Strategi Pengelolaan Pasar Tradisional dalam Meningkatkan Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar pada Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif komunikasi, ekonomi, kebijkan publik, dan ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group David, Fred R. 2005. Strategic Management Manajemen Strategis Konsep Edisi

10. Jakarta: Salemba Empat

Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Pendekatan Praktis, Penulisan Proposal Dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press

Jatmiko, RD. 2004. Manajemen Strategik. Malang: UMM Press

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Di Indonesia. Analisis Perencanaan Implementasi Dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat

_____________ 1993. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Pengendalian. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Kuncoro, Mudjarad. 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif ?. Jakarta: Erlangga

Meleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik. Jakarta: PT. Grasindo Singarimbun, Masri. 2008. Metode Penelitian Survai. LP3ES: Jakarta Stoner, James, dkk. 1996. Manajemen. Jakarta: PT. Prenhallindo

Sugiono. 2005. Metode Penelitian Administrasi Negara. Bandung: Alfabet

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenada Media Group


(2)

Sumber Perundang-Undangan

UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah

UU No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah PP No. 66 Tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah

Perpres No 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 20 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional

Perda Kabupaten Deli Serdang No. 2 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum

Sumber Internet

30/12/2012 pukul 20.55 WIB


(3)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara bertahap dan mendalam (in depth interview). Metode penelitian kualitatif memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi rasional yang akurat.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang yang terletak di Jalan Mawar No.14 Kompleks Perkantoran Pemkab Deli Serdang Lubuk Pakam.

3.3. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian (Suyanto, 2005:171).


(4)

Menurut Bagong Suyanto informan penelitian meliputi tiga macam, yaitu:

1. Informan Kunci (Key Informan) merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, 2. Informan Utama meerupakan mereka yang terlibat langsung dalam

interaksi sosial yang diteliti,

3. Informan Tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini penulis menggunakan informan kunci, informan utama, dan informan tambahan.

1. Informan kunci yaitu kepala dinas pasar kabupaten deli serdang.

2. Informan utama yaitu kepala bidang pengelolaan pasar, kepala bidang bina program dan kepala seksi retribusi pasar dinas pasar kabupaten deli serdang.

3. Informan tambahan yaitu para pedagang di pasar trdisional dan konsumen.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Teknik pengumpulan data primer

Pengumpulan data dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian dengan cara :

a. Wawancara secara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan dengan atau


(5)

tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya pewawancara dalam kehidupan informan (Bungin, 2007 : 108).

b. Observasi atau pengamatan yakni peneliti melihat dan mendengarkan apa yang dilakukan dan dikatakan atau diperbincangkan para informan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Semua yang didengar dan dilihat oleh peneliti kemudian diceritakan kembali atau dicatat sehingga merupakan data atau informasi yang dapat mendukung, melengkapi atau menambah informasi yang berasal dari hasil wawancara (Hamidi, 2010:57). 2. Teknik pengumpulan data sekunder

Pengumpulan data dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut :

1. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data denga mengunakan catatan-catatan atau dokumentasi yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang terkait dengan objek penelitian.

2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, literature, internet dan sumber-sumber lain yang berpotensi dan memiliki keterkaitan dengan masalh penelitian.


(6)

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif. Menurut Meleong (2006 : 247) proses analisa data kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, data-data tersebut dibaca, dipelajari, dan ditelaah selanjutnya membuat rangkuman yang disusun dalam satuan-satuan yang kemudian dikategorisasikan, dan pada tahap akhir dilakukan pemeriksaan keabsahan data serta menafsirkannya dengan analisis kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian.

Teknik analisis data kualitatif akan dilakukan untuk proses kegiatan mencatat, mengorganisasikan, mengelompokkan dan mencari serta menemukan pola hubungan data dan memaparkan data-data yang diperoleh dari lapangan dengan bentuk narasi maupun bagan yang menyangkut fenomena-fenomena yang dianggap penting oleh peneliti sebagai suatu bahan untuk penyusunan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, treaths) sehingga dapat diketahui dan diseimbangkan antara kondisi internal yang dipresentasikan oleh kekuatan dan kelemahan, dengan kesempatan dan ancaman dari lingkungan eksternal yang ada.

Tabel 3.1. Elemen-Elemen Analisis SWOT Analisis Internal

Strengths (kekuatan) Weakness (kelemahan) a. Kompetisi yang unik

b. Sumberdaya keuangan yang memadai

c. Keterampilan yang unggul d. Citra yang baik

e. Keunggulan biaya

f. Kemampuan inovasi yang tingi

a. Tidak ada arah strategi yang jelas b. Posisi persaingan yang kurang baik c. Fasilitas yang usang

d. Kesenjangan kemampuan

manajerial

e. Lini produk yang sempit f. Citra yang kurang baik


(7)

Analisis Eksternal

Opportunities (peluang) Treaths (ancaman) a. Segmen/pasar baru

b. Penambahan produk baru c. Diversifikasi yang berkaitan d. Integrasi vertikal

e. Cepatnya pertumbuhan pasar

a. Persaingan baru

b. Peningkatan penjualan produk substitusi

c. Pertumbuhan pasar melemah d. Tingginya daya tawar konsumen e. Perubahan selera konsumen

Sumber : Thomson, Arthur A (dalam Purnomo, 1999:73)

Untuk memudahkan dalm melakukan analisis SWOT diperlukan matriks swot yang akan mempermudah merumuskan berbagai strategi yang perlu dijalankan oleh organisasi. Matriks SWOT tersebut dibuat dengan cara mengelompokkan masing-masing elemen SWOT ke dalam tabel.

