disebabkan karena pada jaringan yang berbeda, REα memiliki konformasi yang berbeda. Putra, 2008. REα merupakan protein dengan berat 66kDa dengan asam-
asam amino pada kantung ikatannya antara lain MET 343, LEU 346, LEU 349, ALA 350, GLU 353, TRP 383, LEU 384, LEU 387, MET 388, LEU 391,
ARG 394, PHE 404, MET 421, ILE 424, PHE 425, LEU 428, HIS 524, LEU 525, dan GLY 529 Mustarichie, 2014. Gambar 1 di bawah ini menunjukkan contoh
dari beberapa ligan untuk reseptor estrogen.
Gambar 1. Contoh ligan untuk reseptor estrogen Berry, 2008
C. Genistein
Fitoestrogen merupakan suatu senyawa yang bersifat estrogenik yang berasal dari tumbuhan. Fitoestrogen dapat digolongkan menjadi isoflavonoid dan
lignan. Isoflavonoid dibagi menjadi tiga kelompok yaitu isoflavon, isoflavan, dan coumestan. Genistein dan daidzein merupakan contoh isoflavon Whitten dan
Pattisaul, 2001. Gambar 2 di bawah ini menunjukkan kalsifikasi pada fitoestrogen dan Gambar 3 menunjukkan bahwa genistein terdapat dalam
golongan isoflavon.
Gambar 2. Klasifikasi utama fitoestrogen Barlow, 2007
Gambar 3. Contoh dari senyawa yang masuk golongan isoflavon Barlow, 2007 Genistein adalah fitoestrogen yang berasal dari prekursor tanaman
tertentu, seperti biji kedelai dan kacang-kacangan lainnya Hsieh, 1998. Genistein merupakan golongan fitoestrogen bekerja sebagai SERMs, sehingga
memiliki efek estrogenik dan antiestrogenik. Genistein telah terbukti dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghambat proliferasi sel pada kanker payudara secara in vitro di dosis 10µM dan menstimulasi proliferasi sel pada dosis 10µM Khairiah, 2014. Menurut
penelitian Khairiah 2014, genistein bersifat antagonis dan menurunkan efek estrogenik pada kultur sel stroma dan kelenjar endometrium yang tinggi tingkat
estrogennya. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa genistein mampu menurunkan poliferasi sel stroma pada payudara didosis 50µM dengan waktu
inkubasi 24 jam. Menurut penelitian in vitro dengan suspensi MCF-7 2000 sel 100
μL yang dilakukan oleh Matsuda et al 2001, IC
50
untuk genistein adalah 1,3 µM dan Ki untuk genistein adalah 0,37µM.
D. Uji In Silico
Uji in silico adalah suatu istilah untuk percobaan atau uji yang dilakukan dengan metode simulasi komputer. Uji in silico telah menjadi metode yang
digunakan untuk mengawali penemuan senyawa obat baru dan untuk meningkatkan efisiensi dalam optimasi aktivitas senyawa induk. Kegunaan uji in
silico adalah memprediksi, memberi hipotesis, memberi penemuan baru atau kemajuan baru dalam pengobatan dan terapi Hardjono, 2013.
Salah satu uji in silico dilakukan dengan melakukan docking molekul kandidat senyawa obat dengan reseptor yang dipilih. Docking adalah suatu upaya
untuk menselaraskan antara ligan yang merupakan molekul kecil ke dalam reseptor yang merupakan molekul protein yang besar, dengan memperhatikan
sifat keduanya Jensen, 2007. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI