adanya peningkatan indikator penelitian yang diteliti sehingga dapat dikatakan penelitian ini berhasil.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model kooperatif tipe NHT berbantuan audiovisual dapat meningkatkan pembelajaran.
Selanjutnya, kajian empiris tersebut dijadikan acuan untuk menguatkan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Model Kooperatif
Tipe NHT Berbantuan Audiovisual Siswa Kelas IV SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang”.
2.3 Kerangka Berpikir
Kualitas pembelajaran IPS di SDN Purwoyoso 01 Kota Semarang masih rendah. Guru masih dominan menggunakan metode ceramah, guru belum
memaksimalkan metode dan media dalam pembelajaran sehingga siswa kurang termotivasi dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Dalam pembelajaran di
kelas guru hanya memberikan konsep dan soal latihan tanpa memberikan pengalaman belajar pada siswa, hal ini membuat siswa cepat merasa bosan. Siswa
menjadi pasif dan tidak mau mengungkapkan ide-ide yang ada di pikiran mereka. Selain itu, guru juga belum memberikan penguatan dan refleksi di setiap akhir
pembelajaran. Hal tersebut didukung dengan hasil belajar IPS siswa yang masih rendah yang ditunjukkan dengan data dari 29 siswa, hanya 11 siswa 34,5 yang
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 70. Sedangkan sisanya 18 siswa 65,5 belum mencapai KKM 70.
Berdasarkan diskusi peneliti bersama tim kolaborasi, menetapkan alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan model kooperatif tipe
NHT berbantuan audiovisual. Peneliti menerapkan alternatif pemecahan masalah tersebut karena memiliki keunggulan yaitu pembelajaran yang dilaksanakan akan
meningkatkan kerja sama siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat menunjukkan kemampuan dirinya dengan bertanya ataupun memberikan
pendapat atas apa yang dipelajari. Selain itu, pembelajaran dilaksanakan berbantuan dengan media audiovisual yang akan menambah pemahaman siswa
terdapat materi yang diajarkan sehingga kemampuan siswa untuk memahami dan menguasi materi akan semakin meningkat.
Menerapkan model kooperatif tipe NHT berbantuan audiovisual dalam pembelajaran IPS diharapkan mampu meningkatkan keterampilan guru dalam
mengajar, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Kerangka berpikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Kondisi awal
Tindakan
Aktivitas guru dalam pembelajaran IPS di kelas:
1. Guru belum menggunakan pembelajaran inovatif. 2. Guru masih dominan menggunakan metode ceramah.
3. Guru belum menggunakan media yang menarik. 4. Guru belum memberikan penguatan dan refleksi di akhir
pembelajaran.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas :
1. Siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. 2. Belum berani menyampaikan pendapat.
3. Partisipasi siswa dalam diskusi masih kurang dan tidak kondusif. Hasil Belajar
18 siswa 65,5 belum mencapai KKM yaitu 70.
Penggunaan Model Kooperatif Tipe NHT Berbantuan Audiovisual dalam Pembelajaran IPS
a. Siswa memperhatikan slide powerpoint yang ditunjukkan oleh
guru. b. Siswa memperhatikan video yang diperlihatkan oleh guru.
Kemudian melakukan kegiatan tanya jawab melalui media video. c.
Siswa dikelompokkan
menjadi beberapa
kelompok yang
beranggotakan 5-6 siswa yang terdiri atas berbagai kemampuan siswa dan memakai nomor yang diberikan oleh guru.
d. Siswa bersama anggota kelompoknya menyatukan pikiran dan mendiskusikan pertanyaan yang diberikan oleh guru.
e. Siswa yang memiliki nomor sama pada setiap kelompok maju ke
depan untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya. f.
Siswa memberikan tanggapan dan pendapatnya di depan kelas. g. Siswa mengikuti diskusi dengan seksama dan memperhatikan hasil
diskusi yang dijelaskan oleh guru. h. Siswa memberikan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan.
Kondisi akhir
Keterampilan Guru:;
1. Guru menggunakan model NHT dalam pembelajaran. 2. Guru menggunakan metode diskusi, tanya jawab, ceramah.
3. Guru menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran. 4. Guru memberikan penguatan dan refleksi kepada siswa.
Aktivitas Siswa:
1. Siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran melalui media yang digunakan.
2. Siswa berani menyampaikan pendapat di depan kelas. 3. Siswa berpartisipasi aktif dalam diskusi dan suasana belajar sudah
kondusif.
Hasil Belajar: Hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe NHT berbantuan
audiovisual sudah mencapai KKM 70 dan ketuntasan klasikal sekurang-kurangnya 85.
2.4 Hipotesis Tindakan