Cara ukur: mengisi chart PMS Symptoms dengan lengkap sesuai dengan
yang dibutuhkan. •
Alat ukur: chart PMS Symptoms Tracker yang sudah direvisi ke dalam bahasa Indonesia.
• Hasil ukur:
- Sindrom PMS +: jika gejala-gejala yang tertera pada chart ditandai
dan terjadi pada fase luteal selama dua siklus berturut-turut. -
Sindrom PMS -: jika gejala tersebut di atas tidak terjadi pada fase luteal, gejala fisik ditandai kurang dari dua maupun gejala psikis tidak
ditandai, dan mengalami lima gejala psikis. •
Skala pengukuran: skala nominal.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Regularitas siklus menstruasi
• Defenisi operasionil: keteraturan siklus menstruasi.
• Cara ukur: menghitung interval tanggal dari hari pertama menstruasi hingga
hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya dimulai. •
Alat ukur: chart PMS Symptoms Tracker yang sudah direvisi ke dalam bahasa Indonesia.
• Hasil ukur:
- Siklus regular teratur: siklus menstruasi terjadi selama 21-35 hari dan
periode menstruasi 3-7 hari. -
Siklus irregular tidak teratur: siklus menstruasi terjadi selama kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari dan atau periode menstruasi kurang
dari 3 hari atau lebih dari 7 hari. •
Skala pengukuran: skala nominal.
3.3. Hipotesis