1.4. Manfaat penelitian 1. Bagi penulis
a. Membantu penulis mengetahui lebih jauh mengenai mikroorganisme
yang dapat hidup dalam telapak tangan manusia, dan sekaligus sebagai wadah latihan penerapan dan pembelajaran yang diperoleh selama
masa perkuliahan. b.
Mengaplikasikan ilmu Community Research Program yang selama ini didapat diperkuliahan.
2. Bagi pembaca
a. Penelitian ini diharapkan kedepannya akan dapat menambah
pengetahuan pembaca akan pentingnya menjaga kebersihan tangan. b.
Dapat memberitahukan cara pembersihan tangan yang tepat dan benar.
3. Bagi pendidikan
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk selanjutnya jika
penelitian ini lebih dikembangkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Flora normal pada tangan
Flora normal adalah mikroorganisme yang menempati suatu daerah tanpa menimbulkan penyakit pada inang yang ditempati. Tempat paling umum dijumpai
flora normal adalah tempat yang terpapar dengan dunia luar yaitu kulit, mata, mulut, saluran pernafasan atas, saluran pencernaan dan saluran urogenital. Kulit
normal biasanya ditempati bakteria sekitar 102–106 CFUcm2 Trampuz Widmer, 2004.
Flora normal yang menempati kulit terdiri dari dua jenis yaitu flora normal atau mikroorganisme sementara transient microorganism dan mikroorganisme
tetap resident microorganism. Flora transien terdiri atas mikroorganisme non patogen atau potensial patogen yang tinggal di kulit atau mukosa selama kurun
waktu tertentu jam, hari, atau minggu, berasal dari lingkungan yang terkontaminasi atau pasien. Flora ini pada umumnya tidak menimbulkan penyakit
mempunyai patogenisitas lebih rendah dan jumlahnya lebih sedikit dibandingkan flora tetap. Pada kondisi terjadi perubahan keseimbangan, flora
transien dapat menimbulkan penyakit Trampuz Widmer, 2004; Jawetz e.t al., 2005.
The Association for Professionals in Infection Control APIC memberikan pedoman bahwa mikroorganisme transien adalah mikroorganisme
yang diisolasi dari kulit, tetapi tidak selalu ada atau menetap di kulit. Mikroorganisme transien, yang terdiri atas bakteri, jamur, ragi, virus dan parasit,
terdapat dalam berbagai bentuk, dari berbagai sumber yang pada akhirnya dapat terjadi kontak dengan kulit. Biasanya mikroorganisme ini dapat ditemukan di
telapak tangan, ujung jari dan di bawah kuku. Synder,1988. Kuman patogen yang mungkin dijumpai di kulit sebagai mikroorganisme
transien adalah Escherichia coli, Salmonella sp., Shigella sp., Clostridium perfringens, Giardia lamblia, virus Norwalk dan virus hepatitis A Synder,1988.
Sementara flora tetap adalah flora yang menetap di kulit pada sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
orang sehat yang ditemukan di lapisan epidermis dan di celah kulit Synder, 1988.
Flora tetap terdiri atas mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya dijumpai pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu pula, jika terjadi
perubahan lingkungan, mereka akan segera kembali seperti semula. Adanya lemak dan kulit yang mengeras membuat flora tetap sulit lepas dari kulit meskipun
dengan surgical scrub. Oleh karena itu, dokter ahli bedah diharuskan memakai sarung tangan, salah satu alasannya adalah karena tidak mungkin menghilangkan
semua flora atau mikroorganisme yang terdapat di kulit. Jawetz et al. 2005, Flora tetap yang paling sering dijumpai adalah Staphylococcus
epidermidis dan stafilokokus koagulase negatif lainnya, Corynebacterium dengan densitas populasi antara 102-103 CFUcm2 Trampuz Widmer, 2004. Flora
tetap tidak bersifat patogen, kecuali Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit jika telah mencapai jumlah 1.000.000 atau 106 per gram,
suatu jumlah yang cukup untuk memproduksi toksin Snyder, cit. Snyder, 2001. Flora anaerobik seperti Propionibacterium acne, tinggal di lapisan kulit lebih
dalam, dalam folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea Strohl, et al., 2001 P. acne menempati bagian kulit yang berminyak. Sedikit populasi jamur
Pityrosporum juga ditemukan sebagai mikroorganisme tetap. Jenis dan jumlah mikroorganisme tetap bervariasi dari satu individu ke
individu lainnya dan berbeda di antara regio tubuh. Sebagian besar mikroorganisme tetap tidak berbahaya Synder, 1988; Strohl et. al, 2001. Flora
transien akan mati atau dapat dihilangkan dengan cuci tangan, sedangkan flora tetap yang sering dijumpai di bawah kuku, sulit dihilangkan. Flora tetap akan
selalu ada dan bertahan hidup survive, apalagi tempat tersebut menyediakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mikroba. Berkeringat berlebihan atau
pencucian dan mandi tidak menghilangkan atau mengurangi secara bermakna jumlah flora tetap. Synder, 1988.
Menurut penelitian Price 1938, yang ditulis pada WHO guideline on hand hygiene in health care, menyatakan bahwa bakteri yang dapat diidentifikasi
pada tangan dapat dibagi atas dua kategori, residen atau transien.
Universitas Sumatera Utara
Flora residen meliputi mikroorganisme yang menempati bagian bawah sel- sel superfisial pada stratum corneum dan juga dapat ditemukan pada permukaan
kulit. Spesies dominan yang dapat ditemukan adalah Staphylococcus epidermidis. Bakteri residen lain termasuk S. hominis dan jenis staphylococci lainnya,
selanjutnya diikuti oleh bakteri-bakteri coryneform seperti propionibacteria, corynebacteria, dermobacteria dan micrococci. Jamur yang paling banyak pada
flora normal kulit adalah Pityrosporum sp. Flora residen pada kulit memiliki 2 fungsi proteksi : antagonis terhadap
mikroorganisme yang merugikan dan kompetisi terhadap nutrisi pada ekosistem. Secara umum flora residen jarang dikaitkan dengan infeksi, namun dapat
menyebabkan infeksi pada daerah steril tubuh, mata atau kulit yang mengalami kerusakan. Price, 1938.
Flora transien adalah mikroorganisme yang secara normal tidak dijumpai pada permukaan tangan. Flora transien berkoloni, bertahan dan berkembang biak
pada telapak tangan. Biasanya koloni flora transien didapat melalui kontak kulit dengan kulit yang memiliki koloni flora transien. Kemampuan transmisi dari flora
transien dipengaruhi oleh jenis flora transien, jumlah flora normal pada kulit, dan tingkat kelembaban kulit. Beberapa contoh flora transien yang dominan adalah S.
aureus, basil gram negatif atau yeast. Jawet et al, 2005
2.2. Bakteri 2.2.1. Definisi Bakteri