distress. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Herdiningtyas 2005 pada periode 2000-2002.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Kepada para investor disarankan agar kiranya tidak hanya menjadikan Capital Adequacy Ratio CAR dan Net Interest Margin NIM yang dimiliki bank
sebagai acuan dalam berinvestasi. Hal ini dikarenakan apabila CAR terlalu tinggi menunjukkan bahwa bank tidak mampu memutar dana pihak ketiga
yang telah dikumpulkan dengan baik, sedangkan rasio NIM yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi kualitas kredit bank.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan kriteria yang berbeda dalam menentukan sampel bank yang mengalami financial distress
seperti menderita kerugian minimal 3 tahun berturur-turut dan mengalami kerugian
lebih dari 75 modal disetor karena tidak ditemukannya rasio keuangan yang memiliki pengaruh signifikan dalam memprediksi financial distress dengan
menggunakan kriteria menderita kerugian minimal 2 tahun berturut-turut dan tidak membayar cash dividend minimal 2 tahun berturut-turut dalam
penelitian ini. 3. selain itu penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan rasio keuangan lain
sebagai variabel independen seperti rasio Aktiva Produktif Bermasalah APB, Penyisihan Penghaspusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif
PPAPAP dan rasio lainnya.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, Luciana Spica., dan Emanuel Kristijadi, 2003. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta:. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia JAAI Vol.7, No.2 Desember.
dan Winny Herdiningtyas, 2005. “Analisis Rasio CAMEL Terhadap
Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.7, No.2,
November. Altman, Edward I., dan Edith Hotchkiss, 2006. Corporate Financial Distress and
Bankruptcy, Wiley, United State of State. Dendawijaya, Lukman, 2001. Manajemen Perbankan, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Fachrudin, Khaira Amalia, 2008. Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Personal, USUpress, Medan.
Ghozali, Imam, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.
Harjanti, Reny Sri, 2009. “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Prediksi Kebangkrutan Bank”. Jurnal Ekonomi.
Hasan, Iqbal, 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Bumi Aksara, Jakarta.
Irmayanto, Juli., Zainal A. Indradewi., Tjipto Roso., Tonny Hasibuan., dan Desmizar, 2004. Bank dan Lembaga Keuangan, Universitas Trisakti,
Jakarta. Januarti, Indira, 2002. “Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya
untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia”. Jurnal Bisnis Strategi Vol.10DesemberTh. VII, pp 1-10.
Kasmir, 2004. Manajemen Perbankan, RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, RajaGrafindo Persada,
Jakarta. Kuriniasari, Christiana, 2013. “Analisis Pengaruh Rasio CAMEL dalam
Memprediksi Financial Distress Perbankan Indonesia”. Skripsi Program Sarjana Akuntansi
Universitas Dipenogoro.
Universitas Sumatera Utara
Ludy, Rizky, 2011. “Analisis Pengaruh Rasio CAMEL terhadap Kondisi Bermasalah Pada
Sektor Perbankan di Indonesia”. Skripsi Program Sarjana Akuntansi Universitas
Dipenogoro. Martharini, Latifa, 2012. “Analisis Pengaruh Rasio CAMEL dan Size terhadap
Prediksi Kondisi Bermasalah pada Perbankan”. Skripsi Program Sarjana Ekonomika dan Bisnis Universitas Dipenogoro.
Mulyaningrum, Penni, 2008. “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Kebangkrutan Bank di Indonesia”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi
Universitas Dipenogoro. Platt, Harlan D. dan Marjorie B. Platt, 2006. Understanding Differences Between
Financial Distress and Bankruptcy, Review of Applied Economis, Volume, Number 2, Illinois.
Prasetyo, Eka Adhi, 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial Distress Perusahaan Perbankan yang Listing di BEI Tahun 2006-2008”.
Skripsi Program Sarjana Ekonomi Universitas Dipenogoro. Rivai, Veithzal., Sofyan Basir., Sarwono Sudarto., dan Arifiandy Pertama
Veithzal, 2013. Manajemen Perbankan dari Teori ke Praktik,
Rajawali Pers, Jakarta. Sarwono, Jonathan, 2006. Metode Penelitian Kuantitatof dan Kualitatif, Graha
Ilmu, Yogyakarta. Sugiyanto, F.X., Prasetiono, dan Teddy Haryanto, 2002. “Manfaat Indikator-
Indikator Keuangan Dalam Pembentukan Model Prediksi Kondisi Kesehatan Perbankan”.
Jurnal Bisnis Strategi Vol.
10DesemberTh.VII, pp 11-26. Sulistiowati, Emmy, 2002. “Model Prediksi Kebangkrutan Bank dengan
Menggunakan Rasio Keuangan CAMEL dan Size”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Dipenogoro.
