dengan hari ke 0 event date. Event date merupakan tanggal kejadian dimana pada saat ini dilakukan seleksi untuk memasukkan suatu
perusahaan apakah termasuk di dalam sampel penelitian.
B. Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Stock Split
Stock split dapat dibedakan menjadi dua jenis pemecahan saham, yaitu pemecahan naik split up dan pemecahan turun split downreverse
split. Pemecahan naik adalah peningkatan jumlah saham yang beredar dengan cara memecah selembar saham menjadi n lembar saham, sedangkan
pemecahan turun adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar Jogiyanto 2000 dalam
Sakti dan Rini 2013. Stock split dilakukan ketika harga saham dinilai terlalu tinggi, sehingga akan mengurangi kemampuan investor untuk
membelinya, oleh karena itu dengan adanya pemecahan saham atau stock split ini diharapkan harga saham akan menjadi lebih rendah dan akan
menarik perhatian para investor untuk membelinya. Penelitian ini lebih memilih stock split up, yaitu menambah jumlah saham yang beredar.
Banyaknya saham yang beredar diharapkan dapat menurunkan harga saham sehingga menarik investor untuk membelinya dan saham akan menjadi
lebih likuid.
2. Likuiditas Saham
Likuiditas saham diukur dengan besarnya Trading Volume Activity TVA Copeland, 1979. Untuk menghitung Trading Volume Activity
dapat menggunakan rumus sebagai berikut Rosadevi, 2013:
Rata-rata TVA sebelum pengumuman stock split Sakti dan Rini, 2013 rumusnya sebagai berikut:
Rata-rata TVA sesudah pengumuman stock split, rumusnya :
Keterangan : TVAi,t
: Volume perdagangan dari perusahaan i pada waktu t TVA
: Rata-rata TVA seluruh sampel pada hari t : t-5 sampai dengan t-1 menunjukkan window yang
digunakan dalam penelitian adalah periode 5 hari sebelum peristiwa dan 5 hari sesudah peristiwa t+1 sampai dengan t+5. Window ini digunakan
karena dapat menunjukkan terdapat tidaknya likuiditas perdagangan saham akibat stock split.