Data Metodologi dan Analisis

Dari ketiga persamaan bisa terlihat bahwa untuk menganalisis sistem persamaan di atas tidak lagi bisa dengan metode sistem persamaan tunggal OLS karena adanya mutually, jointly dependent or endogenous variabel Gujarati, 1995. Akibat hubungan simultan ini, setiap satu persamaan mengambil informasi dari persamaan lainnya. Ketiga persamaan simultan di atas teridentifikasi exactly identified maka setelah dilakukan pengujian terhadap asumsi regresi linier klasik serta hubungan antara residual ketiga persamaan di atas, ternyata terdapat masalah contemporaneous correlation di dalam sistem persamaan sehingga seluruh persamaan harus diestimasi oleh metode three stage least square Green, 2000. Selain itu tulisan ini akan mencoba melihat heterogenitas variabel struktur, perilaku, dan performansi antar waktu dengan menggunakan analisis data panel fixed effect model. Dipilih penggunaan analisis fixed effect model ini dikarenakan model ini lebih baik dibandingkan model dengan common dan random effect model jika berdasarkan pengujian F-test dan Hausman test.

3.1 Data

Analisis empirik akan dilakukan berdasarkan data industri yang tidak dipublikasikan oleh Biro Pusat Statistik BPS Indonesia. Data tersebut berasal dari survei tahunan yang meliputi jenis industri pengolahan non-migas terpilih sedang dan besar yang mempunyai tenaga kerja lebih dari 20 orang. Data yang akan digunakan ialah data industri manufaktur ISIC International Standard of Industrial Classification digit 5, dalam rentang waktu tahun 1996 - 2000. Populasi dalam penelitian ini ialah industri-industri pengolahan manufaktur non migas sedang dan besar yang termasuk dalam kelompok lapangan usaha Indonesia KLUIISIC 5 digit. Dalam laporan statistik Industri besar dan sedang yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik BPS, pada tahun 2001 terdapat 342 jenis industri besar dan sedang migas dan non-migas dimulai dari kode 15111 sampai dengan 37200. Adapun jenis industri yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini ialah jenis industri pengolahan non-migas. Jumlah populasi industri pengolahan non-migas ialah sebesar 336 jenis industri. Dalam statistik industri, menurut pembagian klasik pengelompokan menurut standar UNINDO United Nation Industrial Development Programme seluruh industri pengolahan Indonesia juga dapat dibagi atau dikelompokan menurut jenis komoditas barang yang dihasilkan, yaitu industri barang konsumsi, industri barang setengah jadi atau barang antara intermediate goods dan barang modal perlengkapan Soemirat Slamet, 1997:4. Kemudian ada beberapa kriteria dalam penentuan sampel ini yaitu : 1. Pemilihan jenis industri dalam ISIC 5 digit yang akan dijadikan sampel harus didasarkan pada kepentingan akan produk tersebut yaitu sub sektor industri yang menghasilkan komoditas strategis barang-barang yang menguasai hajat hidup orang banyak dan membantu pembangunan ekonomi dan jenis komoditas yang dihasilkan memberikan kontribusi terhadap inflasi. Kriteria ini pernah digunakan oleh penelitian Bank Dunia mengenai harga distribusi oleh Anggito Abimanyu, dkk Kelola No. 14VI1997. 2. Jenis industri yang akan dijadikan sampel harus jenis industri yang memiliki jumlah perusahaan minimal 4 karena akan dilakukan pada masing-masing jenis industri tersebut perhitungan rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar. 3. Produk dari industri tersebut harus secara luas di konsumsi atau merupakan input penting dalam aktivitas sektor lain. 4. Jenis industri yang akan dijadikan sampel harus jenis industri yang memiliki data- data yang lengkap sesuai dengan spesifikasi model. Adapun pengelompokan industri berdasarkan skala usaha, Biro Pusat Statistik BPS membedakannya menjadi 4 jenis berdasarkan jumlah tenaga kerja per unit usaha tanpa memperhatikan besarnya modal yang ditanam ataupun kekuatan mesin yang digunakan, yaitu : 1. Industri besar : berpekerja 100 orang atau lebih 2. Industri sedang : berpekerja antara 20 sampai 99 3. Industri kecil : berpekerja antara 5 sampai 19 orang ; dan 4. Industrikerajinan rumah tangga : berpekerja 5 orang Pada penelitian ini menggunakan jenis industri berskala besar dan sedang jenis industri yang mempekerjakan di atas 20 orang. Tabel 2.1 Daftar Sampel Industri ISIC CODE Nama Industri 311-312 313 314 321 322 324 332 342 361 364 1. Industri Barang-Barang Konsumsi Industri makanan Industri minuman Industri pengolahan tembakau dan rokok Industri tekstil Industri pakaian jadi Industri alas kaki Industri meubel dan perabot rumah tangga Industri percetakan dan penerbitan Industri porselin Industri pengolahan tanah liat 323 331 341 351 352 353 354 355 356 362 363 369 371 372 2. Industri Barang Antara Intermediate Goods Industri dari kulit, kecuali alas kaki Industri kayu kecuali meubel Industri kertas dan barang dari kertas Industri kimia Industri bahan kimia industri Industri Pengolahan minyak Industri hasill minyak dan batu bara Industri karet dan bahan dari karet Industri barang dari plastik Industri gelas dan barang dari gelas Industri semen dan kapur Industri barang galian bukan logam Industri logam dasar, besi dan baja Industri logam dasar bukan besi 381 382 383 384 385 3. Industri Barang Modal Industri barang logam Industri mesin kecuali mesin listrik Industri mesin listrik Industri transportasialat angkut Industri alat-alat ilmiah Berdasarkan kelengkapan data-nya maka jumlah sampel yang akan digunakan ialah sebanyak 84 sub sektor industri dari kelompok industri barang konsumsi, kelompok industri barang antara, dan kelompok industri barang modal dari sektor-sektor yang ditunjukan pada tabel kelompok industri di atas.

3.2 Definisi Variabel