MOTIVASI DAN MINAT SISWA TERHADAP EKSTRAKURIKULER VOKAL DI SMP NEGERI 1 AMPEL.

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Harfita Kina Putiasari 092082441041

JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

Hari kemarin adalah kenangan

Hari ini adalah kenyataan

dan Hari esok adalah masa depan


(6)

vi

menyayangiku dan selalu memberikan doa, dorongan, dukungan, motivasi, dan materi selama ini

Adik adikku yang kusayangi (galang, reggy, riefa) yang telah lama menantikan moment ini dengan penuh kesabaran, dukungan., dan doa

Keluarga besar yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang menyayangiku dan sealu memberiku doa dan dukungannya

Annas Pramudito, Seseorang yang teristimewa. Terimakasih telah mendampingiku, menemaniku, memotivasi, dan mendukung setiap langkahku

Kembaran, Kirana,Ayik, Dinasti, Hana dan teman-teman yang

tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungannya, doa, dan motivasinya.


(7)

(8)

viii

PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN... iv

MOTTO... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

ABSTRAK... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Batasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah... 6

E. Tujuan Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN TEORI... 8

A. Kaijian Teori... 8

1. Motivasi... 8

3. Minat... 11

4. Ekstrakurikuler... 12

B. Penelitian Yang Relevan... 16

BAB III METODE PENELITIAN... 19

A. Desain Penelitian... 19

B. Variabel Penelitian... 19

C. Waktu dan Tempat Penelitian... 20

D. Populasi dan Sampel... 20

E. Teknik Pengumpulan Data... 21

F. Instrumen Pengumpulan Data... 23

G. Uji Validitas dan Instrumen ... 24

H. Analisis Data... 27

I. Penentuan Kategori Data dan Penelitian... 29

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan... 30

A. Hasil Penelitian... 30

B. Pembahasan... 47


(9)

ix


(10)

x

Tabel 03 : Hasil Uji Validitas Instrumen... 25 Tabel 04 : Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal... 31 Tabel 05 : Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal berdasar Indikator Perhatian... 33 Tabel 06 : Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal berdasar

Indikator Harapan... 34 Tabel 07 : Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal berdasar Indikator Manfaat... 36 Tabel 08 : Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal berdasar

Indikator Motivasi Orangtua... 37 Tabel 09 : Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal... 38 Tabel 10 : Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal berdasar

Indikator Kemauan... 40 Tabel 11 : Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal berdasar Indikator Ketertarikan... 42 Tabel 12 : Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal berdasar

Indikator Pengetahuan... 43 Tabel 13 : Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal berdasar Indikator Keahlian... 44 Tabel 14 : Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP

Negeri 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler Vokal berdasar


(11)

i

. * *! /0 * $ *!1 , 0 2 3& $! 34! 34 *! +# 3 *!, & ! I, 3$#!) *4 $4 15555555 5555555555555555555555555555555555555555555555555555555555 66 r6 !8! *34* & "#$ %& ' &() *&+II , +III '

"-. * *!/0*$ *!1,02 3& $!34! 34 *!+ #3 *!, & !

I, 3$#! H!0 55555555555 55555555555555555555555555555555555555555555555555555555 69 r: ! 8! *34* & "#$ %& ' &( ) *& +II , +III '

"-. * *! / 0 * $ *! 1 , 0 23&$!34! 34 *! +#3 *!, & ! I, 3$#!" ; $ 55555555555 555555555555555555555555555555555555555555555555555555555 6< r9 !8! *34* & "#$ %& ' &() *&+II , +III '

"-. * *!/0*$ *!1,02 3& $!34! 34 *!+ #3 *!, & !

I, 3$#!" #$ %& =! $4 555555555555555555555555555555555555555555555555555 6> r< ! 8! *34 * & " $ ' &( ) * & +II , +III

'"-. * *!/0*$ *!1,02 3& $!34! 34 *!+ #3 555555555555555555555 6? r@ !8! *34* & " $' &()*&+II ,+III '

"-. * *!/0*$ *!1,02 3& $!34! 34 *!+ #3 *!, & !

I, 3$#!) * 4555555555 5555555555555555555555555555555555555555555555555555555555 : r> ! 8! *34 * & " $ ' &( ) * & +II , +III

'"-. * *! / 0 * $ *! 1 , 0 2 3& $!34! 34 *! +#3 *!, & ! I, 3$#!) *$ *! $ ! 355555 55555555555555555555555555555555555555555555555555555555 :7 r? !8! *34* & " $' &()*&+II ,+III '"

-. * *!/0*$ *!1,02 3& $!34! 34 *!+ #3 *!, & !

I, 3$#!- * *$14 5555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555 :: r ! 8! *34 * & " $ ' &( ) * & +II , +III

'"-. * *! / 0 * $ *! 1 , 0 23&$!34! 34 *! +#3 *!, & ! I, 3$#!) * 1 5555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555 :9 r !8! *34* & " $' &()*&+II ,+III '"

-. * *!/0*$ *!1,02 3& $!34! 34 *!+ #3 *!, & !


(12)

Harfita Kina Putiasari (09208241041)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi dan minat siswa kelas VII dan VIII terhadap ekstrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2016.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas VII B hingga VII H, dan VIII B sampai VIII H yang berjumlah 560 siswa, kemudian mengambil sampel sebanyak 213. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan angket (kuesioner). Pengujian validitas instrument yang digunakan adalah validitas (content validity), diperoleh dengan cara uji validitas. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas konsistensi internal teknik alpha cronbach dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS 16.0 release for Windows. Teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui motivasi dan minat siswa terhadap ekstrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel adalah analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi dan minat siswa terhadap ekstrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel ditinjau dari keseluruhan unsur yang mempengaruhi memiliki kecenderungan sedang, dengan prosentase kategori siswa yang memiliki motivasi tinggi 26,76%, motivasi sedang 51,17%, motvasi rendah 22,07% dan siswa yang memiliki minat kategori tinggi sebesar 24,88%, kategori sedang sebesar 52,58 %, dan kategori rendah sebesar 22,54%.


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan pada sekolah menengah pertama merupakan jenjang pendidikan menengah yang dipersiapkan untuk melanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi. Bidang studi yang diajarkan akan turut serta membentuk sikap perilaku anak didik pada masa yang akan datang. Bidang studi seni musik merupakan salah satu bidang studi pendidikan kesenian yang ada di sekolah menengah pertama.Namun sekarang tidak semua sekolah mempunyai guru seni musik. Kadang guru seni musik digantikan oleh guru mata pelajaran lain namun bisa atau mengerti tentang musik. Itulah kadang yang membuat siswa tidak mengerti sepenuhnya tentang pendidikan seni musik, karena mereka hanya diajarkan menyanyikan sebuah lagu saja tanpa belajar teknik atau pengetahuan yang lain yang menjelaskan tentang musik itu sendiri.

Pendidikan memeliki peranan penting dalam kehidupan, termasuk di dalamnya ekstrakulikuler vokal. Cutietta dan Racsher dkk mengemukakan tentang pengaruh dan manfaat musik dari hasil penelitiannya yang disebutkan dalam Bernhard ( 2007 : 4-5 ) yaitu:“kebiasaan memainkan alat musik mengurangi perilaku nakal pada anak”.

Perilaku anakpun juga dipengaruhi oleh cara didik orangtua. Orangtua dengan tingkat pendidikan yang baik dan mengetahui informasi yang tepat mengenai manfaat – manfaat musik pada anak, akan memberikan dorongan kepada anak untuk belajar musik yang lebih ditujukan untuk membantu proses perkembangan anak – anak mereka secara optimal. Musik dapat membantu pembentukan perkembangan mental, emosi, serta keterampilan social dan fisik mereka selain memberi mereka kegairahan


(14)

dan keterampilan yang mereka perlukan untuk beajar secara mandiri (Campbell, 2001 :10).

Menurut Dwi Siswoyo, dkk (2008: 25) pendidikan adalah :

proses komunikasi yang di dalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat (life long procces), dari generasi ke generasi.

Oemar Hamalik (2008: 79) menjelskan pendidikan adalah :

suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat.

Pendidikan bukan hanya bisa didapat di dalam kelas, tapibisa juga didapat di luar kelas atau di luar jam sekolah seperti mengikuti kegiatan ekstrakulikuer. Ekstrakulikuler adalah sebuah kegiatan mendidik yang dilakukan di luar jam sekolah. Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa salah satunya dibidang musik.Ekstrakulikuler ini juga dapat memperluas wawasan dan kemampuan siswa dalam bermusik.Kesuksesan atau keberhasilan kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dipengaruhi oleh banyak factor, baik secara intern maupun ekstern.

Motivasi dan minat merupakan factor intern dari dalam diri siswa.Minat adalah suatau kesenangan atau ketertarikan siswa terhadap suatu objek. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Mappier (1982:62) bahwa minat adalah :

suatu perangkat mental yang terdiri dari campuran-campuran perasaan, harapan, pendidikan, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang menggerakkan individu kepada suatu pilihan tertentu, maka dari itu minat perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan sebagai factor dari dalam diri siswa.

Selain minat siswa itu sendiri, peran guru juga sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat siswa di sekolah. Guru dituntut kreatif, professional, dan


(15)

menyenangkan agar siswa tertarik, senang, dan mengerti dengan materi yang diajarkan.

Selain anak harus berminat, anak juga harus mempunyai motivasi atau dorongan agar mereka tekun belajar. Karena dengan adanya motivasi itu akan menimbulkan minat siswa untuk belajar. Menurut Slameto (2010:4-72)

siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung akan mempunyai sikap positif untuk berhasil. Lain halnya dengan siswa yang tidak memiliki motivasi di dalam dirinya. Siswa yang tidak memiliki motivasi akan mempunyai hasil belajar yang rendah. Seperti siswa yang cerdas namun tidak memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, maka tidak akan mencapai hasil belajar yang baik.

Sekolah yang mempunyai banyak prestasi biasanya mempunyai banyak ekstrakulikuler atau kegiatan yang diunggulkan. Ini dimaksudkan agar sekolahan dapat menemukan bibit penerus agar sekolah itu tetap berprestasi.Berdasarkan pengamatan di lapangan, motivasi dan minat siswaterhadap kegiatan ekstrakurikuler penting untuk diketahui, karena denganmengetahui motivasi dan minat siswa, diharapkan dapat lebihmeningkatkan fungsi kegiatan ekstrakurikuler secara maksimal, sehinggasekolah dapat menentukan dalam mengambil langkah-langkah untukmelakukan tindakan yang dapat meningkatkan prestasi siswa dalamkegiatan ekstrakurikuler maupun intrakurikuler.Namun tidak semua SMP mengadakan ekstrakulikuler, dan bukan berarti sekolah yang yang tidak mengadakan ekstrakulikuler ini mempunyai prestasi yang rendah. Seperti halnya SMP N 1 AMPEL BOYOLALI, di SMP ini tidak mempunyai ekstrakulikuler vocal, namun hampir setiap perlombaan vocal SMP ini membawa pulang piala.

SMP N 1 Ampel Boyolali merupakan sekolah favoritdidaerahnya.Sekolah ini mempunyai banyak prestasi termasuk dalam bidang musik, tetapi sekolah ini


(16)

tidak mempunyai ekstrakulikuler vocal atau paduan suara. Ketika mengikuti lomba, sang guru memilih sendiri siswa yang akan mengikuti lomba. Guru musik pada sekolah ini memilih sendiri siswanya yang akan maju lomba, bukan karena siswa iniberminat atau bukan karena dia berprestasi sebelumnya. Pelajaran seni musik diajarkan dari kelas 7 samapi 9.Diawal pertemuan guru seni pada smp ini meminta seluruh siswanya bernyanyi satu persatu, hal ini diperuntukan agar guru tahu mana siswa yang berbakat dan mempunyai suara bagus.

SMP Negeri 1 Ampel memiliki peralatan musik yang cukuplengkap akan tetapi pemanfaatan sarana dan prasarana kurang maksimal.Motivasi dan minat siswa penting untuk diketahui, dengan demikiankegiatan esktrakurikuler vokal di SMPNegeri 1 Ampel bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi guru dalampembelajaran sehingga diharapkan pembelajaran dalam kegiatanekstrakurikuler berjalan dengan baik.

Ada beberapa hal yang mendasari ekstrakulikuler ini tidak diadakan. Sebelum melakukan penelitian, penulis telah melakukan observasi terlebih dahulu. Obervasi tersebut menghasilkan beberapa faktor kenapa tidak diadakan ekstrakulikuler vokal seperti, banyak siswa yang tinggalnya jauh dari lokasi SMP. Selain itu, angkuta antar jemput anak sekolah hanya ada pada jam sekolah saja. Setelah anak tersebut mengikuti ekstrakulikuler yang dilakukan diluar jam sekolah, maka ketika pulang mereka harus naik transportasi lain seperti ojek yang ongkosnya lebih mahal. Itulah beberapa alasan yang dipaparkan oleh guru seni musik di SMP N 1 Ampel Boyolali. Namun pernyataan tersebut tidak didasari


(17)

dari minat siswa, atau guru tidak mengetahui motivasi dan minat siswa yang sebenarnya terhadap ekstrakulikuler vokal.

Penelitian tentang motivasi dan minat siswa terhadap kegiatanesktrakurikuler vokal ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di SMPNegeri 1 Ampel, dan selama ini penelitian yang berhubungan denganmotivasi dan minat siswa belum pernah diteliti di SMP Negeri 1 Ampel. Motivasi dan minat yang mendasari siswa dalam mengikuti kegiatanekstrakurikuler vokal perlu diketahui, dan selain itu juga agar gurutahu bagaimana motivasi dan minat siswa sehingga guru mengetahuibagaimana menyikapi siswa danmemberikan strategi pembelajaran yangtepat pada siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapatdidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. SMP N 1 Ampel tidak mempunyai ekstrakuriuler vokal.

2. Pemilihan siswa dalam mengikuti lomba vokal tidak berdasarkan motivasi dan minat.

3. Belum diketahui sejauh mana motivasi dan minat siswa terhadap ekstrakurikuler vokal.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu mengenai “Motivasi dan minat siswa terhadap ekstrakulikuler vokal di SMP N 1 Ampel Boyolali”


(18)

D. Rumusan Masalah

Permasalahan yang ingin diketahui dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :“Bagaimana motivasi dan minat siswa terhadap ekstrakulikuler vokal di SMP N 1 Ampel Boyolali”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :mengetahui berbagai macam motivasi dan minat yang dibutuhkan siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler vokal di SMP N 1 Ampel Boyolali.

F. Manfaat Penelitian

Setelah diketahui motivasi dan minat siswa SMP N 1 Ampel Boyolali terhadap ekstrakulikuler vokal, maka penelitian ini bermanfaat :

1. Secara teoritis

Menambah pengetahuan dan wawasan siswa serta menyadari akan kemampuan dirinya.

2. Secara Praktis a. Untuk guru musik

Sebagai sumber informasi dan referensi dalam meningkatkan minat siswa terhadap ekstrakulikuler vokal.

b. Untuk Penulis

Dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta pengetahuan tentang penulisan karya tulis.


(19)

c. Untuk Pihak Sekolah

Sebagai bahan masukan untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran untuk meningkatkan minat siswa terhadap ekstrakurikuler.


(20)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Motivasi

Kata motivasi (motivation) berasal dari bahasa latinmovere, kata dasarnya adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Nawawi menjelaskan bahwa motivasi berarti “suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan” (Nawawi, 2003).Pada dasarnya motivasi adalah suatu uasaha yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Frederick J. Mc Donld dalam H. Nashar menjelaskan motivasi belajar adalah “suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Clayton Alderfer dalam H. Nashar (2004:42) juga menjelaskan motivasi belajar adalah “kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin”.

Menurut Maslow dalam (Motivation and Personality, 1954 : 35-47) dijelaskan bahwa “kebutuhan manusia itu berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi setelah jenjang sebelumnya terpuaskan. Jenjang motivasi bersifat mengikat, yang dimaksudkan adalah kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah


(21)

harus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jengjangnya lebih tinggi” (tabel 1).

Tabel 1 : Jenjang Kebutuhan

Jenjang Kebutuhan Deskripsi Kebutuhan

berkembang (Metaneds)

Self actualization needs (Metaneeds)

Kebutuhan orang untuk menjadi yang seharusnya sesuai dengan potensinya. Kebutuhan kreatif, realisasi diri, perkembangan diri. Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencapai tujuan, terus maju, menjadi lebih baik. Being values -> 17 kebutuhan berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman, pemakaian kemampuan kognitif secara positif mencari kebahagiaan dan pemenuhan kepuasan alih-alih menghindari rasa sakit. Masing-masing kebutuhan berpotensi sama, satu bisa mengganti lainnya.

Kebutuhan Karena Kekurangan (Basic Nesds)

Exteern needs 1. Kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, kepercayaan diri, kemandirian.

2. Kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi penting, kehormatan dan apresiasi.

Love needs / Belonging-ness

Kebutuhan kasih sayang, keluarga, sejawat, pasangan, anak. Kebutuhan menjadi bagian kelompok,

masyarakat. Menurut Maslow, kegagalan kebutuhan cinta dan memiliki ini menjadi sumber hampir semua bentuk psikopatologi.

Safety needs Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur, hukum,

keteraturan, batas, bebas dari takut dan cemas.

Physiological needs Kebutuhan homeostatik : makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks.

Hamalik (2003:161) mengemukan bahwa ada tiga fungsi motivasi, yaitu : a) Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa


(22)

b) Sebagai pengarah. Artinya menggerakan perbuatan kearah pencapaian tujuan yang diinginkan.

c) Sebagai pengerak. Motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan atau perbuatan.

Dalam garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut : a. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya perbuatan

belajar peserta didik. Belajar tanpa adanya motivasi kilnya sulit untuk berhasil.

b. Pengajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada peserta didik. Pengajaran yang demikian sesuai dengan tuntutan demokrasi dalam pendidikan.

c. Pengajaran yang bermitivasi menuntut kreatifitas dan imajinasi guru untuk berusaha secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan sesuai guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar peserta didik. Guru senantiasa berusaha agar murid-murid akhirnya memiliki self motivation yang baik. d. Berhasil atau gagalnya salah satu bagian yang integral dari pada

asas-asas mengajar. Penggunaan motivasi dalam belajar buku apa saja melengkapi prosedur mengajar, tetapi juga menjadi faktor yang menentukan pengajaran yang efektif. Demikian penggunaan asas motivasi adalh sangat esensial dalam proses belajar mengajar (Oemar Hamalik, 2010:161-162).

Selain itu menurut Hamalik motivasi memiliki 2 komponen :

a. Komponen dalam (inner component) yaitu perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis.

b. Komponen luar (outer component) yaitu apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya (Hamalik, 2010:159).

Dari beberapa pendapat mengenai motivasi maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dari dalam diri sendiri untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai hasil tertentu.

B. Minat

Menurut Slameto (2010:180) minat adalah “suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal dan aktivitas tanpa ada yang menyuruh”. Sedangkan


(23)

menurut Djaali (2004:122) minat diartikan “sebagai perasaan yang ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu”. Selain itu minat adalah “kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang” (Abdul Rahman, 2004:262)

Minat adalah “kesadaran seseorang,bahwa suatu objek, seseorang,suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya” (Witherington, 1985:135).

1. Ciri-Ciri Minat

Minat mempunyai ciri-ciri tertentu, menurut Hurlock dalam (Perkembangan Anak Jilid 2, 1997:115) minat pada anak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a) Minat Tumbuh Bersamaan Dengan Perkembangan Fisik Dan Mental.

Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Minat yang tumbuh sesuai dengan perkembangan tubuh akan mendapatkan kematangan sedangkan minat yang tumbuh terlambat akan menghadapi masalah sosial karena tidak sesuai dengan lingkungan.

b) Minat Bergantung Pada Kesiapan Belajar.

Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan mental.Sebagai contoh, mereka tidak dapat mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk permainan bola sampai mereka memiliki kekuatan otot dan koordinasi yang diperlukan.

c) Minat Bergantung Pada Kesempatan Belajar.

Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik anak-anakmaupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan.


(24)

d) Perkembangan Minat Mungkin Terbatas.

Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas membatasi minat. Misalnya seseorang yang cacat fisik tidak mungkin mempunyai minat olahraga yang sama seperti orang normal. e) Minat Dipengaruhi Budaya.

Seseorang mendapat kesempatan dari orang tua, guru dan orang lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya dianggap minat yang sesuai.

f) Minat Berbobot Emosional

Bobot emosional, aspek afektifdari minat menentukan kekuatannya. Bobot emosional yang menyenangkan akan memperkuat minat sedangkan bobot emosional yang tidak menyenangkan akan melemahkan minat.

g) Minat Itu Egosentris

Minat sering berlandaskan terhadap suatu keinginan dalam diri.

2. Unsur-Unsur Minat

Menurut Abror dalam (Psikologi Pendidikan, 1993: 112) minat mengandung beberapa unsur yaitu kognisi, emosi dan konasi. Adapun secara rinci dijelaskan sebagai berikut :

a) Kognisi

Kognisi atau mengenal yaitu adanya minat yang didahului oleh pengetahuan dan informasi suatu objek yang dituju oleh minat tersebut.

b) Emosi

Emosi atau perasaan timbul karena partisipasi atau pengalaman tertentu dan biasanya diikuti oleh rasa senang.

c) Konasi

Konasi atau kehendak merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yang diwujudkan dalam bentuk kemampuan dan hasrat untuk melakukan sesuatu kegiatan

C. Ekstrakurikuler

1. Pengertian ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut.Melalui


(25)

bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa.Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat mengembangkan potensi, minat dan bakat. Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002:291) yaitu:”suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa”.

Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan di luar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka. Menurut Rohinah M. Noor, MA. (2012:75) ekstrakurikuler adalah:

Kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.Sehubungan dengan penjelasan tersebut, dapat penulis kemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menekankan kepada kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap dan keterampilan siswa di luar jam pelajaran.

2. Fungsi Kegiatan Ektrakurikuler

Menurut Jevrie Randy Giovani Nusantara (2013: 7) Dalam buku Panduan Pengembangan Diri Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:

a) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.


(26)

b) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

c) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

d) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

3. Visi dan Misi Ekstrakurikuler

Visi dan Misi merupakan salah satu unsur kelengkapan yang harus ada dalam sebuah organisasi. Rohinah M. Noor (2012:75) 11 mengungkapkan bahwa ekstrakurikuler mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

a) Visi Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat, dan minat secara optimal, serta tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

b) Misi dari ekstrakurikuler antara lain adalah menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka dan juga menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik mengekspresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

4. Tujuan Ekstrakurikuler

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, pasti tidak lepas dari aspek tujuan. Suatu kegiatan yang diakukan tanpa jelas tujuannya, maka kegiatan itu akan sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler tertentu memiliki tujuan tertentu. Mengenai tujuan kegiatan dalam ekstrakurikuler dijelaskan oleh Departemen Pendidkan dan Kebudayaan (1995: 2) sebagai berikut:

a) Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang: 1. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. berbudi pekerti luhur 3. memiliki pengetahuan dan keterampilan 4. sehat rohani dan jasmani 5. berkepribadian yang mentap dan mandiri 6. memilki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.


(27)

b) Siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan.

Selain itu, menurut B. Suryobroto (1987:272) kegiatanekstrakurikuler mempunyai tujuan sebagai berikut :

a) Kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

b) Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

c) Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.

Penjelasan diatas pada hakekatnya tujuan kegiatan ekstrakurikuler yang ingin dicapai adalah untuk kepentingan siswa. Dengan kata lain, kegiatan ektrakurikuler memiliki nilai-nilai pendidikan bagi siswa dalam upaya pembinaan manusia seutuhnya.Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler Rohinah M. Noor, MA. (2012:76) mengungkapkan pendapatnya mengenai prinsip dari kegiatan ekstrakurikuler, yaitu :

a) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.

b) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara suka rela peserta didik.

c) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

d) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan peserta didik.

e) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

f) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

5. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Anifral Henri (2008:2) mengemukakan pendapat umumnya mengenai beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler dalam beberapa bentuk, yaitu :


(28)

a) Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).

b) Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuaan akademik, dan penelitian. c) Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat

olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik dan keagamaan. d) Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara

karier, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, dan seni budaya.

e) Olahraga, yang meliputi beberapa cabang olahraga yang diminati tergantung sekolah tersebut, misalnya, basket, karate, taekwondo, silat, softball, dan lain sebagainya.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nisa Puspaningtyas Yudana (2014) dengan judul “Minat Siswa Kelas VIII SMP N 1 Pengadangan Terhadap Jenis Musik”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan minat siswa kelas VIII SMP N 1 Pengadangan terhadap jenis musik pop, rock, dangdut, jazz, dan keroncong. Hasil dari penelitian ini adalah siswa cenderung lebih banyak berminat pada jenis musik dangdut. Subjek dalam penelitian tersebut adalah siswa kelas VIII yang diambil secara acak (random Sampling).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ardyansah Jani Putra (2012) dengan judul “Pengaruh Minat Dan Motivasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Musik Terhadap Prestasi Belajar Seni Budaya Di SMP N 1 Wates”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minat dan motivasi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler terhadap prestasibelajar seni budaya. Hasil dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara minat dan motivasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terhadap


