Benar Metode Analisis Data

G. Metode Analisis Data

1. Analisis Tes Pilihan Ganda Data miskonsepsi diperoleh dari hasil pemberian tes tertulis berupa soal pilihan ganda yang telah dilengkapi dengan skor CRI. Pada instrumen dijelaskan keterangan keyakinan partisipan dalam mengerjakan soal. Pilihan tingkat keyakinan berfungsi untuk mengetahui apakah partisipan mengerjakan soal tersebut berdasarkan pemahaman konsep atau menerka. Untuk mengetahui apakah ada miskonsepsi yang terjadi pada konsep gerak dan gaya, digunakan ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Pengelompokan Siswa Berdasarkan CRI No. Kriteria Jawaban Yakin Ragu-ragu Tidak yakin

1. Benar

Paham Tidak paham Tidak paham 2. Salah Miskonsepsi Tidak paham Tidak paham Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes CRI, jawaban siswa dinilai dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Soal Bentuk Soal Nilai Keterangan Pilihan Ganda 1 Jika jawaban benar Jika jawaban salah Jawaban siswa dianalisis dengan metode CRI. Bentuk jawaban siswa dan pengkategorian adalah sebagai berikut lihat tabel 3.6: Tabel 3.6 Contoh Kombinasi antara Setiap Pertanyaan yang Diberikan dengan CRI No. Kriteria Jawaban Kriteria CRI Keterangan 1 2 3 Tidak Yakin Ragu-ragu Yakin 1. A Benar  Tidak paham B Salah  Tidak paham 2. A Salah  Tidak paham C Benar  Tidak paham 3. B Benar  Paham D salah  Miskonsepsi Berdasarkan pengkategorian tersebut maka dapat diketahui jumlah miskonsepsi untuk setiap nomor soal pada seluruh siswa yang mengikuti tes tertulis. Untuk mengetahui jumlah digunakan format sebagai berikut: Tabel 3.7 Format Analisis Data Tes Tertulis untuk Seluruh Siswa No Soal Kode siswa A dst. ∑M ∑P J CRI K J CRI K 1 2 3 1 2 3 1 2 dst. Dengan keterangan sebagai berikut: J : Kriteria jawaban K : Keterangan M : Miskonsepsi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI P : Paham 1 : Tidak yakin 2 : Ragu-ragu 3 : Yakin Berdasarkan hasil analisa diatas dapat diketahui jumlah miskonsepsi dari setiap soal maupun setiap sub topik. Untuk memperoleh tingkat miskonsepsi dalam persen dapat digunakan persamaan sebagai berikut: • Persentase untuk setiap soal: X = ∑ M ∑ ����� × 100 1 • Persentase untuk setiap sub topik: X = ∑ M ∑��� ∑ ����� × 100 2 Keterangan: X : persentase M : miskonsepsi ∑ : jumlah Spt : soal per topik Setelah menghitung tingkat persentase, maka ditentukan kategori tingkat pemahaman dan miskonsepsi siswa mengenai materi yang diujikan yakni dengan menggunakan statistika distribusi frekuensi grup interval. Berdasarkan data persentase tingkat pemahaman dan miskonsepsi siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengenai konsep gerak dan gaya, maka kita akan membagi dalam tiga kategori diantaranya kategori tinggi, sedang dan rendah. Pertama harus ditentukan dulu rangenya yaitu dengan rumus Suparno, 2011: Range = Nilai tertinggi – Nilai terendah 3 Setelah itu kita akan menetukan lebar interval, yaitu dengan rumus Suparno, 2011: Lebar Interval = Range3 4 Misalnya, untuk data tingkat pemahaman terbanyak, nilai terendah 0, nilai teringgi 50 maka Range = 50 – 0 = 50. Setelah itu, lebar interval diketahui dari 50 dibagi tiga = 16,6, dapat dibulatkan menjadi 17. Maka kategori dapat dibagi seperti pada tabel berikut: Tabel 3.8 Kategori Pemahaman siswa Nilai Keterangan 35-50 Tinggi 17-34 Sedang 0-16 Rendah 2. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan alasan jawaban siswa pada tes tertulis. Data wawancara berupa rekaman suara selama wawancara kepada seluruh partisipan. Dari rekaman wawancara tersebut, dibuat transkrip hasil wawancara. Transkrip data tersebut dibaca ulang dengan sangat teliti dan diberi tandakode coding. Sedangkan pada tes PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tertulis, siswa memberikan alasan mengapa siswa memilih jawaban tersebut. Dari alasan tersebut, kemudian diberi tandakode coding seperti pada transkrip wawancara. Coding diwujudkan dalam suatu kata yang menunjukan isi dari bagian data tertentu. Data-data yang sama kodenya disatukan sehingga kita tahu pola yang sering muncul dari jawaban partisipan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara. Pola yang sama tersebut kemudian diberi nama dengan konsep tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian kita. Dengan coding kita dapat mengetahui miskonsepsi seperti apa yang dialami siswa terhadap topik tersebut; seperti apa pemahaman siswa terhadap topik tersebut; serta alasan siswa mengalami miskonsepsi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA