Perancangan Prototipe Sistem keamanan Komputer Untuk Mengamankan Tombol Switch on/off pada komputer Menggunakan Mikrontroler.

(1)

Menggunakan Mikrontroler 

SKRIPSI

Oleh :

MUHAMMAD ROFIQ NPM: 0834015035

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

Rasa syukur yang teramat dalam kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing kami, sehingga kami dapat menyelesaikan pengerjaan dan penyusunan laporan tugas akhir ini. Dan tak lupa kami ucapkan beribu-ribu terima kasih kepada :

1. Bapak Dekan yang selama ini membantu dalam memenuhi kebutuhan belajar. 2. Ibu Kajur Dr.Ir.Ni Ketut Sari.MT yang selama ini membantu dalam proses

belajar dan mengajar.

3. Bapak Basuki Rahmad.Ssi.MT yang telah membimbing dalam menyeleseikan laporan ini.

4. Ibu Ir.Kartini.MT yang telah membimbing dalam menyeleseikan laporan ini. 5. Kakak saya Sugianto yang mensuport dana dan semangat.

6. Ibu dan Bapak saya yang selalu menyemangatiku dan mendoakanku. 7. Wahyu yang membantu dalam memberi solusi.

8. Dan teman-teman TF-sore 2008 .

Tanpa beliau dan teman-teman semua saya mungkin saya tidak bisa menyeleseikan tugas akhir ini dengan tepat waktu. Dan saya sadar bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna, namun kami tetap berharap semoga isi dari laporan ini dapat benar-benar berguna baik untuk para penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Surabaya,14 MEI 2012


(3)

LEMBAR JUDUL

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR………...……… ii

DAFTAR ISI……….. iii

DAFTAR GAMBAR………. vii

DAFTAR TABEL……….. ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Perumusan Masalah……….. 2

1.3 Batasan Masalah………... 2

1.4 Tujuan……….. 3

1.5 Manfaat……… 3

1.6 Sistematika Penulisan……….. 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroler AT89S52……….……….. 6

2.2 Dekripsi Pin……… 7

2.2.1 SFR pada mikrokontroler AT89S52….….. 9

2.3 Diagram Blog………. 10

2.3.1 Interupt……….……… 10


(4)

iii 

2.4.1 Fitur………..……… 12

2.4.2 Deskripsi Pin..………... …... 13

2.5 Keypad………... 15

2.6 Resistor………... 16

2.7 Kondensator atau Kapasitor……….. 18

2.7.1 Kondensator Tetap….………. 21

2.7.2 Kondensator Tidak Tetap……… 23

2.7.3 Prinsip Dasar dan Spesifikasi Elektriknya.. 23

2.7.4 Kapasitensi………. …… 23

2.7.5 Tipe Kapasitor……… 24

2.7.6 Kapasitor Elektrostatic.……….. …... 24

2.7.7 Kapasitor Elektrolytic……… 24

2.7.8 Kapasitor Elektrohemical……….. 26

2.8 LED(Ligh Emiting)………... 26

2.9 CPU……… 27

2.9.1 Arithmatic and Logic Unit (ALU)……… 28

2.9.2 Control Unit………. 28


(5)

2.10.1 Efesiensi Power Suplay Unit……… 31

2.11 Bascom 8051……… 32

2.11.1 Bahasa Pemrograman Mikrokontroler….. 33

2.11.2 Bahasa Pemrograman Bascom 8051…... 35

2.11.3 Bagian-Bagian Basic Compiler………... 35

2.11.4 Program Simulasi………. 36

2.11.5 Compailer………. 38

2.11.6 Hardware Bascom 8051……… 40

2.11.7 Karakter Dalam Bascom 8051………….. 40

2.11.8 Tipe Data………... 41

2.11.9 Variabel………... 42

2.11.10 Alias………... 42

2.11.11 Kontrol Program……… 43

2.11.12 Konstanta………... 43

2.11.13 Array……….. ……… 44

2.11.14 Oprasi-oprasi Dalam Bascom 8051……… 45

2.12 Kontrol Program……….. ……… 46


(6)

BAB III METODE PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Sistem…. ……… 51

3.2 Perancangan Mikrokontroler dan Relay..………. ... 52

3.3 Perancangan Rangkaian Keypad………….. ……… 53

3.4 Perancangan Rangkaian LCD…...………… …….. 54

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Cara Setup ISP Flash……… 61

4.2 Hasil Program……… …….. 63

4.3 Soucecode Program……… 64

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengujian dengan Relay dan Led………... 71

5.2 Pengujian Dengan Keypad dan LCD……… 72

5.3 Pengujian Simulasi………... 74

5.4 Hasil perancangan Mikrokontroler………... 74

5.5 Kekurangan atau Hambatan Alat……….. 77

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan………. ……… 78

6.2 Saran……… 78

DAFTAR PUSTAKA……… ……… 79

LAMPIRAN


(7)

Gambar 2.2 Diagram blog mikrokontroler AT89S52... 10

Gambar 2.3 Sumber interrpt mikrokontroler AT89S52... 10

Gambar 2.4 Konfigurasi pin LCD 4x16... 13

Gambar 2.5Keypad 3x4... 15

Gambar 2.6 Resistor... 16

Gambar 2.7Simbol resistor... 16

Gambar 2.8 Wujud asli kapasitor... 18

Gambar 2.9 Kondensator dan simbol... 18

Gambar 2.10 Kapasitor berukuran kecil... 19

Gambar 2.11 Kondensator polister... 21

Gambar 2.12 Kondensator elektrolit... 21

Gambar 2.13 Bentuk-bentuk kondensator... 22

Gambar 2.14 Kapasitor elco... 25

Gambar 2.15 Simbol resistor... 27

Gambar 2.16 Power suplay... 31

Gambar 2.17 Bascom 8051... 32

Gambar 2.18 Alur pemrograman mikrokontroler... 33

Gambar 2.19 Form bascom 8051... 35

Gambar 2.20 Jendela pemrogram simulasi... 37

Gambar 2.21 Tombol-tombol interrupt... 37

Gambar 2.22 Jendela simulasi LCD... 38

Gambar 2.23 Jendela compailer... 39

Gambar 3.1 Alur jalanya alat... 51

Gambar 3.2 Rangkaian mikrokontroler AT89S52 dan Relay... 53

Gambar 3.3 Rangkaian keypad... 54


(8)

vii 

Gambar 3.7 Model display jika password salah... 56

Gambar 3.8 Model display jika password benar... 56

Gambar 3.9 Rangkaian sistem... 57

Gambar 3.10 Diagram alir 1... 58

Gambar 3.11 Diagram alir 2... 59

Gambar 3.12 Flowchart gambaran umum mikrokontroler... 60

Gambar 4.1 Perangkat lunak ISP Flash programmer………... 61

Gambar 4.2 Tidak terhubung dengan mikrokontroler……….. 62

Gambar 4.3 Terhubung dengan mikrokontroler ………... 62

Gambar 4.4 Mikrokontroler sukses……… 62

Gambar 4.5 Model desplay awal sebelum password ... 63

Gambar 4.6 Model display jika password salah... 63

Gambar 4.7 Model display jika password benar... 63

Gambar 5.1 Blog diagram pengujian system……… ……… 71

Gambar 5.2 Pengecekan power……… ……… . 75

Gambar 5.3 Masukan password……… ……… 75

Gambar 5.4 Alat kondisi menyala……….76

Gambar 5.5 Password salah………... 76


(9)

Tabel 2.2 Interrupt mikrokontroler AT89S52……… ………. 11

Tabel 2.3 Register IE(interrupt enable)... 11

Table 2.4 Fungsi masing-masing pin LCD……… . 14

Table 2.5 Warna resistor………...……… … 17

Table 2.6 Info show result………...……… ….. 36

Table 2.7 Keterangan menu pilihan ………...……… ……... 39

Table 2.8 Alokasi port untuk LCD……… ……….. 40

Table 2.9 Karakter special pada BASCOM 8051……… ……… 41

Table 2.10 Tipe data pada BASCOM………... 42

Table 2.11 Operator aritmatika………... 45

Table 2.12 Operator relasi………... 46

Table 3.1 Koneksi LCD ke AT89S52……… 55

Tabel 5.1 Sistem relay dan LCD ………. 72

Table 5.2 Pemetaan keypad………. 73


(10)

ix 

DOSEN PEMBIMBING 1 : BASUKI RAHMAD Ssi.MT

DOSEN PEMBIMBING 2 : Ir. KARTINI.MT

PENYUSUN : MUHAMMAD ROFIQ

ABSTRAK

Di dalam buku ini penulis mempunyai suatu pemikiran tentang bagaimana mengamankan data yang ada didalam computer supaya tidak dicuri orang. Karena selama ini banyak dari pengguna komputer hanya memberi pengaman password pada administrator sehingga sangatlah mudah untuk membobol password tersebut.

Dari pemikiran tersebut munculah ide pembuatan alat ” Perancangan Sistem keamanan Komputer dengan Menggunakan kode Berbasis AT89S52 (mengamankan tombol switch on/off pada komputer) ”. Dimana kerja alat tersebut adalah pemutus tegangan arus listrik. Jika password yang dimasukan benar maka arus listrik akan masuk dan jika salah maka arus listrik tidak akan masuk. Cara kerjanya seperti saklar pada lampu.

Diharapkan dalam pembuatan alat tersebut dapat membantu atau bermanfaat bagi banyak orang yang suka menyimpan data didalam komputer. Sehingga data-data penting yang ada didalam komputer tidak hilang dicuri orang.


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia selalu ingin hidup lebih mudah, karena itu manusia selalu mencari cara untuk mewujudkan keinginannya. Disamping itu juga manusia tidak akan puas dengan ha apapun yang menjadi kebutuhan setiap saat. Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan akan komputer semakin meningkat, setiap pekerjaan yang dilakukan oleh sebuah perkantoran ataupun sebuah pabrik, semua menggunakan komputer. Tak terkecuali instansi pemerintahan dan pendidikan. Komputer seakan tidak bisa lepas dari itu semua. Dalam sebuah perusahaan ataupun instansi lain komputer menjadi barang yang paling di jaga, karena dalam komputer tersebut ada data yang sangat penting bagi perusahaan atau sebuah instansi.