Tabel 3.2. Matriks Analisis SWOT Opportunities (O)

Daftar semua peluang yang dapat diidentifikasi

Treaths (T)

Daftar semua ancaman yang dapat diidentifikasi Strengths (S)

Daftar semua kekuatan yang dimiliki

Strategi (SO)

Gunakan semua kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang

Strategi (WO)

Atasi semua kelemahan dengan memanfaatkan semua peluang yang ada Weakness (W)

Daftar semua kelemahan yang dimiliki

Strategi (ST)

Gunakan semua kekuatan untuk menghindar dari semua ancaman

Strategi (WT)

Tekan semua kelemahan dan cegah semua ancaman


(8)

Beberapa strategi yang diperoleh dari matriks swot tersebut adalah :

1. Strategi SO, memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya

2. Strategi WO, memanfaatkan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan

3. Strategi ST, memanfaatkan kekuatan untuk mengatsi ancaman

4. Strategi WT, meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

3.6. Kerangka Berpikir

Untuk mempermudah penyajian dan pemahaman mengenai isi analisis aplikasi manajemen strategis dalam pengelolaan pasar tradisional deli serdang maka berikut ini akan disajikan kerangka berpikir dari keseluruhan analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Kerangka berpikir yang digunakan adalah sebagai berikut :


(9)

Bagan 3.1. Kerangka Berpikir

VISI MISI

Lingkungan Eksternal Oppurtunity

Threat Lingkungan

Internal Strenght weakness

Temuan Isu atau Faktor Strategis

YA (Kesimpulan)

TIDAK (Rekomendasi) Mandat dari bupati dinas pasar

sebagai pengelola pasar tradisional deli serdang

Matriks SWOT

Identifikasi Strategi Dinas Pasar Deli Serdang


(10)

BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah Singkat Dinas Pasar Deli Serdang

Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang pada mulanya bernama Perpas (Perusahaan Pasar) yang merupakan bagian Dinas Pendapatan. Pada Tahun 1986 diterbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 10 Tahun 1986 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang. Untuk lebih meningkatkan pengelolaan, pembinaan serta pengurusan aturan pasar untuk lebih ditingkatkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan wilayah maka Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 10 Tahun 1986 tersebut perlu disempurnakan.

Peraturan Daerah yang baru yakni Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2002 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 46 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas Kabupaten Deli Serdang, Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang mempunyai tugas kewenangan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam Bidang Pasar.

4.2. Visi dan Misi Dinas Pasar Deli Serdang

Dinas pasar kabupaten deli serdang sebagai instansi yang bertanggung jawab di bidang pasar memiliki tujuan yang ingin dicapai yang dituangkan dalam bentuk Visi dan Misi. Visi merupakan suatu pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga jauh dimasa yang akan datang. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan


(11)

untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju serta kadang kala memberikan pula keterangan tentang bagaimana cara lembaga bekerja.

VISI

Terwujudnya pasar yang representatif dalam pelayanan dan peningkatan penerimaan retribusi pasar

MISI

1. Peningkatan kualitas aparat (SDM) dinas pasar.

2. Peningkatan sarana dan prasarana pasar yang representatif. 3. Peningkatan penerimaan dan penyetoran retribusi pasar. 4. Peningkatan keamanan dan ketertiban pasar.

5. Peningkatan kebersihan pasar.

4.3. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi

Struktur organisasi merupakan faktor yang sangat penting dalam menjalankan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan menjadi pedoman dalam melaksanakan pekerjaan. Struktur organisasi memberikan gambaran tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian berdasarkan susunan tingkat hierarki.

Berdasarkan peraturan daerah (perda) no. 5 tahun 2007 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja perangkat daerah kabupaten deli serdang.


(12)

Dinas pasar kabupaten deli serdang adalah instansi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati deli serdang.

Dinas pasar kabupaten deli serdang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang dibantu 1 (satu) sekretaris, 4 (empat) kepala bidang, 3 (tiga) kepala sub bagian, dan 12 (dua belas) kepala seksi.

Bagan struktur organisasi Dinas Pasar Deli Serdang dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Bagan 4.3. Struktur Organisasi Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang Perda No 5 Tahun 2007


(13)

Berdasarkan Peraturan Bupati Deli Serdang No. 886 Tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi jabatan perangkat daerah dinas pasar kabupaten deli serdang mempunyai rincian tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. Tugas dan Fungsi Kepala Dinas Tugas Kepala Dinas adalah :

1. Mendisposisi surat-surat kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya;

2. Memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

3. Menyusun kebijakan teknis dibidang pengelolaan pasar;

4. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pengelolaan Pasar;

5. Melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan Pasar;

6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi dibidang Pasar;

7. Melakukan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kesekretariatan, program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, dan organisasi dibidang Pasar;

