21
dengan usianya, dan pada setiap tahap memiliki karakterikstik yang khas. Setiap individu semestinya mampu menyelesaikan tugas
perkembangannya dengan baik.
4. Aspek-Aspek Kematangan Karir
Menurut Super Levinson, 2001: 475 menjelaskan bahwa proses kematangan karir memiliki lima dimensi yaitu planfulness,
exploration, information gathering, decision making, dan reality orientation. Kelima dimensi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Planfulness Perencanaan adalah kemandirian, kemampuan untuk belajar melalui pengalaman dan mengantisipasi masa depan.
b. Exploration Eksplorasi yakni tindakan mempertanyakan dan mengumpulkan
informasi, mengumpulkan
sumber-sumber, berpartisipasi disekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan kerja
dan keluarga. c. Information gathering Pengumpulan informasi mengenai dunia
kerja, pilihan pekerjaan, peran kehidupan danpekerjaan. d. Decision Making Pengambilan keputusan yakni memuat
keputusan berdasarkan prinsip-prinsip pengambilan keputusan.
e.
Reality Orientation Orientasi nyata yakni mengembangkan pengetahuan mengenai diri, pilihan yang nyata, konsisten dalam
memilih, memiliki nilai yang jelas, memiliki minat, objektif, dan memiliki pengalaman bekerja.
22
Menurut Sciarra 2004, 133 terdapat empat aspek kematangan karir siswa, yaitu:
a. Siswa dapat menentukan tujuan tentang keberhasilan masa depan karir melalui pengumpulan informasi, yaitu informasi yang
mencakup diri, penggunaan kemampuan, dan melakukan konsultasi dengan orang lain.
b. Menghubungkan pemilihan kelas dengan tujuan-tujuan karir. c. Mengidentifikasi persyaratan-persyaratan pendidikan yang spesifik
sesuai kebutuhan untuk mencapai keberhasilan. d. Mengklarifikasi
nilai-nilai tentang
diri ketika
mereka menghubungkan dengan karir atau waktu luang.
Berdasarkan indikator yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa untuk memiliki kematangan karir yang
tinggibaik, siswa harus mampu untuk merencanakan karirnya, mengeksplorasi dan mengetahui informasi baik tentang dirinya maupun
pengetahuan tentang tugas terkait dunia kerja, kemudian sampai pada akhirnya siswa mampu membuat keputusan karir yang sesuai dengan
minat dan kemampuannya.
5. Cara Pengukuran Kematangan Karir