burung dan ekologi lain yang hidup di pihon itu, yang penting tebang dan dapat uang. Terpenting adalah harus berelasi dengan baik dan benar dengan lingkungan alam.
Khususya di PSL, merupakan tempat untuk belajar berelasi termasuk seperti menanam dan merawat dengan baik dan terutama mengajarkan dan memotivasi orang lain untuk
belajar menghargai alam yang telah diberikan Tuhan bagi mansuia. Kalau manusia tidak kreatif, sampah-sampah itu akan langsung dibuang akibatnya penghargaan terhadap
sesama sangat kecil sekali.
2.4 Penelitian Yang Relevan
Penelitian mengenai model pendidikan emansipatoris ini sudah dilakukan oleh beberapa dosen Universitas Sanata Dharma. Namun, para peneliti terdahulu
bukanlah melakukan penelitian dengan judul yang sama seperti yang peneliti lakukan. Pada kesempatan ini, peneliti melakukan sebuah penelitian di SD Frater
Don Bosco dengan judul penelitian:
Pengembangan RPP Berintegrasi Pendidikan Emansipatoris pada Pembelajaran IPA Kelas IV SD Frater Don Bosco Manado
Berdasarkan Semangat Santo Yohanes Bosco.
Dalam proses penelitian ini, peneliti menemukan tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada kesempatan ini.
Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Frieda Mangunsong. Frieda Mangunsong meneliti tentang
“Mencapai
Perkembangan Manusia Yang Utuh m
elalui Pendidikan Emansipatoris”. Alat yang digunakan untuk melakukan pengumpulan dan perolehan data adalah melakukan observasi di
daerah-daerah yang terpencil. Kemudian, membandingkan pendidikan serta PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelulusan siswa ujian nasional yang terjadi di tahun 2004 antara sekolah yang ada di Indonesia bagian Timur dan yang ada di Jawa.
Penelitian kedua dilakukan oleh Darmangtyas tentang “Ideologi Yang
Mencekik Pedagogi Emansipatoris”. Penelitian membahas tentang bagaimana sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia masih bersifat murid duduk diam
dan guru yang lebih aktif untuk memberikan ilmu atau mengisi. Hal ini masih banyak ditemukan di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Penelitian ini,
peneliti melakukan dengan cara melakukan survei lapangan khususnya di sekolah- sekolah dan membandingkan proses pembelajaran yang ada di daerah Indonesia
bagian Timur dan bagian barat. Penelitian ketiga dilakukan oleh Wahyu Wido Sari dosen PGSD
Universi tas Sanata Dharma dengan judul “
Pendidikan Konservasi Lingkungan Pada Anak Mentawai s
ebagai Wujud Penanaman Sikap Cinta Tanah Air”. Alat yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah peneliti melakukan
observasi, wawancara dan memberikan workshop kepada para guru di SD Xaverius Sikabaluan Mentawai. Hasil penelitiannya dipaparkan kembali dengan
memberikan workshop. Dengan cara ini, hasil penelitiannya sekaligus memberikan inspirasi kepada para guru tentang pentingnya menanamkan cinta
lingkungan kepada para siswa.
2.5 Kerangka Berpikir