Hasil Analisa Data Deskripsi Data Penelitian

Geo Doddy Ferianda Meliala : Hubungan Citra Merek Terhadap Harga Diri Pada Remaja, 2009.

b. Hasil Analisa Data

Analisa data pada penelitian ini menggunakan metode korelasi Pearson yang akan menjelaskan mengenai hubungan antara citra merek dengan harga diri dengan bantuan program SPPS Version 15 for Windows. Hasil korelasi Pearson pada penelitian ini dapat dilihat dari tabel 11 sebagai berikut ini : Tabel 11. Hasil Korelasi Pearson Correlationsa Nilai r pada tabel 11 menunjukkan besarnya hubungan antara variabel citra merek dengan harga diri yaitu sebesar r = 0,361, dengan tingkat signifikansi koefisien korelasi 0.000 p = 0.000. Menurut Sugiono dalam Triton 2006 Korelasi dengan interval nilai r antara 0,201 – 0, 400 menunjukkan hubungan korelasi yang lemah. Dari hasil analisa dapat dilihat bahwa ada hubungan antara citra merek dengan harga diri pada remaja. Dari hasil korelasi Pearson, diketahui arah hubungannya adalah positif yang menunjukkan semakin positif citra merek subjek terhadap produk Volcom akan meningkatkan harga diri subjek, demikian sebaliknya.

c. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada criteria kategorisasi. Azwar 2006 menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi hargadiri Citramerek hargadiri Pearson Correlation 1 .361 Sig. 2-tailed .000 citramerek Pearson Correlation .361 1 Sig. 2-tailed .000 Geo Doddy Ferianda Meliala : Hubungan Citra Merek Terhadap Harga Diri Pada Remaja, 2009. normal. Kriteria nya terbagi atas 3 kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Menurut Azwar 2006 pengkategorisasian 3 jenjang ini merupakan pengkategorisasian minimal digunakan oleh peneliti. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan norma kategorisasi sebagai berikut : Rentang Nilai Kategori X µ- 1.0 Rendah µ- 1.0 ≤ x µ+1.0 Sedang µ+1.0 ≤ x Tinggi Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik digunakan untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan mean empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subjek penelitian. 1 Variabel Harga Diri Variabel Harga diri diungkap dengan skala harga diri yang terdiri dari 3 dimensi. Berdasarkan jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap harga diri sebanyak 45 aitem dengan format Skala Likert dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Nilai setiap pilihan memiliki rentang dari 1 sampai 4, sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 45 dan skor maksimum 180. Berikut adalah hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik yang disajikan dalam tabel 15. Berikut adalah hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik yang disajikan dalam tabel 15 : Tabel 15 Skor Empirik dan Skor Hipotetik Harga Diri Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Geo Doddy Ferianda Meliala : Hubungan Citra Merek Terhadap Harga Diri Pada Remaja, 2009. Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Harga Diri 69 99 80.25 6.298 27 108 67.5 13.5 Berdasarkan Tabel 15 diperoleh mean empirik harga diri subjek penelitian adalah µ e = 80,25 dengan SD e = 6.298 dan mean hipotetiknya adalah µ h = 67,5 dengan SD h = 13,5. Hasil perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik menunjukkan bahwa skor harga diri subjek penelitian diatas rata-rata µ e µ h . Hal ini berarti harga diri subjek penelitian lebih tinggi daripada harga diri populasi pada umumnya. Pada Tabel 16. dapat dilihat bahwa rata-rata harga diri subjek berada pada kategori rendah dalam pengkategorian skor berdasarkan mean hipotetik dan berada pada kategori sedang dalam pengkategorian skor berdasarkan mean empirik. Tabel 16. Kategorisasi Data Harga Diri Hipotetik Kategori Empirik Rentang nilai Jumlah Rentang nilai Jumlah X 54 Rendah X 73,952 13 13 54 ≤ X 81 56 56 Sedang 73,952 ≤ X 86,548 73 73 81 ≤ X 44 44 Tinggi 86,548 ≤ X 14 14 Dari tabel 16 diketahui bahwa berdasarkan mean hipotetik, tidak ada subjek 0 yang tergolong pada kategori harga diri rendah, sebanyak 56 orang subjek 56 tergolong pada kategori sedang dan 44 orang subjek 44 tergolong ke dalam harga diri tinggi. Berdasarkan mean empirik sebanyak 13 orang subjek 13 tergolong ke dalam harga diri rendah, 73 orang subjek 73 tergolong ke dalam harga diri sedang dan 14 orang subjek 14 tergolong ke dalam harga diri tinggi. Geo Doddy Ferianda Meliala : Hubungan Citra Merek Terhadap Harga Diri Pada Remaja, 2009. 2 Variabel Citra Merek Variabel citra merek diungkap dengan skala citra merek yang terdiri dari 4 dimensi. Berdasarkan jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap harga diri sebanyak 60 aitem dengan format Skala Likert dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Nilai setiap pilihan memiliki rentang dari 1 sampai 4, sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 60 dan skor maksimum 240. Menurut Azwar 2006 pengkategorisasian 3 jenjang ini merupakan pengkategorisasian minimal digunakan oleh peneliti. Peneliti membagi kategori citra merek berdasarkan 3 kategori yaitu, kategori negative, kategori netral dan kategori positif. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan norma kategorisasi sebagai berikut : Rentang Nilai Kategori X µ- 1.0 Negatif µ- 1.0 ≤ x µ+1.0 Netral µ+1.0 ≤ x Positif Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan dalam tabel 13 sebagai berikut : Tabel 13. Skor Empirik dan Skor Hipotetik Citra Merek Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Citra Merek 60 130 93.9 11.654 34 136 85 17 Berdasarkan Tabel 13 diperoleh mean empirik citra merek subjek penelitian adalah µ e = 93,9 dengan SD e = 11.654 dan mean hipotetiknya adalah µ h Geo Doddy Ferianda Meliala : Hubungan Citra Merek Terhadap Harga Diri Pada Remaja, 2009. = 85 dengan SD h = 17. Hasil perbandingan antara mean empirik dengan mean hipotetik menunjukkan bahwa citra merek diri subjek penelitian diatas rata-rata µ e µ h . Hal ini menunjukkan bahwa citra merek subjek penelitian lebih tinggi daripada citra merek populasi pada umumnya. Pada Tabel 14. dapat dilihat bahwa rata-rata citra merek subjek berada pada kategori rendah dalam pengkategorian skor berdasarkan mean hipotetik dan berada pada kategori sedang dalam pengkategorian skor berdasarkan mean empirik. Tabel 14. Kategorisasi Data Citra Merek Hipotetik Kategori Empirik Rentang nilai Jumlah Rentang nilai Jumlah X 68 3 3 Negatif X 73,952 13 13 68 ≤ X 102 77 77 Netral 73,952 ≤ X 86,548 73 73 102 ≤ X 20 20 Positif 86,548 ≤ X 14 14 Dari tabel 14 diketahui bahwa berdasarkan mean hipotetik, sebanyak 3 orang subjek 3 yang tergolong pada kategori citra merek negatif, sebanyak 77 orang subjek 77 tergolong pada kategori citra merek netral dan 20 orang subjek 20 tergolong ke dalam citra merek positif. Berdasarkan mean empirik sebanyak 13 orang subjek 13 tergolong ke dalam citra merek negatif, 73 orang subjek 73 tergolong ke dalam citra merek netral dan 14 orang subjek 14 tergolong ke dalam citra merek positif.

B. Pembahasan