4. Memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Sumatera Utara.
1.5. Kerangka Teori
1.5.1. Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah
Untuk mengatur dan menjaga keteraturan sosial dalam masyarakat diperlukan adanya aturan, norma yang adil dan beradab. Dan untuk menegakkan aturan tersebut,
mengajak masyarakat untuk mematuhi serta menyelesaikan berbagai masalah sosial dalam masyarakat diperlukan suatu institusi yang dapat bertindak sebagai wasit yang
adil salah satunya adalah polisi Suparlan;1999. Menurut Rahardjo, 2000 :”Sosok Polisi yang ideal di seluruh dunia adalah polisi yang cocok dengan masyarakat”.
Dengan prinsip tersebut di atas masyarakat mengharapkan adanya polisi yang cocok dengan masyarakatnya, yang berubah dari polisi yang antagonis polisi yang
tidak peka terhadap dinamika tersebut dan menjalankan gaya pemolisian yang bertentangan dengan masyarakatnya menjadi polisi yang protagonis terbuka
terhadap dinamika perubahan masyarakat dan bersedia untuk mengakomodasikannya ke dalam tugas-tugasnya.
Fungsi polisi dalam struktur kehidupan masyarakat sebagai pengayom masyarakat, penegakkan hukum,mempunyai tanggung jawab khusus untuk
memelihara ketertiban masyarakat dan menangani kejahatan baik dalam bentuk tindakan terhadap kejahatan maupun bentuk pencegahan kejahatan agar para anggota
masyarakat dapat hidup dan bekerja dalam keadaan aman dan tenteram Bahtiar: 1994 :1. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan polisi adalah berkenaan dengan sesuatu
gejala yang ada dalam kehidupan sosial dari sesuatu masyarakat yang dirasakan sebagai beban atau gangguan yang merugikan para anggota masyarakat tersebut
Suparlan: 1999. Polisi lalu lintas sebagai polisi sipil yang demokratis dan diakhiri dengan
kesimpulan dan saran yang dapat dijadikan acuan atau strategi membangun citra Polisi RI pada umumnya dan polisi lalu lintas khususnya. Polisi sipil yang modern
dan demokratis adalah polisi yang mengedepankan kemampuan pengetahuannya dalam menciptakan, memelihara dan memperbaiki keteraturan sosial Kamtibmas.
Pola pemolisiannya lebih mengedepankan pencegahan, dan upaya-upaya membereikan pencerahan kepada masyarakat untuk berperan serta. Dan penilaian
keberhasilan polisi bukan semata-mata pada pengungkapan kasus atau crime fighter, tetapi adalah pada maintenance order atau restorative order.
Sehingga dalam pemolisiannya dapat berjalan secara efektif dan dapat diterima atau cocok dengan masyarakatnya sesuai dengan corak masyarakat dan
kebudayaannya, diperlukan gaya pemolisian yang berorientasi pada masyarakat dan untuk memecahkan masalah sosial yang terjadi problem solving policing.
Polisi lalu lintas adalah unsur pelaksana yang bertugas menyelenggarakan tugas kepolisian mencakup penjagaan, pengaturan, pengawalan dan patroli,
pendidikan masyarakat dan rekayasa lalu lintas, registrasi dan identifikasi pengemudi atau kendaraan bermotor, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum
dalam bidang lalu lintas, guna memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Pelayanan kepada masyarakat di bidang lalu lintas dilaksanakan juga untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, karena dalam masyarakat yang modern lalu lintas merupakan faktor utama pendukung produktivitasnya. Dan dalam lalu lintas
banyak masalah atau gangguan yang dapat menghambat dan mematikan proses produktivitas masyarakat. Seperti kecelakaan lalu lintas, kemacetan maupun tindak
pidana yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Untuk itu polisi lalu lintas juga mempunyai visi dan misi yang sejalan dengan bahasan Polisi RI di masa depan yang
telah dibahas di atas. Para petugas kepolisian pada tingkat pelaksana menindaklanjuti kebijakan-
kebijakan pimpinan terutama yang berkaitan dengan pelayanan di bidang SIM, STNK, BPKB dan penyidikan kecelakaan lalu lintas. BPKB adalah buku yang
dikeluarkan atau diterbitkan oleh Satuan Lalu Lintas Polri sebagai bukti kepemilikan kendaraan bermotor. BPKB dapat disamakan dengan Certificate of Ownership yang
disempurnakan dan merupakan dokumen penting yang harus disimpan baik-baik oleh yang bersangkutan. BPKB akan mempertinggi daya guna dari tata cara administrasi
pendaftaran kendaraan bermotor, sehingga di samping meningkatkan public service juga dimanfaatkan untuk menyempurnakan cara pengawasan terhadap pemasukan
keuangan negara non pajak, kepemilikan kendaraan bermotor dan sebagainya. BPKB berfungsi sebagai Surat Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor.
Penerbitan BPKB dilaksanakan oleh Satuan Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia. Spesifikasi Teknis dan pengadaan BPKB ditetapkan oleh Kepolisian
Negara Republik Indonesia. Bersamaan dengan pendaftaran BPKB diberikan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor.
Penyelenggaraan registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dalam bentuk BPKB adalah untuk kepentingan pelaksanaan tugas-tugas Kepolisian Negara
Republik Indonesia dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama yang berkaitan dengan penyelidikan atau penyidikan pada kasus
pelanggaran dan kejahatan yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Perkembangan kejahatan semakin canggih dan kompleks, sehingga
mengharuskan Polri mengerahkan segenap kekuatan untuk menanggulangi, antara lain melalui registrasi dan identifikasi lalu lintas atau pendaftaran Kendaraan
Bermotor. Disamping itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebagaimana tercantum pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 Pasal 175 PP No.44 Tahun
1993 disebutkan bahwa “sebagai bukti bahwa kendaraan bermotor telah didaftarkan diberikan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor, Surat Tanda Nomor Kendaraan
Bermotor serta Tanda Nomor Kendaraan Bermotor”. Untuk itu perlu diambil langkah-langkah guna menyamakan persepsi dan tindakan dalam proses penerbitan
BPKB terutama mekanisme dan prosedur penerbitan BPKB.
Gambar 1 Mekanisme Pendaftaran BPKB
LOKET PENDAFTARAN
PENELITIAN PERSYARATAN
REGISTRASI BPKB
PENULISAN BPKB
PENDAFTARAN
VERIFIKASI
PENANDA TANGANAN
PEMISAHAN BERKAS
BPKB PENYERAHAN
BPKB PEMOHON
DENGAN PERSYARATAN
LENGKAP
ARSDOK
Urutan pembuatan mekanisme pendaftaran BPKB baru adalah Pemohon dengan persyaratan lengkap, lalu menuju loket pendaftaran atau penelitian
persyaratan setelah itu diregistrasi BPKB dan registrasi STNK. Pada penulisan BPKB ada yang dinamakan verifikasi atau dilihat kelengkapan syarat-syaratnya lalu
penandatanganan berkas dan berkas tersebut dipisahkan atau BPKB dan Arsdok. Selesai pembuatan BPKB diserahkan kepada pemilik yang bersangkutan.
1.5.2. Manajemen Pelayanan