Pendekatan dan Rancangan Penelitian

39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan suatu gambaran tentang Pelaksanaan dan Kendala – kendala yang dihadi Guru Sejarah dalam Menilai Aspek Afektif pada Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan. dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Untuk memahami hal itu, perlu diteliti secara mendalam tentang peranan sekolah dalam pembelajaran sejarah, evaluasi pembelajaran, peranan guru sejarah, peran siswa, ketersediaan sumber belajar serta sarana dan prasarana dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Wiradesa. Dengan demikian metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2010: 4, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. Menurut Sugiyono 2012 : 15 penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah sebagai lawan dari eksperimen. Sebagai suatu upaya penelitian, studi kasus dapat memberi nilai tambah pada pengetahuan kita secara unik tentang fenomena individual, organisasi, sosial, dan politik. Penelitian kualitatif mempunyai tempat tersendiri dalam bidang pendidikan, mengingat sifat dan hakikat pendidikan sebagai proses sadar tujuan, dalam meningkatkan kualitas manusia dan kualitas hidupnya sebagai manusia yang berbudaya Sudjana, 2007: 207. Dalam penelitian kualitatif, sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. Sampel sumber data pada awal memasuki lapangan dipilih orang yang memiliki power dan otoritas pada objek yang diteliti, sehingga mampu membukakan pintu kemana saja peneliti akan melakukan pengumpulan data Sugiyono, 2012 : 400. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi Moleong, 2010 : 9-10. Terkait dengan jenis penelitian tersebut, maka pendekatan penelitian bertumpu pada pendekatan fenomenologis, yakni usaha untuk memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Dalam hal ini peneliti berusaha untuk masuk ke dunia konseptual para subyek yang diteliti sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan inilah diharapkan bahwa kendala – kendala guru sejarah dalam menilai aspek afektif pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Wiradesa dapat dideskripsikan secara lebih teliti dan mendalam.

B. Lokasi Penelitian