Susilo, Y. Sri., Sigit Triandaru., A. Totok Budi Santoso,, 1999. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba 4, Jakarta.
Yulian, Agust, 2010. “Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek dengan
Menggunakan Regresi Logistik”. Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1.
Sampel Bank Financial Distress
No. Bank
Indikator Financial Distress
1 Andara
Memperoleh laba yang bernilai negatif selama 2 tahun berturut-turut
2 Nusantara
Parahyangan Tidak melakukan pembayaran cash dividend selama 2
tahun berturut-turut 3
Swadesi Tidak melakukan pembayaran cash dividend selama 2
tahun berturut-turut 4
Agroniaga Memperoleh laba yang bernilai negatif selama 2
tahun berturut-turut 5
Pundi Memperoleh laba yang bernilai negatif selama 2
tahun berturut-turut 6
Bumi Arta Tidak melakukan pembayaran cash dividend selama 2
tahun berturut-turut 7
UoB Buana Tidak melakukan pembayaran cash dividend selama 2
tahun berturut-turut 8
BII Tidak melakukan pembayaran cash dividend selama 2
tahun berturut-turut 9
Mayapada Tidak melakukan pembayaran cash dividend selama 2
tahun berturut-turut 10
Mega Tidak melakukan pembayaran cash dividend selama 2
tahun berturut-turut 11
Anglomas Memperoleh laba yang bernilai negatif selama 2
tahun berturut-turut
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2 . Sampel dan Total Aset yang Dimiliki
Tahun FD
Sampel Bank Financial Distress Sampel Pembanding
Bank Total Aset juta
Rupiah Bank
Total Aset juta Rupiah
2008 Nusantara
Parahyangan 3.351.474 Bumi Putera
6.287.878 2008
Swadesi 1.359.880
Himpunan Saudara 1906
1.977.150 2008
Agroniaga 2.582.432 QNB Kesawan
2.162.316 2009
Andara 217.228
Sahabat Sampoerna
679.600 2009
Pundi 1.425.576
Victoria Internasional
7.359.018 2009
Bumi Arta 2.403.186 Capital Indonesia
3.459.181 2009
Nusantara Parahyangan
2.839.667 Bumi Putera 7.005.700
2009 UoB Buana
33.444.000 OCBC NISP 37.052.596
2010 Andara
316.615 Sahabat
Sampoerna 797.800
2010 Pundi
1.561.622 Victoria
Internasional 10.304.853
2010 Nusantara
Parahyangan 5.280.892 Bumi Putera
8.659.899 2010
UoB Buana 38.302.000 OCBC NISP
50.141.559 2011
Andara 730.108
Sahabat Sampoerna
1.078.000 2011
Pundi 5.993.039
Victoria Internasional
11.802.563 2011
BII 94.919.111 Permata
101.324.002 2011
Mayapada 12.951.201 Sumut
18.951.000 2011
Mega 61.909.027 Bukopin
57.183.000 2011
Nusantara Parahyangan
6.572.646 Bumi Putera 7.229.826
2011 UoB Buana
55.248.000 OCBC NISP 59.834.397
2011 Anglomas
1.166.373 Multi Arta
Sentosa 812.534
2012 Andara
1.220.727 Sahabat
Sampoerna 1.691.000
2012 Anglomas
159.738 Multi Arta
Sentosa 882.710
2012 BII
115.772.908 Permata 131.798.595
2012 Mega
65.219.108 Bukopin 65.690.000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Rasio Keuangan Sampel 2 Tahun Sebelum Financial Distress
Tahun FD
Bank Financial
Distress Rasio Keuangan
Bank Pembanding
Rasio Keuangan CAR
ROA ROE
LDR BOPO
NIM NPL
CAR ROA
ROE LDR
BOPO NIM
NPL
2008 Nusantara
Parahyangan 16,23
1,44 15,33
54,83 88,18
3,94 2,7
Bumi Putera 11,86
