39 Gambar 3.13 Tang Ampere
3.2 Gambar Alat Pengujian
Gambar 3.14 Alat Pengujian Keterangan :
1. Kompresor
2. Pipa
3. Kondensor
4. Kipas
1 7
6
8 5
4 3
2
Universitas Sumatera Utara
40 5.
APK TipeSelongsong 6.
Pipa Kapiler 7.
Evaporator 8.
Rangka
3.3 Sketsa Rangakaian Pengujian
3.3.1 Rangkaian Pengujian Tanpa Modifikasi.
Gambar 3.15 Sketsa Rangkaian Pengujian Tanpa Modifikasi.
3.3.2 Rangkain Pengujian Dengan Modifikasi Menggunakan APK Tipe Selongsong
Universitas Sumatera Utara
41 Gambar 3.16 Sketsa Rangkaian Pengujian Setelah Dimodifikasi.
Gambar 3.17 Diagram P-h Pengujian Setelah Dimodifikasi.
Universitas Sumatera Utara
42
3.4 Langkah-langakahPenelitian
Adapun tahapan pengujian yang dilakukan dalam pengujian adalah sebagai berikut :
3.4.1 Pengujian Sistem Refrigerasi Tanpa Modifikasi
1. Menguji Keboran Pada Instalasi:
Untuk menguji keboran pada peralatan uji, terlebih daahulu sistem divakum dengan menggunakan pompa vakum yang dilengkapi dengan alat
pengukur tekanan manifould. Jika setelah pemakuman instalasi dilakukan alat pengukur tekanan menunjukkan kenaikan berarti peralatan uji tersebut masih ada
kebocoran. Biasanya kebocoran itu terjadi di sambungan-sambungan yang di las. Untuk mencari kebocoran tersebut dapat digunakan busa air sabun yang dioleskan
pada permukaan instalasi.Apabila kebocoran terjadi pada sambungan berulir maka sambungan tersebut perlu dikencangkan, apabila kebocoran terjadi pada
sambungan las maka sambungan tersebut harus dilepas dari instalasi kemdian lasannya diperbaiki.
2. Pemakuman instalasi
Sebelum kompresor diisi dengan refrigeran, perlu dilakukan proses pemakuman. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada kotoran-
kotoran, uap air dan udara di dalam kompresor dan pipa-pipa refrigeran yang dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan di pipa kapiler.
Adapun langkah-langkah pemakuman sistem dapat dilakukan sebagai berikut:
1 Hubungkan salah satu selang yang terdapat pada manifould gauge dengan
pentil yang terdapat pada katup isap kompresor. 2
Menghubungkan selang yang satu lagi dari manifould gauge ke pompa vakum.
3 Menutup rapat kedua katub yang terdapat pada manifould gauge.
Universitas Sumatera Utara
43 4
Menyalakan pompa vakum, kemudian membuka katub yang terhubung dengan katub isap kompresor dan pompa vakum sampai terbuka penuh,
biarkan sampai tekanan di manifould gauge mencapai -30 inHg. 5
Menutup semua katub pada manifould gauge setelah tekanan tercapai, dan mematikan pompa vakum.
6 Pada kondisi tersebut sistem dibiarkan sampai kira-kira 10 menit.
7 Bila masih terjadi kenaikan tekanan berarti masih terdapat pada kebocoran
pada sistem, lakukan pemeriksaan ulang dan diperbaiki kembali. 8
Lakukan langkah 1 sampai 9 sampai sistem tidak ada kebocoran lagi.
3. Pengisian refrigerant
Pengisian refrigeran dapat dilakukan dengan dua metode yaitu pengisian bedasarkan jumlah berat refrigeran yang diijinkan ke dalam kompresor dan
pengisian refrigeran berdasarkan tekanan maksimal di dalam kompresor. Metode pengisian refrigeran berdasarkan tekanan maksimal kompresor.
Adapun langakah-langkah pengisian refrigerant sebagai berikut: 1
Melakukan proses pemakuman. 2
Hubungkan sistem instalasi pengujian dengan manifould gauge dan tabung refrigeran dengan memasang salah satu selang penghubung yang sudah
terpasang pada manifould gauge. 3
Hidupkan sistem pengujian 4
Membuka katup yang terdapat pada tabung refrigeran sampai terbuka penuh.
5 Memutar balik tabung refrigeran supaya refrigrerannya dapt mengalir.
6 Membuka katub yang terdapat pada manifould gauge supaya refrigeran dari
tabung mengalir ke sistem yang akan di uji, saat refrigeran sudah masuk ke dalam kompresor perhatikan clamb ampere dan juga tekanan pada
manifould gauge yang menunjukkan jumlah refrigeran yang masuk kedalam
Universitas Sumatera Utara
44 kompresor. Jumlah refrigeran yang diisi kedalam kompresor yaitu sampai
pada tekanan 60 Psi. 7
Jika tekanan sudah mencapai tekanan 60 Psi, tutup katup yang terdapat di manifould gauge.
8 Tunggu sampai tekanan stebil lalu kemudian peralatan pengisian refrigeran
boleh di lepas.
Gambar 3.18 Pengisian Refrigeran
4. Pengambilan Data
1 Setelah tekanan stabil di 60 Psi, catat tekanan P1,P2,P3,P4 dan suhu
T1,T2,T3,T4. Setiap 5 menit selama 60 menit. 2
Tekanan dan suhu dicatat sebanyak 3 kali pengulangan dalam selang waktu 5 menit selama 60 menit..
Gambar 3.19 Pengambilan Data
Universitas Sumatera Utara
45
3.4.2 Pengujian Sistem Refrigerasi Dengan Modifikasi Menggunakan APK Tipe Selongsong
1. Persiapan Alat Pengujian
Sistem alat pengujian dipasang APK pada pipa sisi masuk kompresor dan sisi keluar evoporator. Dimana sistem penukar kalor ini akan menyerap panas sisa
dari kondensor kemudian panas tersebut digunakan untuk memnaskan kembali refrigeran yang keluar dari evaporator sebelum masuk kondensor.
Gambar 3.20 APK Tipe Selongsong Dipasang Pada Sistem. Alat penukar kalor ini dipasang dekat dengan kompresor setelah katub isap
dan katup buang sebelum pipa kapiler. Berbeda dengan setelah dipasang alat penukar kalor, posisi kapiler sebelum dipasang alat penukar kalor terletak di dekat
kompresor dan sebelum katup isap dan katup buang. Namun setelah dipasang alat penukar kalor pipa kapiler diletakkan sebelum evaporator dan setelah katup isap
dan katub buang.
