Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana jawaban sementara didasarkan pada teori dan penelitian empiris sebelumnya. Berdasarkan landasan teori dan penelitian empiris sebelumnya mengenai fungsi intermediasi perbankan umum di Indonesia yang diukur dengan menggunakan rasio Loan to Deposit Ratio, maka hipotesis penelitian yang dapat dibangun dalam penelitian ini adalah: 1. Permodalan berpengaruh positif terhadap fungsi intermediasi perbankan. 2. Risiko pasar berpengaruh positif terhadap fungsi intermediasi perbankan. 3. Risiko kredit berpengaruh negatif terhadap fungsi intermediasi perbankan. 4. Profitabilitas berpengaruh positif terhadap fungsi intermediasi perbankan. 5. Efisiensi operasional berpengaruh negatif terhadap fungsi intermediasi perbankan.

BAB 3. METODE PENELITIAN

Pada bab 3 akan dijelaskan tentang metodologi penelitian yang digunakan untuk mengestimasi variabel-variabel dengan menggunakan data yang diperoleh. Hasil estimasi dari data dapat menggambarkan pergerakan tiap variabel yang akan digunakan untuk menjelaskan bahasan penelitian dengan menggunakan dua analisis, yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dengan skala numerik, yang dapat dibedakan menjadi data interval dan data rasio Kuncoro, 2009:145. Data kuantitatif dalam penelitian ini terdiri dari Loan to Deposit Ratio LDR, Capital Adequacy Ratio CAR, Net Interest Margin NIM, Non Performing Loan NPL, Return On Asset ROA dan Biaya Operasional BOPO dalam bentuk rasio. Data tersebut berupa data panel yang merupakan kombinasi dari data time series dan data cross section. Data diambil dalam periode kuartalan pada rentang waktu 2008 kuartal I sampai 2015 kuartal III dengan objek penelitian enam perbankan umum di Indonesia. Alasan pemilihan rentang waktu tersebut adalah adanya masa pemulihan ekonomi setelah krisis ekonomi yang terjadi tahun 2008. Pemulihan ekonomi tersebut, pasti akan terdapat kebijakan-kebijakan baru mengenai perbankan guna menghindari risiko sistemik setelah adanya krisis 2008. Kebijakan-kebijakan tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap seluruh bank-bank yang ada di Indonesia dalam menetapkan kebijakan intermediasinya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain dan dipublikasikan kepada masyarakat Kuncoro, 2009:148. Data sekunder yang diambil adalah data bank umum menurut kepemilikannya yakni Bank Persero, BUSN Devisa, BUSN Non Devisa, Bank Pembangunan Daerah, Bank Campuran, Bank Asing. Data diperoleh dan sebagian diolah dari situs resmi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan OJK.