(29)

hasil belajar Seni Budaya di kelas. Subjek dalam penelitian tersebut adalah siswa kelas VII dan VIII yang mengikuti ekstrakurikuler seni musik.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Widya (2010) dengan judul “Minat dan Motivasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Tari Di SMP N 8 Malang”. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni tari cenderung tinggi mencapai persentase sebesar 96% yang artinya siswa menyatakan termotivasi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Tingginya minat siswa ditunjukkan dengan tingginya tingkat kehadiran siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Sedangkan tingginya motivasi siswa tersebut dikarenakan para siswa merasa bahwa dengan mengikuti ekstrakurikuler maka tugas-tugas seni budaya menjadi sangat terbantu. Dari analisis data didapatkan hasil bahwa tingginya minat dan motivasi siswa tersebut disebabkan adanya minat dari faktor pribadi utamanya adalah pada frekuensi melihat pertunjukan tari dan minat faktor lingkungan yang disebabkan adanya dukungan dari keluarga. Sedangkan tingginya motivasi siswa mengikuti ekstrakurikuler seni tari disebabkan oleh motivasi instrinsik yakni keinginan terbantunya tugas-tugas seni budaya dan motivasi ekstrinsik yakni mendapatkan nilai yang baik.

Penelitian-penelitian tersebut menjadi acuan, karena penelitian tersebut memberikan reverensi kepada penulis dan juga untuk memperkuat penelitian yang peneliti lakukan, karena penelitian tersebut sejenis.Penelitian yang peneliti


(30)

lakukan dengan judul “Motivasi dan Minat Siswa Terhadap Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Ampel”.


(31)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan rancangan survey. Menurut Creswell (2012: 216) “dalam rancangan survey, peneliti mendeskripsikan secara kuantitatif (angka-angka) kencenderungan-kecendurungan, perilaku-perilaku atau opini-opini dari suatu populasi dengan meneliti sampel dari suatu populasi tersebut”. Sedangkan teknik pengambilan datanya menggunakan angket atau kuesioner, kuesioner adalah “daftar pertanyaan yang terstuktur/sistematis yang mengukur variabel-variabel, hubungan diantara variabel yang ada atau juga opini dari responden” (Prasetyo, 2013: 143). Skor yang nantinya diperoleh dari kuesioner akan diolah dan dianalisis secara deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti hanya bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi dan minat siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ampelterhadap ekstrakurikuler vokal. Adapun data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk presentase.

B. Variabel Penenelitian

Variabel penenlitian adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya” (Sugiyono, 2013: 38). Menurut Arikunto (2006:118) variabel adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi dan


(32)

minat siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ampel terhadap ekstrakurikuler vokal.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan februari di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ampeldi Dusun Candi, Kelurahan Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Pemilihan tempat ini dikarenakan di sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang aktif dalam kegiatan kesenian.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subyek/obyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 80). Menurut Prasetyo (2013: 119) populasi adalah “keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti”. Populasi dalam penenelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ampel yang berada di kelas VII B hingga VII H dan kelas VIII B hingga VIII H dengan jumlah siswa 560 orang. Kelas VII A dan VIII A tidak dimasukan kedalam populasi karena kelas ini dijadikan sebagai kelas untuk uji validitas instrumen, dan untuk menentukan jumlah sampel menggunakan tabel dari Isaac dan Michael (lampiran), bila jumlah populasi 560, kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya 213.

Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2013: 81).Selaras dengan pendapat tersebut Prasetyo (2013: 119) mendefinisikan bahwa “sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti”.


(33)

Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 213 siswa yang di ambil dari kelas VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H dan kelas VIII B, VIII C, VIII D, VII E, VIII F, VIII G, VIII H.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpul data berupa kuesioner.“Kuesioner merupakan suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti” (Narbuko, 2013:76).Kuesioner yang digunakan menggunakan jawaban yang bersifat tertutup, yaitu alternatif jawaban telah ditentukan terlebih dahulu oleh peneliti.Selaras dengan hal tersebut, Arikunto (2006: 152) mendefinisikan bahwa kuesioner tertutup adalah “kuesioner yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih”.

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana motivasi dan minat siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ampel terhadap ekstrakurikuler vokal?.Peneliti mempergunakan kuesioner ini sebagai alat pengumpulan data yang paling utama dan dikembangkan berdasarkan kisi-kisi yang telah ditentukan sebelumnya.

Kuesioner diberikan kepada siswa kelas VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H dan VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, VIII G, VIII HSMP N 1 Ampel yang menjadi sampel penelitian. Kuesioner di bagikan kepada 213 siswa yang menjadi sampel penelitian pada tanggal 22 Februari 2016 pukul 07.00 sampai selesai. Pembagian kuesioner di lakukan 30 menit sebelum pelajaran seni


(34)

musik selesai. Dalam pembagian kuesioner ini, peneliti di dampingi oleh salah satu guru yang ada di SMP Negeri 1 Ampel yaitu bapak Suharno, S.Pd.

Pilihan jawaban pada angket diberikan skor.Skala yang digunakan dalam lembar angket ini adalah skala likert.Menurut Djaali (2008:28) Skala likertadalah “skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang sesuatu gejala atau fenomena pendidikan”.

Terdapat empat item jawaban dari setiap instrumen yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.Dari setiap aspek dijabarkan menjadi pertanyaan postif maupun pertanyaan negatif.

Nilai untuk pertanyaan positif (+) adalah:

Sangat Setuju (SS) : 4

Setuju (S) : 3

Tidak Setuju (TS) : 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Nilai untuk setiap pertanyaan negatif (-) adalah: Sangat Setuju (SS) : 1

Setuju (S) : 2

Tidak Setuju (TS) : 3


(35)

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur dalam penelitian untuk melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2013: 102).Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner/angket tertutup.Bentuk lembar angket dalam penelitian ini adalah chek list.Responden penelitian memilih jawaban yang telah tersedia dengan memberikan tanda (√) pada kolom. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likert. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian tersebut, sebelumnya akan dilakukan uji coba penelitian terhadap instrumen tersebut.

Tabel 2: Kisi-Kisi Uji Instrumen Penelitian

Variabel Penelitian Indikator Nomer Pertanyaan Motivasi dan Minat

Siswa terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali

- Kebutuhan 1, 2, 3, 4 - Harapan 5, 6, 7, 8, 9

- Manfaat 10,11,12,13,14,15,16 - Motivasi Orangtua 17, 18, 19, 20

- Kemauan 21,22,23,24

- Ketertarikan 25,26,27,28,29 - Pengetahuan 30,31,32,33,34

- Keahlian 35,36,37


(36)

G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas

Sebelum kuesioner/angket diberikan kepada responden maka perlu dilakukan uji coba instrumen terlebih dahulu agar mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel. Selaras dengan hal tersebut Arikunto (2010: 211) berpendapat bahawa “instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel”.Menurut Sugiyono (2013: 121) instrumen yang valid adalah “instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang jika digunakan pada obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama”.

Nurgiyantoro dkk (2009: 339) menjelaskan bahwa :

validitas instrumen dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan melakukan validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan tujuan deskripsi masalah yang akan diteliti, sedangkan validitas konstruk adalah mempertanyakan apakah butir butir pertanyaan dalam instrumen itu telah sesuai dengan konsep keilmuan yang bersangkutan.

Penelitian ini menggunakan validitas konstruk. Validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasikan masing-masing butir soal dengan skor totalnya. Arikunto (2010: 213), merumuskan cara pengukuran validitas instrumen, sebagai berikut:


(37)

Keterangan :

= validitas instrumen x = jumlah skor faktor tertentu y = jumlah skor total

N = jumlah sampel

Angka korelasi nilai-nilai r hitungproduct moment tersebut dibandingkan dengan r tabel. Cara menentukan valid tidaknya instrumen adalah dengan mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi dengan tabel nilai koefisien ( ) pada taraf signifikan 5 % yang dibantu dengan program SPSS 16. Butir soal yang memperoleh rhitung > rtabel maka butir soal dinyatakan valid dan dapat diajdikan sebagai instrumen penelitian, sedangkan butir soal yang memperole rhitung < rtabel maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil uji validitas, dapat diketahui bahwa untuk angket motivasi dan minat siswa terdiri dari 40 butir pernyataan. Setelah diuji cobakan kepada 32 siswa kelas VII dan 32 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ampel, maka hasil angket dari 40 butir pernyataan, 2 butir pernyataan gugur, dan pernyataan yang valid berjumlah 38. Hasil uji validitas instrumen dalam tabel.3sebagai berikut :

Tabel.3Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Jumlah Butir

Awal

Jumlah Butir Gugur

No. Butir Gugur Jumlah Butir Valid

X 40 2 19, 20 38


(38)

Butir-butir yang gugur atau kurang valid telah dihilangkan dan butir yang valid menurut peneliti masih cukup mewakili masing-masing indikator yang ingin diungkapkan, sehingga instrumen tersebut masih layak digunakan

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2012: 173). Dalam mengukur reliabilitas yaitu menggunakan metode Alpha Cronbach yang digunakan untuk mengukur sikap atau perilaku. Adapun rumus Alpha Cronbach(Siregar, 2012: 176) yaitu:

Keterangan :

= reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

= jumlah variabel butir = varian total

Setelah diperoleh koefisien reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai r dengan taraf signifikan 5 % yang dibantu dengan program SPSS Statistics 16.0 for Windows.Menurut Siregar (2012: 175), kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik ini bila koefisien reliabilitas ( ) > 0,6.