Banyak sekali cara yang dilakukan untuk memproteksi data mulai dari software, sistem operasi atupun hardware. Secara software yaitu dengan cara mengunci file dengan password, sehingga file tidak bisa di buka jika password salah, yang kedua dengan sistem operasi yaitu dengan cara memberikan password pada sistem operasi yang dijalankan, sehingga komputer tidak bisa dimasuki oleh sembarang user. Dan salah satunya adalah mengunci switch on/off cpu dengan sebuah password. Dengan begitu cpu tidak akan bisa dipakai oleh siapapun kecuali pemilik atau harus ijin pemilik.

Maka penulis disini membuat penelitian tentang merancang suatu mikrokontroler , dimana mikrokontroler tersebut adalah suatu rangkaian-rangkaian mikro atau electronika yang dapat di perintah oleh kode-kode tertentu dengan menekan keyboard yang telah disiapkan dan tentunya akan membuat komputer bisa dinyalakan dari pc karena tanpa memasukan password tersebut pc tidak akan bisa dinyalakan. Sehingga CPU tidak bisa digunakan oleh sembarang


(12)

orang dan data yang tersimpan di CPU bisa aman dari gangguan orang yang berniat jelek pada diri kita.

Keamanan juga merupakan hal yang vital dalam sistem ini, karena itu digunakan sistem penguncian dan aplikasi mikrokontroler AT89S52. Tujuan penggunaan mikrokontroler ini adalah untuk membuat sistem keamanan dengan hak akses terbatas sehingga tidak setiap orang bisa mengetahui kombinasi tombol yang digunakan. Di dalam tugas akhir ini penulis akan membahas mengenai ”Perancangan Prototipe Sistem keamanan Komputer Untuk M engamankan Tombol Sw itch on/ off pada komputer M enggunakan M ikrontroler”.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas di dalam laporan akhir ini adalah

1. Bagaimana merancang suatu alat yang dapat menampilkan hasil dari data yang telah di inputkan melalui keypad pada LCD 16x2.

2. Bagaimana membuat program mikrokontroler AT89S52 untuk dapat membaca data yang di inputkan melalui keypad.

3. Bagaimana merancang sistem tersebut dengan berjalan dengan praktis dan aman dengan hak akses yang terbatas.

1.3. Batasan Masalah

Untuk lebih memudahkan untuk melakukan analisis data dan menghindari pembahasan yang lebih jauh maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan bahasa C untuk merancang program aplikasi mengenai”perancangan sistem komputer dengan menggunakan kode berbasis AT89S52”

2. Pemanfaatan Basic Compiler 8051 sebagai program aplikasi untuk mengkonfersi bahasa C ke bahasa .hex


(13)

4. Mendesain suatu alat yang dapat menampilkan hasil dari data yang telah diinputkan melalui keypad pada LCD 16x2.

5. Membuat program mikrokontroler AT89S52 untuk dapat membaca data yang diinputkan melalui keypad.

6. Password tidak dapat di ubah.

7. Pasword dapat di bobol jika power suplay di rusak dan bisa dinyalakan langsung melalui PC.

1.4. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan tugas akhir ini adalah:

1. Merancang suatu sistem yang menggunakan mikrokontroler AT89S52, dimana mikrokontroler AT89S52 berfungsi sebagai informasi.

2. Merancang sistem dimana mikroprosesor dapat mengolah data yang di dapat dari keypad dan hasilnya dapat ditampilkan didalam LCD LM016L. 3. Sarana pembelajaran terhadap sistem mikrokontroler AT89S52 yang

dapat mengontrol sebuah hardware

1.5. Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal untuk membangun sebuah sistem keamanan komputer. Alat yang dibuat ini juga dapat dijadikan bahan untuk penelitian lebih lanjut dibidang yang berkaitan.

Dengan penyesuaian tersebut, metode yang digunakan mungkin dapat juga dimanfaatkan untuk sistem keamanan komputer secara umum, tidak terbatas pada pin on/off di mainboard saja. Misalnya pengamanan I/O port pada komputer.

Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap arsitektur mainboard, keamanan komputer dan


(14)

manajemen memori yang sangat berpengaruh pada sistem keamanan komputer.

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir kali ini yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi latar belakang yang menjelaskan tentang ”Perancangan Sistem Keamanan Komputer Dengan Menggunakan Kode Berbasis AT89S52(Menggunakan Tombol Switch on/off pada Komputer)”

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan di jelaskan dasar teori dan tentang penggunaan sofware untuk menyeleseikan permasalahan yang ada di pembuatan ”Perancangan Sistem Keamanan Komputer Dengan Menggunakan Kode Berbasis AT89S52(Menggunakan Tombol Switch on/off pada Komputer)”.

BAB III : METODE PENELITIAN TUGAS AKHIR

Pada bab ini akan diuraikan metode-metode yang digunakan dalam pelaksanaan Tugas Akhir.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN SISTEM

Pada bab ini menjelaskan tentang implementasi dari program yang telah di buat dan bagaimana sistemnya.

BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil Praktek Kerja Lapangan beserta pembahasannya.


(15)

BAB V

: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bagian terakhir dari Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berisi kesimpulan dan saran - saran penulis.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(16)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Mikrokontroler AT89S52

Mikrokontroler merupakan pengombinasian antara CPU dengan memory dan I/O(input/output) dalam satu chip, yang sering disebut sebagai single chip microkomputer ( SCM). Berbeda dengan mikroprosesor yang membutuhkan ROM (Read Only Memory), RAM(Random Access Memory), dan I/O sebagai sarana pendukung oprasinya.

Mikrokontroler AT89S52 termasuk salah satu jenis mikrokontroler dari keluarga MCS51 yang dikemas dalam standart DIL (Dual In Line) 40 pin. Mikrokontroler ini diproduksi oleh ATMEL dengan karakteristik yang benar-benar kompatibel dengan mikrokontroler produksi intel.

Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler AT89S52 adalah sebagai

berikut:[1]

1. CPU 8 bit.

2. In-System Programmable (ISP) Flash Memory sebesar 8 Kbyte

3. 256x8 time/counter 16 bit.

4. Bi-directional I/O sebanyak 32 bit (terbagi dalam 4 port)

5. Mempunyai channel UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter)

full duplex

6. Enam buah vector interrupt dengan dua level prioritas.

Sumber:Atmel Corporation,AT89S52 Datashet 11Desember 2011 http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/doc0313.pdf


(17)

2.2. Dekripsi Pin

Mikrokontroler AT89S52 memiliki 40 pin, 32 pin diantaranya adalah

directional I/O yang terbagi dalam 4 port. Berikut ini penjelasan dari konfigurasi

dan pin-pin tersebut,yaitu:[2,3]

Gambar 2.1. Konfigurasi pin AT89S52

1. Vcc (pin 40),merupakan pin supply tegangan sebesar +5volt

2. GND(pin 9) , merupakan pin tegangan refrensi 0 volt(ground)

3. RST (pin 9), sebagai masukan reset, yaitu jika pada saat diberi tegangan +5volt, maka seluruh isi dari internal memory dan register-register yang dimiliki mikrokontroler AT89S52 akan kembali ke kondisi reset. Progarm counter dari IC tersebut berada pada alamat 0000H. Jika dihubungkan dengan ground, maka mikrokontroler AT89S52 akan beroprasi sesuai dengan program yang telah di isi di dalam internal ROM atau external ROM

4. EA-External Access(pin 31), pada waktu pin ini di bri tegangan +5volt,

maka mikrokontroler AT89S52 akan mengekskusi program internal, dan sebaliknya jika pin ini di beri refrensi tegangan 0 volt(ground), maka


(18)

mikrokontroler AT89S52 akan berada dalam mode access external ROM yang mulai dari alamat 0000H-FFFFH-.

5. XTALI (pin 19), sebagai masukan ke inverting ascilator amplifier dan masukan ke internal clock operating circuit.

6. XTAL2 (pin 18), sebagai keluaran dari inverting ascilator amplifier.

7. PSEN-Programeble Stroble Enable (pin 29), merupakan sinyal yang

dikeluarkan oleh mikrokontroler AT89S52 untuk membaca external program memori(fetching).

8. ALE-Adress Latch Enable (pin 30), suatu keluaran sinyal yang berfungsi

untuk memisahkan address bus byte rendah (A7-A0) yang sebelumnya di

multipleks data bus dalam AD7-AD0 selama mengakses external memory,

Sinyal ini berupa pulsa persegi yang keluar terus menerus dengan

frekruensi Kristal,

9. Port 0(pin 32,33,34,35,36,37,38,39), port ini dapat digunakan sebagai I/O dua arah yang dapat di akses per bit dengan menambahkan pull-up

resistor. Port ini juga berfungsi sebagai address bus byte rendah (A7-A0)

dan data bus (D7-AD0) yang di desain secara multipleks (sehingga port ini diberi nama AD7-D0).

10.Port 2 (pin 28,27,26,25,24,23,22,21), port ini dapat dapat digunakan sebagai I/O dua arah yang dapat di akses per bit tanpa menambahkan pullup resistor karena terdapat internal pull-up. Selain itu port ini berfungsi sebagai address bus byte tinggi(A15-A8).

11.Port 1 (pin 8,7,6,5,4,3,2,1), digunakan sebagai I/O dua arah yang dapat di akses per bit dengan internal pull-up. Untuk AT89S52 pada port P1.0 dan P1.1 dapat dikonfirgurasikan sebagai external count input untuk timer/counter 2 (P1.0/T2), dan sebagai trigger input untuk timer/counter2


(19)

(P1.1/T2EX). Selain itu pada port P1.5(MOSI),P1.6(MISO),P1.7(SCK) digunakan untuk pemrograman secara ISP (In-System Programmable).

12.Port 3 (pin 17,16,15,14,13,12,11,10), digunakan sebagai I/0 dua arah yang dapat di akses per bit dengan internal pull-up. Selain itu port3 juga mempunyai fitur-fitur special yang dapat di lihat pada table berikut.

