12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Matematika
Menurut Dikmenum 2005 matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari.
Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran
deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan
dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian, pembelajaran dan pemahaman konsep dapat diawali secara induktif melalui pengalaman peristiwa
nyata atau intuisi. Taniredja et al 2011 menjelaskan bahwa matematika berfungsi
mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistika, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan
mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.
2.1.2 Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Dalam pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Lembaran Negara Republik Indoesia Tahun 2003 Nomor
78, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4301. Yakni “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dengan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar”. Dalam pasal tersebut terkandung 5 konsep, yaitu interaksi, peserta didik, pendidik, sumber belajar, dan lingkungan belajar.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu kegiatan dalam proses belajar mengajar dimana terjadi komunikasi yang
baik antara siswa dan guru yang didukung oleh sumber belajar dan lingkungan belajar dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan untuk meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif, dan ketrampilan siswa.
2.1.3 Teori Belajar