Gambar 3.21 Posisi Pipa Kapiler
2. Menguji Keboran Pada Instalasi:
Pipa AP
Universitas Sumatera Utara
46 Untuk menguji keboran pada peralatan uji, terlebih daahulu sistem
divakum dengan menggunakan pompa vakum yang dilengkapi dengan alat pengukur tekanan manifould. Jika setelah pemvakuman instalasi dilakukan alat
pengukur tekanan menunjukkan kenaikan berarti peralatan uji tersebut masih ada kebocoran. Biasanya kebocoran itu terjadi di sambungan-sambungan yang di
las.Untuk mencari kebocoran tersebut dapat digunakan busa air sabun yang dioleskan pada permukaan instalasi.Apabila kebocoran terjadi pada sambungan
berulir maka sambungan tersebut perlu dikencangkan, apabila kebocoran terjadi pada sambungan las maka sambungan tersebut harus dilepas dari instalasi
kemdian lasannya diperbaiki. 3.
Pemakuman Instalasi Sebelum kompresor diisi dengan refrigeran, perlu dilakukan proses
pemakuman. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada kotoran- kotoran, uap air dan udara di dalam kompresor dan pipa-pipa refrigeran yang
dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan di pipa kapiler. Adapun langkah-langkah pemvakuman sistem dapat dilakukan sebagai
berikut: 1
Hubungkan salah satu selang yang terdapat pada manifould gauge dengan pentil yang terdapat pada katup isap kompresor.
2 Menghubungkan selang yang satu lagi dari manifould gauge ke pompa
vakum. 3
Menutup rapat kedua katub yang terdapat pada manifould gauge. 4
Menyalakan pompa vakum, kemudian membuka katub yang terhubung dengan katub isap kompresor dan pompa vakum sampai terbuka penuh,
biarkan sampai tekanan di manifould gauge mencapai -30 inHg. 5
Menutup semua katub pada manifould gauge setelah tekanan tercapai, dan mematikan pompa vakum.
6 Pada kondisi tersebut sistem dibiarkan sampai kira-kira 10 menit.
Universitas Sumatera Utara
47 7
Bila masih terjadi kenaikan tekanan berarti masih terdapat pada kebocoran pada sistem, lakukan pemeriksaan ulang dan diperbaiki kembali.
8 Lakukan langkah 1 sampai 9 sampai sistem tidak ada kebocoran lagi.
4. Penggisian refrigerant
Pengisian refrigeran dapat dilakukan dengan dua metode yaitu pengisian bedasarkan jumlah berat refrigeran yang diijinkan ke dalam kompresor dan
pengisian refrigeran berdasarkan tekanan maksimal di dalam kompresor. Metode pengisian refrigeran berdasarkan tekanan maksimal kompresor.
Adapun langakah-langkah pengisian refrigerant sebagai berikut: 1
Melakukan proses pemakuman. 2
Hubungkan sistem instalasi pengujian denganmanifould gauge dan tabung refrigeran dengan memasang salah satu selang penghubung yang sudah
terpasang pada manifould gauge. 3
Hidupkan sistem pengujian 4
Membuka katup yang terdapat pada tabung refrigeran sampai terbuka penuh.
5 Memutar balik tabung refrigeran supaya refrigrerannya dapt mengalir.
6 Membuka katub yang terdapat pada manifould gauge supaya refrigeran dari
tabung mengalir ke sistem yang akan di uji, saat refrigeran sudah masuk ke dalam kompresor perhatikan clamb ampere dan juga tekanan pada
manifould gauge yang menunjukkan jumlah refrigeran yang masuk kedalam
kompresor. Jumlah refrigeran yang diisi kedalam kompresor yaitu sampai pada tekanan 60 Psi.
7 Jika tekanan sudah mencapai tekanan 60 Psi, tutup katup yang terdapat di
manifould gauge. 8
Tunggu sampai tekanan stebil lalu kemudian peralatan pengisian refrigeran boleh di lepas.
Universitas Sumatera Utara
48 Gambar 3.22Pengisian Refrigeran
5. Pengambilan data
1 Setelah tekanan stabil di 60 Psi, catat tekanan P1,P2,P3,P4, P5 dan suhu
T1,T2,T3,T4, T5. Setiap 5 menit selama 60 menit. 2
Tekanan dan suhu dicatat sebanyak 3 kali pengulangan dalam selang waktu 5 menit selama 60 menit.
Gambar 3.23 Pengambilan Data
Universitas Sumatera Utara
49
BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA
4.1 Data Hasil Pengujian
Data yang diperoleh dari pengujian adalah tekanan dan suhu pada sisi masuk kompresor, tekanan dan suhu masuk kondensor keluar kompresor, tekanan dan
suhu masuk pipa kapiler keluar pipa kapiller, tekanan dan suhu masuk evaporator keluar katup ekspansi . Data tekanan dan suhu diambil pada saat alat
penujian dalam kondisi Tanpa Dimodifikasi dan setelah dimodifikasi dengan menambahkan alat penukar kalor APK tipe selongsong. Pengujian dilakukan
masing-masing pada kondisi sebelum dan sesudah di modifikasi sebanyak tiga kali pengulangan yaitu pada siang hari, sore hari dan malam dalam selang waktu 5
menit selama 60 menit.
4.1.1 Pengujian Tanpa Dimodifikasi dan Pengujian Setelah Dimodifikasi
Pengujian Tanpa Dimodifikasi dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pada waktu siang,sore dan malam hari dalam selang waktu 5 menit selama 60 menit. Dalam
pengujian ini yang mau dilihat adalah pengaruh yang terjadi selama pengujian berlangsung terhadap tekanan dan suhu pada kompresor, kondensor, katup
ekspansi pipa kapiler dalam selang waktu 5 menit selama 60 menit.
