Identifikasi Masalah Batasan Masalah
harus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jengjangnya lebih tinggi
” tabel 1. Tabel 1 : Jenjang Kebutuhan
Jenjang Kebutuhan Deskripsi
Kebutuhan berkembang
Metaneds Self actualization needs
Metaneeds Kebutuhan orang untuk menjadi
yang seharusnya sesuai dengan potensinya.
Kebutuhan kreatif,
realisasi diri, perkembangan diri. Kebutuhan
harkat kemanusiaan
untuk mencapai tujuan, terus maju, menjadi lebih baik. Being values -
17 kebutuhan berkaitan dengan pengetahuan
dan pemahaman,
pemakaian kemampuan
kognitif secara positif mencari kebahagiaan
dan pemenuhan kepuasan alih-alih menghindari rasa sakit. Masing-
masing kebutuhan berpotensi sama, satu bisa mengganti lainnya.
Kebutuhan Karena
Kekurangan Basic Nesds
Exteern needs 1. Kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian.
2. Kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran,
dominasi, menjadi penting, kehormatan dan apresiasi.
Love needs Belonging-ness
Kebutuhan kasih sayang, keluarga, sejawat, pasangan, anak. Kebutuhan
menjadi bagian kelompok, masyarakat. Menurut Maslow,
kegagalan kebutuhan cinta dan memiliki ini menjadi sumber hampir
semua bentuk psikopatologi.
Safety needs Kebutuhan keamanan, stabilitas,
proteksi, struktur, hukum, keteraturan, batas, bebas dari takut
dan cemas.
Physiological needs Kebutuhan homeostatik : makan,
minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks.
Hamalik 2003:161 mengemukan bahwa ada tiga fungsi motivasi, yaitu : a Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa
motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
b Sebagai pengarah. Artinya menggerakan perbuatan kearah pencapaian tujuan yang diinginkan.
c Sebagai pengerak. Motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
pekerjaan atau perbuatan. Dalam garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut :
a. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan belajar peserta didik. Belajar tanpa adanya motivasi kilnya sulit
untuk berhasil. b. Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada peserta didik. Pengajaran yang demikian sesuai
dengan tuntutan demokrasi dalam pendidikan.
c. Pengajaran yang bermitivasi menuntut kreatifitas dan imajinasi guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara
yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar peserta didik. Guru senantiasa berusaha agar
murid-murid akhirnya memiliki self motivation yang baik.
d. Berhasil atau gagalnya salah satu bagian yang integral dari pada asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam belajar buku
apa saja melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran yang efektif. Demikian
penggunaan asas motivasi adalh sangat esensial dalam proses belajar mengajar Oemar Hamalik, 2010:161-162.
Selain itu menurut Hamalik motivasi memiliki 2 komponen : a. Komponen dalam inner component yaitu perubahan dalam diri
seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis.
b. Komponen luar outer component yaitu apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya Hamalik,
2010:159.
Dari beberapa pendapat mengenai motivasi maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan suatu
tindakan untuk mencapai hasil tertentu.