Sabut kelapa Semen PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI KERTAS SEBAGAI PAPAN PARTISI.

18 Solidifikasi, stabilisasi atau fiksasi adalah teknologi pengolahan yang dapat diterapkan terhadap limbah padat dan cair. Sistem pengolahan limbah dengan stabilisasi dirancang untuk membatasi atau mengurangi lepasnya kontaminan yang berbahaya dilimbah. Hal ini dicapai dengan cara mengurangi kelarutan unsur-unsur berbahaya, memperkecil area paparan yang dapat menyebabkan terjadi migrasinya unsur-unsur tertentu atau dengan cara menghilangkan daya racun unsur tersebut. Cara pengolahan ini sekaligus memperbaiki sifat-sifat mudah diangkut untuk transportasi lebih lanjut jika diinginkan. Untuk mengurangi volume akhir limbah, biasanya dilakukan penghilangan air lebih dahulu pada limbah sebelum dilakukan proses solidifikasi. Dalam proses solidifikasi limbah menjadi bentuk block atau padatan yang kompak digunakan suatu bahan pengikat atau polymer. Sebagai bahan pengikat yang banyak digunakan adalah semen Organic, thermoplastic, Organic polymer dan pozzolanic. Syamsiah, 2008

II.6. Sabut kelapa

Sabut kelapa merupakan hasil samping, dan merupakan bagian yang terbesar dari kelapa, yaitu sekitar 35 dari bobot buah kelapa. Dengan demikian apabila secara rata-rata produksi buah kelapa per tahun adalah sebesar 5,6 juta ton, maka berarti terdapat sekitar 1,7 juta ton sabut kelapa yang dihasilkan. Potensi produksi sabut kelapa yang sedemikian besar belum dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif yang dapat meningkatkan nilai tambahnya. 19 Serat sabut kelapa, atau dalam perdagangan dunia dikenal sebagai Coco Fiber, Coir fiber, coir yarn, coir mats, dan rugs, merupakan produk hasil pengolahan sabut kelapa. Secara tradisionil serat sabut kelapa hanya dimanfaatkan untuk bahan pembuat sapu, keset, tali dan alat-alat rumah tangga lain. Perkembangan teknologi, sifat fisika-kimia serat, dan kesadaran konsumen untuk kembali ke bahan alami, membuat serat sabut kelapa dimanfaatkan menjadi bahan baku industri karpet, jok dan dashboard kendaraan, kasur, bantal, dan hardboard. Serat sabut kelapa juga dimanfaatkan untuk pengendalian erosi. Serat sabut kelapa diproses untuk dijadikan Coir Fiber Sheet yang digunakan untuk lapisan kursi mobil, Spring Bed dan lain-lain. Anonim, 2010.

II.7. Semen

Semen merupakan material perekat untuk kerikil, pasir, batubata, dan materi sejenis lainnya. Begitu pentingnya semen, sehingga nyaris tidak ada bangunan yang bebas dari penggunaan semen. Bahkan, semen telah digunakan sejak zaman dahulu, terbukti dengan banyaknya bangunan bersejarah yang sampai saat ini masih bisa kita lihat. Awalnya, semen terbentuk dari penggilingan beberapa material, seperti batu kapur, tanah liat, pasir silika, pasir besi, sehingga membentuk klinker. Ditambah sejumlah gypsum dan mineral lainnya, maka terbentuklah semen. Semen tersebut dapat bekerja sebagai perekat jika ditambah air. Batu kapurgamping adalah bahan alam yang mengandung senyawa Calcium Oksida CaO, sedangkan lempungtanah liat adalah bahan alam yang mengandung senyawa : Silika Oksida SiO 2 , Alumunium Oksida Al 2 O 3 , Besi Oksida Fe 2 O 3 dan Magnesium Oksida MgO. Untuk menghasilkan semen, 20 bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh, sebagian untuk membentuk clinkernya, yang kemudian dihancurkan dan ditambah dengan gips gypsum dalam jumlah yang sesuai. Hasil akhir dari proses produksi dikemas dalam kantongzak. Hidayat,S., 2009

II.8. Lem Kayu