4.1.1.1 PengujianTanpa Dimodifikasi
Adapun data yang diperoleh dalam pengujian Tanpa Dimodifikasi yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
50 1
Pengujian siang hari tanpa dimodifikasi
Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Siang Hari Tanpa Dimodifikasi
Waktu menit
Tekanan Psi Suhu °c
Suhu °c I A
P1 P2
P3 P4
T1 T2
T3 T4
T out
T in 13:10
57 290 290 90 28
91,4 35,8 15
35,4 26
4 13:15
57 290 290 90 29,2 91,5 35,8 14,8 36,5 26,2 3,9
13:20 58 295 290 92 29,7
97 36
14,7 36,8 26,3 4
13:25 57 288 290 90 29,5 97,8
36 15,2 36,2 26,3
4 13:30
57 290 280 84 28,7 97,5 37
15,2 36,2 26,3 3,9
13:35 56 290 285 85 28,6 96,4 37,4 15,2 37,7 26,3
4 13:40
56 295 290 90 28,7 98,9 36,4 14,4 37,6 26,6 4
13:45 56 280 285 85 28,6 98,8 34,7 14,9 37,9 26,5
4,1 13:50
57 290 285 84 28,4 99,4 36,3 15,3 38,3 26,6 3,9
13:55 57 290 285 90 28,4 98,6 37,2 15,6 38,4 26,7
4 14:00
56 295 290 85 28,1 98,3 36,2 14,5 37,9 26,7 4
14:05 56 290 285 85 28,2 98,8 36,4 14,3 37,9 26,7
4 14:10
56 290 285 84 28,7 98,7 36,8 15,2 37,9 26,5 3,9
2 Pengujian sore hari tanpa dimodifikasi
Tabel 4.2. Data Hasil Pengujian Sore Hari Tanpa Dimodifikasi
Waktu menit
Tekanan Psi Suhu °c
Suhu °c I A
P1 P2
P3 P4
T1 T2
T3 T4
T out
T in 16:50
55 265 263 86 28,4 95,8 34,1 17,5 34,5 31
3,8 16:55
55 265 263 86 28,5 98,8 33,5 17,7 34,7 30,7 3,8
17:00 54 265 263 84 28,7
99 33,3 18,2 34,5 30,6
3,8 17:05
54 265 263 86 27,4 99,1 33,5 17,2 34,5 30,5 3,7
17:10 54 268 263 86
28 99,6 32,9 17,5 34,2 30,2
3,7 17:15
54 265 263 86 27,6 100
32,8 17
34,7 30
3,7 17:20
54 265 263 84 27,6 98,7 32,7 17,2 34
30,2 3,8
17:25 56 265 265 84 27,9
99 32,7 17,2 33,2 28,6
3,7 17:30
57 263 258 84 27,9 98,8 32,4 16,4 33,3 28,4 3,7
17:35 57 263 258 84 27,2 99,1 32,4
17 33,5 28,4
3,6 17:40
56 260 258 82 27,2 98,7 32,4 16,8 33
28,3 3,7
17:45 56 260 258 82 27,6 98,4 32,3 16,6 33,2 28,3
3,7 17:50
56 263 258 82 27,3 98,2 32,3 16,8 33,2 28,8 3,7
Universitas Sumatera Utara
51 3
Pengujian malam hari tanpa dimodifikasi
Tabel 4.3. Data hasil pengujian malam hari Tanpa Dimodifikasi
Waktu menit
Tekanan psi Suhu °c
Suhu °c I A
P1 P2
P3 P4
T1 T2
T3 T4
T out
T in 20:45
49 245 245 78 23,4 95,4 31,8 15,5 31,3 25,7 3,6
20:50 49 245 245 80 23,7 95,2 31,6 15,6 31,8
25 3,6
20:55 49 245 245 80 23,4 95,4 31,7 15,5 31,9
25 3,6
21:00 49 244 247 80 23,4 91,9
32 15,5
31 24,9
3,6 21:05
51 255 255 82 23,5 92,7 31,8 15,3 31,5 24,8 3,7
21:10 51 254 253 81 23,2
94 31,1
15 31,4 24,6
3,7 21:15
51 255 253 81 23,8 94
31,1 15,2 31,7 24,6 3,7
21:20 51 255 254 82 23,4 94,6 31,2 15,2 31,4
25 3,7
21:25 51 253 250 81 23,9 98,4 31,4 15,7 31,4
25 3,7
21:30 50 258 250 80 23,4 94,4 31,3
15 31,4 25,1
3,7 21:35
50 255 250 80 23,9 93,2 32
16,5 31
25,1 3,6
21:45 50 255 245 80 23,6 99,2 32,2 15,8 31,8 25,2
3,7 22:45
50 255 245 80 23,7 99,3 32,3 15,9 31,9 25,3 3,8
4.1.1.2 Pengujian Setelah Dimodifikasi
Adapun data yang diperoleh dengan pengujian setelah dimodifikasi dengan penambahan APK Alat Penukar Kalor adalah sebagai berikut:
1 Pengujian siang hari setelah dimodifikasi
Tabel 4.4. Data Hasil Pengujian Siang Hari Setelah Dimodifikasi
Waktu menit
Tekanan psi Suhu °c
Suhu °c P1
P2 P3
P4 P5 T1
T2 T3
T4 T
out T in
I A
13:10 50 245 240 76 60 37,5 99,6 44,9 9,6 35,6 26,3
3,6 13:15
50 240 235 72 60 36,4 98,3 44,8 8,3 36,5 26,2 3,5
13:20 46 235 230 70 56 36,6 99,8 43,3
7 35,2 26,2
3,5 13:25
50 235 230 72 60 35,6 99,2 43,3 7,2 35,7 25,8 3,5
13:30 50 235 235 68 60 34,2 98,3 43,3 6,9 35,5 25,8
3,5 13:35
52 225 235 72 62 34,4 98,5 42,2 7,9 34,4 25,7 3,5
Universitas Sumatera Utara
52 13:40
48 240 225 70 52 34,8 97,5 43,3 7,2 34,7 25,7 3,4
13:45 48 225 225 70 58 34,8 97,8 45,6 7,2 34,9 25,5
3,4 13:50
48 230 225 70 58 35,5 98,9 42,4 6,6 34,6 25,4 3,4
13:55 50 230 230 74 60 35,4 98,6 43,2 7,8 34,8 25,5
3,5 14:00
49 235 230 72 59 35,6 98,6 43,8 7,4 34,9 25,6 3,4
14:05 48 240 230 70 58 35,5 98,5 43,8 6,8 34,9 25,7
3,4 14:10
46 230 230 70 56 35,5 97,4 43,4 6,4 35,5 25,8 3,4
2 Pengujian sore hari setelah dimodifikasi
Tabel 4.5. Data Hasil Pengujian Sore Hari Setelah Dimodifikasi
Waktu menit
Tekanan psi Suhu °c
Suhu °c I
A P1 P2
P3 P4 P5
T1 T2
T3 T4
T out
T in 16:50
54 240 235 82 64 34,4 96,6 44,2 10,4 34,8 25,3 3,6 16:55
51 240 240 82 61 34,9 98,4 44,5 10,1 33,9 25,3 3,5 17:00
50 240 235 84 60 34,4 98,4 44
9,7 33
25,3 3,6 17:01
52 230 230 78 62 34,1 95,1 43,3 9,2
33,4 25,2 3,5 17:10
50 245 240 82 60 34,5 96,3 43,9 9,6
33,4 25,2 3,6 17:15
50 225 220 78 60 33,1 96,3 42,1 8,5
32 25,2 3,4
17:20 50 230 230 76 60 33,4 96,2 42,8
8,5 32
25,3 3,5 17:25
52 240 230 78 62 33,6 93,7 42,6 8,6
32,4 25,1 3,5 17:30
50 230 225 74 60 33,1 97,7 42,3 7,9
31,6 25
3,4 17:35
50 230 225 74 60 33,3 97,7 42
7,7 31,5 24,9 3,4
17:40 52 225 225 74 62 33,1 97,8 42,1
7,4 31,7 25,1 3,4
17:45 52 220 220 70 62 32,7 96,8 41,6