Tabel 2.1. Fungsi khusus port 3 Mikrokontroler AT89S52

No.Pin Port Pin Nama Port Fungsi Alternatif

10 P3.0 RXD M engirim dat a unt uk port serial 11 P3.1 TXD M engirim dat a unruk port serial 12 P3.2 INT 0 Int errupt 0 ekst ernal

13 P3.3 INT 1 Int errupt 1 ekst ernal 14 P3.4 T0 Tim er 0 input ekst ernal 15 P3.5 T1 Tim er 1 input ekst ernal

16 P3.6 WR M em ori dat a ekst ernal w rit e st robe 17 P3.7 RD M em ori dat a ekst ernal read st robe

Sumber:ht t p:/ / onelka.w ordpress.com/ mikrokont roler -at89s52/

2.2.1. SFR (Spesial Fungtion Register) pada mikrokontroler AT89S52

Tidak semua pada alamat SFR digunakan, alamat-alamat yang tidak digunakan, tidak diimplementasikan pada chip. Jika dilakukan usaha pembacaan pada alamat-alamat yang tidak terpakai tersebut akan menghasilkan data acak dan penulisanya tidak menimbulkan efek sama sekali. Pengguna perangkat lunak sebaiknya jangan menuliskan ‘1’ pada lokasi-lokasi’tak bertuan’ tersebut, karena dapat digunakan untuk mikrokontroler generasi selanjutnya. Dengan demikian, nilai-nilai reset atau non-aktif dari


(20)

2.3. Diagram Blok

Diagram blok dari mikrokontroler AT89S52 ditunjukan pada gambar berikut ini:[5]

Gambar2.2. Diagram Blok Mikrokontroler AT89S52

2.3.1. Interrupt

Mikrokontroller AT89S52 mempunyai enam buah interrupt ,yaitu dua buah interrupt external (INT0 dan INT1), tiga buah Timer/Counter (T0,T1,T2), dan satu buah interrupt serial. Berikut ini gambar dari

interrupt-interrupt tersebut.[6]


(21)

Tabel 2.2.Interrupt Mikrokontroller AT89S52

Interrupt Source Alamat Vektor

IE0 0003B

TF0 000BH

IE1 0013H

TF1 001BH

T1 & R1 0023H

TF2 & EXF2 002BH

Sumber:ht t p:/ / w w w .scribd.com/ doc/60296878/ ANJAR-M 3306010-PINTU

Jika terjadi suatu interrupt, maka program akan melompat kesuatu alamat vector interrupt yang bersangkutan. Dan baru akan kembali ke program utama, jika mendapatkan perintah RETURN. Alamat vector dari keenam interrupt dapat di lihat pada table 2.10

Keenam interrupt ini dapat diaktifkan atau dimatikan secara individu dengan cara men-set atau me-reset bit-bit yang ada di register IE (Interrupt

Enable) dari SFR (Spesial Fungtion Register). Bit EA berfungsi untuk

mematikan system interrupt secara keseluruhan, sedangkan untuk fungsi dari bit-bit yang lainya dapat di lihat pada table 2.3 berikut:[7]

Tabel 2.3.Register IE(Interrupt Enable)

Symbol Position Fungtion

EA IE.7 Disable all interrupt. If EA=0, no interrupt

is acknowledged if EA=1, each interrupt source is individually enabled or disabled by setting or clearing its enable bit

.. IE.6 Not implemented, reserved for future use.*

ET2 IE.5 Enables or disables timer 2 overflow or

capture interrupt(8052 only)

ES IE.4 Enable or disable the serial interrupt

ET1 IE.3 Enables or disbles timer overflow interrupt

EX1 IE.2 Enable or desables external interrupt 1

ETO IE.1 Enables or disables timer 0 overflow

interrupt

Sumber:ht t p:/ / w w w .scribd.com/ doc/ 43557230/19/ Tabel-2-5-Alamat -vekt or-pelayanan-int erupsi


(22)

Interrupt external (INT0 dan INT1) dapat diaktifkan dengan dua

mode,yaitu mode aktif level (level activated) dan mode aktif transisi (transition activated). Jika INT0 atau INT1 diberi logika ‘0’ pada aktif level atau diberi perubahan transisi turun (falling edge),yaitu dari logika ‘1’ ke’0’ maka akan mengakibatkan terjadinya interrupt.

2.3.2. Komunikasi Serial

Komunikasi serial pada mikrokontroller AT89S52 pada dasarnya sama dengan komunikasi serial pada mikrokontroller AT89C51 dan mikrokontroller AT89C52. Pada mikrontroller AT89S52 terdapat fasilitas komunikasi serial full duplex. Dalam mikrokontroller ini terdapat dua buah

register yang terpisah secara fisik (sehingga tidak dapat menyebabkan data

collsion),yaitu register TX(untuk mengirim data lewat transmiter),dan register RX(untuk menerima data lewat receiver).

2.4. LCD(LM016L)

LCD yang digunakan pada tugas akhir ini adalah 16x2.Berikut penjelasan dari LCD tersebut.[8]

2.4.1. Fitur

Fitur-fitur yang dimiliki oleh LCD tipe LM016L adalah sebagai berikut.

1. Dua baris 16 kolom untuk karakter dengan tampilan yang terdiri dari 5x7 dot matrix dengan kursor

2. Mempunyai daya 4,5-5,5v.

3. Memuat sampai 32 karakter.


(23)

5. Beragam instruction function pada BASCOM SPERTI Locate,Config

lcd,Display on/of,Cursor on blink,dan cursor no blink.

2.4.2. Deskripsi Pin

Gambar 2.4. Konfigurasi pin LCD 16X2

1. VSS(PIN 1) merupakan pin tegangan referensi 0 volt(ground).

2. VDD (pin 2) merupakan pin tegangan +5volt

3. V0 (pin 3) merupakan pin yang tidak dihubungkan

4. RS (pin 4), merupakan pin yang berfungsi untuk mereset LCD.

5. R/W(pin 5), berfungsi untuk metode read atau write

6. E(pin 6), berfungsi untuk mengaktifkan LCD.

7. D0(pin 7), merupakan pin data ke 0.

8. D1(pin 8), merupakan pin data ke 1.

9. D2(pin 9), merupakan data pin ke 2.

10.D3(pin 10), merupakan data pin ke 3.

11.D4(pin 11), merupakan data pin ke 4.

12.D5(pin 12), merupakan data pin ke 5.

13.D6(pin 13), merupakan data pin ke 6.


(24)

15.Anoda (+)(pin 15), merupakan pin tegangan +5 volt untuk backlight.

16.Katoda (-)(pin 16), mrupakan pin tegangan referensi 0 volt untuk

backlight.

Tabel 2.4. Fungsi Masing-Masing pin LCD

No Simbol Level Fungsi

1 VSS .. POWER SUPLY OV(GND)

2 VCC .. 5V+/-10%

3 VCC H/L LCD drive

4 RS H/L H: data in L: intruksi in

5 R/W H to L H: read L: write

6 E H/L Sinyal enable

7 DB0 H/L

DATA BUS

8 DB1 H/L

9 DB2 H/L

10 DB3 H/L

11 DB4 H/L

12 DB5 H/L

13 DB6 H/L

14 DB7 H/L

15 V+BL ..

Back Light Suply

4-4,2 V;50200m A

16 V-BL .. 0 volt(GND)

Sumber:http://www.scribd.com/doc/49391154/25/Tabel-3-3-Penjelasan-pin-pin-LCD-Anonim-2009b


(25)

2.5. Keypad

Keypad yang dipakai dalam tugas akhir ini adalah keypad matrik 3x4

dengan inputan angka 0-9,*dan#. Keypad didesain aktif high. Prinsip kerjannya adalah keypad akan aktif high,jika di tekan. Keypad 3x4 memiliki tombol sebanyak 12 buah, yang masing-masing keypad mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Keypad 0-9 : untuk input data password

2. Keypad # : untuk eksekusi password.

Keypad ini dirancang dan di buat dengan standart kualitas tertinggi. Keypad ini memiliki kelebihan anti air dan tanpa rangkaian elektronik,sehingga dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama. Berikut adalah gambar dan table spesifikasi dari keypad 3x4.


(26)

2.6. Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).[9]

Gambar 2.6. Resistor

Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohm meter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah.


(27)

Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R "Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC (

Negative Thermal Resistance ).

Tabel 2.5. Warna Resistor

Warna Cincin Cincin I

Angka ke-1 Cincin II Angka ke-1 Cincin III Angka ke-1 Cincin IV Penggali Cincin V Toleransi

Hitam 0 0 0 1

Coklat 1 1 1 10 1%

Merah 2 2 2 100 2%

Jingga 3 3 3 1000

Kuning 4 4 4 10000

Hijau 5 5 5 100000

Biru 6 6 6 1000000

Ungu 7 7 7 10000000

Abu-abu 8 8 8 100000000

Putih 9 9 9 100000000

0

Emas 0,1 5%

Perak 0,01 10%

Tanpa warna 20%

Sumber:ht t p:/ / w w w .t ogaye.it go.com/ art ikel.html

Untuk resistor jenis karbon maupun metalfilm biasanya digunakan kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi ( tahanan ) dari


(28)

resistor. Kode-kode warna itu melambangkan angka ke-1, angka ke-2, angka perkalian dengan 10 ( multiflier ), nilai toleransi kesalahan, dan nilai qualitas dari resistor. Kode warna itu antara lain Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih, Emas dan Perak. Warna hitam untuk angka 0, coklat untuk angka 1, merah untuk angka 2, orange untuk angka 3, kuning untuk angka 4, hijau untuk angka 5, biru untuk angka 6, ungu untuk angka 7, abu-abu untuk angka 8, dan putih untuk angka 9. Sedangkan warna emas dan perak biasanya untuk menunjukan nilai toleransi yaitu emas nilai toleransinya 10 %, sedangkan perak nilai toleransinya 5 %.

2.7. Kondensator atau Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.

Gambar 2.8. Wujud Asli Kapasitor


(29)

Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.

Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :

1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah) 2. Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser = Elco)

3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)

Gambar 2.10. Kapasitor Berukuran Kecil

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

Q = C.V (2.1)

ket :

Q = Muatan elektron dalam C (coulomb) C = Nilai kapasitansi dalam F (farads) V = Besar tegangan dalam V (volt)


(30)

Untuk rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F), nF (10-9 F) dan pF (10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100pF.