0,57 4,08
84,50 95,56
7,00 6,10
2008 Swadesi
26,55 1,28
7,76 54,89
91,12 3,9
2,55 Himpunan
Saudara 1906 21,41
2,2 14,26
84,57 87,61
9,84 0,9
2008 Agroniaga
15,03 -0,49
-5,24 82,26
103,53 3,41
10,41 QNB
Kesawan 9,43
0,36 3,81
69,5 97,65
3,82 6,2
2009 Andara
16,11 -6,92
-73,62 64,37
159,42 10,7
7,48 Sahabat
Sampoerna 23,04
3,31 13,09
83,84 77,25
6,27 2,63
2009 Pundi
11,91 0,13
1,01 78,06
99,85 8,44
14,37 Victoria
Internasional 22,77
0,88 7,81
53,46 92,23
2,61 0,44
2009 Bumi Arta
34,3 1,68
7,53 51,99
85,27 6,6
1,78 Capital
Indonesia 28,40
1,14 6,54
67,72 88,36
4,36 0,82
2009 Nusantara
Parahyangan 17
1,29 11,07
49,39 87,84
3,61 1,48
Bumi Putera 11,78
0,09 0,37
90,44 96,81
5,17 5,64
2009 UoB Buana
27,2 3,4
13,2 95,2
67,06 7,2
2,7 OCBC NISP
16,15 1,31
8,71 89,14
88,19 4,99
2,12 2010
Andara 77,29
-7,43 -19,45
55,9 153,22
8,57 0,78
Sahabat Sampoerna
30,38 2,5
9,48 76,08
79,92 5,33
2,78 2010
Pundi 9,34
-2 -37,85
71,04 110,94
7,63 14,57
Victoria Internasional
16,86 1,10
8,00 50,43
92,05 2,38
0,00 2010
Nusantara Parahyangan
14,04 1,17
8,98 66,12
89,72 3,6
1,12 Bumi Putera
11,19 0,18
0,99 89,64
98,84 5,78
5,63 2010
UoB Buana 25,36
2,71 10,92
92,79 77,31
6,21 1,48
OCBC NISP 17,01
1,54 9,18
76,69 86,12
5,42 1,75
2011 Andara
163,31 -15,82
-25,73 72,65
290,7 6,51
0,001 Sahabat
Sampoerna 27,79
3,29 10,9
94,69 74,98
6,57 2,37
Universitas Sumatera Utara
Tahun FD
Bank Financial
Distress Rasio Keuangan
Bank Pembanding
Rasio Keuangan CAR
ROA ROE
LDR BOPO
NIM NPL
CAR ROA
ROE LDR
BOPO NIM
NPL
2011 Pundi 8,02
-7,88 -
167,51 79,22 165,76
7,45 18,39 Victoria
Internasional 10,80
1,71 18,41 40,22
88,21 1,77
0,00 2011 BII
14,78 0,07
-0,76 82,93 100,77
6,1 1,58 Permata
12,2 1,4
13,3 90,6
89,2 5,7
1,5 2011 Mayapada
17,05 0,9
4,27 83,77 93,82
6,74 0,49 Sumut
14,66 3,26 30,68
70,56 75,99
9,15 2,03
2011 Mega 18,01
1,77 18,72 56,82
85,91 4,94
1,7 Bukopin 14,36
1,46 16,52 75,99
86,93 4,07
2,81 2011
Nusantara Parahyangan
12,56 1,02
8,51 73,64 89,28
3,69 1,81 Bumi Putera
12,63 0,24
2,31 84,96
96,96 6,19
4,34 2011 UoB Buana
26,25 3,03
12,97 89,47 75,51
5,85 2,28 OCBC NISP
20,45 1,91 11,82
73,26 76,88
5,35 1,44
2011 Anglomas 62,21
1,42 2,73 73,41
89,23 6,33
6 Multi Arta
Sentosa 32,20
2,06 6,00
84,25 80,44
5,78 3,38
2012 Andara 107,06
-7,75 -21,77 77,31
159,18 6,6 0,005
Sahabat Sampoerna
25,66 2,98 10,99
89,97 76,74
5,61 1,83
2012 Anglomas 97,78
-1,08 -2,87 73,22
110,88 5,41
2,88 Multi Arta
Sentosa 29,95
2,21 7,23
81,26 79,28
5,02 2,40
2012 BII 12,51
1,14 6,81 89,03
92,26 5,86
1,74 Permata 14,1
1,9 21,5
87,5 84,8
5,3 0,7
2012 Mega 15,03
2,45 27,2 56,03
77,79 4,88
0,9 Bukopin 11,82
1,65 19,02 71,85
84,98 4,75
3,22
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Rasio Keuangan Sampel 1 Tahun Sebelum Financial Distress
Tahun FD
Bank Financial
Distress Rasio Keuangan
Bank Pembanding
Rasio Keuangan CAR
ROA ROE
LDR BOPO
NIM NPL
CAR ROA
ROE LDR
BOPO NIM
NPL
2008 Nusantara
Parahyangan 17
1,29 11,07 49,39
87,84 3,61
1,48 Bumi Putera 20,83
0,21 1,86 69,57
97,61 4,58