8. Melakukan pengelolaan unit pelaksanaan teknis dibidang pengelolaan; 9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang

langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

10. Menyusun laporan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;


(14)

11. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 Bawahan;

12. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. Fungsi Kepala Dinas :

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pengelolaan Pasar;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Pengelolaan Pasar;

3. Pembinaan dan melaksanakan tugas dibidang Pengelolaan Pasar;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi dibidang Pengelolaan Pasar.

b. Tugas Sekretaris

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, mebagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas – tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif;

4. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum; 5. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian; 6. Melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan; 7. Melaksanakan pengelolaan administrasi program; 8. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan ;

9. Merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat kelengkapan kantor.


(15)

11. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas keamanan kantor;

12. Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih, budaya kerja dan budaya tertib;

13. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan Surat Perintah Tugas bagi pegawai yang akan melaksanakan perjalanan dinas; 14. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas;

15. Memelihara, merawat, menjaga, dan mengawasi inventaris kantor; 16. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang

langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

17. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas;

18. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksaan tugas;

19. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pem,buatan DP-3 bawahan; 20. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

c. Tugas Kepala Sub.Bagian Umum

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;


(16)

4. Menggandakan, menomori dan mendistribusikan surat masuk dan surat keluar;

5. Memeriksa, meneliti dan mempersiapkan surat masuk dan surat keluar; 6. Melaksnakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas

keamanan kantor;

7. Merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebtuhan barang lainnya;

8. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

9. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;

10. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan,

11. Melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan oleh atasan. d. Tugas Kepala Sub.Bagian Program

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, mambagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib’;

3. Mambantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi program;

4. Mengumpulkan, mengolah, menganalisa, data sebagai bahan acuan dalam penyusunan program kerja;

5. Melakukan observasi lapangan untuk menilai kebenaran dan keakiuratan dat sebagai bahan dalam penyusunan program kerja;


(17)

6. Mempersiapkan daftar usulan kegiatan pelaksanaan tugas;

7. Melakukan evaluasi terhadap program kerja sebagai bahan penyusunan laporan;

8. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan atas tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku; 9. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan

kegiatan pelaksanaan tugas;

10. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuaidengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban tugas;

11. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian dsebagai bahan penilaian DP-3 bawahan;

12. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. e. Tugas Kepala Sub.Bagian Keuangan

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengorekksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan adminiistrasi keuangan;

5. Menyusun, memeriksa, dan meneliti rencana anggaran;

6. Melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran; 7. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan;


(18)

8. Meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan;

9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

10. Menyusun laporan sesuai hasil yang tel;ah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;

11. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3;

12. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan. f. Tugas Kepala Bid.Pengolaan Pasar

1. Memberi petunjuk dan arahan sesuai diposisi atasan;

2. Mendisposisikan surat kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya; 3. Membagi tugas kepada para bawahan sesuai dengan bidang tugasnya; 4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pengelolaan Pasar; 5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas kepala seksi dibidang pengelolaan

pasar;

6. Membuat dan menyusun rencana pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan Pasar serta pendistribusian kios dan loods dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah;

7. Membuat rencana pembagian tempat berjualan menurut jenis dagangan di setiap Pasar;

8. Membuat rencana kebutuhan seluruh fasilitas yang diperlukan dalam rangka pengoperasian tempat pada setiap Pasar;


(19)

9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

10. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;

11. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan;

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan poleh atasan. g. Tugas Kepala Seksi Pengelolaan Pasar

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, mambagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas lancar daan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pengelolaan Pasar; 5. Membuat serta memelihara data-data bangunan kios dan loods;

6. Melaksanakan pendaftaraan dan perubahan nama penyewa kios dan loods;

7. Membuat serta memelihara buku daftar nama-nama pedagang yang ada di masing-masing pasar se-Kabupaten Deli Serdang;

8. Menyusun konsep rencana pendistribusian kios dan loods kepada pedagang;

9. Memberikan bimbingan dan arahan kepada para pedagang tentang pengelolaan pasar yang baik;


(20)

10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

11. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;

12. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan;

13. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan; h. Tugas Kepala Seksi Fasilitas Pasar

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membmbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan mereencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan fasilitas Pasar; 5. Membuat dan menyusun data fasilitas Pasar;

6. Membuat dan menyusun rencana kebutuhan fasilitas Pasar;

7. Memberikan bimbingan kepada para pedagang dalam rangka pemeliharaan fasilitas Pasar;

8. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

9. Menyusun laporan sesuai hasil yang dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;

10. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan;


(21)

11. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. i. Tugas Kepala Seksi Dokumen Pasar

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Dokumen Pasar; 5. Menerima petunjuk dan arahan dan membagi tugas bawahan sesuai

dengan tugas masing-masing;

6. Melakukan survey dalam upaya perencanaan pembangunan dan pengembangan Pasar;

7. Menyimpan data-data dan dokumen Pasar;

8. Mengajukan usulan rencana pembangunan dan rehabilitasi Pasar;

9. Mengajukan usulan rencana pengembangan Pasar sesuai dengan kebutuhan;

10. Memberikan pertimbangan atas rencana dan pembangunan Pasar swasta; 11. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang

langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

12. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

13. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;


