Pajak daerah Sumber Keuangan Daerah

yang ringan. Sumber pendapatan tersebut merupakan pendapatan yang diperoleh dari daerah atau biasa disebut dengan Pendapatan Asli Daerah. Seluruh sumber Pendapatan Asli Daerah yang melekat pada setiap urusan pemerintah yang diserahkan kepada daerah menjadi sumber keuangan bagi daerah. Menurut Penjelasan UU No. 33 Tahun 2004 yang dimaksud dengan Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sumber Pendapatan Asli Daerah tersebut terdiri dari:

2.2.1. Pajak daerah

Menurut Davey 1988:39-40. Perpajakan daerah dapat diartikan sebagai: a. pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dengan pengaturan dari daerah sendiri; b. pajak yang dipungut berdasarkan Peraturan Nasional tetapi penetapan tarifnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah; c. pajak yang ditetapkan danatau dipungut oleh Pemerintah Daerah; dan d. pajak yang dipungut dan diadministrasikan oleh Pemerintah Pusat tetapi hasil pungutannya dibagihasilkan dengan atau dibebani pungutan tambahan opsen oleh Pemerintah Daerah. Dalam Ketentuan Umum Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan di daerah. Mamesah mendefinisikan pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh daerah menurut peraturan pajak yang ditetapkan oleh daerah untuk pembiayaan rumah tangganya sebagai badan hukum publik Mamesah.1995:98. Pajak daerah sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan dan pembangunan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah No. 65 tahun 2001, daerah Kabupaten atau Kota diberi kewenangan untuk menetapkan jenis pajak sebagai sumber keuangan. Jenis-jenis pajak daerah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pajak Kendaraan Bermotor; 2. Pajak Kendaraan Diatas Air; 3. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Diatas Air; 4. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; 5. Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan; 6. Pajak Hotel; 7. Pajak Restoran; 8. Pajak Hiburan; 9. Pajak Reklame; 10. Pajak Penerangan Jalan; 11. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C; 12. Pajak Parkir; dan 13. Pajak Lain-Lain. Jenis-jenis pajak di atas merupakan salah satu penambahan jumlah pendapatan asli daerah yang nantinya digunakan untuk pembayaran dan pembangunan daerah. Setiap jenis pajak dapat dipungut oleh pemerintah daerah kepada tiap pribadi atau badan tanpa adanya imbalan langsung yang seimbang. Maksudnya iuran yang dibayarkan oleh wajib retribusi tidak selalu sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemerintah. Penarikan jenis retribusi tertentu ini merupakan beban yang harus dibayar oleh wajib retribusi tanpa ada imbalan jasa yang sesuai dengan apa yang mereka bayarkan., Misalnya; seseorang yang dikenakan pajak bahan bakar kendaraan bermotor adalah siapa saja yang menggunakan bahan bakar kendaraan bermotor seperti bensin, solar dan bahan bakar gas. Dari bahan bakar yang mereka gunakan itu maka secara tidak langsung orang tersebut membayar pajak yang ada pada bahan bakar yang mereka beli. Dari hasil pemungutan pajak tersebut maka menjadi kewenangan bagi daerah untuk mengelolanya karena hal tersebut merupakan keleluasaan pemerintah daerah, jadi dari perpajakan ini pemerintah daerah dapat menetapkan dan mengendalikan tarif pajak yang ada di daerahnya.

2.2.2. Retribusi daerah