1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad) 1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad) 1 µF = 1.000 nF (nano Farad) 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)

1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad) 1 µF = 10-6 F

1 nF = 10-9 F 1 pF = 10-12 F

Fungsi kapasitor adalah sebagai berikut :

1. Sebagai filter (penyaring) dalam rangkaian Power Supply,

2. Sebagai Pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena ataupun dalam rangkaian lainnya,

3. Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain, 4. Menghilangkan Loncatan api (bouncing) bila saklar dari beban di pasang. 5. Menghemat daya listrik,

6. Meredam Noise, dll

Tipe Kapasitor :

1. Kapasitor Electrostatic 2. Kapasitor Electrolytic 3. Kapasitor Electrochemical


(31)

2.7.1. Kondensator Tetap

Kondensator tetap umumnya mempunyai dielktrikum mika, kertas parafin dan keramik seperti kondensa dan kerafar. Kondensator tetap merupakan kondensator yang mempunyai kapasitas tetap dalam menyimpan elektron (tenaga listrik), misalnya kondensator mika, kondensator keramik, kondensator milar, kondensator MKM dan kondensator elektrolit. Kondensator tetap seperti kondensator mika, kondensator kertas, kondensator keramik , kondensator milar, kondensator MKM dan kondensator polyster diberi simbol :[10]

Gambar 2.11. Kondensator Polyster

Sedangkan kondensator elektrik diberi symbol


(32)

Bentuk-bentuk kondensator diperlihatkan gambar di bawah ini

:


(33)

2.7.2. Kondensator Tidak Tetap

Sedangkan yang dimaksud dengan kondensator tidak tetap adalah disebut juga varco(variable condensator) yang dilambangkan dengan huruf “vc” atau “vr” saja adalah kondensator yang nilai kapasitasnya dapat di ubah atau diatur sesuai dengan keperluan. Biasanya hanya berkisar antara 0 sampai dengan 500Pf, komponen ini biasanya hanya diergunakan pada rangkaian elektronika radio, dan jarang sekali di pakai di dalam proyek-proyek lain.[10]

2.7.3. Prinsip Dasar dan Spesifikasi elektriknya

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan

muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.[10]

2.7.4. Kapasitansi

Kapasitansi atau kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari piranti penyimpanan muatan adalah


(34)

sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng/pelat/keping, maka rumus kapasitans adalah:[11]

(2.2) C adalah kapasitansi yang diukur dalam Farad

Q adalah muatan yang diukur dalam coulomb V adalah voltase yang diukur dalam volt

2.7.5. Tipe Kapasitor

Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan electrochemical.[12]

2.7.6. Kapasitor Electrostatisc

Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari kramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai mF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan matrial seperti

polyester atau dikenal dengan sebutan mylar, polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainya. Mylar, MKM, MKT, adalah

contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non polar.

2.7.7. Kapasitor Electrolytic

Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielectriknya adalah lapisan metal oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan _ di badanya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki polaritas, adalah karena


(35)

proses pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub negative katoda. Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng permukaanya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida. Lapisan oksida ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhanemas. Elektroda metal yang dicelup ke dalam larutan elektrolitt lalu diberi tegangan positif ke dalam larutan elektrolit lalu diberi tegangan positif dan larutan electrolit diberi tegangan negative. Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidasi permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan aluminium , maka akan terbentuk lapisan aluminium oksida (A10) pada permukaanya.

Gambar 2.14.Kapasitor elco

Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan metal oksida dan electrolyte (kanoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan metal-oksida sebagai di elektrik dari rumus (2) diketahui besar

Kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal elektrik. Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehinggah dengan demikian dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya cukup besar. Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak digunakan adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah adalah aluminium


(36)

untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat aluminium ini biasanya digulung radial sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar. Sebagai contoh 100uf, 470uf, 4700uf dan lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor elco.

Bahan electrolyte pada kapasitor tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolyte yang menjadi elektroda negative-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil selain itu seluruhnya padat maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi tahan lama kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil jadi dapat dipahami mengapa kapasitor tantalum menjadi relative mahal.

2.7.8.Kapasitor Electrochemical

Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrohemical. Termasuk kapasitor jenis ini adalah battery dan accu. Pada kenyataanya battery dan accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan harus bocor yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitensi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk aplikasi mobil elektrik dan telpon selular

2.8. LED(Ligh Emiting)

LED adalah semikonduktor khusus yang dirancang untuk memancarkan cahaya apabila dialiri arus. Bila diode diberi prategangan maju, electron-electron bebas akan jatuh kedalam lubang-lubang (hole) disekitar persambungan. Ketika seluruh dari tingkat energy lebih tinggi ketingkat energy lebih rendah electron-electron bebas tersebut akan mengeluarkan energy dalam bentuk radiasi. Pada dioda penyearah. Energy ini keluar dalam bentuk panas. Tapi pada diode


(37)

pemancar cahaya LED , energy ini memancarkan cahaya. LED ini dapat menggantikan lampu-lampu.

Gambar 2.15. Simbol Resistor.

Pijar dalam beberapa pemakaian karena teganganya yang rendah, umurnya yang panjang, dan dari mati ke hidup dan sebaliknya berlangsung cepat. Dioda biasanya terbuat dari bahan silicon , yaitu bahan buram yang menghalangi keluarnya cahaya. Sedangkan LED tersebut dari unsur-unsur seperti gallium,arsen, dan fasfor, warna LED diantaranya adalah merah,hijau, kuning, biru, jingga atau bening. Penurunan tegangan LED adalah dari 1,5 V sampai 2,5 V untuk arusnya antara 10 dan 150 mA(malvino,1985). Dalam rangkaian ini menggunakan LED sebanyak 7x5 perbloknya x 10 blok jadi total keseluruhan ada 350 buah led sebagai pengganti dot matrik.

2.9. CPU

CPU atau merupakan bagian terpenting dalam sebuah sistem komputer, dapat dikatakan bahwa CPU merupakan otak dari komputer itu sendiri. Sebuah komputer paling canggih sekalipun tidak akan berarti tanpa adanya CPU yang terpasang di dalamnya. Dalam kesehariannya CPU memiliki tugas utama untuk mengolah data berdasarkan instruksi yang ia peroleh. CPU sendiri sebenarnya masih terbagi atas beberapa komponen yang saling bekerja sama untuk membentuk suatu unit pengolahan. Terdapat empat komponen utama penyusun CPU, yaitu


(38)

1. Arithmetic and Logic Unit (ALU) 2. Control Unit

3. Registers

4. CPU Interconnections

2.9.1. Arithmetic and Logic Unit (ALU)

Arithmetic and Logic Unit atau sering disingkat ALU saja dalam bahasa

Indonesia kira-kira berarti Unit Logika dan Aritmatika. Bagian ini mempunyai tugas utama untuk membentuk berbagai fungsi pengolahan data komputer. Sering juga disebut sebagai bahasa mesin, karena terdiri dari berbagai instruksi yang menggunakan bahasa mesin. ALU sendiri juga masih terbagi menjadi dua komponen utama, yaitu

1. arithmetic unit (unit aritmatika), bertugas untuk menangani pengolahan

data yang berhubungan dengan perhitungan, dan

2. boolean logic unit (unit logika boolean), bertugas menangani berbagai

operasi logika.

2.9.2. Control Unit

Control Unit atau Unit Kendali, mempunyai tugas utama untuk

mengendalikan operasi dalam CPU dan juga mengontrol komputer secara keseluruhan untuk menciptakan sebuah sinkronisasi kerja antar komponen dalam melakukan fungsinya masing-masing. Di samping itu, control unit juga bertugas untuk mengambil instruksi-instruksi dari memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut.


(39)

2.9.3. Register

Registers (jamak, dalam bahasa Indonesia menjadi register-register atau banyak register) merupakan media penyimpanan internal CPU yang digunakan saat pengolahan data. Registers merupakan media penyimpanan yang bersifat sementara, artinya data hanya akan berada dalam registers saat data tersebut dibutuhkan selama komputer masih hidup, ketika suatu data tidak diperlukan lagi maka ia tidak berhak lagi berada di dalam registers, dan ketika komputer dimatikan maka semua data yang berada di dalamnya akan hilang.

2.9.4. CPU Interconections

CPU Interconnections merupakan sistem koneksi dan bus yang

menghubungkan komponen internal CPU dengan bus-bus eksternal CPU.

Unit kontrolyang mampu mengatur jalannya program. Komponen ini sudah

pasti terdapat dalam semua CPU. CPU bertugas mengontrol komputer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antarkomponen dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya. termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil intruksi-intruksi dari memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut. Bila ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan logika, maka unit kendali akan mengirim instruksi tersebut ke ALU. Hasil dari pengolahan data dibawa oleh unit kendali ke memori utama lagi untuk disimpan, dan pada saatnya akan disajikan ke alat output. Komponen internal CPU diantaranya.[13]

1.Arithmetic and Logic Unit (ALU), 2.Control Unit,

3.Registers, dan


(40)

2.10.Power Suplay

Power supply unit atau disingkat PSU adalah komponen komputer yang memasok listrik ke komponen lain dalam komputer. Lebih khusus, power supply unit biasanya dirancang untuk mengkonversi arus linstrik bolak-balik (AC 220-240V) menjadi arus listrik DC tegangan rendah untuk dapat dikonsumsi oleh komponen internal komputer. Beberapa pasokan listrik memiliki tombol untuk mengubah antara 230 V dan 115 V. Model lainnya memiliki sensor otomatis untuk beralih tegangan input secara otomatis, atau dapat menerima tegangan antara batas-batas tertentu.

Pasokan daya komputer yang paling umum digunakan saat ini adalah bentuk ATX (Advanced Technology Extended). Hal ini memungkinkan pasokan daya yang dapat saling berbeda bagi berbagai komponen di dalam komputer. ATX juga dirancang untuk menghidupkan dan mematikan menggunakan sinyal dari motherboard, dan memberikan dukungan untuk fungsi-fungsi modern seperti modus stand by yang tersedia di banyak komputer. Spesifikasi terbaru dari PSU ATX standar sampai pada awal 2010 adalah versi 2.xx.

Pasokan listrik Komputer dinilai berdasarkan daya keluaran maksimum. Rentang daya yang tipikal adalah dari 300 W sampai 500 W untuk sistem komputer rumah biasa. Dengan tuntutan kebutuhan pasar maka Power supply yang digunakan oleh kebanyakan para gamer saat ini mulai dari 450 W sampai 1400 W. Sementara untuk server bisa menggunakan power supplu unit dengan daya hingga 2 kW.

Peringkat kekuatan power supply PC tidak bersertifikat resmi hanya sesuai dengan klaim masing-masing produsen. Artinya jika mereka menulis 500W maka belum pasti bahwa dayanya memang konstan 500W, bisa jauh lebih rendah. Oleh karena itu ketika membeli power supply unit belilah yang bersertifikat resmi, artinya tidak diragukan daya dan stabilitasnya.


(41)

Gambar 2.16. Power Suplay

2.10.1.Efisiensi Power Suply Unit

Pasokan listrik Komputer umumnya sekitar 70-75% efisien. Itu berarti agar power supply 75% efisien untuk menghasilkan output 75 W DC akan memerlukan 100 W input AC dan menghilangkan sisanya 25 W berupa panas. Pasokan listrik yang berkualitas tinggi dapat lebih dari 80% efisien; PSU yang efisien energi lebih sedikit membuang energi menjadi panas, dan membutuhkan aliran udara kurang dingin, dan sebagai hasilnya akan lebih tenang. Konon kabarnya pasokan listrik Server Google lebih dari 90% efisien, pada 2 server HP pasokan listriknya telah mencapai efisiensi 94%. Standar PSUs yang dijual workstation server memiliki efisiensi sekitar 90%, pada tahun 2010.