(22)

j. Tugas Kepala Bid.Intensifikasi

1. Memberi petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan; 2. Mendisposisikan surat kepada bawahan;

3. Membagi tugas kepada para bawahan sesuai dengan bidang tugasnya; 4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Intensifikasi;

5. Menerima petunjuk dan arahan dan membagi tugas bawahan sesuai dengan tugas masing-masing;

6. Melaksanakan monitor pengawasan dengan memeriksa laporan hasil kerja bawahan untuk pembinaan penertiban penerimaan keuangan pada Dinas Pasar;

7. Melakukan monitoring pengawasan dan penertiban pelaksanaan Peraturan Daerah tentan Pasar dengan cara monitoring kelapangan guna penertiban dan keamanan Pasar;

8. Merencanakan peningkatan realisasi, penerimaan dan setoran ke Kas Daerah dari Dinas Pasar pada setiap tahunnya melalui pungutan Retribusi Pasar;

9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

10. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

11. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;


(23)

k. Tugas Kepala Seksi Pendataan

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pendataan;

5. Melakukan pendataan sarana kios dan loods serta sarana pos pengawasan ternak dan hasil bumi;

6. Melakukan pendataan jumlah pedagang formal dan informal;

7. Menyusun dan merencanakan penetapan target penerimaan Retribusi Pasar dan Sampah;

8. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

9. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

10. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;

11. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. l. Tugas Kepala Seksi Karcis

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;


(24)

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Karcis;

5. Mempersiapkan karcis, formulir setoran dan buku harian penerimaan retribusi yang diatur dalam Peraturan Daerah;

6. Melakukan pengawasan atas penggunaan karcis sesuai dengan formulir setoran sebagai bahan acuan kebutuhan;

7. Mempersiapkan karcis Retribusi Kebersihan Pasar dan Sampah;

8. Mendistribusikan karcis, formulir setoran dan buku harian penerimaan retribusi;

9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

10. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

11. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;

12. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. m. Tugas Kepala Seksi Retribusi Pasar

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;


(25)

5. Mensosialisasikan penagihan retribusi sesuai dengan tarif yang ditetapkan;

6. Melakukan pengecekan, pencatatan, dan pembukuan setoran retribusi pasar sesuai dengan target yang telah ditetapkan;

7. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

8. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

9. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;

10. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. n. Tugas Kepala Bid.Ketentraman dan Ketertiban

1. Memberi petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan; 2. Mendisposisikan surat kepada bawahan;

3. Membagi tugas kepada para bawahan sesuai dengan bidang tugasnya; 4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Ketentraman dan

Ketertiban:

5. Menertibkan pedagang agar berjualan pada lokasi dan tempat yang ditentukan;

6. Mengendalikan keamanaan dilingkungan pasar dengan menetapkan pos-pos penjagaan pasar dan petugas jaga malam agar ketentraman dan ketertiban pasar dapat terkendali;


(26)

8. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait didalam penertiban pedagang yang melanggar Peraturan Daerah;

9. Melakukan pembinaan kepada para pedagang yang berjualan tentang resiko yang akan ditimbulkan;

10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

11. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

12. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;

13. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. o. Tugas Kepala Seksi Pengenaan Sanksi

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pengenaan sanksi; 5. Memberi pengarahan kepada pedagang tentang ketertiban dan keamanan

pasar;

6. Menindak para pedagang yang melanggar ketentuan Peraturan Daerah yang berlaku;

7. Mengenakan sanksi kepada para pedagang yang tidak mematuhi peraturan;


(27)

8. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

9. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

10. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;

11. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. p. Tugas Kepala Seksi Penertiban Tempat

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Penertiban Tempat; 5. Menertibkan pedagang-pedagang yang berjualan ditempat terlarang

dalam komplek pasar agar jangan sampai mengganggu kelancaran kegiatan dilingkungan pasar;

6. Menertibkan penyusunan parkir kendaraan dilokasi pasar;

7. Menginventarisasi pedagang yang berjualan diluar lokasi yang ditetapkan dan mencari solusi pemecahan masalah;

8. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

9. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;


(28)

10. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;

11. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. q. Tugas Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Hasil Bumi

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pengawasan dan Pengendalian Hasil Bumi;

5. Melakukan pengawasan dan pengendalian hasil bumi;

6. Melakukan pengawasan dan pengendalian keamanan dilingkungan pos-pos penjagaan pengutipan retribusi hasil bumi;

7. Memberikan bimbingan dan arahan terhadap petugas jaga pos yang mengutip retribusi hasil bumi;

8. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

9. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

10. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;


(29)

r. Tugas Kepala Bid.Kebersihan Pasar

1. Memberi petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan; 2. Mendisposisikan surat kepada bawahan;

3. Membagi tugas kepada para bawahan sesuai dengan bidang tugasnya; 4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Kebersihan Pasar; 5. Menerima petunjuk dan arahn dan membagi tugas bawahan sesuai

dengan tugas masing-masing;

6. Membuat program kerja Tahunan berdasarkan data hasil kegiatan tahun lalu sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

7. Membuat rencana dan melaksanakan penyuluhan kebersihan di pasar; 8. Membuat rencana dan melaksanakan pengangkutan sampah dan

pengendalian sampah di pasar dari TPS ke TPA;

9. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pengendalian kebersihan di seluruh pasar;

