4 lansia karena penyakit berlangsung lama dan memerlukan terapi kombinasi atau
lebih dari satu obat untuk mendapatkan kontrol yang baik Shastry, et al., 2015. Latar belakang di atas menunjukkan bahwa pentingnya pemilihan obat
terutama pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 untuk mengindari atau menurunkan terjadinya interaksi obat. Hal tersebut membuat penulis tertarik untuk
melakukan penelitian potensi interaksi obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2 agar tercapai suatu keberhasilan terapi.
1.2 Kerangka Pikir Penelitian
Penelitian ini mengkaji tentang frekuensi potensi interaksi obat antidiabetes pada pasien rawat inap diabetes melitus tipe 2 di RSUD Dr. Pirngadi
Medan, mengidentifikasi obat-obat antidiabetes yang sering berpotensi terjadi interaksi dan mempelajari mekanisme potensi interaksi serta menentukan tingkat
keparahan potensi interaksi obat yang terjadi. Dalam hal ini karakteristik pasien usia dan karakteristik obat jumlah obat yang diterima pasien adalah variabel
bebas independent variable yang merupakan faktor risiko, kejadian interaksi obat sebagai variabel terikat dependent variable. Adapun gambaran kerangka
pikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1.
5
Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter
Faktor Resiko
Karakteristik Obat: -Jumlah obat
Karakteristik Pasien: -Usia pasien
Potensi Interaksi
Obat antidiabetes
Potensi Interaksi: - Frekuensi Interaksi
- Mekanisme Interaksi - Jenis Obat yang
Berinteraksi - Tingkat Keparahan
Interaksi
Gambar 1.1 Skema kerangka pikir penelitian 1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian di RSUD Dr. Pirngadi Medan Juli-Desember 2014 adalah sebagai
berikut: a. bagaimana profil penggunaan obat antidiabetes pada pasien rawat inap
diabetes melitus tipe 2? b. berapakah persentase frekuensi potensi interaksi obat antidiabetes pada pasien
rawat inap diabetes melitus tipe 2? c. obat antidiabetes, mekanisme interaksi obat antidiabetes, dan tingkat
keparahan apa saja yang sering berpotensi terjadi interaksi pada pasien rawat inap diabetes melitus tipe 2?
d. apakah ada hubungan antara usia dengan potensi interaksi obat antidiabetes dan juga antara jumlah obat dengan potensi interaksi obat antidiabetes pada
pasien rawat inap diabetes melitus tipe 2?
6
1.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. profil penggunaan obat antidiabetes pada pasien rawat inap diabetes melitus tipe 2 meliputi insulin, metformin.
b. persentase frekuensi potensi interaksi obat antidiabetes pada pasien rawat inap diabetes melitus tipe 2 tinggi.
c. obat antidiabetes yang sering berpotensi terjadi interaksi adalah insulin, pola mekanisme potensi interaksi obat antidiabetes meliputi farmakodinamik,
farmakokinetik, dan unknown, dan tingkat keparahan interaksi obat antidiabetes yang berpotensi terjadi pasien rawat inap diabetes melitus tipe 2
meliputi major, moderate, minor. d. ada hubungan antara usia dengan potensi interaksi obat antidiabetes dan juga
antara jumlah obat dengan potensi interaksi obat antidiabetes pada pasien rawat inap diabetes melitus tipe 2.
1.5 Tujuan Penelitian