Sangat penting untuk menyesuaikan kapasitas power supply dengan kebutuhan daya komputer. Efisiensi energi pasokan listrik akan turun secara signifikan pada beban rendah. Umumnya efisiensi puncak beban sekitar 50-75%. Kurva bervariasi dari satu model ke model lain. Sebagai aturan praktis untuk pasokan listrik standar biasanya tepat untuk membeli power supply yaitu bahwa konsumsi yang dihitung dari komputer seseorang adalah sekitar 60% dari kapasitas nilai pasokan yang disediakan. Artinya konsumsi maksimum yang dihitung dari komputer tidak melebihi peringkat kapasitas pasokan.


(42)

2.11. Bascom 8051

Bascom 8051 adalah program basic compiler berbasis windows untuk mikrokontroller keluarga 8051 seperti AT89C52,AT89S51,AT89S52 dan lain sebagainya. Bascom 8051 merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi. Menggunakan Bascom 8051(Wahyudin,Didin,2007:27).

Gambar 2.17. Bascom 8051

Pada umumnya bahasa yang dipergunakan untuk memprogram mikrokontroler adalah bahasa Assembly. Bahasa Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat menengah, dimana program yang dibuat lebih mendekati bahasa mesin, sehingga pemenfaatan memori dapat dilakukan secara optimal, namun di sisi lain pemrogramannya menjadi relatif sulit.[14]

Karena bahasa yang dipergunakan Bascom, yaitu Basic, adalah bahasa tingkat tinggi, maka pemrograman menggunakan Bascom sangatlah mudah untuk dipelajari. Sintaksnya tidak jauh berbeda dari Basic pada umumnya, misalnya do-loop, for-next, while-wend, goto, gosub dan sebagainya. Selain itu Bascom dilengkapi dengan fungsi-fungsi khusus, misalnya LCD untuk menampilkan karakter pada LCD, PRINT untuk mengirimkan karakter ke PC melalui kabel RS232, SHIFTIN dan SHIFTOUT untuk komunikasi serial


(43)

sinkron dan lain sebagainya. Fungsi-fungsi khusus tersebut jika dituliskan dalam bahasa Assembly akan menjadi lebih panjang dan rumit, terutama karena kita harus mengetahui register-register yang ada pada mikrokontroler .

2.11.1.Bahasa Pemrograman Mikrokontroler

Pembuatan program mikrokontroler dalam bahasa tingkat-tinggi (high-level language, disingkat HLL), misalnya bahasa ‘C’ atau ‘BASIC’, memungkinkan kita mengurangi waktu pengembangan secara signifikan jika dibandingkan dengan Bahasa Assembly. Ada juga yang mengatakan, seorang perancang yang sudah beperngalaman bisa menuliskan sejumlah baris kode-kode yang sama per hari baik dalam C dan Assembly. Namun perlu diingat bahwa, sebaris kode dalam C sama dengan sejumlah kode atau baris dalam Assembly.[15]

Gambar 2.18.Alur Pemrograman Mikrokontroller

Biasanya, sebuah program yang ditulis dalam HLL akan lebih terstruktur dibandingkan program yang sama yang ditulis dalam Assembly. Dengan demikian, akan lebih mudah melakukan pelacakan (debugging) dalam HLL.


(44)

Kebanyakan arsitektur mikrokontroler 8-bit dilengkapi dengan sebuah kompailer. Bagaimanapun juga, ada perbedaan besar dalam bagaimana efisiensi arsitektur untuk HLL, dan bagaimana kode-kode C disusun agar efisien untuk suatu arsitektur mikrokontroler tertentu. Ada yang mengatakan bahwa arsitektur berbasis akumulator, seperti 8051 dari Intel, bekerja dengan baik menggunakan variabel-variabel global, sedangkan arsitektur berbasis register, seperti AVR-nya Atmel, bekerja dengan baik menggunakan variabel-variabel lokal.

Keuntungan menggunakan variabel-variabel lokal adalah kode-kode menjadi lebih terstruktur, dan portabilitas serta pemeliharaan kode menjadi lebih sederhana dibandingkan penulisan kode/program yang melibatkan banyak variabel global. Selain itu, penggunaan kembali kode akan menjadi lebih mudah jika ditulis dengan melibatkan variabel-variabel lokal. Jika semua parameter yang keluar masuk suatu subrutin didefinisikan didalam pemanggilan fungsi, maka akan sangat mudah untuk menggunakan subrutin tersebut untuk proyek baru lainnya.

Kelemahan utama penulisan program dalam HLL adalah programnya menjadi lebih besar dan lambat dibandingkan jika ditulis dalam Bahasa Assembly. Bagaimanapun juga, seiring dengan jumlah baris program yang bertambah, gap ukuran antara kode yang ditulis dalam HLL dan yang ditulis dalam Assembly menjadi mengecil. Untuk para pengguna AVR, titik temu (antara HLL dan Assembly) kesamaan ukuran sekitar 4K. Program yang ditulis dalam HLL umumnya tidak akan lebih cepat dibandingkan dituliskan dalam Assembly. Jika kecepatan eksekusi pada beberapa bagian program menjadi bagian yang kritis, solusinya (biasanya) adalah menuliskan bagian kritis tersebut dalam Assembly, sisanya (kerangka program dan bagian-bagian yang tidak kritis) dalam HLL.


(45)

2.11.2.Bahasa Pemrograman BASCOM-8051

Bascom-8051 adalah program kompiler menggunakan Basic berbasis Windows yang dapat digunakan untuk mikrokontroler keluarga 8051, misalnya AT89S51/52/55 dan AT89S2051/4051. Versi demo Bascom-8051 yang dikembangkan oleh MCS Electronic ini dapat diunduh di www.mcselec.com secara bebas. Untuk versi demo kode yang dapat dibuat dan dijalankan mikrokontroler dibatasi besarnya maksimal 4 kByte, namun hal ini tidaklah menjadi masalah karena sesuai dengan kapasitas penyimpanan program internal pada AT89S51.

2.11.3.Bagian-Bagian Basic Compiler

Ketika program Basic Compiler (BASCOM) 8051 di jalankan maka

jendela berikut akan tampil. File yang terakhir dibuka juga akan di tampilkan.[14]

Gambar 2.19. form BASCOM-8051

Fungsi-fungsi menu pada BASCOM-8051 adalah:


(46)

2. Open File : Membuak file(Ctrl+N).

3. File Close : Untuk menutup program yang telah terbuka(Ctrl+O).

4. File Save : Untuk menyimpan file(Ctrl+S).

5. Print Preview : Untuk melihat tampilan sebelum dicetak. 6. Print : Untuk mencetak document(Ctrl+P). 7. Exit : Untuk keluar dari program.

8. Program Compile : Untuk mengcompile program yang dibuat outputnya bias berupa *.hex,*.bin dan lain-lain(F7).

9. Syntax Check : Untuk memeriksa kesalahan bahasa(Ctrl+F7). 10.Show Result : Untuk menampilkan hasil kompilasi

program(Ctrl+W)

Tabel 2.6. Info Show Result

Info Keterangan

Compiler Versi compiler yang digunakan

Processor Menampilkan target prosesor yang

dipilih

Date and Tme Tanggal dan waktu kompilasi

Baud Timer Timer yang digunakan untuk

menghasilkan baudrate; 0 ketika tidak ada timer yang digunakan Baud Rate dan Frekuensi Baud rate yang dipilih dan Kristal

yang digunakan

Sumber: http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/doc0313.pdf

2.11.4.Program Simulasi

BASCOM-8051 menyediakan pilihan yang dapat mensimulasikan program. Tampilan program simulasi adalah :


(47)

Gambar 2.20. Jendela Program Simulasi

Tombol play berfungsi memulai simulasi. Untuk menghentikan proses simulasi yang sedang berjalan, gunakanlah tombol stop.

Layar biru ditengah merupakan simulasi layar komputer ketika menggunakan perintah PRINT atau INPUT. Kita dapat melihat perubahan variabel yang digunakan dalam program ketik pada kolom nama variabel. Ketika program dijalankan, maka setiap perubahan variable akan ditampilkan. Bagian lainnya adalah nilai register-register akan ditampilkan ketika simulasi dijalankan.

Tombol berikut merupakan simulasi interrupt dari mikrokontroler .

Gambar 2.21. Tombol-tombol interrupt

Dengan menekan tombol di atas, missal INT0, program simulasi akan mendeteksi adanya interrupt 0. Dengan catatan, interrupt 0-nya harus diaktifkan terlebih dahulu.

Agar dapat melihat perubahan data pada setiap port atau ketika kita ingin memberikan input pada pin-pin tertentu mikrokontroler , maka gunakan tombol ... untuk menampilkan jendela sebagai berikut :


(48)

Gambar 2.22. Jendela Simulasi LCD

Bagian atas mensimulasikan perintah-perintah yang berhubungan dengan LCD, sebaliknya deretan LED yang dibawah menunjukkan kondisi masing-masing port yang dihubungkan secara common ground. Jika kita ingin menggunakan hardware common anode, maka tanda checklist dihilangkan. Untuk memberikan input pada pin-pin tertentu, kita tinggal menekan LED yang diinginkan, maka program simulasi melakukan program yang sedang di simulasikan. Misalnya kita menggunakan port P1.7 sebagai input, maka kita menekan LED pada kolom 7 dan baris P1 ketika program telah menyala.