6,6 31,4 25,1 3,4
17:50 50 220 220 70 60 32,8 96,1 41,4
6,3 31,9
25 3,4
3. Pengujian malam hari setelah dimodifikasi
Tabel 4.6. Data Hasil Pengujian Malam Hari Setelah Dimodifikasi Waktu
menit Tekanan psi
Suhu °c Suhu °c
I A P1
P2 P3
P4 P5 T1
T2 T3
T4 T
out T in
20:55 55 245 240 74 65 35,6 82,5 43,8 9,2 35,5 26,3
3,6 20:50
55 245 240 82 65 35,6 84,4 43,9 9,9 35,6 26,3 3,6
Universitas Sumatera Utara
53 21:05
50 240 235 78 60 34,3 82,5 43,8 8,3 34,3 26,2 3,5
21:00 50 245 240 78 60 35,3 84,4 44,6
9 35,5 26,2
3,5 21:10
49 235 230 70 59 34,5 83,6 43,3 7,1 34,6 26,3 3,5
21:20 45 225 225 66 55 34,5 81,6 41,9 5,9 34,6 26,5
3,4 21:15
45 230 230 72 55 35,4 81,3 42,9 6,8 35,2 26,4 3,4
21:30 45 220 220 68 55 35,9 84,9 41,9 4,6 34,9 26,6
3,3 21:25
44 220 220 66 54 35,3 82,7 42,1 5,1 35,3 26,5 3,3
21:45 43 220 220 62 53 35,3 83,9 41,6 3,6 35,3 26,7
3,3 21:40
43 225 225 66 53 34,6 85,1 42,2 4,3 34,6 26,7 3,3
21:35 43 225 225 68 53 35,4 85,3 42,5 4,9 35,2 26,5
3,3 21:50
44 220 220 60 54 35,3 87,9 41,9 1,8 35,1 26,6 3,2
4.1.2 Analisa Data Pengujian Tanpa Dimodifikasi 4.1.2.1
Perhitungan Data Pengujian Siang Hari
Pada waktu 13:10 Titik 1 kondisi uap jenuh
P1 = 57 Psi = 393 kPa untuk mencari enthalpi dilakukan interpolasi maka dari tabel Thermodynamic Properties of
�
��
Freon ® 22 R-22
Refrigerant diperoleh :
P kPa h kJkg
380,5 402
393 ?
393,9 402,4
− −
= −
−
− ,
, − ,
=
− , −
y = 402,3 maka nilai
ℎ = 402,3 kJkg
Universitas Sumatera Utara
54 Titik 2 kondisi uap super heat
P2 = 290 Psi = 1999,5 kPa ; T = 91,4 °c untuk mencari enthalpi dan suhu dilakukan interpolasi maka dari tabel Thermodynamic Proper ties of
�
��
Freon ® 22 R-22 Refrigerant diperoleh :
P kPa T °c
h kJkg h kJkg
1900 90
456,4 455,2
1999,5 91,4
? ?
2000 95
460,8 459,6
− −
=
− −
− −
=
− −
, − −
=
− ,
, − ,
, − −
=
− ,
, − ,
y = 457,6 y = 456,4
− −
=
− −
, − −
=
− ,
, – ,
y = 456,4 kJkg maka nilai
ℎ = 456,4 kJkg
Universitas Sumatera Utara
55 Titik 3 kondisi cair jenuh
P3 = 290 Psi = 1999,5 kPa untuk mencari enthalpi dilakukan interpolasi maka dari tabel Thermodynamic Properties of
�
��
Freon ® 22 R-22
Refrigerant diperoleh :
P kPa h kJkg
1988 264,6
1999,5 ?
2033 266
− −
= −
− , −
− =
− ,
− ,
y = 264,9 maka nilai
ℎ = 264,9 kJkg
Titik 4 kondisi campuran antara uap dan cair P4 = 90 Psi = 620 kPa untuk mencari enthalpi dilakukan interpolasi
maka dari tabel Thermodynamic Properties of �
��
Freon ® 22 R-22
Refrigerant diperoleh :
P kPa h kJkg
602 200,1
620,5 ?
621,5 199,2
− −
= −
−
Universitas Sumatera Utara
56 , −
, − =
− ,
, − ,
, =
− ,
, y = 0,9487 1,2 + 207,1
y = 199,3 maka nilai
ℎ = 199,3 kJkg
Dari perhitungan diatas, maka diperoleh Enthalpi setiap tekanan pada pengujian siang hari tanpa dimodifikasi sebagai berikut:
Tabel 4.7. Enthalpi Pada Setiap Tekanan Pada Pengujian Siang Hari Tanpa Dimodifikasi
Waktu Tekanan Psi
Enthalpi kJkg menit
P1 P2
P3 P4
h1 h2
h3 h4
13:10 57
290 290
90 402,37
1 456,44
264,95 199,24
9 13:15
57 290
290 90
402,37 1
456,52 2
264,95 199,24
9 13:20
58 295
290 92
402,57 2
461,40 8
266,02 3
198,67 4
13:25 57
288 290
90 402,37
1 462,12
8 264,52
1 199,24
9 13:30
57 290
280 84
402,37 1
461,85 8
264,95 201,11
6 13:35
56 290
285 85
402,16 6
460,86 8
264,95 200,81
8 13:40
56 295
290 90
402,16 6
463,11 266,02
3 199,24
9 13:45
56 280
285 85
402,16 6
463,02 7
262,82 5
200,81 8
13:50 57
290 285
84 402,37
1 463,56
7 264,95
201,11 6
13:55 57
290 285
90 402,37
462,84 264,95
199,24
Universitas Sumatera Utara
57 1
7 9
14:00 56
295 290
85 402,16
6 462,55
7 266,02
3 200,81
8 14:05
56 290
285 85
402,16 6
463,02 7
264,95 200,81
8 14:10
56 290
285 84
402,16 6
462,93 7
264,95 201,11
6
Setetelah diperoleh enthalpi setiap tekanan maka dapat di hitung juga besar dari laju aliran massa refrigeran, kerja kompresor, dampak refrigerasi, COP
dan daya kompresor, dengan perhitungan sebagai berikut : 1.
Dampak refrigerasi ER = h1
– h4 kJkg Dimana :
ER = dampak refrigerasi kJkg h1 = enthalpi refrigeran keluar evaporator kJ.kg
h4 = enthalpi refrigerant keluar pipa kapiler kJkg Contoh perhitungan dampak refrigerasi pada menit pertama dengan
menggunakan persamaan : ER = h1
– h4
= 402,3 – 199,2
= 203,1 kJkg 2.
Kerja kompresor w com = h2
– h1 kJkg Dimana :
w com = kerja kompresor kJ h2 = enthalpi refrigeran keluar kompresor kJkg
Universitas Sumatera Utara
58 h1 = enthalpi refrigeran keluar evaporator kJkg
Contoh perhitungan kerja kompresor pada menit pertama dengan menggunakan persamaan adalah sebagai berikut :
Wc = h2
– h1 kJkg = 456,4
– 402,4 = 54,069 Kjkg
3. Koefisien prestasi COP
COP =
ℎ −ℎ ℎ −ℎ
Dimana : COP = koefisien prestesi coefisien of performance
Contoh perhitungan
COP pada
menit pertama
dengan menggunakan persamaan adalah sebagai berikut :
COP =
ℎ −ℎ ℎ −ℎ
=
, – ,
, – ,
= 3,7 4.
