responden. Langkah awal adalah membuat tabel hasil kuesioner yang telah diisi oleh penanggung jawab PBF, kemudian memaparkan jumlah dan persentase pada
setiap parameter yang diteliti. b.
Data kualitatif Data kualitatif diperoleh dari setiap jawaban wawancara sebagai data
pendukung kepada sebelas penanggung jawab PBF Bangka Belitung. Seluruh jawaban dari responden disimpulkan oleh peneliti yang mencakup lima aspek
CDOB dan aspek status penanggung jawab PBF sebagai data pendukung metode kuesioner. Data tersebut diperoleh dari seluruh materi pertanyaan yang diajukan
dari metode wawancara mendalam.
F. Waktu dan Tempat Penelitian
Proses pengambilan data dilakukan oleh peneliti pada pedagang besar farmasi di Provinsi Bangka-Belitung.
G. Analisis Data
Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang dijabarkan pada setiap aspek yang diteliti kemudian dibuat perbandingan. Setelah mendapat
perbandingan dalam bentuk persentase dan jumlah kemudian dicocokkan apakah sudah sesuai dengan cara distribusi obat yang baik dengan memaparkan
hasil secara deskriptif, dikarenakan tidak ada perhitungan menggunakan metode statistik. Hal-hal yang dianalisis adalah aspek-aspek yang ada di dalam CDOB
yaitu manajemen mutu, personalia, bangunan dan peralatan, dokumentasi, dan inspeksi diri berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor : HK.00.05.3.2522 Tahun 2003.
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan CDOB pada PBF di Provinsi Bangka- Belitung
Peran tenaga kefarmasian di PBF ialah mengelola proses distribusi sediaan farmasi. Distribusi sediaan farmasi di PBF Provinsi Bangka-Belitung
dilakukan oleh sebelas PBF dimana ada duabelas item sediaan farmasi yang didistribusikan yaitu: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, narkotika,
kosmetika, psikotropika, vaksin, makanan, susu, makanan bayi, minuman dan alkes. PT. A hanya 2 item sediaan farmasi saja yakni: obat bebas dan minuman,
PT. B mengelola 4 item sediaan farmasi yakni: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, psikotropika, PT. C mengelola 4 item sediaan farmasi yakni: obat
bebas, obat bebas terbatas, kosmetika dan makanan, PT. D mengelola 9 item sediaan farmasi yakni: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, kosmetika,
psikotropika, vaksin, susu, makanan bayi dan alkes, sedangkan PBF yang mengelola 3 item sediaan farmasi yang sama yakni: obat bebas, obat bebas
terbatas dan obat keras terdiri dari tiga PT yaitu: PT. E, PT. F dan PT. G. Sementara itu PT. H mengelola 5 item sediaan farmasi yakni: obat bebas, obat
bebas terbatas, obat keras, psikotropika dan vaksin, PT. I mengelola 3 item sediaan farmasi yakni: obat bebas, obat bebas terbatas dan kosmetika, PT. J
mengelola 7 item sediaan farmasi yakni: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, narkotika, kosmetika psikotropika dan vaksin, PT. K mengelola 5 item
sediaan farmasi yakni: obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, psikotropika dan vaksin.