2.11.5.Compiler

BASCOM-8051 merupakan compailer program yang digunakan untuk mengubah bahasas c menjadi bahasa hex. BASCOME 8051 juga menyediakan pilihan untuk memodifikasi pilihan-pilihan pada kompilasi. Dengan memilih menu Compiler, jendela berikut akan tampil :


(49)

Gambar 2.23. Jendela Compiler

Keterangan dari pilihan sebagai berikut :

Tabel 2.7. Keterangan Menu Pilhan

Tab Menu Option Keterangan

Output Binary file Menghasilkan file biner

HEX file Menghasilkan file hexa-decimal

DEBUG file Menghasilkan file debug dam mab yang diperlukan program simulator

Report file Menghasilkan file report Eror file Menghasilkan file eror

Old intel file Menghasilkan file old intel hex yang digunakan beberapa monitor

Comunication Baudrate Baud rate yang digunakan untuk komunikasi RS232 dengan computer Frequency Frekuensi Kristal yang digunakan

mikrokontroler


(50)

2.11.6.Hardware BASCOM-8051

Bascom 8051 menyediakan rutin-rutin yang mengatur hubungan mikrokontroller dengan komponen hardware tambahan lainya. Hardware tersebut harus dihubungkan dengan port yang telah di tentukan sebelumnya secara default oleh Bascom maupun oleh pengguna. (Wahyudin,Didin,2007). Pengaturan ini dapat dilakukan dengan mengubah pilihan pada bagian compiler yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai contoh peraga Liquid Crystal Display (LCD) harus dihubungkan dengan pin-pin berikut:

Tabel 2.8. Alokasi Port Untuk LCD

Praga LCD Port Pin

DB7 P1.7 14

DB6 P1.6 13

DB5 P1.5 12

DB4 P1.4 11

E P1.3 6

RS P1.2 4

RW Ground 5

Vss Ground 1

Vdd Vcc 2

Vo 0-5 Volt 3

Sumber:ht t p:/ / w w w .scribd.com/ doc/ 88549944/ 73/ Liquid-Cryst al-Display-LCD

2.11.7.Karakter Dalam BASCOM 8051

Dalam program BASCOM, karakter dasarnya terdiri atas karakter alphabet (A–Z dan a-z), karakter numerik (0-9), dan karakter special (lihat Tabel 2.9).


(51)

Tabel 2.9. Karakter Spesial Pada BASCOM 8051

Karakter Nama Karakter Nama

Blank atau spasi : Colon

‘ Apostrophe “ Double quotation

marck * Asterisk (symbol

perkalian)

; Semicolon

+ Plus sign < Less than

, Comma = Equal

sign(assignment symbol or relation operator)

- Minus sign > Greater than

. Period(decimal point)

\ Backslash

(interger or word division symbol) Sumber:ht t p:/ / w w w .scribd.com/ doc/ 45793925/ 2/ Dasar-Pemrograman-Bascom-8051

2.11.8.Tipe Data

Setiap variable dalam BASCOM memiliki tipe data yang menunjukkan daya tampungnya. Hal ini berhubungan dengan penggunaan memori mikrokontroler . Berikut adalah tipe data pada BASCOM berikut keterangannya. Setiap variable dalam BASCOM memiliki tipe data yang menunjukkan daya tampungnya. Hal ini berhubungan dengan penggunaan memori mikrokontroler . Berikut adalah tipe data pada BASCOM berikut keterangannya.


(52)

Tabel 2.10. Tipe Data Pada BASCOM

Tipe Data

Ukuran

Range

Bit 1/8 -

Byte 1 0-255

Interger 2 -32,76-+32,767

Word 2 0-65535

Long 4 -21474836648-+2147483647

Single 4 -

Stringe Hingga 254 byte -

Sumber:ht t p:/ / fahmizaleeit s.w ordpress.com/ 2010/ 04/ 09/ mengenal-bahasa-basic-pada-bascom-avr/

2.11.9.Variabel

Variabel dalam sebuah pemrograman befungsi sebagai tempat penyimpan data atau penampung data sementara, misalnya menampung hasil perhitungan, menampung data hasil pembacaan register, dan lain sebagainya. Variabel merupakan pointer yang menunjuk pada alamat memori fisik di mikrokontroler .

Sebelum digunakan, maka variabel harus dideklarasikan terdahulu. Contoh cara mempercepat pendeklarasian sebuah variabel yang banyak adalah:

Dim nama as byte, tombol1 as integer Dim tombol2 as bit, tombol4 as word Dim kas as string *10

2.11.10. Alias

Dengan menggunakan alias, variabel yang sama dapat diberikan nama yang lain. Tujuannya adalah mempermudah proses pemrograman. Umumnya, alias digunakan untuk mengganti nama variabel yang telah baku, seperti port mikrokontroler .


(53)

LEDBAR alias P1 Tombol1 alias P0.1 Tombol2 alias P0.2

2.11.11.Kontrol Program

Keunggulan sebuah pemrograman terletak pada control program. Dengan kontrol program, kita akan mengendalikan alur sebuah program dan menentukan apa yang harus dilakukan oleh sebuah program ketika menemukan kondisi tertentu. Kontrol program meliputi kontrol pertimbangan kondisi dan keputusan, kontrol pengulangan, serta kontrol alternatif. BASCOM menyediakan beberapa kontrol program yang sering digunakan untuk menguji sebuah kondisi, perulangan, dan pertimbangan sebuah keputusan.

DO...LOOP

Perintah Do...Loop digunakan untuk mengulangi sebuah blok pernyataan terus-menerus. Sintaksisnya sebagai berikut :

DO

<blok pernyataan>

Loop

2.11.12.Konstanta

Konstanta adalah besaran yang nilainya tetap. Besaran ini biasanya berupa bilangan. Dalam matematika konstanta berarti lambang untuk menyatakan objek yg sama dalam keseluruhan operasi matematika. Konstanta merupakan suatu nilai tetap, berlawanan dengan variabel yang berubah-ubah. Konstanta digunakan dalam berbagai disiplin ilmu sains. Konstanta adalah besaran yang nilainya tetap. Besaran ini biasanya berupa bilangan. Dalam matematika konstanta berarti lambang untuk menyatakan objek yg sama dalam keseluruhan operasi matematika. Konstanta merupakan suatu nilai tetap; berlawanan dengan variabel yang berubah-ubah. Konstanta digunakan dalam berbagai disiplin ilmu sains.[16]


(54)

Contoh membuat kontanta di pemrograman bahasa c sebagai berikut: Dim A As Const 5

Dim Bl As Const &H1001 Cara lain yang paling mudah: Const Cbyte=&HF

Const Cint =-1000 Const Csingle=1.1

Const Cstring=”mencoba”

2.11.13. Array

Array adalah kumpulan dari nilai-nilai data bertipe sama dalam urutan

tertentu yang menggunakan sebuah nama yang sama. Nilai-nilai data di suatu larik disebut dengan elemen-elemen larik. Letak urutan dari suatu elemen larik ditunjukkan oleh suatu subscript atau suatu index.Menurut dimensinya, array dapat dibedakan menjadi :

1. Array berdimensi satu

1.Setiap elemen array dapat diakses melalui index

2.Index array secara default dimulai dari 0

3.Deklarasi array :Tipe_array nama_array[ukuran]

2. Array berdimensi dua

Array dua dimensi merupakan array yang terdiri dari m buah baris dan n buah buah kolom. Bentuknya dapat berupa matriks atau tabel.

Deklarasi array :Tipe_array nama_array [baris][kolom]


(55)

Array multidimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk pendeklarasian array multidimensi sama saja dengan deklarasi array dimensi satu maupun dimensi dua.

Deklarasi array : Tipe_array nama_array [ukuran 1][ukuran 2] . . . [ukuran N]

Perbedaan array dengan tipe data lain :

1. Array dapat mempunyai sejumlah nilai, sedangkan tipe data lain hanya dihubungkan dengan sebuah nilai saja.

2. Array dapat digunakan untuk menyimpan beberapa nilai tipe data lain data (char, int, float, double, long, dll) yang sama dengan satu nama saja. 3. Selain itu, array dapat berupa satu dimensi atau lebih, sedangkan tipe

data lain hanya berupa satu dimensi.

2.11.14.Operasi-Operasi dalam BASCOM 8051

Pada bagian ini akan dibahas tentang bagaimana cara menggabungkan, memodifikasi, membandingkan atau mendapatkan informasi tentang sebuah pernyataan dengan membuat atau menggunakan operator-operator yang tersedia di BASCOM seperti berikut:

1. Operator Aritmatika

Operator aritmatika ini sangatlah penting digunakan dalam perhitungan ,yang termasuk operator aritmatika adalah

Tabel 2.11. Operator Aritmatika

OPERATOR KETERANGAN

+ Penjumlahan

- Pengurangan

* Perkalian

/ Pembagian


(56)

2. Operator Relasi

Digunakan untuk membandingkan nilai suatu angka, hasilnya dapat dipergunakan untuk membuat keputusan sesuai dengan program yang telah kita buat. Yang termasuk relasi adalah:

Tabel 2.12. Operator Relasi

OPERATOR RELASI PERNYATAAN

\

= Sama dengan X=Y

<> Tidak sama dengan X< > Y < Lebih kecil dari X<Y > Lebih besar dari X>Y <= Lebih kecil sama

dengan

X<=Y >= Lebih besar sama

dengan

X>=Y

Sumber:ht t p:/ / zuriat iskom.tripod.com/ operat or.ht ml

3. Operator Logika

Digunakan untuk menguji sebuah kondisi atau untuk memanipulasi bit dan operasi Boolean. Dalam BASCOM ada empat buah operator logika yaitu AND,OR, NOT, dan XOR . Operator logika ini juga bias digunakan untuk menguji sebuah byte dengan pola bit tertentu, sebagai contoh:

Dim A As Byte A=63 And 19 Print A Output 16 11

2.12. Kontrol Program

Kontrol program merupakan sebuah istilah dalam bahasa pemrograman yang berarti melakukan pengontrolan pada sebuah program baik melalui pemilihan dari dua buah ungkapan (statemen) atau lebih,


(57)

pengulangan, dan peloncatan program. Fungsi dari kontrol sangat penting dalam menulis program karena dapat menghemat penulisan program.

2.12.1.IF..THEN

Perintah kondisi atau perintah if then perintah yang digunakan untuk melakukan pengecekan suatu kondisi abila kondisi tersebut dipenuhi. Perintah ini berhubungan erat dengan operasi logika dan dapat ditulis dalam dua bentuk yaitu if dengan satu baris perintah saja dan if dengan banyak baris perintah. If dengan satu baris perintah digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap satu kondisi saja. Alur logika statement If .. then dapat dilihat pada pseudocode berikut ini :

if <kondisi1 benar> then <lakukan aksi1> else

If <kondisi2 benar> then <lakukan aksi 2> else

if <kondisi3 benar> then <lakukan aksi 3> else

………. ………

if <kondisi_n benar> then <lakukan aksi_n> else

<lakukan aksi_n+1>;

Pseaudocode di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Jika kondisi1 bernilai true maka aksi1 akan dijalankan, kemudian keluar dari statement if ..then tanpa melakukan pengujian terhadap if ..then

berikutnya.


(58)

kondisi2. Jika kondisi2 bernilai true maka aksi2 akan dijalankan, kemudian keluar dari statement if ..then, tanpa melakukan pengujian terhadap if ..then berikutnya.

3. Jika kondisi1 dan kondisi2 bernilai false maka akan dilakukan pengujian terhadap kondisi3. Jika kondisi3 bernilai true maka aksi3 akan dijalankan kemudian keluar dari statement if ..then, tanpa melakukan pengujian terhadap if ..then berikutnya.

4. Jika kondisi1 sampai dengan kondisi_n-1 bernilai false maka akan dilakukan pengujian terhadap kondisi_n. Jika kondisi_n bernilai true maka aksi_n akan dijalankan kemudian keluar dari statement if ..then, tanpa mengerjakan aksi lainnya.

5. Jika kondisi_n bernilai true maka aksi_n akan dijalankan dan jika kondisi_n bernilai false maka secara otomatis aksi_n+1 akan dijalankan.

Misalkan ada masalah pemrograman sebagai berikut : Range Nilai Nilai Huruf

0 – 47 E 48 – 56 D 57 – 68 C 69 – 74 B 75 – 100 A

Contoh implementasi dari logika diatas adalah sebagai berikut :

If nilai <= 47 then nilai_huruf:=’E’ else

If nilai <= 56 then nilai_huruf=’D’ else

If nilai <= 68 then nilai_huruf:=’C’ else


(59)

else

nilai_huruf=’A’;

Hasilnya akan sama dengan perintah seperti berikut :

If (0<=nilai) and (nilai<= 47) then nilai_huruf:=’E’ else

If (47<nilai)and (nilai<= 56) then nilai_huruf:=’D’ else

If (56<nilai) and (nilai<= 68) then nilai_huruf:=’C’ else

If (68<nilai)and (nilai <= 74) then nilai_huruf:=’B’ else

nilai_huruf:=’A';

Jadi dengan mengerti alur logika suatu statement if .. then, kita dapat memanfaatkan alur logika untuk dapat menuliskan code dengan lebih efektif. Prinsip tersebut juga berlaku secara umum untuk statement-statement lainnya.

2.12.2.SELECT…CASE

Sebenarnya perintah SELECT CASE hampir sama seperti perintah IF. Apabila Anda menggunakan banyak sekali perintah ELSEIF. Karena itulah, dapat menggunakan perintah SELECT CASE sebagai alternatif. Untuk contohnya ada di bawah ini.

Select Case <variabel> Case <nilai1>

<kejadian jika variabel = nilai1> Case <nilai2>

<kejadian jika variabel = nilai2> Case <nilaiN>


(60)

<kejadian jika variabel = nilaiN> Case Else

<kejadian jika variabel ? semua nilai di atas> End Select


(61)

BAB III

METODE PERANCANGAN SISTEM

Alat ini dirancang menggunakan mikrokontroler , dimana didalam mikrokontroler tersebut telah diisi program yang nantinya dapat diperintah oleh user. Prinsip kerja alat tersebut adalah pemutus arus listrik sehingga jika benar memasukan password yang sesuai dengan program yang telah dibuat maka listrik dapat masuk kedalam power dan sebaliknya jika password yang dimasukan salah maka listrik tidak dapat masuk kedalam power. Untuk perancangan alat dijelaskan dibawah sebagai berikut:

3.1. Perancangan Sistem

Masalah keamanan merupakan masalah yang tidak lepas dari dunia teknologi saat ini. Mulai dari PDA, Notebook, PC, Internet dan produk-produk IT lain yang membutuhkan suatu system keamanan.

Secara sederhana system ini dibuat untuk membuka atau menyalakan computer, yang melalui mekanisme memasukan kode-kode pada alat yang dibuat baru bisa nyala. Kode-kode tersebut sebenarnya sudah ditanam di dalam mikrokontroler . Alat ini menggunakan mikrokontroler untuk mengolah password yang diinputkan dan memberikan power ke power supplay. Berikut ini adalah diagram atau langkah-langkah dari membuka computer dengan password dengan kode menggunakan keypad 3x4.


(62)

Data yang dihasilkan oleh keypad 3x4 berupa data seial yang dimasukan pada P.0.1 kemudian data tersebut dibaca oleh mikrokontroler AT8952 dan diolah dan dijadikan sebuah password atau sandi yang hasilnya akan ditampilkan di layar LCD dengan tanda bintang (*). Keypad yang dipasang terdiri dari 12 tombol angka 0 sampai 9, tombol * dan tombol #.

Sistem pengolahan paswordnya sebagai berikut:

1. Password dimasukan melalui keypad dengan password 345

2. Mikrokontroler mengolah password yang telah dieksekusi dengan membandingkan password yang dimasukan dengan konstanta password yang tertanam pada mikrokontroler .

3. Jika password yang dimasukan tidak sama dengan konstanta password yang tertanam pada mikrokontroler maka mikrokontroler tidak akan membaca dan computer tidak dapat dinyalakan.

4. Jika password yang dimasukan sama dengan konstanta password yang tertanam pada mikrokontroler maka akan mengirimkan sinyal 0 selama beberpaka second atau detik,dengan begitu computer akan dapat menyala.

Perencanaan system akan terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Perancangan mikrokontroler ,relay . 2. Perancangan rangkaian KeyPad. 3. Perancangan rangkaian LCD.

4. Perencanaan program menggunakan bahasa C.

3.2. Perencanaan Rangkaian Mikrokontroler dan Relay

Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor ) standar memilikiarsitektur 8 bit, semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besarinstruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock..AVR berteknologi RISC(Reduced Instruction Set Computing),sedangkan seri MCS51 berteknologi


(63)

CISC(Complex Instruction Set Computing). AVR dapat dikelompokkan menjadi 4kelas, yaitu keluarga ATTINY, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMEGA, danAT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya

Gambar 3.2. Rangkaian mikrokontroler AT89S52 dan relay.

3.3. Perancangan Rangkaian KeyPad.

Keypad yang digunakan dalam sistem ini adalah keypad matrik 3x4 dengan

inputan angka 0-9, * dan #. Perancangan keypad pada keypad input 0-9, *, dan #


(64)

Gambar 3.3. Rangkaian Keypad

3.4. Perancangan Rangkaian LCD

Perancangan Rangkaian LCD disesuaikan dengan konfigurasi pin yang

ada pada BASCOM compiler sebab pada compiler tersebut hanya support untuk

koneksi pin sesuai dengan gambar 3.4. Berikut ini adalah rangkaian LCD

Gambar 3.4. Koneksi LCD ke AT89S52

P2.5 P2.1

P2.2 P2.3 P2.4


(65)

Tabel 3.1. Koneksi LCD Ke AT89S52

Pin Nama Keterangan

1 VSS Ground

2 VDD Vcc +5V

3 V0 Potentio

4 RS P2.2

5 R/W Ground

6 E P2.3

7 D0 -

8 D1 -

9 D2 -

10 D3 -

11 D4 P2.4

12 D5 P2.5

13 D6 P2.6

14 D7 P2.7

a. Perancangan Model Display Pada LCD

Perancangan model display pada LCD terbagi menjadi 2 bagian:

Perancangan Model Display Awal Sebelum Password dimasukan/dieksekusi


(66)

Perancangan Model Display Saat Input Password

Gambar 3.6. Model Display Saat Input Password

Perancangan Model Display Hasil Eksekusi dari Password

Gambar 3.7. Model Display Jika Password Salah

Gambar 3.8. Model Display Jika Password Benar

b. Perancangan Program

Pada system keamanan computer menggunakan kode berbasis

AT89S52, menggunakan pemrograman bahasa c yang di compile dengan

BASCOM 8051. Perencanaan program adalah sebagai berikut:

Sofware pada mikrokontroler membaca atau scaning keypad yang

disediakan sebagai sarana manual input bagi user. Ketika tombol

ditekan-dilepas, mikrokontroler membaca tombol tersebut dan dimasukan kedalam

variable. Ketika terbaca tombol 1 atau 2 atau 3 dan seterusnya maka

mikrokontroler akan segera membandingkan apakah variable (yang berisi

kumpulan angka yang dimasukan melalui keypad) yang disediakan itu sesuai

atau sama dengan konstanta password yang telah tertanam pada


(67)

low port P0.1 yang mengakibatkan relay aktif. Sebaliknya jika salah maka

mikrokontroler akan mengosongkan isi variable dan memulai lagi pengisian

password. Alat tidak dapat menyala dan harus memulai memasukan password

lagi dari awal. Di bawah ini adalah rangkaian mikrokontroler dan flowchart:


(68)

(69)

(70)

Gambar 3.12. Flowchart gambaran umum mikrokontroler

St art Silakan t ekan

Tekan 345 unt uk nyalakan

Benar at au salah

Relay

Kom put er at au PC dapat nyala

End Salah


(71)

BAB IV

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1. Cara Setup ISP –flash

Perangkat lunak ISP –flash programmer bisa dilihat pada gambar 4.4 sebagai berikut.

Gambar 4.1Perangkat Lunak ISP-Flash Programer

Cara pengoprasian program mikrokontroler dengan software sebagai berikut:

1. Hubungkan kabel donlowder dengan port printer pada computer, kemudian nyalakan satu daya mikrokontroler .

2. Jalankan Isppgm.exe, maka akan tampak seperti gambar 4.4.

3. Untuk menguji hubungan mikrokontroler dengan pc, tekan tombol signature. Jika mikrokontroler belum terhubung maka tampak tampilan seperti gambar 4.5


(72)

Gambar 4.2 Tidak Terhubung Dengan Mikrokontroler

Jika terhubung dengan mikrokontroler dengan pc maka tampak pada gambar 4

Gambar 4.3 Terhubung dengan Mikrokontroler

4. Tekan tombol openfile dan pilih file hexa yang akan di donlowds dan klik ok.

5. Langkah berikut adalah menekan tombol write jika terhubung dan berhasil maka akan tampak seperti gambar berikut.

Gambar 4.4 Mikrokontroler Sukses


(73)

4.2. Hasil Program

1. Perancangan Model Display Awal Sebelum Password dimasukan/dieksekusi

Gambar 4.5. Model Display Awal Sebelum Password Dieskusi

2. Perancangan Model Display Hasil Eksekusi dari Password

Gambar 4.6. Model Display Jika Password Salah


(74)

4.3. Souce Code Program

$regfile Reg51.dat $crystal = 12000000

Config Lcdpin = Pin , Db4 = P1.4, Db5 = P1.5 , Db6 = P1.6 , Db7 = P1.7 , E = P1.3 , Rs = P1.2 Config Lcd = 16 * 2

Cursor On Blink Cls

Dim A1 As Byte , A2 As Byte , Nilai As Byte , A3 As Byte, A4 As Byte Declare Sub Keped()


(75)

Upperline

Lcd "program password" Wait 1

Lowerline

Lcd "semangat" Wait 1

Cls

Upperline

Lcd "amsukan password" Locate 2 , 1

A1 = 1 P2.1 = 1 Do

P2.1 = 1 P2.2 = 1 P2.3 = 0 P2.4 = 1

If P2.5 = 1 Then Locate 2 , A1 Lcd "7"


(76)

Keterangan :

Untuk source code diatas menjelaskan pada waktu program raning akan muncul kata “program password,semangat dan masukan pasword”dan untuk menampilkan atau membuat variable keypad no 7,8,9.

