Pengolahan Penilaian Autentik KESULITAN GURU SD NEGERI GLAGAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENILAIAN AUTENTIK PADA KURIKULUM 2013.
36 penilaian autentik sehingga guru kurang memahami tentang penilaian
autentik. Adapun kreativitas guru yang rendah terlihat dari ketidakmampuan guru dalalam mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penilaian
autentik sehingga pelaksanaan penilaian autentik terhambat. Sri Narwanti menjelaskan bahwa salah satu ciri orang yang kreatif adalah orang yang
mampu mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Martinsen Daniel Fasko, 2001: 318 juga menjelaskan bahwa sikap kreatif terlihat dari kemampuan
seseorang untuk memecahkan suatu masalah dengan cara yang baru. Berdasarkan kedua pendapat di atas, guru yang kreatif adalah guru yang
mampu mengatasi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan penilaian autentik dan menemukan cara baru untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Hasil penelitian Muhammad Jurjani 2009: 65 juga menemukan tiga faktor yang menghambat guru dalam mengimplementasikan penilaian
autentik, yaitu karakter siswa yang pasif, kurangnya sarana dan prasarana, dan waktu yang tidak mencukupi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
siswa yang pasif menghambat guru dalam mengimplementasikan penilaian autentik karena siswa sulit untuk diminta mengemukakan pendapat atau
menjawab pertanyaan secara lisan. Kurangnya sarana prasaran juga menyebabkan guru kesulitan melaksanakan praktikum sehingga tidak dapat
menilai keterampilan siswa. Adapun waktu yang tidak mencukupi juga menghambat implementasi penilaian autentik karena guru tidak dapat
melaksanakan penilaian autentik secara menyeluruh.
37 Hasil penelitian Fajar Mahbub 2014: 71 juga menemukan satu faktor
yang mendukung guru dalam mengimplementasikan penilaian autentik, yaitu sarana prasarana yang memadai. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
sarana prasarana yang memadai akan mempermudah guru dalam melaksanakan penilaian dan membantu siswa untuk mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan. Hasil penelitiannya juga menemukan satu faktor yang menghambat guru dalam mengimplementasikan penilaian autentik, yaitu
pemahaman guru tentang penilaian autentik yang masih kurang. Guru belum memahami cara membuat instrumen penilaian sehingga instrumen penilaian
yang dibuatnya masih banyak yang salah. Hasil penelitian Apriliana Wulandari 2014: 41 juga menemukan dua
faktor yang menghambat guru dalam mengimplementasikan penilaian autentik, yaitu jumlah siswa yang terlalu banyak dan waktu yang terbatas.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa jumlah siswa yang terlalu banyak membuat guru merasa kewalahan dan kurang maksimal untuk mengamati
sikap semua siswa. Adapun waktu yang terbatas menyebabkan guru kurang maksimal dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan penilaian autentik.
Hasil penelitian Siti Maryam 2014: 78 juga menemukan ada dua faktor yang menghambat guru dalam mengimplementasikan penilaian
autentik, yaitu karakteristik siswa yang tidak mendukung dan waktu yang tidak mencukupi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa karakter siswa
yang kurang bertanggung jawab dan semangat belajar yang rendah menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan penilaian
38 autentik. Sikap siswa yang asal-asalan dalam mengerjakan tugas dan tidak
tepat waktu dalam menyelesaikan tugas menyebabkan waktu yang tersedia terbuang percuma sehingga tidak dapat melaksanakan penilaian autentik
secara tuntas. Waktu yang tidak mencukupi juga menyebabkan guru tidak dapat melaksanakan penilaian terhadap semua aspek yang harus dinilai.
Hasil penelitian Nyoman Sudiana 2015: 9 juga menemukan ada tiga faktor yang menghambat guru dalam mengimplementasikan penilaian
autentik, yaitu pemahaman guru tentang penilaian autentik yang masih kurang, rendahnya kreativitas guru, dan sarana prasarana yang kurang
memadai. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa guru belum memahami cara membuat instrumen penilaian yang benar sehingga guru kesulitan dalam
melaksanakan penilaian autentik. Adapun rendahnya kreativitas guru terlihat dari ketidakmampuan guru dalam mengelola waktu dan situasi kelas.
Ketidakmampuan guru mengelola waktu secara efektif membuat pelaksanaan penilaian
tidak dapat
terlaksana secara
tuntas dan
maksimal. Ketidakmampuan guru dalam mengelola situasi kelas juga menyebabkan
pelaksanaan penilaian autentik terhambat. Teguran dan motivasi yang diberikannya tidak dapat mengatasi karakter siswa yang kurang bertanggung
jawab dalam mengerjakan tugas dan motivasi belajar yang rendah. Hal ini menyebabkan guru kesulitan dalam memberikan penugasan kepada siswa.
Sarana dan prasarana yang kurang memadai juga ikut menghambat guru dalam mengimplementasikan penilaian autentik karena membuat guru
kesulitan memberikan penugasan kepada siswa.
39 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang ikut mempengaruhi pelaksanaan penilaian autentik, yaitu pemahaman guru tentang penilaian autentik, kreativitas guru, jumlah siswa yang diampu,
karakteristik siswa, pelatihan penilaian autentik yang diikuti, waktu yang tersedia, dan ketersediaan sarana dan prasarana.