Hambatan Panggunaan Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa dalam

4 Hilangnya hasrat anak sekarang untuk mempelajari bahasa Jawa.

4.8 Analisis Temuan

Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Dalam kehidupan sehari-hari kita kita lebih sering memilih berbicara untuk berkomunikasi. Karena komunikasi lebih efektif jika dilakukan dengan berbicara. Jadi berbicara memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan kurikulum 2004 KBK mata pelajaran bahasa Jawa berbeda dengan pelaksanaan Kurikulum 1994. Dalam kurikulum 2004 KBK, guru hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Untuk itu guru harus pandai memilih metode pembelajaran yang tepat dan dapat merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Mata pelajaran bahasa Jawa kurikulum 2004 lebih menekankan pada penguasaan empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Siswa tidak lagi menghafalkan teori-teori yang diberikan oleh guru melalui ceramah, tetapi siswa dituntut untuk bisa menerapkan dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Jadi dari pembelajaran bahasa Jawa di sekolah, diharapkan siswa mencapai kompetensi-kompetensi tertentu dan mampu memanfaatkannya dalam kehidupan mereka. Dan yang paling utama adalah siswa mampu berbahasa Jawa dengan baik dan benar sesuai dengan konteksnya. Begitu juga dengan pelajaran sastra, siswa tidak hanya menghafalkan teori sastra atau hasil-hasil sastra Jawa saja, tetapi harus mampu menyimak, berbicara, membaca dan menulis karya sastra, serta mengerti dan dapat mengambil manfaat dari isi serta pesan dalam karya sastra Jawa. Selanjutnya keterampilan tersebut memang saling berkaitan, tetapi dalam kehidupan sehari-hari orang lebih sering menggunakan keterampilan berbicara dan mendengarkan atau menyimak daripada membaca dan menulis. Kemampuan berbicara khususnya bahasa Jawa ragam krama saat ini sangatlah kurang, ini terlihat dari intensitas pemakaiannya yang mulai berkurang. Bahasa Jawa krama lebih jarang digunakan daripada bahasa Jawa ngoko karena bahasa Jawa krama dianggap lebih sulit. Hal lain yang menyebabkan bahasa Jawa krama jarang digunakan adalah anggapan bahwa dengan menggunakan Bahasa Jawa krama akan membuat jarak atau mengurangi keakraban seseorang dan akan memisah- misahkan orang secara status sosial. Padahal anggapan itu tidaklah benar, bahasa Jawa krama digunakan sebagai pengungkapan rasa hormat kepada seseorang yang dihormatinya. Oleh karena itu, keterampilan berbicara khususnya bahasa Jawa krama sangatlah penting untuk ditingkatkan. Melihat kenyataan bahwa bahasa Jawa krama sudah jarang digunakan untuk berkomunikasi. Negara Indonesia terdiri dari berbagai suku yang tinggal di beberapa pulau. Negara Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat penting kedudukannya dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia diajarkan sebagai alat komunikasi yang dijadikan status sebagai bahasa persatuan sangat penting untuk diajarkan sejak anak-anak. Metode pengajaran bahasa Indonesia tidak dapat menggunakan satu metode karena bahasa Indonesia sendiri yang bersifat dinamis. Bahasa sendiri bukan sebagai ilmu tetapi sebagai keterampilan sehingga penggunaan metode yang tepat perlu dilakukan.