3.
Penutup
k. Mengadakan refleksievaluasi diri dengan meminta pendapat peserta didik tentang kegitan pembelajaran
yang telah dilaksanakan dalam memahami materi hakikat Bangsa dan unsur-unsur terbentuknya Bangsa
l. Guru bersama-sama
peserta didik
membuat kesimpulan terkait materi semangat kebangsaan
nasionalisme dan
patriotism dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
m. Guru menyampaikan kata maaf kepada peserta didik apabila dalam menyampaikan materi pembelajaran
ada tutur kata, sikap yang kurang berkenan baik disengaja maupun tidak disengaja.
n. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan diakhiri dengan salam.
20 menit
XXX. Penilain Terlampir
Teknik Penilaian
g. Penilaian Sikap : Pengamatan observasi
h. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
LAMPIRAN 1. MATERI PEMBELAJARAN
Rasa kebangsaan jiwa manusia ada rasa seperti cinta,senang, bahagia, susah, iba, kecewa, duka, benci,cemburu, dendam, takut, ragu, muak, gundah,
dongkol, dan sebagainya. Hanya saja tingkatannya berbeda pada setiap individunya. Ada yang gampang tergiur, terpesona, terguugah karena
sentimental dan melankolis, tetapi ada juga yang sulit, kaku, bahkan tidak mempunyai perasaan.itulah rasa, yang tentu saja berkaitan dengan perasaan.
Dari sini kita mengenal istilah rasa kebangsaan yang berhubungan dengann perasaan seseorang warga negara pada saat menjalani kehidupan berbangsa
dan bernegara. Rasa kebangsaan adalah salah satu bentuk rasa cinta bahkan pusat
gabungan dari berbagai rasa cinta yang melahirkan jiwa kebersamaan pemiliknya. Rasa kebangsaan sebenarnya merupakan sublimasi dari Sumpah
Pemuda yang menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat, dihormati dan disegani diantara bangsa-bangsa di dunia. Kita tidak akan pernah menjadi
bangsa yang kuat dan besar, manakala kita secara individu masupun bersama tidak merasa memiliki bangsa. Rasa kebangsaan adalah suatu perasaan rakyat,
masyarakat, serta bangsa terhadap kondisi bangsa Indonesia dalam perjalanan hidupnya menuju cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Amin Suprihatini dan Yudi Suparyanto, 2007: 21.
Sejarah dperlu diingat, ketika Soekarno secara konsisten menanamkan rasa kebangsaan kita agar bangsa ini terbebas dari penjajah. Sejarah mencatat,
konferensi Asia-Afrika pertama kali dilaksanakan di Bandung yang mencetuskan Gerakan Non-Blok merupakan gagasan cemerlang bangsa
Indonesia.pada saat itu seluruh bangsa Indonesia merasa bangga menjadi warga negara walaupun secara ekonomis ketika itu kita lemah.
A. Makna Nasionalisme