Bahan Baku Tambahan Fungsi dan Sifat – sifat Bahan Baku

2.3.2 Bahan Baku Tambahan

1. Air Air digunakan untuk melarutkan KOH dan mengurangi viskositas sabun cair yang terbentuk sehingga memudahkan sirkulasi hasil reaksi. Sifat – sifat kimia dan fisika air adalah sebagai berikut : A. Sifat kimia : 1. Bereaksi dengan karbon menghasilkan metana, hidrogen, karbon dioksida, monoksida membentuk gas sintetis dalam proses gasifikasi batubara 2. Bereaksi dengan kalsium, magnesium, natrium dan logam – logam reaktif lain membebaskan H 3. Air bersifat amfoter 2 4. Bereaksi dengan kalium oksida, sulfur dioksida membentuk basa kalium dan asam sulfat 5. Bereaksi dengan trigliserida minyaklemak menghasilkan asam lemak dan gliserol rekasi hidrolisis trigliserida 6. Air dapat berfungsi sebagai media reaksi dan atau katalis, misalnya dalam rekasi substitusi garam – garam padat dan perkaratan permukaan logam – logam 7. Dengan anhidrid asam karboksilat membentuk asam karboksilat Kirk Othmer, 1976 B. Sifat fisika : 1. Berupa zat cair pada suhu kamar 2. Berbentuk heksagonal 3. Tidak berbau, berasa, dan tidak berwarnas Universitas Sumatera Utara 4. Berat molekul, grgr-mol : 18 5. Titik beku pada 1 atm, O 6. Titik didih normal 1 atm, C : 0 O 7. Densitas pada 30 C : 100 O C, kgm 3 8. Tegangan permukaan pada 25 : 995,68 O 9. Indeks refraksi pada 25 C, dynecm : 71,97 O 10. Viskositas pada 30 C : 1,3325 O 11. Koefisien difusi pada 30 C : 1 atm, mP : 8,949 O C, cm 2 dt : 2,57 x 10 12. Konstanta disosiasi pada 30 -5 O C : 10 13. Panas ionisasi, kJmol : 55,71 -4 14. Panas difusi, kJmol : 6,001 15. ∆H f o kkalmol, 25 O 16. ∆H C : -57,8 VL kkalmol, 100 O 17. Konstanta dielektrik : 77,94 C : 9,717 18. Kompresibiliti isotermal, atm -1 : 45,6 x 10 19. Panas spesifik pada 25 -6 O C, Jg O 20. Konduktifitas termal pada 20 C : 4,179 O C, 1 atm, wattcm 2 : 5,98 x 10 21. Konduktifitas elektrik pada 25 -3 O C, 1 atm, ohm -1 cm 2 : 10 Parker, 1982 ; Perry, 1997 -8 2. Gliserin Gliserol Gliserin digunakan sebagai zat tambahan additive pada sabun dan berfungsi sebagai pelembab moisturizer pada sabun. Penggunaan gliserin dapat menghasilkan emulsi yang stabil tanpa meninggalkan bekas licin atau berminyak. Gliserin bisa melembabkan dan melembutkan kulit, menyejukan dan meminyaki sel-sel kulit juga. Universitas Sumatera Utara Sifat – sifat kimia dan fisika gliserin adalah sebagai berikut : A. Sifat Kimia : 1. Zat cair bening, lebih kental dari air dan rasanya manis 2. Larut dalam air dan alkohol dengan semua perbandingan 3. Tidak larut dalam eter, benzena dan kloroform 4. Senyawa turunan alkohol polialkohol dengan tiga gugus OH 5. Dengan asam nitrat membentuk gliserol trinitrat 6. Bersifat higros kopis sehingga digunakan sebagai pelembab 7. Bereaksi dengan kalsium bisulfat membentuk akrolein Kirk Othmer, 1976 ; Riegel’s, 1985 B. Sifat fisika : 1. Berat molekul, gr mol : 92 2. Titik lebur pada 1 atm, O 3. Titik didih pada 1 atm, C : 18 O 4. Densitas, gr cm C : 290 3 5. Viskositas : 1.5 Pa·s : 1,26 6. ∆H f o Perry, 1997 ; Reklaitis, 1942 kcal mol : 139,8 4. Etilen Diamin Tetraasetat EDTA EDTA digunakan sebagai zat tambahan additive pada sabun dan berfungsi sebagai antioksidan pada sabun, memperlambat proses oksidasi pada rantai alkil tak jenuh sabun. Sifat – sifat kimia dan fisika EDTA adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara A. Sifat kimia : 1. Membentuk ion komplek dengan logam – logam golongan transisi 2. Bersifat sebagai antioksidan, mencegah oksidasi berkatiliskan ion logam 3. Dapat mencegah penggumpalan darah 4. Melarutkan kerak logam dengan pembentukan senyawa komplek yang larut 5. Digunakan sebagai antibasi dalam panganan 6. Larut dalam air B. Sifat fisika : 1. Zat cair bening pada suhu kamar 2. Berat molekul, gr mol : 118 3. Titik lebur pada 1 atm, O 4. Titik didih pada 1 atm, C : 11 O 5. Densitas, gr cm C : 245 3 Kirk Othmer, 1976, Perry, 19976 : 0.86 5. Parfum Parfum merupakan bahan yang ditambahkan dalam suatu produk kosmetik dengan bertujuan untuk menutupi bau yang tidak enak dari bahan lain dan untuk memberikan wangi yang menyenangkan terhadap pemakainya. Jumlah yang ditambahkan tergantung kebutuhan tetapi biasanya 0,05-2 untuk campuran sabun. Parfum yang biasa dipakai adalah Essential Oils dan Fragrance Oils. Parfum yang digunakan pada Pra rancangan pabrik sabun cair ini adalah Essential Oils. Prayugo, teknologi pangan, 1995 Universitas Sumatera Utara

2.4 Proses – proses pembuatan sabun