Daya aktual kompresor Wcom =
V x I x cos θ kW Dimana :
Wcom = daya kompresor kW
Universitas Sumatera Utara
59 V = tegangan V
I = arus A cos θ = faktor daya 0,85
Contoh perhitungan daya kompresor pada menit pertama dengan menggunakan persamaan adalah sebagai berikut :
P = V x I x cos θ
= 220 x 4 x 0,85 = 748 W
= 0,748 kW 5.
Laju aliran massa refrigeran
̇
=
��� ℎ −ℎ
W
=
. . , , −
, s
= 0,014 kgs Dari perhitungan diatas maka diperoleh besar dari laju aliran massa
refrigeran, kerja kompresor, dampak refrigerasi, COP dan daya kompresor pada pengujian siang hari setiap selang waktu 5 menit selama 60 menit tanpa
dimodifikasi sebagai barikut :
Universitas Sumatera Utara
60 Tabel 4.8. Nilai Laju Aliran Massa Refrigeran, Kerja Kompresor, Dampak
Refrigerasi, COP dan Daya Komprsor Pengujian Siang Hari Tanpa Dimodifikasi mref
kgs w com
kJkg ER
kJkg W com
kW COP
0,014 54,069
203,1 0,748
3,757 0,013
54,151 203,1
0,729 3,751
0,013 58,836
203,9 0,748
3,466 0,013
59,757 203,1
0,748 3,399
0,012 59,487
201,3 0,729
3,383 0,013
58,702 201,3
0,748 3,43
0,012 60,944
202,9 0,748
3,33 0,013
60,861 201,3
0,767 3,308
0,012 61,196
201,3 0,729
3,289 0,012
60,476 203,1
0,748 3,359
0,012 60,391
201,3 0,748
3,334 0,012
60,861 201,3
0,748 3,308
0,012 60,771
201,1 0,729
3,308
4.1.2.2 Perhitungan Data Pengujian Sore Hari
Tabel 4.9. Enthalpi Pada Setiap Tekanan Data Pengujian Sore Hari Tanpa Dimodifikasi
Waktu Tekanan Psi
Enthalpi kJkg menit
P1 P2
P3 P4
h1 h2
h3 h4
16:50 55
265 263
86 401,9 462,292 259,1
200,52 16:55
55 265
263 86
401,9 464,872 259,1 200,52
17:00 54
265 263
84 401,7 465,044 259,1
201,15 17:05
54 265
263 86
401,7 465,13
259,1 200,52
17:10 54
268 263
86 401,7
464,3 259,1
200,52 17:15
54 265
263 86
401,7 465,904 259,1 200,52
17:20 54
265 263
84 401,7 464,786 259,1
201,15 17:25
56 265
265 84
402,2 465,004 259,6 201,15
17:30 57
263 258
84 402,4 465,024 257,9
201,15 17:35
57 263
258 84
402,2 465,282 257,9 201,15
Universitas Sumatera Utara
61 17:40
56 260
258 82
402,2 465,16
257,9 201,832 17:45
56 260
258 82
402,2 464,902 257,9 201,832 17:50
56 263
258 82
402,2 464,508 257,9 201,832
Setetelah diperoleh enthalpi setiap tekanan maka dapat dihitung laju aliran massa refrigeran, kerjakompresor, dampak refrigerasi, koefisien prestasi COP
dan daya kompresor dengan perhitungan sebagai berikut : 1.
Menghitung dampak refrigerasi ER = h1
– h4 kJkg = 401,9
– 200,5
= 20,4 kJkg 2.
Menghitung kerja kompresor Wcom = h2
– h1 kJkg Wcom = h2
– h1 = 462,3
– 401,9 kJkg = 60,4 kJkg
3. Menghitung koefisien prestasi COP
COP =
ℎ −ℎ ℎ −ℎ
=
, – ,
, – ,
= 3,4
Universitas Sumatera Utara
62 4.
Menghitung daya aktual kompresor
W = V x I x cos θ kW
= 220 x 3,8 x 0,85 = 710,6 W
= 0,711 kW 5.
Laju aliran massa refrigeran
̇
=
��� ℎ −ℎ
W
=
. , . , , −
,
= 0,012 kgs Dari perhitungan diatas maka diperoleh nilai laju aliran massa refrigeran,
kerja kompresor, dampak refrigerasi, COP dan daya kompresor pada pengujian sore hari setiap selang waktu 5 menit selama 60 menit setelah dimodifikasi
sebagai barikut : Tabel 4.10.NilaiLaju Aliran Massa Refrigeran, Kerja Kompresor, Dampak
Refrigerasi, COP dan Daya Kompresor Pada Pengujian Sore Hari Tanpa Dimodifikasi
mref kgs
w com kJkg
ER kJkg
W com kW
COP 0,012
60,392 201,38
0,711 3,335
0,011 62,972
201,38 0,711
3,198 0,011
63,344 200,55
0,692 3,166
Universitas Sumatera Utara
63 0,011
63,43 201,18
0,692 3,172
0,011 62,6
201,18 0,692
3,214 0,011
64,204 201,18
0,711 3,133
0,011 63,086
200,55 0,692
3,179 0,011
62,804 201,05
0,692 3,201
0,011 62,624
201,25 0,673
3,214 0,011
63,082 201,05
0,692 3,187
0,011 62,96
200,368 0,692
3,182 0,011
62,702 200,368
0,692 3,196
0,011 62,308
200,368 0,692
3,216
4.1.2.3 Perhitungan Data Pengujian Malam Hari
Tabel 4.11. Enthalpi Setiap Tekanan Pada Pengujian Malam Hari Tanpa Dimodifikasi
Waktu Tekanan Psi
Enthalpi kJkg menit P1
P2 P3
P4 h1
h2 h3
h4 20:45
49 245
245 78
400,646 460,255 255,001 203,096
20:50 49
245 245
80 400,646 460,039
255,001 202,458 20:55
49 245
245 80
400,646 460,255 255,001 202,458
21:00 49
244 247
80 400,646 463,814
255,483 202,458 21:05
51 255
255 82
401,096 459,834 257,318 201,835
21:10 51
254 253
81 401,096 465,903
256,881 202,147 21:15
51 255
253 81
401,096 460,38
256,881 202,147 21:20
51 255
254 82
401,096 461,163 257,099 201,835
21:25 51
253 250
81 401,096
465,4 256,207 202,147
21:30 50
258 250
80 401,096 463,717
256,207 202,458 21:35
50 255
250 80
400,874 460,829 256,207 202,147
21:40 50
255 240
80 401,096 461,425 253,880 202,147
21:45 50
255 245
80 400,874 465,939
255,001 202,458
Setetelah diperoleh enthalpi setiap tekanan maka dapat dihitung laju aliran massa refrigeran, kerja kompresor, dampak refrigerasi, koefisien prestasi COP
dan daya kompresor dengan perhitungan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
64 1.
