analisis soal uji coba, diperoleh r
11
sebesar 0,933 dan untuk banyaknya peserta uji coba 35 dengan taraf kesalahan 5 diperoleh
r
tabel
sebesar 0,349. Karena r
11
r
tabel
maka soal uji coba bersifat reliabel. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 12.
3.6.4 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui soal yang digunakan termasuk tipe soal mudah, sedang, atau sukar. Semakin tinggi nilai tingkat
kesukaran berarti semakin mudah soal yang bersangkutan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar. Teknik perhitungan kesukaran soal adalah dengan menghitung berapa persen siswa yang gagal menjawab benar atau ada di bawah batas lulus passing
grade untuk tiap-tiap item. Rumus yang digunakan untuk mencari taraf kesukaran soal bentuk uraian
adalah: P=
Mean Skor maksimal
mean= jumlah skor pada soal tersebut
jumlah peserta test Untuk menginterpolasikan taraf kesukaran soal digunakan tolak ukur
sebagai berikut. P 0,30
soal sukar 0,30
≤ P ≤ 0,70 soal sedang
P 0,70 soal mudah
Rusilowati, 2008: 17
Hasil analisis soal uji coba menunjukkan bahwa soal nomor 1, 4, 5, 6, 7, 12, 13, dan 21 merupakan soal mudah, soal nomor 2, 3, 8, 9, 10, 11, 14, 16, 17,
18, 19, 20, 22, 23, dan 25 merupakan soal sedang, dan soal nomor 15, 24, 26, dan 27 merupakan soal sukar. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran
14.
3.6.5 Daya Beda
Daya beda soal dilakukan untuk membedakan peserta didik kelompok atas skornya tinggi dan peserta didik kelompok bawah skornya rendah. Semakin
tinggi nilai daya beda soal berarti semakin mampu soal yang bersangkutan membedakan kelompok yang skornya tinggi dan kelompok yang skornya rendah.
Daya beda soal uraian dihitung dengan rumus: DP=
Mean kelompok atas –Mean kelompok bawah skor maksimal
dengan: -
Mean kelompok atas =
skor kelas atas peserta kelas atas
- Mean kelompok bawah =
skor kelas bawah peserta kelas bawah
- Skor maksimal = skor maksimal tiap item soal
Hasil perhitungan t dikorelasikan dengan t
tabel
dengan taraf signifikan 5. Jika
hitung
t
tabel
t dengan derajat kebebasan
dk= n
1
- 1 + n
2
- 1 daya beda
tersebut signifikan. Berdasarkan analisis uji coba soal, diketahui bahwa soal nomor 2, 3, 5, 8, 9, 11, 14, 15, 18, 19, 20, 25, dan 26 memiliki daya beda yang
signifikan, sedangkan soal nomor 1, 4, 6, 7, 10, 12, 13, 16, 17, 21, 22, 23, 24, dan
27 memiliki daya beda yang tidak signifikan. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 13.
3.7 Metode Analisis Data