3.7 Pembuatan Ekstrak
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 80.
Cara kerja: Sebanyak 1,3 kg serbuk simplisia dimasukkan ke dalam wadah bertutup,
dimaserasi dengan pelarut etanol 80 sampai serbuk terendam sempurna, ditutup, dibiarkan selama 120 jam terlindung dari cahaya sambil sesekali diaduk, disaring.
Diperoleh filtrat hasil maserasi maserat. Ampas dimaserasi kembali menggunakan prosedur yang sama selama 48 jam. Pengerjaan dilakukan
berulangkali hingga maserat hampir tidak memberikan warna. Maserat yang diperoleh digabungkan, kemudian diuapkan dengan bantuan penguap vakum putar
pada suhu ± 40 C sampai diperoleh ekstrak kental. Bagan ekstraksi serbuk
simplisia umbi bawang sabrang dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 51.
3.7 Isolasi Senyawa Alkaloid dari Ekstrak Etanol dengan Metode Pengocokan Asam Basa
Alkaloid yang terdapat dalam ekstrak etanol diisolasi dengan kloroform memakai metode pengocokan asam basa sampai diperoleh ekstrak alkaloid kasar
dalam fase kloroform. Bagan isolasi alkaloid dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 52.
Cara kerja : Sebanyak 80 g ekstrak etanol kental hasil maserasi ditambahkan HCl 2 N
hingga pH antara 2-3, disaring. Filtrat dibasakan dangan NH
4
OH, hingga pH antara 9-10, kemudian disari dengan 100 ml kloroform dengan cara pengocokan
dalam corong pisah, lapisan air dan lapisan kloroform dipisahkan. Perlakuan ini diulangi sebanyak tiga kali. Sari kloroform yang diperoleh dikumpulkan lalu
Universitas Sumatera Utara
disaring. Volume kloroform yang ada diuapkan menjadi sepertiganya dengan penguap vakum putar pada suhu tidak lebih dari 40ºC. Lalu kepada sari kloroform
ditambahkan HCl 2 N sama banyak, dikocok dalam corong pisah, lalu lapisan asam dan lapisan kloroform dipisahkan. Perlakuan ini diulangi sebanyak tiga kali.
Larutan asam dikumpulkan dan disaring. Larutan asam kemudian dibasakan dengan NH
4
OH hingga pH 9-10. Disari dengan 100 ml kloroform dan kedua lapisan dipisahkan dengan corong pisah. Perlakuan ini diulangi tiga kali. Sari
kloroform dikumpulkan dan diuapkan dengan penguap vakum putar bertekanan rendah sampai diperoleh ekstrak alkaloida kasar yang kental.
3.8 Analisis Ekstrak Alkaloid Kasar Secara KLT
Terhadap ekstrak alkaloida kasar dilakukan KLT untuk melihat profil kromatogram alkaloidnya menggunakan plat pra lapis silika gel GF
254
dengan fase gerak kloroform-metanol-amonia 90:10:1, 85:15:1, 80:20:1, benzen-etilasetat
7:3, 5:5, toluen-etilasetat 9:1, 8:2, 7:3, 6:4. Cara kerja :
Ke dalam chamber dimasukkan campuran pengembang kemudian ekstrak etanol ditotolkan pada plat pra lapis silika gel GF
254
, setelah kering dimasukkan ke dalam chamber yang telah jenuh dengan uap pengembang dan ditutup rapat.
Sesudah elusi selesai plat dikeluarkan dari chamber dan dikeringkan di udara, kemudian plat disemprot dengan larutan penampak bercak Bouchardat, warna
bercak yang terjadi diamati dan dihitung harga Rf-nya.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Pembuatan Plat KLT