Kerangka Konsep Definisi Operasional

individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu. Kognisi yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakkan respons seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Sedangkan sikap adalah kecendrungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap juga dapat diperteguh atau diubah. Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap, pendapat, tanggapan, atau perilaku tertentu. H. Frazier Moore dalam Danusaputra mengungkapkan bahwa penelitian citra itu penting untuk menentukan sosok institusional dan citra perusahaan dalam pikiran publik dengan mengetahui secara pasrti sikap masyarakat terhadap organisasi, bagaimana memahami mereka dengan baik, dan apa yang mereka sukai dan tidak sukai tentang organisasi. Penelitian citra memberi informasi untuk mengevaluasi kebijaksanaan, memperbaiki kesalahpahaman, menentukan daya tarik pesan hubungan masyarakat, dan meningkatkan citra hubungan masyarakat dalam pikiran publik Soemirat, 2004:116.

6.2 Kerangka Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta – fakta yang diperoleh dari pengamatan Kriyantono,2006:17. Konsep juga merupakan generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama Bungin, 2001:73. Universitas Sumatera Utara

6.3 Definisi Operasional

Defenisi operasional merupakan unsur penelitian yang menginformasikan bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam penelitian ini adalah: Basic Publicity Release Informasi yang terdapat di dalam suatu organisasiperusahaan yang memiliki berbagai nilai berita untuk media lokal, regional, atau pun nasional. Product Release Informasi yang mencakup transaksi tentang target suatu produk khusus atau produk regular lainnya untuk suatu publikasi perdagangan di dalam suatu industri. Financial Release Informasi yang digunakan terutama dalam membina hubungan dengan pemegang saham Mirror image Citra yang diyakini oleh perusahaan bersangkutan –biasanya para pimpinan- yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang luar. Current image Citra yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Wish image Citra yang yang ingin dicapai oleh perusahaan dari apa yang telah mereka lakukan. Press release Jenis Release: - Basic Release - Product Release - Financial release Citra : - mirror image - current image - wish image - corporate image - multiple image Universitas Sumatera Utara Corporate image Citra yang muncul dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya dari citra produk dan pelayanannya tapi juga mencakup sejarah atau riwayat hidup perusahaan, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial, komitmen mengadakan riset, kinerja dan keberhasilan atau prestasi yang telah dicapai perusahaan, hubungan yang baik dengan stakeholders, dan sebagainya Multiple image Citra yang muncul dari banyaknya jumlah individu, cabang atau perwakilan dari perusahaan atau organisasi namun belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Santika Indonesia Hotels Resorts adalah salah satu grup hotel di Indonesia yang dikelola oleh PT. Grahawita Santika, unit bisnis Kelompok Kompas Gramedia. Cikal bakal Hotel Santika ini terletak di Jalan Sumatra No. 52-54, Bandung. Pada tahun 1988, hotel sederhana dengan 33 kamar yang dibangun di area seluas 3.200 meter persegi ini direnovasi menjadi 70 kamar. Setelah renovasi tersebut selesai, hotel ini diresmikan sebagai Hotel Santika Bandung berbintang tiga oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, Susilo Sudarman pada tanggal 27 Maret 1989. Hotel Santika Bandung inilah yang menjadi pelopor pendirian Santika Indonesia Hotels Resorts. Beberapa tahun setelah Hotel Santika yang pertama diresmikan dan dikelola, Hotel Santika pun berhasil mengembangkan sayapnya dan mencapai lebih dari 40 properti yang tersebar di Indonesia. Hotel Santika Indonesia Hotels Resorts memiliki empat brand, yaitu The Royal Collection, Hotel Santika Premiere, Hotel Santika, dan Amaris Hotel. Royal Collection adalah sebuah brand dengan properti villa butik dengan properti bernama The Samaya dan The Kayana. Brand ini dikembangkan oleh PT. Grahawita Santika serta berada di pulau Bali. Amaris adalah budget hotel berbintang dua milik Santika Indonesia. Amaris terdapat 18 jaringan Amaris di seluruh Indonesia seperti Banjar, Ambon, Jakarta 4 hotel, Makassar, Palangkaraya, Bandung 2 hotel, Jogja, Pekanbaru, Semarang, Bali, dan Bogor. Hotel Santika adalah brand untuk properti Santika Indonesia Hotels Resorts berbintang tiga. Santika Indonesia Hotel Resorts memiliki 15 properti yang tersebar di Indonesia, seperti Hotel Santika Bandung, Hotel Santika Semarang, Hotel Santika Cirebon, Hotel Santika Pandegiling – Surabaya, Hotel Santika Pontianak, Hotel Santika Makassar, Hotel Santika Bogor, Hotel Santika Universitas Sumatera Utara