10. Mengawasi pemakaian seluruh perelatan kebersihan yang dimiliki Dinas Pasar;

11. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

12. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

13. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;


(30)

s. Tugas Kepala Seksi Pengangkutan Sampah

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pengangkutan sampah;

5. Menerima petunjuk dan arahan serta membagi tugas bawahan sesuai dengan tugas masing-masing;

6. Mengatur dan mengkoordinir pengangkutan sampah dari lokasi pasar ke Tempat Penampungan Sementara (TPS);

7. Melaksanakan pengangkutan sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA);

8. Mengawasi petugas pengangkutan sampah dalam pelaksanaan tugas; 9. Mengawasi penggunaan serta pemeliharaan alat-alat angkutan sampah

yang dipergunakan;

10. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

11. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

12. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;


(31)

t. Tugas Kepala Seksi Kebersihan Pasar

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kebersihan pasar; 5. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap kebersihan pasar;

6. Merencanakan dan mengajukan usulan kebutuhan alat-alat pengangkutan sampah sesuai dengan kebutuhan;

7. Mengendalikan dan mempertanggung jawabkan penggunaan alat-alat kebersihan agar tetap terpelihara dengan baik;

8. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

9. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

10. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;

11. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. u. Tugas Kepala Seksi Penyuluhan

1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;

2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;


(32)

3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas;

4. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan penyuluhan;

5. Menyusun kebijakan-kebijakan dan program kegiatan penyuluhan serta sarana dan prasarana penunjangnya;

6. Memberikan penyuluhan kepada para pedagang dalam upaya meningkatkan kesadaran untuk menjaga dan meningkatkan kebersihan pasar;

7. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;

8. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

9. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai penilaian DP-3 bawahan;


(33)

BAB V

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Analisis SWOT adalah analisis yang sering digunakan oleh para manajer untuk melakukan identifikasi terhadap isu strategis, analisis ini akan menghasilkan informasi yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk menentukan strategi yang tepat digunakan untuk pengelolaan pasar tradisional deli serdang. Mengidentifikasi isu strategi tersebut maka diperlukan beberapa informasi yang mengungkapkan fenomena lingkungan internal dinas pasar deli serdang sebagai pengelola pasar tradisional deli serdang yang dapat digunakan sebagai indentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pasar tradisional deli serdang. Untuk memperoleh hasil yang optimal tidak luput juga perhatian dari lingkungan eksternal yang digunakan sebagai alat identifikasi tentang peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap pengelolaan pasar tradisional deli serdang.

Dalam penyajian data, terdapat empat aspek utama yaitu :

1. Situasi lingkungan internal dinas pasar deli serdang dan pasar tradisional deli serdang

2. Situasi lingkungan eksternal dinas pasar deli serdang dan pasar tradisional deli serdang

3. Retribusi pelayanan pasar kabupaten deli serdang

4. Strategi yang dimiliki oleh dinas pasar deli serdang dalam mengelola pasar tradisional deli serdang dalam meningkatkan penerimaan retribusi pelayanan pasar


(34)

Ketiga hal tersebut merupakan hal pokok yang akan dijelaskan pada penyajian data yang akan digunakan oleh penulis sebagai bahan acuan untuk melakukan analisis data.

5.1. Lingkungan Internal

Lingkungan internal merupakan lingkungan yang berada di dalam suatu organisasi baik itu dari segi sumber daya manusia, sumber daya alam, dan fasilitas yang dimiliki sebagai penunjang terhadap sumber daya manusia dan sumber daya alam yang dimiliki oleh dinar pasar deli serdang.

5.1.1. Sumber Daya Manusia

Ketersediaan sumber daya manusia dalam pengelolaan pasar tradisional deli serdang merupakan hal penting karena perannya sebagai tim pelaksana dan juga sebagai orang yang berpotensi untuk pengambilan sebuah keputusan terlebih terhadap hal-hal yang bersifat urgen atau mendadak. Meskipun demikian perlu diketahui juga bahwa banyaknya pegawai tidak selalu berarti memiliki pengaruh yang positif terhadap implementasi sebuah strategi. Namun dilain sisi kurangnya jumlah pegawai juga dapat menyebabkan terhambatnya sebuah rencana strategi yang disusun untuk diimplementasikan. Jadi dalam melaksanakan sebuah strategi diperlukan sumber daya manusia yang cukup dalam hal kuantitas dan kualitas manusianya. Aspek kualitas ini dapat diukur dari beberapa indikator seperti tingkat pendidikan, pendidikan dan pelatihan, dan seminar/lokalkarya. Pada tabel berikut ini akan disajikan tingkat pendidikan aparatur yang dimiliki oleh Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang.


