50
B. Setting Penelitian
Setting penelitian pada penelitian ini yaitu tentang Pengelolaan Program Pendidikan Kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar masyarakat
PKBM Mandiri, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul yang dilihat dari fungsi pokok manajemen yaitu fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Tempat penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah di
PKBM Mandiri, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul dengan alasan sebagai berikut.
1. PKBM Mandiri mudah dijangkau peneliti sehingga memungkinkan penelitian bisa berjalan dengan lancar.
2. Belum pernah dilakukan penelitian tentang Pengelolaan Program Pendidikan Kesetaraan di PKBM Mandiri dengan fokus penelitian
pengelolaan yang sesuai dengan delapan 8 Standar Nasional Pendidikan SNP yang dilihat dari fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan di PKBM Mandiri. 3. Keterbukaan dari pihak pengelola PKBM Mandiri sehingga informasi
dapat diperoleh dengan mudah.
C. Subjek Penelitian
Subyek penelitian tentang Pengelolaan Program Pendidikan Kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Mandiri
mencakup beberapa komponen yang tahu tentang obyek penelitian yang akan diteliti, subyek penelitian pada penelitian ini sebagai berikut.
51
1. Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Mandiri yang ada di dusun Karen Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul adalah orang yang
mengatur tentang proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi dalam kaitannya dengan PKBM Mandiri.
2. Tutor, adalah orang-orang yang berhubungan langsung dengan warga belajar di PKBM Mandiri yang bertanggung jawab dalam hal
penyampaian materi kepada warga belajar dan orang yang berpengaruh sekaligus orang yang memberi dampak besar dalam mencapai
keberhasilan lulusan warga belajar di PKBM Mandiri. 3. Warga Belajar, adalah salah satu komponen dalam keberlangsungan
proses belajar mengajar di PKBM Mandiri dan sebagai orang yang merasakan langsung akan manfaat yang diperoleh dalam mengikuti
pembelajaran di PKBM Mandiri.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pegumpulan data pada penelitian yang judul “ Pengelolaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Mandiri Kecamatan Kretek
Kabupaten Bantul” yaitu menggunkaan metode observasi, wawancara, dan dokumentsai. Untuk lebih jelasnya tentang metode penumpulan data, yaitu
sebagai berikut. 1. Observasi
Metode observasi pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan,
52
benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Hal-hal yang perlu dan harus diperhatikan oleh peneliti yang menggunkan metode observasi
pengamatan yaitu: 1 ruang dan tempam, 2 pelaku, 3 kegiatan, 4 benda dan alat yang digunakan, 5 waktu, 6 peristiwa, 7 tujuan, 8
perasaan Djunaidi Ghony, Fauzan Almanshur, 2012:165. 2. Wawancara Interview
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responen yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikitkecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya
pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Wawancara menurut Moleong 2005: 186 adalah percakapan
denganmaksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Menurut Sugiyono 2007: 194-199, wawancara dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu. a. Wawancara Terstruktur
Wawancara tersetruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpulan data telah mengetahui dengn pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam
53
melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertayaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
jawabannyapun telah disiapkan. Dengan wawancara tersetruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data
mencatatnya. Dalam melakukan wawancara, selain membawa instrumen sebagai pedoman wawancara, maka pengumpul data juga
dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorde, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara.
b. Wawancara Tidak Terstruktur Wawancara tidak tersetrukktur adalah wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpul datanya.
Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Dalam wawancara, peneliti akan menggali sebanyak mungkin data yang terkait dengan pengelolaan PKBM Mandiri. Pada penelitian
ini akan dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait di dalam PKBM Mandiri yang terdiri dari pimpinan PKBM Mandiri,
pengelola PKBM Mandiri, sekretaris, bendahara, dan warga belajar PKBM Mandiri. Dalam metode wawancara ini, peneliti akan
menggunakan metode wawancara tersetruktur dimana dalam metode ini peneliti menyiapkan pedoman wawancara yang akan ditanyakan kepada
responden di PKBM Mandiri, untuk mempermudah pelaksanaan
54
wawancara di PKBM Mandiri, peneliti juga menggunakan alat bantu seperti tape recorde, gambar, brosur dan material lain yang dapat
membantu pelaksanaan wawancara. 3. Dokumentasi
Burhan Bungin 2011: 124 menyatakan bahwa studi dokumentasi digunakan untuk menelusuri data historis.Metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya Suharsimi
Arikunto, 2002: 206. Metode dokumentasi berarti cara mengumpulkan data yang sudah ada yaitu dengan dipelajari dan dicatat apa yang
diperlukan oleh peneliti. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan karena untuk merekam data yang dapat digunakan sebagai
bukti tertulis maupun gambar, melalui dokumen pribadi maupun dokumen resmi mengenai kegiatan.
E. Instrumen Pengumpulan Data