Dampak refrigerasi ER = h1
– h4 kJkg = 400,6
– 203,1
= 197,5 kJkg
2. Kerja kompresor
Wcom = h2 – h1 kJkg
= 460,3 – 400,6 kJkg
= 59,6 kJkg
3. Koefisien prestasi COP
COP =
ℎ −ℎ ℎ −ℎ
=
, – ,
, – ,
= 3,3 4.
Daya aktual kompresor
W = V x I x cos θ kW
= 220 x 3,6 x 0,85 = 673,2 W
Universitas Sumatera Utara
65 = 0,673 kW
5. Laju aliran massa refrigeran
̇
=
��� ℎ −ℎ
W
=
. , . , , –
,
= 0,011 kgs Dari perhitungan diatas maka diperoleh nilai laju aliran massa refrigeran,
kerja kompresor, dampak refrigerasi, COP dan daya kompresor pada pengujian malam hari setiap selang waktu 5 menit selama 60 menit setelah dimodifikasi
sebagai barikut : Tabel 4.12. Nilai Laju Aliran Massa Refrigeran, Kerja Kompresor,
Dampak Refrigerasi, COP Dan Daya Kompresor Pengujian Malam Hari Tanpa Dimodifikasi
mref kgs
w com kJkg
ER kJkg
W com kW
COP 0,011
59,609 197,55
0,673 3,314
0,011 59,393 198,188
0,673 3,337
0,011 59,609 198,188
0,673 3,325
0,011 63,168 198,188
0,673 3,137
0,012 58,738 199,261
0,692 3,392
0,011 64,807 198,949
0,692 3,07
0,012 59,284 198,949
0,692 3,356
0,012 60,067 199,261
0,692 3,317
0,011 64,304 198,949
0,692 3,094
0,011 62,621 198,638
0,692 3,172
0,011 59,955 198,727
0,673 3,315
0,011 60,329 198,949
0,692 3,298
0,011 65,065 198,416
0,711 3,05
Universitas Sumatera Utara
66
4.1.3 Perhitungan Data Pengujian Setelah Dimodifikasi 4.1.3.1
Perhitungan Data Pengujian Siang Hari
Pada waktu 13:10 Titik 1 kondisi panas lanjut keluar evaporator
P1 = 50 Psi = 344,7 kPa ; T = 37,5 °c untuk mencari enthalpi dilakukan interpolasi maka dari tabel Thermodynamic Properties of
�
��
Freon ® 22
R-22 Refrigerant diperoleh :
P kPa T °c
h kJkg h kJkg
340 35
432,7 432,6
344,7 37,5
? ?
350 40
436,3 436,1
− −
=
− −
− −
=
− −
, − −
=
− ,
, − ,
, − −
=
− ,
, − ,
y = 434,5 y = 434,4
− −
=
− −
, − −
=
− ,
, – ,
y = 434,4 kJkg
Universitas Sumatera Utara
67 maka nilai
ℎ = 434,4 kJkg
Titik 2 kondisi uap lanjut masuk kompresor P2 = 245 Psi = 1689,2 kPa ; T = 91,4 °c untuk mencari enthalpi dilakukan
interpolasi maka dari tabel Thermodynamic Properties of �
��
Freon ® 22
R-22 Refrigerant diperoleh :
P kPa T °c
h kJkg h kJkg
1600 95
464 463
1689,2 99,6
? ?
1700 100
468,2 467,2
− −
=
− −
− −
=
− −
, − −
=
− , −
, − −
=
− , −
y = 467,9 y = 466,9
− −
=
− −
, − −
=
– ,
, – ,
y = 466,9 kJkg maka nilai
ℎ = 466,9 kJkg
Titik 3 kondisi cairan bawah dingin keluar kondensor
Universitas Sumatera Utara
68 P3 = 246 Psi = 1696,1 kPa untuk mencari enthalpi dilakukan interpolasi
maka dari tabel Thermodynamic Properties of �
��
Freon ® 22 R-22
Refrigerant diperoleh :
P kPa h kJkg
1689 255
1696,1 ?
1729 256,4
− −
= −
− , −
− =
− , −
0,1775
=
− ,
y = 0,1775 1,4 + 255 y = 255,2
maka nilai ℎ = 255,2kJkg
Titik 4 kondisi campuran uap dan cairan masuk evaporator P4 = 76 Psi = 524 kPa untuk mencari enthalpi dilakukan interpolasi
maka dari tabel Thermodynamic Properties of �
��
Freon ® 22 R-22
Refrigerant diperoleh :
P kPa h kJkg
514,4 201,2
524 ?
531,2 202,4
Universitas Sumatera Utara
69 −
− =
− −
− ,
− ,
= −
, , −
, ,
= −
, ,
y = 0,5783 1,2 + 201,2 y = 202,3
maka nilai ℎ = 202,3 kJkg
Dari perhitungan diatas, maka diperoleh Enthalpi setiap tekanan pada pengujian siang hari setelah dimodifikasi sebagai berikut:
Tabel 4.13. Enthalpi Setiap Tekanan Pada Pengujian Siang Hari Setelah Dimodifikasi
Waktu Tekanan psi
Enthalpi kjkg menit P1
P2 P3
P4 P5 h1
h2 h3
h4 h5
13:10 50 245 240 76 60
434,43 466,974 253,881 203,746 402,969
13:15 50 240 235 72 60 433,684 466,226 252,662 204,984 402,969
13:20 46 235 230 70 56 436,671 467,831 251,487 205,863 402,166
13:25 50 235 230 72 60 433,079 467,327 251,487 204,984 402,969
13:30 50 235 235 68 60 432,085 466,571 252,662 206,662 402,969
13:35 52 225 235 72 62 431,362 467,443 252,662 204,984 403,316
13:40 48 240 225 70 52 432,741 465,554 249,785 205,863 401,338
13:45 48 225 225 70 58 432,741 467,526 249,785 205,863 402,486
13:50 48 230 225 70 58 433,234 467,423 249,785 205,863 402,486
13:55 50 230 230 74 60 432,937 467,172 251,487 204,385 402,969
14:00 49 235 230 72 59
433,19 466,823 251,487 204,984 402,586
14:05 48 240 230 70 58 433,234 466,394 251,487 205,863 402,486
14:10 46 230 230 70 56 435,901 466,167 251,487 205,863 402,166
Universitas Sumatera Utara
70 Setetelah diperoleh enthalpi disetiap tekanan maka dapat di hitung juga
besar dari laju aliran massa refrigeran, kerja kompresor, dampak refrigerasi, COP dan daya kompresor, dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Dampak refrigerasi
ER = h1 – h4 kJkg
dimana : ER = dampak refrigerasi kJkg
h1 = enthalpi refrigeran keluar evaporator kj.kg h4 = enthalpi refrigerant keluar pipa kapiler kJkg
Contoh perhitungan dampak refrigerasi pada menit pertama dengan menggunakan persamaan :
ER = h1 – h4 kJkg
= 434,4 – 203,7
= 230,7 kJkg 2.
