2.2. Dekripsi Pin
Mikrokontroler AT89S52 memiliki 40 pin, 32 pin diantaranya adalah directional IO yang terbagi dalam 4 port. Berikut ini penjelasan dari konfigurasi
dan pin-pin tersebut,yaitu:[2,3]
Gambar 2.1. Konfigurasi pin AT89S52
1. Vcc pin 40,merupakan pin supply tegangan sebesar +5volt
2. GNDpin 9 , merupakan pin tegangan refrensi 0 voltground
3. RST pin 9, sebagai masukan reset, yaitu jika pada saat diberi tegangan
+5volt, maka seluruh isi dari internal memory dan register-register yang dimiliki mikrokontroler AT89S52 akan kembali ke kondisi reset. Progarm
counter dari IC tersebut berada pada alamat 0000H. Jika dihubungkan dengan ground, maka mikrokontroler AT89S52 akan beroprasi sesuai
dengan program yang telah di isi di dalam internal ROM atau external ROM
4. EA-External Accesspin 31, pada waktu pin ini di bri tegangan +5volt,
maka mikrokontroler AT89S52 akan mengekskusi program internal, dan sebaliknya jika pin ini di beri refrensi tegangan 0 voltground, maka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mikrokontroler AT89S52 akan berada dalam mode access external ROM yang mulai dari alamat 0000H-FFFFH-.
5. XTALI pin 19, sebagai masukan ke inverting ascilator amplifier dan
masukan ke internal clock operating circuit. 6.
XTAL2 pin 18, sebagai keluaran dari inverting ascilator amplifier. 7.
PSEN-Programeble Stroble Enable pin 29, merupakan sinyal yang dikeluarkan oleh mikrokontroler AT89S52 untuk membaca external
program memorifetching. 8.
ALE-Adress Latch Enable pin 30, suatu keluaran sinyal yang berfungsi untuk memisahkan address bus byte rendah A7-A0 yang sebelumnya di
multipleks data bus dalam AD7-AD0 selama mengakses external memory, Sinyal ini berupa pulsa persegi yang keluar terus menerus dengan
frekruensi Kristal, 9.
Port 0pin 32,33,34,35,36,37,38,39, port ini dapat digunakan sebagai IO dua arah yang dapat di akses per bit dengan menambahkan pull-up
resistor. Port ini juga berfungsi sebagai address bus byte rendah A7-A0 dan data bus D7-AD0 yang di desain secara multipleks sehingga port ini
diberi nama AD7-D0. 10.
Port 2 pin 28,27,26,25,24,23,22,21, port ini dapat dapat digunakan sebagai IO dua arah yang dapat di akses per bit tanpa menambahkan
pullup resistor karena terdapat internal pull-up. Selain itu port ini berfungsi sebagai address bus byte tinggiA15-A8.
11. Port 1 pin 8,7,6,5,4,3,2,1, digunakan sebagai IO dua arah yang dapat di
akses per bit dengan internal pull-up. Untuk AT89S52 pada port P1.0 dan P1.1 dapat dikonfirgurasikan sebagai external count input untuk
timercounter 2 P1.0T2, dan sebagai trigger input untuk timercounter2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
P1.1T2EX. Selain itu pada port P1.5MOSI,P1.6MISO,P1.7SCK digunakan untuk pemrograman secara ISP In-System Programmable.
12. Port 3 pin 17,16,15,14,13,12,11,10, digunakan sebagai I0 dua arah yang
dapat di akses per bit dengan internal pull-up. Selain itu port3 juga mempunyai fitur-fitur special yang dapat di lihat pada table berikut.
Tabel 2.1. Fungsi khusus port 3 Mikrokontroler AT89S52
No.Pin Port Pin
Nama Port Fungsi Alternatif
10 P3.0
RXD M engirim dat a unt uk port serial
11 P3.1
TXD M engirim dat a unruk port serial
12 P3.2
INT 0 Int errupt 0 ekst ernal
13 P3.3
INT 1 Int errupt 1 ekst ernal
14 P3.4
T0 Tim er 0 input ekst ernal
15 P3.5
T1 Tim er 1 input ekst ernal
16 P3.6
WR M em ori dat a ekst ernal w rit e st robe
17 P3.7
RD M em ori dat a ekst ernal read st robe
Sumber: ht t p: onelka.w ordpress.com mikrokont roler -at89s52
2.2.1. SFR Spesial Fungtion Register pada mikrokontroler AT89S52
Tidak semua pada alamat SFR digunakan, alamat-alamat yang tidak digunakan, tidak diimplementasikan pada chip. Jika dilakukan usaha
pembacaan pada alamat-alamat yang tidak terpakai tersebut akan menghasilkan data acak dan penulisanya tidak menimbulkan efek sama sekali.
Pengguna perangkat lunak sebaiknya jangan menuliskan ‘1’ pada lokasi- lokasi’tak bertuan’ tersebut, karena dapat digunakan untuk mikrokontroler
generasi selanjutnya. Dengan demikian, nilai-nilai reset atau non-aktif dari bit-bit baru ini akan selalu’0’ dan nilai aktifnya adalah ‘1’
.[4]
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Diagram Blok