1,03 2008 Swadesi
20,66 1,17
7,4 62,16 90,8
3,72 1,95
Himpunan Saudara 1906 14,99
3,73 20,25 93,87
80,7 12,37 0,45
2008 Agroniaga 17,27
-0,15 -1,72 77,02
100,96 4,03
4,67 QNB
Kesawan 10,36
0,35 5,49 68,46
95,16 4,68
6,81 2009 Andara
77,29 -7,43
-19,45 55,9
153,22 8,57
0,78 Sahabat
Sampoerna 30,38
2,5 9,48 76,08
79,92 5,33
2,78 2009 Pundi
9,34 -2
-37,85 71,04 110,94
7,63 14,57 Victoria
Internasional 16,58
0,29 1,97 68,52
99,5 4,58
1,51 2009 Bumi Arta
31,15 2,07
9,44 59,86 82,44
6,9 1,46
Capital Indonesia
18,02 0,25
1,39 86,14 68,8
4,95 0,29
2009 Nusantara
Parahyangan 14,04
1,17 8,98 66,12
89,72 3,6
1,12 Bumi Putera 21,1
0,18 2,09
76,3 97,85
4,16 1,14
2009 UoB Buana 25,36
2,71 10,92 92,79
77,31 6,21
1,48 OCBC NISP 17,01
1,54 9,18 76,69
86,12 5,4
1,75 2010 Andara
163,3 -
15,82 -25,73 72,65
290,7 6,51
0,01 Sahabat
Sampoerna 27,79
3,29 10,96 94,69
74,98 6,57
2,37 2010 Pundi
8,02 -7,88
- 167,51 79,22
165,76 7,45 18,39
Victoria Internasional
13,5 0,77
5,19 71,31 94,52
5,44 3,3
2010 Nusantara
Parahyangan 12,56
1,02 8,51 73,64
89,28 3,69
1,81 Bumi Putera 19,95
0,6 5,67 63,41
94,85 4,42
1,62 2010 UoB Buana
26,25 3,03
12,97 89,47 75,51
5,85 2,28 OCBC NISP
20,45 1,91
11,82 73,26 76,88
5,35 1,44
2011 Andara
107,06 -7,75
-21,77 77,31
159,18 6,6
0,005 Sahabat
Sampoerna 25,66
2,98 10,99
89,97 76,74
5,61 1,83
Universitas Sumatera Utara
Tahun FD
Bank Financial
Distress Rasio Keuangan
Bank Pembanding
Rasio Keuangan CAR
ROA ROE
LDR BOPO
NIM NPL
CAR ROA
ROE LDR
BOPO NIM
NPL
2011 Pundi 41,42
-12,9 -
84,44 52,83 157,5
3,51 4,03
Victoria Internasional
14,76 1,34
11,9 66,18 88,98
4,38 1,88
2011 BII 12,51
1,14 6,81 89,03
92,26 5,86
1,74 Permata 14,1
1,9 21,5
87,5 84,8
5,03 0,7
2011 Mayapada 20,4
1,22 7,28 78,38
90,17 6,25
2,01 Sumut 13,06
4,55 39,03 91,04 68,65
11,47 2,25
2011 Mega 15,03
2,45 27,2 56,03
77,79 4,88
0,99 Bukopin 11,82
1,65 19,02 71,85 84,98
4,75 3,22
2011 Nusantara
Parahyangan 12,94
1,4 11,67 80,41 86,23
4,9 0,63 Bumi Putera
15,96 1,71 13,66 62,79
86,64 5,13
0,81 2011 UoB Buana
22,27 3,31 14,48
97,1 70,85
6,17 2,28 OCBC NISP
17,63 1,29
8,12 80
83,25 5,04
0,94 2011 Anglomas
97,78 -1,08
-2,87 73,22 110,88
5,41 2,88
Multi Arta Sentosa
50,88 0,29
0,99 88,73 97,3
10,15 0,97
2012 Andara 72,67
-5,97 -
14,36 88,98 156,19
5,14 Sahabat
Sampoerna 36,45
0,25 0,89
79,3 97,46
4,88 3,78
2012 Anglomas 99,88
-0,69 -1,27
99,5 109,56
6,9 4,28
Multi Arta Sentosa
50,88 0,29
0,99 88,73 97,3
10,15 0,97
2012 BII 11,83
1,13 9,16 95,07
92,75 5,22
1,1 Permata 14,07
1,66 15,87 83,06 85,42
5,13 0,55
2012 Mega 11,86
2,29 26,74 63,75 81,84
5,4 0,98 Bukopin
14,33 1,87
20,1 85,01 82,05
4,55 2,88
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Hasil Uji Regresi Logistik 2 Tahun Sebelum Financial Distress
Case Processing Summary
Unweighted Cases
a
N Percent
Selected Cases Included in Analysis
48 96,0
Missing Cases 2
4,0 Total
50 100,0
Unselected Cases ,0
Total 50
100,0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of
cases.
Block 0: Beginning Block
Iteration History
a,b,c