65
referensi dalam penyusunan skripsi ini dapat dilihat pada daftar pustaka.
3.3 Metode Rekayasa Balik Reverse Engineering
Rekayasa Balik Reverse Engineering merupakan suatu metode. Pada Rekayasa Balik Reverse Engineering terdapat pendekatan-pendekatan
yang dapat digunakan oleh penulis. Mulai dari pendekatan melalui analisa source code statis, pendekatan berdasarkan model ataupun melalui analisa
run-time execution dinamis. Tipa-tiap pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai contoh, untuk
tingkat keakurasian yang dihasilkan, analisa source code memiliki tingkat keakurasian yang lebih tinggi dibandingkan analisa yang lainnya. Hal ini
dikarenakan analisa ini melibatkan suatu informasi yang menyingkapkan proses-proses apa saja yang dimiliki aplikasi dan informasi ini bersifat up-
to-date. Berbeda halnya dengan pendekatan berdasarkan model. Pendekatan
ini menggunakan acuan dari dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya, tetapi dokumen-dokumen tersebut tidak bersifat up-to-date
dikarenakan belum tentu perubahan pada suatu aplikasi secara langsung akan mengubah dokumen-dokumen yang bersangkutan. Disamping itu,
pendekatan run-time execution pun bisa dilakukan. Pendekatan ini dilakukan dengan cara menganalisa hasil yang terjadi jika suatu scenario
dieksekusi. Pendekatan ini biasanya dilakukan jika aplikasi yang
66
bersangkutan tidak memiliki source code dan dokuman yang relevan. Pendekatan ini memiliki tingkat keakurasian yang rendah karena jika
terdapat satu kemungkinan scenario saja yang terlewatkan akan berdampak pada hasil akhirnya.
Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan penelitian untuk reverse engineering Aplikasi Perpustakaan TULIS adalah
sebagai berikut : 1. Memahami Ranah masalah Problem Domain
Dalam hal ini, penulis mengidentifikasi dan mengumpulkan masalah yang terjadi pada aplikasi perpustakaan yang sedang
berjalan. 2. Analisa terhadap Artefak Construction
a. Identifikasi pengguna actor aplikasi perpustakaan TULIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Identifikasi interaksi antara actor dengan komputer. Setiap interaksi ini, merupakan suatu Use Cae Realization UCR.
c. Mengenali Basic Flow dari setiap UCR. d. Mengenali Alternate Flow.
3. Analisa Source Code
67
Analisa source code ini bertujuan mengekstrak informasi- informasi yang terdapat pada source code dan database. Diagram
yang memungkinkan dihasilkan dari analisa ini anatara lain class diagram, activity diagram, use cse diagram dan component
diagram. Adapun tahapan yang dialkukan penulis dalam menganalisa source code adalah sebagai berikut :
a. Class diagram recovery b. Activity diagram recovery
c. Use case diagram recovery d. Sequence diagram recovery
e. Component diagram recovery f. Deployment diagram recovery
4. Analisa Domain Expert
Analisa domain expert ini bertujuan memverifikasikan output yang telah dihasilkan pada tahapan analisa soure code oleh
domain expert.
Analisa ini
penting dilakukan
untuk menerjemahkan hasil output pada analisa source code yang masih
bersifat low-level representative menjadi sebuah informasi yang high-level representative. Disamping itu, analisa ini berguna untuk
68
memvalidasi hasil yang sudah didapatkan pada tahapan analisa source code dengan informasi yang diketahui domain expert.
1. Analisa terhadap rekonstruksi artefak Analysis Design a. Dengan dilakukan pendekatan bahwa sebuah UCR
merupakan realisasi dari sebuah Use Case UC, yang selanjutnya dikenal sebagai memiliki pemetaan 1 : 1. Maka
dapat disusun Spesifikasi UC dengan lengkap. 2. Rekonstruksi artefak Requirement Engineering
a. Memodelkan objek-objek dari hasil analisa source code dan hubungan antara objek-objek kediaman diagram-diagram
UML antara lain adalah : 1. Class diagram
2. Activity diagram 3. Use case diagram
4. Sequence diagram 5. Component diagram
6. Deployment diagram b. Hasil akhir, SRS Software Requirement Spesification
Gambar 3.1 : Tahapan Rekayasa Balik Reverse Engineering
Untuk keseluruhan hasil akhir dari seluruh analisa tersebutakan dijelaskan di Software Requirement Spesification SRS. Hasil akhir dari metode Reverse
Engineering penelitian ini, mengacu pada bakuan dokumentasi UP, ini berupa dokumentasi “4+1 view” yang berupa : use case view, logical view,
implementation view dan deployment view. Sejumlah view ini kemudian dimoelkan dengan menggunakan motasi UML, yaitu : use case diagram dan use
case description, class diagram, activity diagram,sequence diagram, component diagram dan deployment diagram.
Atas dasar metode penelitian yang digunakan penulis pada penelitian untuk melakukan Reverse Engineering ini, maka dapat dibuat suatu alur kegiatan
serta metode kerja penelitian seperti yang digambarkan pada gambar 3.2 dibawah ini :
Pemilihan awal penelitian
Merumuskan masalah dan judul
penelitian Studi Literatur atau pustaka
Identifikasi masalah Problem domain 1. Analisa modul sistem yang berjalan
2. Identifikasi masalah
Analisa domain Expert a.Analisis terhadap rekonstruksi artefak. analysis desgn
b.Rekonstruksi artefak. Requirement Engineering 1. Memodelkan objek-objek kedalam diagram-diagram UML
a. Class diagram b. Actvity diagram
c. Usecase diagra d. Sequence diagram
e. Component diagram f. Deployment diagram
2. Hasil prodek SRS Analisa Source Code
a. Class diagram recovery b.Activity diagram recovery
c.Use Case recovery d.Component diagram recovery
Analisa Artefak Construction a. Identifikasi actor pengguna
b. Penentuan Use case Realization UCR c. Mengenali Basic Flow
d. Mengenali Alternate Flow e. Menganalisa Source Code sistem
Penarikan dan Penyusunan Kesimpulan
Gambar 3.2 : Kerangka kerja berpikir peneliti Diolah oleh peneliti, 2011
BAB IV PEMBAHASAN