Kerja kompresor
w com = h2 – h1 + h1-h5 kJkg
Dimana : w com = kerja kompresor kJkg
h2 = enthalpi refrigeran keluar kompresor kJkg h1 = enthalpi refrigeran keluar evaporator kJkg
Contoh perhitungan kerja kompresor pada menit pertama dengan menggunakan persamaan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
71 w com = h2
– h1+h5-h1 = 466,9
– 434,4 + 434,4 - 402,9 kJkg = 64,005 kJkg
3. Koefisien prestasi COP
COP =
ℎ −ℎ ℎ −ℎ + ℎ −ℎ
Dimana : COP = koefisien prestesi coefisien of performance
Contoh perhitungan
COP pada
menit pertama
dengan menggunakan persamaan adalah sebagai berikut :
COP
=
ℎ −ℎ ℎ −ℎ + ℎ −ℎ
=
, – ,
, – , +
, − ,
= 3,6
4. Daya aktual kompresor
W = V x I x cos θ
Dimana : W = daya kompresor W
Universitas Sumatera Utara
72 V = tegangan V
I = arus A cos θ = faktor daya 0,85
Contoh perhitungan daya kompresor pada menit pertama dengan menggunakan persamaan adalah sebagai berikut :
W = V x I x cos θ
= 220 x 3,6 x 0,85 = 673,2 W
= 0,6732 kW 5.
Menghitung laju aliran massa refrigeran
̇
=
� .� .cos� ℎ −ℎ
W
=
. , . , , −
,
= 0,04234 kgs Dari perhitungan diatas maka diperoleh nilai laju aliran massa refrigeran,
kerja kompresor, dampak refrigerasi, COP dan daya kompresor pada pengujian siang hari setiap selang waktu 5 menit selama 60 menit setelah dimodifikasi
sebagai barikut :
Universitas Sumatera Utara
73 Tabel 4.14. Nilai Laju Aliran Massa Refrigeran, Kerja Kompresor,
Dampak Refrigerasi, COP, Dan Daya Kompresor Pada Pengujian Siang Hari Setelah Dimodifikasi
mref kgs
w com kJkg
ER kJkg
W com kW
COP 0,021
32,544 230,7
0,673 3,604
0,02 32,542
228,7 0,655
3,615 0,021
31,16 230,8
0,655 3,515
0,019 34,248
228,1 0,655
3,544 0,019
34,486 225,4
0,655 3,544
0,018 36,081
226,4 0,655
3,53 0,019
32,813 226,9
0,636 3,533
0,018 34,785
226,9 0,636
3,488 0,019
34,189 227,4
0,636 3,501
0,019 34,235
228,6 0,655
3,56 0,019
33,633 228,2
0,636 3,553
0,019 33,16
227,4 0,636
3,558 0,021
30,266 230,0
0,636 3,594
4.1.3.2 Perhitungan Data Pengujian Sore Hari
Tabel 4.15. Enthalpi Setiap Tekanan Pada Pengujian Sore Hari Setelah Dimodifikasi
Waktu Tekanan psi
Enthalpi kjkg menit P1
P2 P3
P4 P5 H1
H2 H3
H4 H5
16:50 54 240 235 82 64 431,834 464,798 252,662
201,64 403,633
16:55 51 240 240 82 61 432,398
466,31 253,881
201,64 403,164
17:00 50 240 235 84 60 431,533
466,31 252,662 201,095 402,969
17:01 52 230 230 78 62 435,325 464,242 251,487 202,096 403,316
17:10 50 245 240 82 60 432,303 464,202 253,881
201,64 402,969
17:15 50 225 220 78 60 431,323 465,617 248,991 202,096 402,969
17:20 50 230 230 76 60 431,533 465,163 251,487 203,746 402,969
17:25 52 240 230 78 62 434,994 464,462 251,487 202,096 403,316
17:30 50 230 225 74 60 431,323 466,418 250,249 204,385 402,969
17:35 50 230 225 74 60 431,463 466,418 250,249 204,385 402,969
17:40 52 225 225 74 62 434,662 466,862 250,249 204,385 403,316
Universitas Sumatera Utara
74 17:45
52 220 220 70 62 434,398 466,399 248,991 205,863 403,316 17:50
50 220 220 70 60 431,113 465,822 248,991 205,863 402,166 Setetelah enthalpi setiap tekanan diperoleh maka besar dari laju aliran
massa refrigeran, kerja kompresor, dampak refrigerasi dan daya kompresor, dapat di hitung dengan perhitungan sebagai berikut :
1. Dampak refrigerasi
ER = h1 – h4 kJkg
= 431,8 – 201,6
= 230,2 kJkg 2.
Kerja kompresor
w com = h2 – h1 + h1 – h5 kJkg
= 464,8 – 431,8 431,8 - 403,6 kJkg
= 61,2 kJkg 3.
Koefisien prestasi COP
COP =
ℎ −ℎ –
+ –
=
, – ,
, – , +
, − ,
= 3,7 4.
Daya aktual kompresor
W = V x I x cos θ
= 220 x 3,6 x 0,85
Universitas Sumatera Utara
75 = 673,2 W
= 0,673 kW 5.
