13
2.3 Konflik pekerjaan-keluarga
Konflik pekerjaan-keluarga dapat didefinisikan sebagai suatu jenis konflik antar peran di mana
beberapa tanggungjawab dari pekerjaan dan domain keluarga tidak kompatibel dan memiliki pengaruh
negatif terhadap situasi kerja karyawan Greenhaus dan Beutell, 1985. Konflik ini muncul sebagai akibat
dari kehidupan pekerjaan mengganggu kehidupan keluarga
atau kehidupan
keluarga mengganggu
kehidupan pekerjaan yaitu banyaknya waktu yang dicurahkan untuk menjalankan pekerjaan menghalangi
seseorang untuk menjalankan kewajibannya dirumah, atau urusan keluarga mengganggu urusan pekerjaan
seperti merawat
anak yang
sakit menghalangi
seseorang untuk datang di kantor Frone et al., 1992; Murtiningrum, 2005.
Penelitian Susanto 2009 menjelaskan bahwa konflik pekerjaan-keluarga merupakan konflik yang
terjadi pada individu akibat menanggung peran ganda yaitu peran dalam pekerjaan dan peran dalam keluarga
di mana waktu dan perhatian sebagian besar tercurah pada satu diantaranya biasanya peran pada pekerjaan
sehingga tuntutan peran lain dalam keluarga tidak terpenuhi secara optimal. Greenhaus dan Beutell 1985
mengidentifikasikan tiga jenis work-family conflict yaitu, 1 time-based conflict yaitu waktu yang
14 dibutuhkan untuk menjalankan salah satu tuntutan
keluarga atau pekerjaan dapat mengurangi waktu untuk menjalankan tuntutan yang lainnya pekerjaan
atau keluarga; 2 Strain-based conflict, terjadi pada saat tekanan dari salah satu peran mempengaruhi
kinerja peran lainnya; dan 3 behavior-based conflict yaitu berhubungan dengan ketidaksesuaian antara pola
perilaku dengan yang diinginkan oleh kedua bagian pekerjaan atau keluarga.
Wanita lebih
mengalami konflik
pekerjaan- keluarga daripada pria sebab seorang wanita secara
alamiah harus melahirkan dan merawat anak serta mempunyai tugas merawat keluarga yang lebih besar
daripada pria Dhamayanti, 2006; Frone, 2000. Artinya, wanita lebih mengalami konflik pekerjaan-
keluarga karena peran ganda yang dijalankannya yaitu peran dalam pekerjaan maupun keluarga. Konflik
pekerjaan-keluarga seringkali memediasi tuntutan psikologis terhadap pekerjaan dan ketidaknyamanan
dalam bekerja sehingga berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja
Beham Drobnič, 2009. Konflik pekerjaan-keluarga juga memiliki positif dan signifikan
terhadap stress
kerja Murtiningrum,
2005. Fleksibilitas dapat menjadi konsep kunci dalam
penugasan individu
agar dapat
melakukan tanggungjawabnya terhadap keluarga dan pekerjaan
15 secara seimbang Boles et al., 2001 dalam Dhamayanti,
2006.
2.4 Flexible Working