(35)

Tabel 5.1. Komposisi SDM Menurut Persentase Tingkat Pendidikan No Pendidikan Jumlah Persentase

1. SMP 1 0,76%

2. SMA 91 69,46%

3. Diploma 2 1,53%

4. Sarjana 34 25,25%

5. Pascasarjana 3 2,3%

Jumlah 131 100%

Sumber : Sub. Bagian Umum Dinas Pasar Deli Serdang (data diolah) 2013

Dari tampilan tabel data di atas dapat dilihat bahwa SDM yang dimiliki oleh dinas pasar kabupaten deli serdang yang berpendidikan SMP berjumlah 1 orang atau sekitar 0,76%, berpendidikan SMA berjumlah 91 orang atau sekitar 69,46%, berpendidikan Diploma berjumlah 2 orang atau sekitar 1,53%, berpendidikan S1 berjumlah 34 orang atau sekitar 25,25% dan yang berpendidikan Pascasarjana berjumlah 3 orang atau sekitar 2,3%. Dari gambaran SDM di atas menurut tingkat pendidikan dapat disimpulkan bahwa SDM yang dimiliki dinas pasar deli serdang didominasi oleh SDM yang berpendidikan SMA sekitar 69,46%.


(36)

Tabel 5.2. Komposisi SDM Menurut Persentase Golongan

No Golongan Jumlah Persentase

1. Golongan I - -

2. Golongan II 81 61,83%

3. Golongan III 45 34,35%

4. Golongan IV 5 3,83%

Jumlah 131 100%

Sumber : Sub. Bagian Umum Dinas Pasar Deli Serdang (data diolah) 2013

Dari tampilan tabel di atas dapat dilihat bahwa sdm yang golongan I tidak ada, sdm yang golongan II berjumlah 81 orang atau sekitar 61,83% berasal dari jenjang pendidikan SMP dan SMA, golongan III berjumlah 45 orang atau sekitar 34,35% berasal dari jenjang pendidikan SMA, Diploma, Sarjana dan Pascasarjana dan yang golongan IV berjumlah 5 orang atau sekitar 3,38% berasal dari pendidikan sarjana.

5.1.2. Sumber Daya Pasar Tradisional Kabupaten Deli Serdang

Sumber daya pasar tradisional kabupaten deli serdang merupakan faktor inti yang dibahas dalam penelitian ini. Pasar yang ada di Deli Serdang merupakan pasar tradisional yang bersifat kompetitif, yaitu pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli barang atau jasa, jadi tidak ada satu pedagang atau satu pembeli yang dapat mengintervensi harga barang atau jasa yang di transaksikan di pasar. Pasar yang bersifat kompetitif tersebut ada dua bentuk dalam hal pengelolaanya, yakni:


(37)

1) Pasar tradisional yang dikelola Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Pasar yang dikelola oleh Pemerintah merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli barang-barang dan jasa yang pengelolaannya di bawah Pemerintah.

2) Pasar tradisional yang dikelola oleh pihak swasta. Pasar swasta merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli barang-barang dan jasa yang pengelolaannya di bawah pihak swasta.

5.1.2.1. Pasar Tradisional Yang Dikelola Oleh Pemerintah Deli Serdang

Pasar yang pengelolaannya dibawah Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang terdiri dari:

1. Pasar harian

Pasar harian adalah pasar yang buka setiap hari dan umumnya terdapat di wilayah yang sudah mulai bercirikan perkotaan.

2. Pasar mingguan

Pasar mingguan adalah pasar yang buka atau terjadinya transaksi jual bneli seminggu sekali dan terjadi pada hari tertentu, dan pasar ini umumnya berada diwilayah yang masih bercirikan pedesaan dan masih melayani penduduk desa dimana pasar itu berada dan penduduk desa disekitarnya yang datang sekali seminggu.

3. Pasar karet

Pasar Karet adalah pasar yang khusus transaksi jual belinya komoditi karet saja.


(38)

Berikut adalah tabel pasar-pasar yang dikelola oleh dinas pasar deli serdang.

Tabel. 5.3. Pasar-Pasar Yang Dikelola Oleh Dinas Pasar Deli Serdang Pasar harian Pasar mingguan Pasar karet

1. Pasar Pancur Batu 2. Pasar Deli Tua 3. Pasa Tanjung

Morawa

4. Pasar Lubuk Pakam 5. Pasar Galang 6. Pasar Petumbukan 7. Pasar Mandala 8. Pasar Klumpang 9. Pasar Karang Anyar 10. Pasar Pantau Labu 11. Pasar Tembung 12. Pasar Batang Kuis

1. Pasar Talun Kenas 2. Pasar Bangun Purba 3. Pasar Suka Raya 4. Pasar Namo Rambe 5. Pasar Tiga Juhar 6. Pasar Penen

7. Pasar Cinta Rakyat 8. Pasar V Kebun

Kelapa

9. Pasar Bandar Baru 10. Pasar Biru-biru 11. Pasar Sibolangut 12. Pasar X Kutalimbaru 13. Pasar Hamparan

Perak

14. Pasar Tandem Hilir 15. Pasar Negara 16. Pasar Gunung

Meriah

17. Pasar Titi Payung 18. Pasar Paluh Kurau 19. Pasar Berdikari 20. Pasar Talapeta 21. Pasar Desa Paku 22. Pasar Sibaganding

1. Pasar Karet Bangun Purba 2. Pasar Karet

Galang

3. Pasar Karet Tiga Juhar


(39)

Tabel 5.4. Jumlah Sarana dan Pedagang di Setiap Pasar Tradisional No Nama Pasar Lokasi Sarana Pedagang

Ket. Pasar

Harian

Kios Loods Formal Informal 1. Pasar

Pancur Batu

Kec. Pancur Batu

25 290 491 50 Jumlah sarana 315 dengan jumlah pedagang 541.

