Etiologi Gejala diare Diare Defenisi

Dalam hal ini juga diterangkan distribusi penyakit diare berdasarkan waktu yaitu tentang cakupan penderita diare dalam lima tahun terakhir dengan data misalnya pada tahun 2000 jumlah penderita diare mencapai 4.771.340, tahun 2001 sebanyak 2.873.414, tahun 2002 sebanyak 1.788.492, tahun 2003 sebanyak 1.950.745 dan yang terakhir tahun 2004 sebanyak 596.050 Survei Subdit Diare. Variasi musiman untuk diare yaitu dapat terjadi menurut letak geografi, pada daerah sub-tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim panas sedangkan diare karena virus terutama rotavirus puncaknya pada musim dingin. Di daerah tropik diare rotavirus terjadi sepanjang tahun, frekuensinya meningkat pada musim kemarau, sedangkan puncak diare karena bakteri adalah pada musim hujan. Insiden diare persisten mengikuti pola musiman yang sama seperti pada diare cair akut Depkes RI, 1999.

1.3. Etiologi

Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam golongan 6 besar yaitu karena Infeksi, malabsorbsi, alergi, keracunan, immuno defisiensi, dan penyebab lain, tetapi yang sering ditemukan di lapangan ataupun klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan Depkes RI, 2002. Etiologi Penyakit Diare yaitu Infeksi beberapa jenis bakteri dapat termakan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan menyebabkan diare, contohnya Campylobacter, Salmonella, Shigella dan Escherichia coli. Infeksi virus yang menyebabkan diare yaitu rotavirus, Norwalk virus, cytomegalovirus, virus herpes simplex dan virus hepatitis. Intoleransi makanan, seperti pada orang yang Universitas Sumatera Utara tidak dapat mencerna komponen makanan berupa laktosa gula dalam susu. Parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman dan menetap dalam sistem pencernaan, contohnya Giardia lamblia, Entamoeba histolytica dan Cryptosporidium. Reaksi obat contoh antibiotik, obat-obat tekanan darah dan antasida yang mengandung magnesium. Penyakit Intestinal penyakit inflamasi usus atau penyakit abdominal. Gangguan fungsi usus, seperti sindroma iritasi usus dimana usus tidak dapat bekerja secara normal Amiruddin, 2007.

1.4. Gejala diare

Gejala diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 kali atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai dengan muntah-muntah, badan lesu atau lemah, panas, tidak nafsu makan, darah dan lendir dalam kotoran, rasa mual dan muntah-muntah dapat mendahului diare yang disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba- tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejala-gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi Amiruddin, 2007. Universitas Sumatera Utara

1.5. Jenis - Jenis Diare