(39)

Reliabilitas diuji dengan menggunakan bantuan software SPSSversi 16.0 untuk memudahkan analis. Sebelum angket disebarkan kepada responden makamenggunakan try out (uji coba) terlebih dahulu. Uji coba bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumentagar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat dipercayauntuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan. Setelahdiujicobakan data yang valid dan reliabel adalah data yang digunakansebagai angket penelitian.Penyebaran angket uji coba dilakukan pada tanggal 15Februari 2016 di kelas VII A dan VIII A SMP Negeri 1 Ampel. Uji cobadilakukan pada siswa yang tidak menjadi sampel penelitian untukmengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benarmerupakan instrumen yang baik dan memadai. Baik buruknyainstrumen akan berpengaruh terhadap benar tidaknya data yangdiperoleh. Hasil tersebut sangat menentukan kualitas penelitianinstrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang pentingyaitu valid dan reliabel.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumupul, adapun kegiatan dalam analisis data adalah : “mengelompokkan data, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden dan menyajikan data dari setiap variabel” (Sugiyono, 2013:147).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah :

statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi” (Sugiyono, 2013: 147).


(40)

Untuk mengetahui apakah motivasi dan minat siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ampel positif atau negatif terhadap kegiatan ekstrakurikuler vokal maka perlu adanya batasan sebagai berikut:

1. Siswa dikatakan mempunyai motivasi yang positif terhadap ekstrakurikuler vokal apabila responden memiliki skor lebih besar dari mean teoritik.

2. Siswa dikatakan mempunyai motivasi yang negatif terhadap ekstrakurikuler vokalapabila responden memiliki skor kurang dari mean teoritik.

Adapun rumusnya sebagai berikut : 1. Rata-rata hitung (Mean)

Me =

Keterangan :

Me = Mean (rata-rata)

Xᵢ = Nilai X ke i sampai ke n

N = Jumlah individu (Sugiyono, 2010) 2. Standar Deviasi

SD =

Keterangan :

SD = Standar devisiasi Xᵢ = Nilai X ke i sampai n X = Nilai rata-rata


(41)

Apabila skor yang diperoleh responden lebih besar daripada mean teoritik maka responden tersebut mempunyai motivasi dan minat yang positif. Sebaliknya, jika skor yang diperoleh responden lebih kecil dari mean teoritik maka responden tersebut mempunyai motivasi dan minat yang negatif.

I. Penentuan Kategori Data Penelitian

Untuk mengidentifikasikan kecenderungan rata-rata tiap variabel digunakan rerata (Mi) dan standar devisiasi (Sdi) tiap variabel dimana :

Mi = ½ (skor tertinggi + skor terendah) Sdi = (skor tertinggi – skor terendah)

Kecenderungan tiap-tiap variabel digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu : a. X ≥ Mi + Sdi = Tinggi

b. Mi –Sdi ≤ X < Mi + Sdi = Sedang c. X ≤ Mi – Sdi = Rendah


(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Sebagaimana tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi dan minat siswa terhadap ekstrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel. Dalam penelitian ini, analisis dilakukan secara deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan informasi mengenai jawaban responden terhadap variabel penelitian atau menggambarkan suatu keadaan dengan apa adanya tanpa dipengaruhi dalam diri peneliti. Data motivasi dan minat siswa terhadap ekstrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel ini terdiri dari beberapa indikator di dalamnya, seperti motivasi mempunyai 4 indikator yaitu : 1) Adanya kebutuhan, 2) Adanya harapan, 3) Manfaat, 4) Motivasi dari orangtua. Sedanagkan untuk minat mempunyai 5 indikator seperti : 1) Kemauan, 2) Ketertarikan, 3) Pengetahuan, 4) Keahlian, 5) Wawasan.

Setelah semua data terkumpul dilakukan analisis data untuk mengetahui motivasi dan minat siswa secara keseluruhan berdasarkan faktor indikatornya. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016, dan 213 siswa yang merupakan sampel dari populasi yang berjumlah 560 siswa. Deskripsi data yang disajikan meliputi harga Mean, Median, Modus, Standar Deviasi, dan Tabel Distribusi Data


(43)

1. Motivasi

Penelitian motivasi ini diukur dengan menggunakan angket yang berjumlah 18 butir pernyataan. Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 66; nilai minimum = 39; mean = 52, 21; standar deviasi = 6, 35; median = 53; dan modus = 48. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, tinggi, berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat siswa dari tabel 4berikut:

Tabel.4Distribusi Frekuensi Motivasit Siswa Kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel terhadap ekstrakurikuler vokal

No Batasan Kategori Frekuensi Prosentase

1 X≥ 57 Tinggi 57 26,76%

2 48 ≤ X < Sedang 109 51,17%

3 X ≤ 48 Rendah 47 22.07%

Jumlah 213 100%

Dari tabel di atas diperoleh motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal sebagian besar mempunyai minat pada kategori sedang. Secara rinci yaitu sebanyak 57 siswa (26,76%) mempunyai minattinggi, 109 siswa (51,17%) mempunyai minat sedang, dan 47 siswa (22,07%) mempunyai minat rendah. Frekuensi terbanyak sebesar 109 siswa (51,17%) yaitu pada kategori sedang. Dengan demikian, motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal sebagian besar adalah berminat sedang.Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:


(44)

Gambar 1. Histogram Frekuensi Data Motivasi Siswa terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali Motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel terhadap ekstrakurikuler vokal tahun ajaran 2015/2016 pada penelitian ini terdiri dari 4indikator, yaitu indikator aadanya kebutuhan, adanya harapan, manfaat, dan motivasi dari orangtua. Berikut ini disajikan data tiap indikator.

a. Kebutuhan

Kebutuhan merupakan salah satu indikator dalam penentuan motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal. Dalam penelitian ini indikator kebutuhan mempunyai 4 butir pernyataan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 16; nilai minimum = 7; mean = 11,4648; standar deviasi = 2,30564 ; median = 12; dan modus =13. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data motivasi berdasarkan indikator kebutuhan siswa dari table5berikut ini:

0 20 40 60 80 100 120

rendah sedang tinggi


(45)

Tabel.5Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler vokal berdasar Indikator Perhatian

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X ≥ 15 Tinggi 112 52,58%

2 6 ≤ X < 15 Sedang 75 35,21%

3 X ≤ 6 Rendah 26 12,20%

Jumlah 213 100%

Dari tabel di atas diperoleh motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal berdasar indikator kebutuhan sebagian besar mempunyai motivasi pada kategori tinggi. Secara rinci yaitu sebanyak 112 siswa (52,58%) mempunyai motivasi tinggi, 75 siswa (35,21%) mempunyai motivasisedang, dan 26 siswa (12,30%) mempunyai motivasi rendah. Frekuensi terbanyak sebesar 112 (52,58%) yaitu pada kategori timggi. Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:

Gambar 2. Histogram Frekuensi Data Motivasi Siswa dari Indikator Kebutuhan terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali

0 20 40 60 80 100 120

rendah sedang tinggi


(46)

b. Harapan

Kebutuhan merupakan indikator ke dua dalam penentuan motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal. Dalam penelitian ini indikator harapan mempunyai 5 butir pernyataan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 20; nilai minimum = 10; mean = 15,2113; standar deviasi = 2,18215 ; median = 15; dan modus = 15. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data motivasi berdasarkan indikator kebutuhan siswa dari tabel 6 berikut ini:

Tabel.6Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler vokal berdasar Indikator Harapan

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X ≥ 17 Tinggi 58 27,23%

2 13 ≤ X < 17 Sedang 137 64,31%

3 X ≤ 13 Rendah 18 8,45%

Jumlah 213 100%

Dari tabel di atas diperoleh motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal berdasar indikator harapan sebagian besar mempunyai motivasi pada kategori sedang. Secara rinci yaitu sebanyak 58 siswa (27,23%) mempunyai motivasi tinggi, 137 siswa (64,31% mempunyai motivasisedang, dan 18 siswa mempunyai motivasi rendah.