2. Pasar Deli Tua

Kec. Deli Tua

94 114 208 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 208.

3. Pasar Tanjung Morawa

Kec. Tanjung Morawa

100 150 208 Jumlah sarana 250

dengan jumlah pedagang 208.

4. Pasar Lubuk Pakam

Kec. Lubuk Pakam

81 78 159 366 Jumlah sarana 159 dengan jumlah pedagang 425.

5. Pasar Galang

Kec. Galang

141 141 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 141.

6. Pasar

Petumbukan Kec. Galang

49 27 76 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 76.

7. Pasar Mandala

Kec.

Percut Sei Tuan

91 79 221 Jumlah sarana 170

dengan jumlah pedagang 221.

8. Pasar Klumpang

Kec. Hamparan Perak

50 65 115 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 115.

9. Pasar Karang Anyer

Kec. Bringin

68 4 72 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 72.

10. Pasar Pantai Labu

Kec. Pantai Labu

11 24 35 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 35.

11. Pasar Tembung

Kec.

Percut Sei Tuan

80 95 175 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 175.

12. Pasar Batang Kuis

Kec. Batang

49 65 114 Jumlah sarana sama


(40)

Kuis jumlah pedagang yaitu 114.

Pasar Mingguan 1. Pasar Talun

Kenas

Kec. STM Hilir

38 70 108 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 108.

2. Pasar Bangun Purba

Kec. Bangun Purba

35 59 171 Jumlah sarana 94

dengan jumlah pedagang 171.

3. Pasar Suka Raya

Kec. Pancur Batu

38 96 134 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 134.

4. Pasar Namurambe

Kec. Namuram be

118 118 Jumlah sarana sama banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 181.

5. Pasar Tiga Juhar

Kec. STM Hulu

79 26 104 Jumlah sarana 105

dengan jumlah pedagang 104.

6. Pasar Penen Kec. Biru-Biru

36 67 103 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 103.

7. Pasar Cinta Rakyat

Kec.

Percut Sei Tuan

97 97 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 97.

8. Pasar V

Kebun Kelapa

Kec. Beringin

54 20 100 Jumlah sarana 74

dengan jumlah pedagang 100.

9. Pasar Bandar Baru

Kec. Sibolangit

42 51 93 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 93.

10. Pasar Biru-Biru

Kec. Biru Biru

31 31 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 31.

11. Pasar Sibolangit

Kec. Sibolangit

23 119 142 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 142.

12. Pasar X Kutalimbar

Kec. Kutalimba

25 38 63 Jumlah sarana sama


(41)

u ru jumlah pedagang yaitu 63.

13. Pasar Hamparan Perak

Kec. Hamparan Perak

52 52 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 52.

14. Pasar Tandem Hilir

Kec. Hamparan Perak

8 34 42 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 42.

15. Pasar Negara

Kec. STM Hilir

52 52 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 52.

16. Pasar Gunung Meriah

Kec. Gunung Meriah

30 21 Jumlah sarana 30

dengan jumlah pedagang 21.

17. Pasar Titi Payung

Kec. Hamparan Perak

34 34 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 34.

18. Pasar Paluh Kurau

Kec. Hamparan Perak

12 37 49 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 49.

19 Pasar Berdikari

Kec. Kutalimba ru

23 34 57 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 57.

20. Pasar Talapeta

Kec. STM Hilir

17 35 52 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 52.

21 Pasar Desa Paku

Kec. Galang

55 55 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 55.

22. Pasar

Sibaganding Kec. Bangun Purba

48 48 Jumlah sarana sama

banyaknya dengan jumlah pedagang yaitu 48.

Jumlah 1366 2097 3741 416


(42)

5.1.2.2. Kondisi Pasar Tradisional Kabupaten Deli Serdang

Secara umum dapat dijelaskan bahwa kondisi fisik pasar deli serdang sudah tidak layak lagi. Hal ini disebabkan karena pasar-pasar tersebut sudah memiliki umur yang sangat tua. Secara rata-rata pasar dibangun sejak tahun 19980an, sehingga umur ekonomisnya sudah habis yang berdampak pada mutu pelayanan pasar. Begitu juga dengan sarana dan prasarana pasar yang tersedia juga sudah tidak mampu lagi menampung jumlah pedagang yang semakin hari semakin bertambah, terlebih setelah bangsa ini memasuki masa krisis moneter dan krisis global maka alternatif yang paling memungkinkan bagi masyarakat untuk bertahan hidup adalah dengan berjualan. Inilah yang menambah jumlah pedagang kaki lima yang berjualan di pasar. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kesemerawutan di pasar dan menimbulkan kemacetan di jalan-jalan penghubung menuju pasar.

5.2. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal adalah lingkungan luar organisasi yang berada diluar dan tidak dapat dikendalikan organisasi, namun dapat mempengaruhi organisasi, baik yang bersifat positif maupun negatif. Lingkungan eksternal bersifat kompleks dan selalu berubah dari waktu ke waktu, oleh karena itu diperlukan adaptasi dari organisasi terhadap lingkungannya agar mampu betahan dan bersaing.