Laju aliran massa refrigeran
̇
=
.� ��� � ℎ −ℎ
W
=
. . , , –
,
= 0,013 kgs Dari perhitungan diatas maka diperoleh nilai laju aliran massa refrigeran,
kerja kompresor, dampak refrigerasi, COP dan daya kompresor pengujian sore hari setiap selang waktu 5 menit selama 60 menit setelah dimodifikasi sebagai
barikut : Tabel 4.16. Nilai Laju Aliran Massa Refrigeran, Kerja Kompresor,
Dampak Refrigerasi, COP, Dan Daya Kompresor Pengujian Sore Hari Setelah Dimodifikasi
mref kgs
w com kJkg
ER kJkg
W com kW
COP 0,02
32,964 230,194 0,673
3,763 0,019
33,912 230,758 0,655
3,654 0,019
34,777 230,438 0,673
3,638 0,023
28,917 233,229 0,655
3,828 0,021
31,899 230,663 0,673
3,767 0,019
34,294 229,227 0,636
3,659 0,019
33,63 227,787
0,655 3,663
0,022 29,468 232,898
0,655 3,809
0,018 35,095 226,938
0,636 3,577
0,018 34,955 227,078
0,636 3,579
0,02 32,2
230,277 0,636
3,624 0,02
32,001 228,535 0,636
3,623 0,018
34,709 225,25
0,636 3,539
Universitas Sumatera Utara
76
4.1.3.3 Perhitungan Data Pengujian Malam Hari
Tabel 4.17. Enthalpi Setiap Tekanan Pada Pengujian Malam Hari Setelah Dimodifikasi
Tekanan psi Enthalpi kpa
P1 P2
P3 P4 P5
h1 h2
h3 h4
h5 55 245
240 74 65 432,738 452,392 253,881 204,385 403,811 55 245
240 82 65 432,738 454,101 253,881 201,64
403,811 50 240
235 78 60 432,163 452,995 252,662 202,096 402,969 50 245
240 78 60 432,91
454,101 253,881 202,096 402,969 49 235
230 70 59 432,394 454,725 251,487 205,867 402,772 45 225
225 66 55 432,845 453,311 250,249 207,196 401,959 45 230
230 72 55 433,206 452,778 251,487 204,984 401,959 45 220
220 68 55 433,459 456,591 248,991 206,493 401,959 44 220
220 66 54 433,477 454,552 248,991 207,196 401,747 43 220
220 62 53 433,546 455,664 248,991 208,638 401,533 43 225
225 66 53 433,058 456,221 249,785 207,196 401,533 43 225
225 68 53 433,616 456,389 249,785 206,493 401,533 44 220
220 60 54 433,469 458,953 248,991 209,458 401,747
Setetelah enthalpi setiap tekanandiperoleh maka besar dari laju aliran massa refrigeran, kerja kompresor, dampak refrigerasi dan daya kompresor, dapat
di hitung dengan perhitungan sebagai berikut : 1.
Dampak refrigerasi ER = h1
– h4 kJkg = 432,7
– 204,4
= 228,4 kJkg 2.
Menghitung kerja kompresor
w com = h2
– h1 + ℎ − ℎ kJkg =
, – , +
, − ,
= 32,9 kJkg
Universitas Sumatera Utara
77 3.
Menghitung koefisien prestasi COP
COP =
ℎ −ℎ ℎ −ℎ + ℎ −ℎ
=
, – ,
, – , +
, − ,
= 4,7 4.
Menghitung daya aktual kompresor W
= V x I x cos θ
= 220 x 3,6 x 0,85 = 673,2 W
= 0,673 kW 5.
Laju aliran massa refrigeran
̇
=
�.� cos � ℎ −ℎ
W
=
. , . , , –
,
= 0,034 kgs Dari perhitungan diatas maka diperoleh nilai laju aliran massa refrigeran,
kerja kompresor, dampak refrigerasi, COP dan daya kompresor pengujian malam hari setiap selang waktu 5 menit selama 60 menit setelah dimodifikasi sebagai
barikut : Tabel 4.18 Nilai Laju Aliran Massa Pendingin, Kerja Kompresor, Dampak
Refrigerasi, COP, Dan Daya Kompresor Pengujian Malam Hari Setelah Dimodifikasi
Universitas Sumatera Utara
78 mref
kgs w com
kJkg ER
kJkg W com
kW COP
0,034 19,654 228,353
0,673 4,7
0,032 21,363 231,098
0,673 4,595
0,031 20,832 230,067
0,655 4,599
0,031 21,191 230,814
0,655 4,514
0,029 22,331 226,527
0,655 4,36
0,031 20,466 225,649
0,636 4,394
0,032 19,572 228,222
0,636 4,491
0,027 23,132 226,966
0,617 4,154
0,029 21,075 226,281
0,617 4,285
0,028 22,118 224,908
0,617 4,155
0,027 23,163 225,862
0,617 4,13
0,027 22,773 227,123
0,617 4,14
0,023 25,484 224,011
0,598 3,916
4.2 Analisa Data 4.2.1 Hubungan Waktu Terhadap Kerja Kompresor
4.2.1.1 Pengujian Siang Hari
Tabel 4.19 Perbandingan Kerja Kompresor Setelah Dimodifikasi Dan Tanpa Dimodifikasi Pengujian Siang Hari
Waktu Menit
Tanpa Modifikasi
Setelah Dimodifikasi
13:10 54,1
64,0 13:15
54,2 63,3
13:20 58,8
65,7 13:25
59,8 64,4
13:30 59,5
63,6 13:35
58,7 64,1
13:40 60,9
64,2 13:45
60,9 65,0
13:50 61,2
64,9 13:55
60,5 64,2
14:00 60,4
64,2
Universitas Sumatera Utara
79 14:05
60,9 63,9
14:10 60,8
64,0
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Waktu Terhadap Kerja Kompresor Pengujian Siang Hari
Dari gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa selama 60 menit, rata-rata kerja kompresor yang diperoleh dari sistem pengkondisian udara tanpa dimodifikasi
adalah sebesar 59,3 kJkg, sedangkan rata-rata kerja kompresor dari sistem pengkondisian udara yang dimodifikasi dengan penambahan alat penukar kalor
adalah sebesar 59,769 kJkg.
4.2.1.2 Pengujian Sore Hari
Tabel 4.20 Perbandingan Kerja Kompresor Setelah Dimodifikasi Dan Tanpa Dimodifikasi Pengujian Sore Hari
Waktu Menit
Tanpa Modifikasi
Setelah Dimodifikasi
16:50 60,392
61,165 6:55
62,972 63,146
17:00 63,344
63,341 17:05
63,43 60,926
17:10 62,6
61,233
54.1 54.2 58.8 59.8 59.5 58.7
60.9 60.9 61.2 60.5 60.4 60.9 60.8 64.0 63.3
65.7 64.4 63.6 64.1 64.2 65.0 64.9 64.2 64.2 63.9 64.0
10 20
30 40
50 60
70
K e
rj a
K o
m p
re so
r K
j kg
Waktu Menit
Tanpa Modifikasi Setelah Dimodifikasi
Universitas Sumatera Utara
80 17:15
64,204 62,648
17:20 63,086
62,194 17:25
62,804 61,146
17:30 62,624
63,449 17:35
63,082 63,449
17:40 62,96
63,546 17:45
62,702 63,083
17:50 62,308
63,656
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Waktu Terhadap Kerja Kompresor Pengujian Sore Hari
Dari gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa selama 60 menit, rata-rata kerja kompresor yang diperoleh pada sistem pengkondisian udara tanpa dimodifikasi
adalah sebesar 62,8 kJkg, sedangkan rata-rata kerja kompresor dari sistem pengkondisian udara yang dimodifikasi dengan penambahan alat penukar kalor
adalah sebesar 62,5 kJkg.
4.2.1.3 Pengujian Malam Hari
Tabel 4.21 Perbandingan Kerja Kompresor Setelah Dimodifikasi Dan Tanpa Dimodifikasi Pengujian Malam Hari
60.4 63.0