(47)

Frekuensi terbanyak sebesar 64,31% yaitu pada kategori sedang. Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:

Gambar 3. Histogram Frekuensi Data Motivasi Siswa dari Indikator Harapan terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali

c. Manfaat

Manfaat adalah indikator yang ke tiga dalam penentuan motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal. Dalam penelitian ini indikator manfaat mempunyai 7 butir pernyataan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 24; nilai minimum = 14; mean = 19,3991; standar deviasi = 2,42343 ; median = 19; dan modus = 19. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data motivasi berdasarkan indikator kebutuhan siswa dari tabel 7berikut ini:

0 20 40 60 80 100 120 140 160

rendah sedang tinggi


(48)

Tabel.7Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler vokal berdasar Indikator Manfaat

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X ≥ 18 Tinggi 64 30,05%

2 14 ≤ X < 18 Sedang 125 58,68%

3 X ≤ 14 Rendah 24 11,27%

Jumlah 213 100%

Dari tabel di atas diperoleh motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal berdasar indikator manfaat sebagian besar mempunyai motivasi pada kategori sedang. Secara rinci yaitu sebanyak 64 siswa (30,05%) mempunyai motivasi tinggi, 125 siswa (58,68%) mempunyai motivasisedang, dan 24 siswa (11,27%) mempunyai motivasi rendah. Frekuensi terbanyak sebesar 64 siswa (30,05%) yaitu pada kategori sedang. Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:

Gambar 4. Histogram Frekuensi Data Motivasi Siswa dari Indikator Manfaat terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali

0 20 40 60 80 100 120 140

rendah sedang tinggi


(49)

d. Motivasi Orangtua

Motivasi dari orangtua adalah indikator ke empat dan merupakan indikator terakhir dalam penentuan motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal. Dalam penelitian ini indikator motivasi orangtua mempunyai 2 butir pernyataan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 8; nilai minimum = 4; mean = 6,1362; standar deviasi = 0,97384 ; median = 6; dan modus = 7. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data motivasi berdasarkan indikator motivasi orangtua dari tabel 8berikut ini:

Tabel.8Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa Kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler vokal berdasar Indikator Motivasi Orangtua

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X ≥ 6 Tinggi 159 74,65%

2 0,7 ≤ X <6 Sedang 54 25,35%

3 X ≤ 0,7 Rendah - -

Jumlah 213 100%

Dari tabel diatas diperoleh motivasi siswa kelas VII dan VII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal berdasarkan indikator motivasi orangtua sebagian besar mempunyai motivasi pada kategori tinggi. Secara rinci yaitu sebanyak 159 siswa (74,65%) mempunyai motivasi tinggi, dan 54 siswa (25,35%) mempunyai motivasi sedang. Frekuensi terbanyak sebesar 159 siswa yaitu pada kategori tinggi.Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:


(50)

Gambar 5. Histogram Frekuensi Data Motivasi Siswa dari Indikator Motivasi Orangtua terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali

2. Minat

Penelitian minat tidak berbeda dengan motivasi karena sama –sama diukur dengan mnggunakan angket yang jumlah pernyataannya lebih banyak yaitu 20 butir pernyataan, dan secara keseluruhan diperoleh nilai maksimum = 78; nilai minimum = 40; mean = 58,216; standar deviasi = 9,13888; median = 58; dan modus = 55. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, tinggi, berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat siswa daritabel 9berikut:

Tabel.9Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel terhadap ekstrakurikuler vokal

No Batasan Kategori Frekuensi Prosentase

1 X≥ 65 Tinggi 53 24,88%

2 53 ≤ X < 65 Sedang 112 52,58%

3 X ≤ 53 Rendah 48 22,54%

Jumlah 213 100%

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

rendah sedang tinggi


(51)

Dari tabel di atas diperoleh minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal sebagian besar mempunyai minat pada kategori sedang. Secara rinci yaitu sebanyak 53 siswa (24,88%) mempunyai minattinggi, 112 siswa (52,58%) mempunyai minat sedang, dan 48 siswa (22,54%) mempunyai minat rendah. Frekuensi terbanyak sebesar 112 siswa (52,58%) yaitu pada kategori sedang. Dengan demikian, minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal sebagian besar adalah berminat sedang.Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:

Gambar 6. Histogram Frekuensi Data Minat Siswa terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali Minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel terhadap ekstrakurikuler vokal tahun ajaran 2015/2016 pada penelitian ini terdiri dari 5indikator, yaitu indikator kemauan, ketertarikan, pengetahuan, keahlian, dan wawasan. Berikut ini disajikan data tiap indikator:

0 20 40 60 80 100 120

rendah sedang tinggi


(52)

a. Kemauan

Kemauan merupakan indikator pertama yang mmempengaruhi minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal. Di dalam penelitian ini indikator kemauan mempunyai 4 butir pernyataan, dan secara keseluruhan diperoleh nilai maksimum = 16; nilai minimum = 5; mean = 11,5540; standar deviasi = 2,61583 ; median = 12; dan modus = 13. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat berdasarkan indikator kemauan siswa dari tabel 10berikut ini:

Tabel.10Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler vokal berdasar Indikator Kemauan

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X ≥ 12,4 Tinggi 119 55,87%

2 8,6 ≤ X <12,4 Sedang 66 30,98%

3 X ≤ 8,6 Rendah 28 13,15%

Jumlah 213 100%

Dari tabel di atas diperoleh motivasi siswa kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokalberdasarkan indikator kemauan sebagian besar mempunyai minat pada kategori tinggi. Secara rinci yaitu sebanyak 119 siswa (55,87%) mempunyaiminat tinggi, 66 siswa (30,98%) mempunyai minat sedang, dan 28 siswa (13,15%) mempunyai minat rendah. Frekuensi terbanyak sebesar 119 siswa (55,87%) yaitu pada kategori tinggi. Dengan demikian, minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal berdasarkan indikator kemauan


(53)

sebagian besar adalah berminat tinggi. Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:

Gambar 7. Histogram Frekuensi Data Minat Siswa dari Indikaor Kemauan terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali

b. Ketertarikan

Ketertarikan merupakan indikator kedua dalam penentuan minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun jaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal. Dalam penelitian ini indikator ketertarikan mempunyai 5 butir pernyataan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 19; nilai minimum = 8; mean = 13,9437; standar deviasi = 2,42561 ; median = 14; dan modus = 12. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu, rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat berdasarkan indikator fasilitas siswa dari table 11berikut ini:

0 20 40 60 80 100 120 140

rendah sedang tinggi


(54)

Tabel.11Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP N1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler vokal berdasar IndikatorKetertarikan

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X ≥ 15 Tinggi 82 38,50%

2 12 ≤ X < 15 Sedang 98 46%

3 X ≤ 12 Rendah 33 15,50%

Jumlah 213 100%

Dari tabel diatas diperoleh minat siswa kelas VII dan VII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal berdasarkan indikator ketertarikan sebagian besar mempunyai minat pada kategori sedang. Secara rinci yaitu sebanyak 82 siswa (38,50%) mempunyai minat tinggi, 98 siswa (46%) mempunyai minat sedang, dan 33 siswa (15,50%) mempunyai minat rendah. Frekuensi terbanyak sebesar 98 siswa (46%) yaitu pada kategori sedang.Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:

Gambar 8. Histogram Frekuensi Data Minat Siswa dari Indikaor Ketertarikan terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali

0 20 40 60 80 100 120

rendah sedang tinggi


(55)

c. Pengetahuan

Pengetahuan adalah yang ke tiga dalam penentuan minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal. Dalam penelitian ini indikator pengetahuan mempunyai 5 butir pernyataan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 20; nilai minimum = 8; mean = 14,9202; standar deviasi = 2,55472 ; median = 15; dan modus = 15. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat berdasarkan indikator pengetahuan dari table 12berikut ini:

Tabel.12Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler vokal berdasar Indikator Pengetahuan

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X ≥ 16 Tinggi 63 29,58%

2 12 ≤ X < 16 Sedang 115 54%

3 X ≤ 12 Rendah 35 16,42%

Jumlah 213 100%

Dari tabel diatas dapat diperoleh minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal berdasar indikator pengetahuan sebagian besar mempunyai minat pada kategori sedang. Secara rinci yaitu sebanyak 63 siswa (29,58%) mempunyai minat tinggi, 115 siswa (54%) mempunyai minatsedang, dan 35 siswa (16,42%) mempunyai minat rendah. Frekuensi terbanyak sebesar 115 siswa (54%) yaitu pada kategori sedang.Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:


(56)

Gambar 9. Histogram Frekuensi Data Minat Siswa dari Indikaor Pengetahuan terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali

d. Keahlian

Keahlian adalah ke empat dalam penentuan minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal. Dalam penelitian ini indikator keahlian mempunyai 3butir pernyataan.