A1 = A1 + 7 Waitms 500 End If

If P2.6 = 1 Then Locate 2 , A1 Lcd "8"

A1 = A1 + 8 Waitms 500 End If

If P2.7 = 1 Then Locate 2 , A1 Lcd "9"

A1 = A1 + 9 Waitms 500 End If


(77)

Keterangan :

Dari keterangan source code diatas adalah penanaman password yang sudah diatur atau dikehendaki oleh pembuat dan menampilkan keypad no 6.

P2.1 = 1 P2.2 = 0 P2.3 = 1 P2.4 = 1

If P2.5 = 1 Then Locate 2 , A1 Lcd "4"

A1 = A1 + 4 A3 = 4

Waitms 500 End If

If P2.6 = 1 Then Locate 2 , A1 Lcd "5"

A1 = A1 + 5 A2 = 5

Waitms 500 End If

If P2.7 = 1 Then Locate 2 , A1 Lcd "6"


(78)

Keterangan :

Dari source code diatas menampilkan keypad pada no 1,2,3 agar pada waktu ditekan bisa mengirimkan perintah pada mikrokontroler .

End If P2.1 = 0 P2.2 = 0 P2.3 = 1 P2.4 = 1

If P2.5 = 1 Then Locate 2 , A1 Lcd "1"

A1 = A1 + 1 Waitms 500 End If

If P2.6 = 1 Then Locate 2 , A1 Lcd "2"

A1 = A1 + 2 Waitms 500 End If

If P2.7 = 1 Then Locate 2 , A1 Lcd "3"

A1 = A1 + 3 A4=3


(79)

Keterangan :

Dari source diatas menjelaskan apabila A1 dalam kondisi 0 atau pada inputan

salah maka kondisi program akan kembali keawal program dan begitu seterusnya.

End If P2.1 = 1 P2.2 = 1 P2.3 = 1 P2.4 = 0

If P2.5 = 1 Then Cls

A1 = 0 Exit Do Waitms 500 End If

If P2.6 = 1 Then Locate 2 , A1 Lcd "0"

A1 = A1 + 0 Waitms 500 End If


(80)

Keterangan :

Dan apabila nilai= 9 maka password yang dimasukan benar dan program akan menyala dan menampilkan tulisan “welcome system on”dan”# enter buat of” jika A2 dan A3 dalam kondisi 0.

Nilai = A2 + A3 + A4 If Nilai = 12 Then Cls

Upperline

Lcd "welcom system on" Lowerline

Lcd "#=off#" A2 = 0

A3 = 0 A4 = 0 'Wait 1 P2.1 = 0 A2 = 0 Else Cls

Upperline

Lcd "password salah" Lowerline

Lcd "coba lagi" A2 = 0


(81)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHSAN

Pada bab ini akan diperlihatkan implementasi dan system yang dipakai dalam pembuatan Keamanan Komputer Menggunakan Kode Berbasis AT89S52 dan kekurangan atau hambatan dalam alat tersebut. Sebagian besar pengujian dilakukan dengan menggunakan relay dan LED karena system yang di rancang berhubungan dengan system relay.pengujian dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:

1. Pengujian dengan relay dan LED.

2. Pengujian dengan keypad dan LCD.

5.1. Pengujian dengan reley dan LED

Berikut blog diagram pengujian dengan mikrokontroler :

Gambar 5.1. Blog diagram pengujian system

Mikrokontroler AT89S52 melakukan perubahan nilai terhadap pin P0.1

RELEY-LED

Mikrokontroler melakukan pendeteksian keypad


(82)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah system relay dan LED dapat berjalan dengan baik sesuai dengan table 4.1

Tabel 5.1. system reley dan LCD

Port P0.1 Relay-LCD

Low 0 Normally open-LED nyala

High 1 Normally closed-LED nyala

Pertama yang dilakukan adalah membuat software pada mikrokontroler untuk memberikan logika 1 high dan 0 low secara bergantian dengan relay yang agak lama (2-3 detik). Relay dianggap berjalan dengan baik jika relay melakukan switching ketika terjadi pergantian nilai logika pada port P2.1

Jika pada port p2.1 dalam kondisi high, maka relay akan berada pada kondisi normally closed dan LED nyala. Sebaliknya , jika port P2.1 dalam kondisi low , maka relay akan berada pada posisi normally open dan LED nyala.

5.2. Pengujian dengan keypad dan LCD

Pada awalnya dilakukan scanning keypad untuk memetakan keypad yang telah ada, lalu tampilkan data setiap port mikrokontroler yang terhubung pada keypad(port p2). Data yang berupa biner tersebut ditampilkan pada LCD dan dicatat sebagai tanda bahwa angka biner tersebut mewakili 1 tombol pada keypad. Hasilnya seperti yang ditampilkan dalam table 4.2 dibawah ini.


(1)

Gambar 5.2. Pengecekan Power

Keterangan : Alat dalam keadaan belum termasuki oleh aliran listrik sehingga belum dapat dinyalakan dan dioprasikan.

Gambar 5.3. Masukan Password

Keterangan : Alat sudah dialiri oleh arus listrik dan LCD dengan otomastis akan menyala sesuai dengan program yang sudah tertanam dalam mikrokontroler . Namun listrik masih belum bisa mengalir ke dalam LED dan kipas.


(2)

Gambar 5.4. Alat Kondisi Menyala

Keterangan : Alat yang dalam kondisi menyala dan arus listrik sudah mengalir kedalam LED dan kipas. Untuk mengalirkan arus listrik kedalam LED dan kipas tersebut harus memasukan password sesuai dengan program yang sudah tertanam di dalam mikrokontroler .

Gambar 5.5. Password Salah

Keterangan : Alat sedang menyala namun arus listrik tidak masuk kedalam LED dan kipas karena password yang dimasukan salah.


(3)

5.5. Kekurangan atau Hambatan Alat

Tentunya setiap alat atau apapun semacamnya mempunyai kekurangan tersendiri dan tidak ada satupun yang sempurna. Begitu pula dengan alat yang penulis buat ini. Sebenarnya alat yang penulis buat ini mempunyai keunggulan yaitu mengamankan sebuah data yang terdapat di dalam Komputer dengan mengkunci pc tersebut menggunakan password dengan bantuan alat supaya tidak dapat dinyalakan kecuali orang yang mempunyai pc tersebut dan mengetahui passwordnya. Dan seperti dijelaskan diawal tadi tidak ada satupun yang sempurna, alat saya ini mempunyai kekurangan dalam hal bentuk tampilanya yang kurang praktis dan efesien. Dan apabila alat tersebut diperjual belikan akan memakan biaya yang sangat besar.


(4)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari serangkaian laporan diatas saya dapat menyimpulkan bahwa alat ini sebenarnya adalah sebuah alat yang untuk pengamanan komputer menggunakan password yang dirancang dengan menggunakan mikrokontroler . Untuk menyalakan komputer pengguna harus terlebih dahulu memasukan password yang telah diseting sedemikian rupa baru bisa menyala dan jika salah memasukan password maka computer tidak akan menyala. Dan kekurangan dari alat ini adalah tampilanya yang masih kurang bagus, masih mungkin bisa di bobol oleh orang dan apabila diperjual belikan akan membutuhkan biaya yang agak mahal.

6.2. Saran

1. Untuk kedepanya diharapkan dapat dikembangkan tampilanya agar lebih menarik lagi.

2. Kalau ada dana bisa membuat alat dengan implementasi langsung menggunakan pc.

3. Lebih dilengkapi dengan perintah-perintah yang menarik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Di akses tanggal 10 Maret 2012 pukul 12:00

http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/doc0313.pdf [2]. Di akses tanggal 13Maret 2012 pukul 11:00

http://digilib.ittelkom.ac.id

[3]. Di akses tanggal 20 Maret 2012 pukul 12:00 http://onelka.wordpress.com/mikrokontroler-at89s52/

[4]. (Afgianto Eko Putra.Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55(teori dan aplikasi)) [5]. Di akses tanggal 20 Maret 2012 pukul 12:00

http://green-elektronik.blogspot.com/2010/08/mikrokontroler-at89s52.html [6]. Di akses tanggal 20 Maret 2012 pukul 12:00

http://www.mikroe.com/eng/chapters/view/65/chapter-2-8051-microcontroller-architecture/

[7]. Di akses tanggal 20 Maret 2012 pukul 13:00

http://what-when-how.com/8051-microcontroller/8051-interrupts/ [8]. Di akses tanggal 23 Maret 2012 pukul 10:00

http://joaldera.blogspot.com/

[9]. Di akses tanggal 23 Maret 2012 pukul 12:00 http://elektrokita.blogspot.com/2008/09/resistor.html [10]. Di akses tanggal 23 Maret 2012 pukul 14:00


(6)

http://id.wikipedia.org/wiki/Kapasitansi

[12]. Di akses tanggal 29 Maret 2012 pukul 12:30

http://www.scribd.com/doc/50700294/15/Tipe-Kapasitor [13]. Di akses tanggal 29 Maret 2012 pukul 12:40

http://rotyyu.wordpress.com/2007/11/04/central-processing-unit-cpu/ [14]. Di akses tanggal 29 Maret 2012 pukul 12:45

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/antarmuka-bascom-8051/ [15]. Di akses tanggal 29 Maret 2012 pukul 13:00

http://agfi.staff.ugm.ac.id/blog/index.php/2009/01/pemrograman-mikrokontroler-dalam-bahasa-tingkat-tinggi/

[16] Di akses tanggal 29 Maret 2012 pukul 13:10

http://id.shvoong.com/exact-sciences/mathematics/2120333-pengertian-konstanta/#ixzz1g91mPIyp


Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121