Marita_ahdiyanauny.ac.id
BAB IV PERKEMBANGAN POLITIK DAN PEMERINTAHAN RI
A. Perubahan Sistem Pemerintahan Negara
UUD 1945 memuat baik cita-cita, dasar-dasar, serta prinsip-prinsip penyelenggaraan negara. Cita-cita pembentukan negara kita kenal dengan istilah
tujuan nasional tertuang dalam alenia keempat Pembukaan UUD 1945. Norma- norma dalam UUD 1945 tidak hanya mengatur kehidupan politik tetapi juga
kehidupan ekonomi dan sosial. Hal itu karena para pendiri bangsa menghendaki bahwa rakyat Indonesia berdaulat secara penuh, bukan hanya kedaulatan politik.
Maka UUD 1945 merupakan konstitusi politik, konstitusi ekonomi, konstitusi budaya, dan konstitusi sosial yang harus menjadi acuan dan landasan secara politik,
ekonomi, dan sosial, baik oleh negara
state
, masyarakat
civil society
, ataupun pasar
market
. Ada beberapa pokok pikiran baru UUD 1945 pasca amandemen yaitu:
1. Penegasan dianutnya cita demokrasi secara sekaligus dan saling melengkapi secara komplementer
2. Pemisahan kekuasaan dan prinsip
check and balance
3. Pemurnian sistem pemerintahan presidensial 4. Penguatan cita persatuan dan keragaman dalam wadah negara kesatuan Republik
Indonesia 5. Sistem pemerintahan presidensiil yang tidak bertanggungjawab kepada parlemen
adalah pilihan yang sudah ditetapkan dan merupakan jiwa UUD 1945 semenjak lahirnya
Dalam perkembangan politik dan pemerintahan RI, pelaksanaan sistem presidensiil mengalami berbagai dinamika Thoha, 2008: 1-2. Pada zaman
Soekarno, ada beberapa penyimpangan yang terjadi yaitu: kekuasaan presiden terlalu besar presiden diangkat seumur hidup dan diangkat sebagai pemimpin besar
revolusi, atas usul Syahrir rakyat diberikan hak membentuk parpol, sehingga banyak partai tetapi cenderung parlementer, Presiden membubarkan parlemen
setelah persoalan konstituante tidak mampu menyusun UU dan terjadi konflik antar
Marita_ahdiyanauny.ac.id
parpol. Sedangkan pada zaman Soeharto yaitu: besarnya kekuasaan presiden karena UUD 1945 memberikan jalan ke arah itu, Presiden membuat DPR tidak mampu dan
tidak berani melakukan kontrol terhadap kekuasaan Presiden, dan Presiden berhasil membuat DPR tidak berfungsi sebagai wakil rakyat .
Pada pelaksanaan sistem presidensiil setelah adanya amandemen UUD 1945, kekuasaan pemerintahan presidensiil tidak sedominan pada pelaksanaan terdahulu.
Pasal 7C menyatakan Presiden tidak bisa membekukan dan atau membubarkan DPR. Sedangkan pada Pasal 7A dinyatakan bahwa Presiden dapat diberhentikan
MPR atas usul DPR jika terbukti Presiden melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan kepada negara, korupsi, penyuapan, dan tindak pidana berat lainnya
perbuatan tercela atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden. Hal ini berarti bahwa Presiden tidak dapat
diimpeach
jika kebijakannya tidak tepat oleh MPR.
Presiden menurut UUD hasil amandemen memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar dan pada Pasal 4 dinyatakan bahwa dalam
menjalankan kewajibannya presiden dibantu oleh seorang wakil presiden Selain itu dibantu oleh menteri-menteri negara, menteri-menteri diangkat dan diberhentikan
oleh presiden, dan setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Walaupun kekuasaan presiden terhadap para menterinya cukup besar, namun hak
prerogratif presiden adalah dalam mengangkat
person
para menteri, tidak dalam pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementrian negara, karena hal
tersebut harus diatur dengan undang-undang. Kedudukan wakil presiden sebagai pembantu presiden adalah sama-sama kuat,
karena dipilih secara langsung bersama-sama presiden oleh rakyat, mereka dapat berasal dari satu partai, dua partai yang berbeda atau kumpulan partai. Kekuasaan
pemerintahan presidensiil yang dipilih langsung oleh rakyat mencerminkan pemerintahan yang demokratis. Namun munculnya pasangan presiden dan wakil
presiden yang berasal dari partai yang berbeda dpt memunculkan kelemahan pemerintahan presidensiil. Hal ini terjadi karena kekusaan partai dengan suara
terbanyak di DPR dapat digunakan sebagai
bargaining power
sehingga dapat menjadi pelatuk kelabilan pemerintahan presidensiil.
Parpol yang memperoleh
Marita_ahdiyanauny.ac.id
suara terbanyak di DPR dapat muncul sebagai kekuatan yang berdampak melebihi kekuasaan presiden dan wakil presidennya.
B. Reformasi dan Perubahan UUD 1945