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 12; nilai minimum = 6; mean = 8,8779; standar deviasi = 1,18725 ; median = 9; dan modus = 9. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat berdasarkan indikator keahlian siswa dari tabel 13berikut ini:

Tabel.13Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler vokal berdasar Indikator Keahlian

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X ≥ 10 Tinggi 39 18,31%

2 8 ≤ X < 10 Sedang 144 67.61%

3 X ≤ 8 Rendah 30 14,08%

Jumlah 213 100%

0 20 40 60 80 100 120 140

rendah sedang tinggi


(57)

Dari tabel diatas dapat diperoleh minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal berdasar indikator keahlian sebagian besar mempunyai minat pada kategori sedang. Secara rinci yaitu sebanyak 39 siswa (18.31%) mempunyai minat tinggi, 144 siswa (67,61%) mempunyai minatsedang, dan 30 siswa (14,08%) mempunyai minat rendah. Frekuensi terbanyak sebesar 144 siswa (67,61%) yaitu pada kategori sedang. Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:

Gambar 10. Histogram Frekuensi Data Minat Siswa dari Indikaor Keahlian terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali

e. Wawasan

Wawasan adalah indikator ke lima dan meruipakan indikator terakhir dalam penentuan minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal. Dalam penelitian ini indikator wawasan mempunyai 3butir pernyataan.

0 20 40 60 80 100 120 140 160

rendah sedang tinggi


(58)

Secara keseluruhan, diperoleh nilai maksimum = 12; nilai minimum = 4; mean = 8,9202; standar deviasi = 1,65638 ; median = 9; dan modus = 8. Selanjutnya data dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil distribusi data minat berdasarkan indikator wawasan siswa dari tabel 14berikut ini:

Tabel.14Distribusi Frekuensi Minat Siswa Kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel terhadap Ekstrakurikuler vokal berdasar Indikator Wawasan

No Batasan Kategori Frekuensi Presentase

1 X ≥ 9,4 Tinggi 65 30,52%

2 6,6 ≤ X <9,4 Sedang 139 65,26%

3 X ≤ 6,6 Rendah 9 4,22%

Jumlah 213 100%

Dari tabel diatas dapat diperoleh minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal berdasar indikator wawasansebagian besar mempunyai minat pada kategori sedang. Secara rinci yaitu sebanyak 65 siswa (30,52%) mempunyai minat tinggi, 139 siswa (65,26%) mempunyai minatsedang, dan 9 siswa (4,22) mempunyai minat rendah. Frekuensi terbanyak sebesar 139 siswa (65,26%) yaitu pada kategori sedang. Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:


(59)

Gambar 11. Histogram Frekuensi Data Minat Siswa dari Indikaor Wawasan terhadap Ekstrakurikuler Vokal di SMP Negeri 1 Ampel Boyolali

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar motivasi dan minatsiswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2014/2015 terhadap ekstrakurikuler vokal.Penelitian ini meneliti tentang kecenderungan siswa dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler vokal yang dipengaruhi oleh motivasi yang meliput kebutuhan, harapan, manfaat, dan motivasi dari orangtua maupun dari minat yang meliputi kemauan, ketertarikan, pengetahuan, keahlian, dan wawasan.

1. Pembahasan Motivasi Siswa terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Vokaldi SMP Negeri 1 Ampel

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar motivasisiswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel .Berdasarkanhasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa motivasi siswaterhadap

0 20 40 60 80 100 120 140 160

rendah sedang tinggi


(60)

kegiatanekstrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel, diperoleh hasildata secarakeseluruhan skor tertinggi yang dicapai adalah 66 dan skorterendah adalah 39. Daridata tersebut diperoleh rata-rata (M) sebesar52,2113 dan standar devisai sebesar 6,35487.

Hasilperhitungan diperoleh data motivasi siswa terhadap kegiatanekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah respondensebanyak 213 siswa, yang masuk dalam kategori memiliki motivasi tinggi57siswa (26,76%),kategori sedang109 siswa (51,17%) dan kategori rendah 47siswa (22,07%). Data tersebut menunjukan bahwadata berpusat padakategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan motivasi siswaterhadap kegiatan esktrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampeltermasuk dalam kategori sedang. Diperoleh hasil tersebut dikarenakansiswa memiliki perhatian, kemauan, kesenangan, dan motif yang tinggiuntuk mengikutikegiatan ekstrakurikuler vokal di sekolah.

Peneliti menggunakan angket sebagai alat pengumpul data pokokyangdiberikan kepada 213 responden, yaitu kelas VII dan kelas VIII.Dalam kuesioner tentang motivasi terdapat beberapa indikator diantaranya:1)adanya kebutuhan 2)adanya harapan 3) manfaat, dan 4) motivasi orangtua.

Berdasarkan table 9 dapat dilihat bahwa indikator motivasi orangtua menempati posisi terendah yakni memiliki skor rata-rata sebesar 6,1362dengan skor tertinggi yang di capai adalah 8 dan skor terendah adalah 4, ini menandakan bahwa orangtua sangat memotivasi anak untuk berkegiatan dalam bentuk mendidik dan menambah pengetahuan.Indikator kebutuhan memiliki skor


(61)

rata-rata sebesar 11,4648 dengan skortertinggi yang dicapai adalah 16 dan skor terendah adalah 7, hal ini menandakan bahwa bahwa siswa sangat membutuhkan ekstrakurikuler vokal, atau dengan kata lain mereka sangat termotivasi untuk diadakannya ekstrakurikuler vokal. Indikator harapan memiliki skor rata-rata sebesar 15,2113 dengan skor tertinggi yangdicapai adalah 20 dan skor terendah adalah 10. Indikator ini berada pada kategori sedang, walaupun dalam kategori sedang, namun ini menunjukan hasil yang positif karena dari 5 pernyataan yang disuguhkan, siswa menjawab setuju atau sangat setuju. Didalam 5 pernyataan yang diberikan kepada siswa melalui angket, ada 1 pernyataan negative dan rata-rata siswa menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa berharap diadakannya ekstrakurikuler vokal. Indikator manfaat menempatiposisi teratas memiliki skor rata-rata sebesar 19,3991 dengan skor tertinggiyang dicapai adalah 24 dan skor terendah adalah 14.Indikator ini mempunyai 7 pernyataan, 5 pernyataan positife dan 2 pernyataan negative.Dari 5 pernyataan positife tersebut, siswa lebih banyak menjawab setuju dibandingkan sangat setuju. Untuk pernyataan megative rata-rata siswa memilih tidak setuju, jadi dapat disimpulkan apabila diadakan ekstrakurikuler vokal, maka ini akan bermanfaat bagi siswa yang mengikutinya.

Dari semua indikator yang ada dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa terhadap ekstrakurikuler vokal ada pada kategori sedang.Hasil yang sudah dapat dilihat menunjukan bahwa siswa termotivasi apabila diadakan ekstrakurikuler vokal.


(62)

2. Pembahasan Minat Siswa terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Vokaldi SMP Negeri 1 Ampel

Berdasarkan table9tentang distribusi frekuensi data minatisiswa, dapatdilihat bahwa hasil perhitungan diperoleh data minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel dengan jumlah responden sebanyak 213 siswa, yang masuk dalam kategori memiliki minat tinggi 53 siswa (24,88%), kategori sedang 112 siswa (52,58%) dan kategori rendah 48 siswa (22,54%). Data tersebut menunjukan bahwadata berpusat padakategori sedang.Dengan demikian dapat disimpulkan minat siswaterhadap kegiatan ekstrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel termasuk dalam kategori sedang.Diperoleh hasil tersebut dikarenakansiswa memiliki perhatian, kemauan, kesenangan, dan motif yang tinggiuntuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal di sekolah.

Peneliti menggunakan angket sebagai alat pengumpul data pokokyang diberikan kepada 213 responden, yaitu kelas VII dan kelas VIII.Dalam kuesioner tentang minat terdapat beberapa indikator diantaranya :1) kemauan 2) ketertarikan 3) pengetahuan, 4) keahlian, dan 5) wawasan.

Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa indikator keahlianmenempati posisi terendah yakni memiliki skor rata-rata sebesar 8,8779dengan skor tertinggi yang di capai adalah 12 dan skor terendah adalah 6.Dalam indikator ini ada 2 pernyataan positife dan 1 pernyataan negative.Hasil dari indikator keahlian ada pada kategori sedang.Posisi kategori rendah dan tinggi hampir sama yaitu 30 dan 39, jadi apabila ekstrakurikuler diadakan, maka anak akan merasa lebih ahli dalam bidang musik. Indikator wawasan memiliki skor rata-rata sebesar 8,9202 dengan skortertinggi yang dicapai adalah 12 dan skor terendah adalah 4.


(63)

Indikatorkemauan memiliki skor rata-rata sebesar 11,5540 dengan skor tertinggi yangdicapai adalah 16 dan skor terendah adalah 5. Indikator ketertarikanmemiliki skor rata-rata sebesar 13,9437 dengan skor tertinggi yang dicapaiadalah 19 dan skor terendah adalah 8. Indikator pengetahuan menempatiposisi teratas memiliki skor rata-rata sebesar 14,9202 dengan skor tertinggiyang dicapai adalah 20 dan skor terendah adalah 8.

Minat dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar minat semakin besar pula kesuksesan dalam belajarnya.Minat sangat mempengaruhi arah belajar siswa. Apabila siswa berminat rendah, siswa tersebut akan acuh tak acuh, mudah putus asa dan mudah menyerah pada saat penerima pembelajaran. Sebaliknya apabila siswa memiliki minat yang tinggi maka siswa tersebut akan pantang menyerah, giat belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam berkegiatan, dan apabila siswa berminat sedang seperti pada hasil penelitian ini, maka siswa akan ragu-ragu untuk mengambil setiap tindakan, termasuk untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler vokal, karena siswa akan cenderung mudah dipengaruhi oleh pendapat dari teman yang lain.

Minat siswa dapat ditinjau dari indikator kemauan, ketertarikan, pengetahuan, keahlian, dan wawasan. Siswa yang memiliki minat yang tinggi akan selalu memperhatikan pelajaran atau materi yang diberikan, memiliki perasaan senang, kemudian direalisasikan dengan melakukan aktivitas berlatih vokal. Dapat juga minat dipengaruhi oleh peran guru, bagaimana guru menyampaikan materi kepada siswa apa menarik dan tidak membosankan. Fasilitas yang dimiliki sekolah juga mempengaruhi minat siswa. Minat siswa yang


(64)

tinggi jika tidak difasilitasi dengan baik maka minat tersebut akan luntur dan hilang.


(65)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa motivasi dan minat siswasecara keseluruhan masuk ke dalam kategori sedang.Hal tersebut diperolehberdasarkan hasil statistik deskriptif.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penelitian inidapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Motivasi siswa terhadap kegiatan esktrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel ditinjau dari keseluruhan data memilki kecenderungan kategorisedang. Kategori siswa yang memilki motivasi tinggi sebanyak 57 siswa(26,76%), kategori sedang sebanyak 109 siswa (51,17 %) dan kategori rendahsebanyak 47siswa (22,07%).

2. Minat siswa terhadap kegiatan esktrakurikuler vokal di SMP Negeri 1Ampel ditinjau dari keseluruhan data memiliki kecenderungan kategorisedang. Kategori siswa yang memilki minat tinggi sebanyak 53 siswa(24,88%), kategori sedang sebanyak 112 siswa (452,58%) dan kategori rendahsebanyak 48 siswa (22,54%).

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa motivasi dan minat siswasecara keseluruhan masuk ke dalam kategori sedang.Hal tersebut diperolehberdasarkan hasil statistik deskriptif per indikator yang menunjukkanpresentase terendah yaitu motivasi dari orang tua.


(66)

B. Implikasi

Setelah melakukanpengolahan data tentang motivasi dan minat siswa terhadap kegiatanekstrakurikuler vokal di SMP Negeri 1 Ampel maka di peroleh hasil bahwa motivasi dan minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler vokal di SMPNegeri 1 Ampel tergolongdalam kategori sedang. Dari hasil penelitian yang sudah diketahuihasilnya tersebut, maka diharapkan sekolah sebaiknya lebih memotivasi siswaagar motivasi dan minat siswa semakin meningkat sehingga dapat diadakannya kegiatan ekstrakurikuler vokal.

C. Saran-saran

Sehubungan dengan hasil dari penelitian mengenai motivasi dan minat siswa kelas VII dan VIII SMP N 1 Ampel tahun ajaran 2015/2016 terhadap ekstrakurikuler vokal sebagian besar adalah berminat sedang maka penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Untuk pihak sekolah

a.Disarankan kepada pihak sekolah untuk mengadakan ekstrakurikuler vokal. b.Pihak sekolah diharap lebih memanfaatkan fasilitas, sarana dan prasarana

seni musik, seperti gitar, keyboard dan alat musik yang menunjang kegiatan ekstrakurikuler. Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih menarik dan proses penyampaian materi akan lebih mudah, sehingga minat siswa dalam ekstrakurikuler vokal akan semakin tinggi dan mampu mengncapai hasil belajar yang maksimal.


(67)

2. Untuk Guru Seni Budaya/Musik SMP N 1 Ampel

Disarankan kepada guru seni musik SMP N 1 Ampel agar meningkatkan keterampilan dengan mengikuti kegiatan workshop musik.


(68)

Daftar Pustaka

Abdul Rahman Shaleh. 2004. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Perdana Media.

Abror, Abd. Rochman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

___________________. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. rev.ed. Jakarta: Rineka Cipta.

Creswell, John W. 2012. Research Design: Pendekatan Kualitatif Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar.Jakarta:PT.Bumi Aksara.

_______________. 2010. Proses Belajar Mengajar. rev.ed. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Hurlock, Elisabeth B. 1997. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Maslow, A.H. 1954. Motivation and Personality. London: New Corp Harper. Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta:

Universitas Indonesia.

Narbuko, Cholid. 2013. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nashar, Drs. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University pers.

Nurgiyanto, Burhan. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Perss.

Prasetyo, Bambang. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Perss.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AlfabetaCV.


(69)

(70)

LAMPIRAN

1


(71)

TABEL PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU DENGAN TARAF KESALAHAN, 1, 5, DAN 10 %

N

Siginifikasi

N

Siginifikasi 1% 5% 10% 1% 5% 10% 10 10 10 10 280 197 155 138

15 15 14 14 290 202 158 140

20 19 19 19 300 207 161 143

25 24 23 23 320 216 167 147

30 29 28 28 340 225 172 151

35 33 32 32 360 234 177 155

40 38 36 36 380 242 182 158

45 42 40 39 400 250 186 162

50 47 44 42 420 257 191 165

55 51 48 46 440 265 195 168

60 55 51 49 460 272 198 171

65 59 55 53 480 279 202 173

70 63 58 56 500 285 205 176

75 67 62 59 550 301 213 182

80 71 65 62 600 315 221 187

85 75 68 65 650 329 227 191

90 79 72 68 700 341 233 195

95 83 75 71 750 352 238 199

100 87 78 73 800 363 243 202

110 94 84 78 850 373 247 205

120 102 89 83 900 382 251 208

130 109 95 88 950 391 255 211

140 116 100 92 1000 399 258 213

150 122 105 97 1100 414 265 217

160 129 110 101 1200 427 270 221

170 135 114 105 1300 440 275 224

180 142 119 108 1400 450 279 227

190 148 123 112 1500 460 283 229

200 154 127 115 1600 469 286 232

210 160 131 118 1700 477 289 234

220 165 135 122 1800 485 292 235

230 171 139 125 1900 492 294 237

240 176 142 127 2000 498 297 238

250 182 146 130 2200 510 301 241

260 187 149 133 2400 520 304 243


(72)

LAMPIRAN

2


(1)

Sdi 8 / 6 = 1,3333333

Tinggi : X ≥ M + SD

Sedang

: M –SD ≤ X < M

+ SD

Rendah : X ≤ M – SD

Kategori Skor

Tinggi : X ≥ 9,40

Sedang : 6,60 ≤ X < 9,40


(2)

LAMPIRAN

5


(3)

(4)

(5)

(6)