Sebagaimana kita ketahui bahwa faktor-faktor eksternal yang perlu diperhitungkan adalah faktor politik, faktor ekonomi, kondisi sosial masyarakat, dan kemajuan teknologi yang terjadi pada lingkungan eksternal tersebut.


(43)

5.2.1 Faktor Politik

Faktor politik yang dimaksud dalam hal ini adalah analisis terhadap kebijakan atau perubahan politik yang terjadi dan memberi pengaruh terhadap organisasi dalam menjalankan aktivitasnya, termasuk dalam hal perumusan strategi pengelolaan pasar tradisional deli serdang. Faktor politik yang berpengaruh terdadap pasar tradisional deli serdang yakni Undang- Undang 32 tahun 2004 sebagai awal adanya otonomi daerah tentang pelimpahan wewenang. Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah maka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilakukan dengan memberikan kewenangan yang lebih luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada Daerah. Dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah, dipandang perlu menekankan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, dan akuntabilitas serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 46 Tahun 2000 tentang Organisasi Dinas-Dinas Kabupaten Deli Serdang, Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang mempunyai tugas kewenangan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam Bidang Pasar.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan politik yang dikeluarkan tersebut dapat dijadikan sebagai peluang bagi dinas pasar untuk mengembangkan pasar tradisional dengan pengelolaan yang baik.


(44)

5.2.2 Faktor Ekonomi

Sejalan dengan keluarnya otonomi daerah, banyak daerah otonom yang menempatkan penerimaan retribusi sebagai sektor yang menjadi sektor paling penting untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah. Selain itu ada juga orang-orang yang berada di luar dinas pasar yang berupaya untuk meningkatkan pendapatannya yakni para pedagang di pasar tradisional deli serdang.

Memasuki masa krisis moneter dan kriris global banyak masyarakat yang memilih untuk berwiraswasta menjadi pedagang untuk mendapatkan penghasilan dan bertahan hidup karena hanya dengan cara inilah mereka dapat bertahan hidup dan tidak membutuhkan pendidikan tinggi untuk menjadi pedagang.

5.2.3 Faktor Sosial

Faktor sosial yang dimaksudkan disini diartikan sebagai analisis terhadap keadaan sosial berupa fenomena-fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat yang dapat memperngaruhi terlaksananya aktivitas sebuah organisasi. Pada aspek sosial terlihat adanya interaksi dari masyarakat antusias untuk tetap menjaga eksistensi pasar tradisional. Antusias yang diberikan oleh masyarakat tersebut berupa semakin maraknya pedagang yang berdaganag di pasar tradisional walaupun tidak berdagang di kios/los yang disediakan oleh pihak pengelola dalam hal ini menambah pedagang kaki lima yang membuat pasar menjadi semerawut dan menumbulkan kemacetan pada jalan-jalan menuju pasar.


(45)

5.3 Analisis SWOT

Berdasarkan analisis dan temuan isu strategi yang telah diuraikan di atas maka pada tahap selanjutnya akan membahas mengenai apa yang menjadi kekuatan (strength) andalan bagi dinas pasar untuk pengelolaan pasar tradisional dan kelemahan (weaknes) faktor yang menjadikan pasar tradisional sulit berkembang dapat ditinjau dari segi internal dinar pasar dan kondisi pasar tradisional itu sendiri. Pengaruh eksternal dari organisasi dapat diidentifikasi dengan peluang (opportunity) yang merupakan kesempatan-kesempatan yang diciptakan oleh dunia luar yang dapat menjadikan pasar tradisional lebih berkembang, dan ancaman (threat) yaitu berupa persaingan-persaingan di lingkungan eksternal yang memungkinkan pasar tradisional sulit untuk berkembang bahkan hal buruk lainnya.

5.3.1 Faktor internal

Faktor internal dalam bahasan ini akan membahas pendalaman mengenai sumber daya yang dimiliki oleh dinas pasar dalam pengelolaan pasar tradisional deli serdang. Dari analisis faktor internal ini akan diperoleh sebuah pemahaman kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang dapat dipergunakan sebagai andalan pasar tradisional deli serdang untuk berkembang, selain kekuatan juga akan diperoleh pemahaman tentang kelemahan organisasi yang dapat dianalisis sebagai infomasi yang dapat dipertimbangkan dan bahkan diperkecil sehingga nantinya kelemahan tersebut tidak menjadi sebuah penghalang bagi dinas pasar dalam pengelolaan pasar tradisional dalam meningkatkan penerimaan retribusi pelayanan pasar.


(46)

Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh dinas pasar deli serdang dan juga pasar trdisional deli serdang.

5.3.1.1 Kekuatan

a. Sumber daya manusia yang bekerja di dinas pasar deli serdang yang berjumlah 131 orang dirasa sudah cukup memadai untuk berkerja mengelola pasar tradisional deli serdang

b. Adanya sarana dan prasarana kantor yang memudahkan pekerjaan

5.3.1.2 Kelemahan

a. Anggaran yang dialokasikan untuk dinas pasar tradisional yang berasal dari APBD kurang memadai untuk mengelola pasar tradisional dan juga tidak adanya investor yang menanamkan modalnya pada pasar-pasar tradisional deli serdang

b. Banyaknya aparatur yang di dinas pasar namun tidak sesuai dengan kemampuannya dalam hal ini tidak menerapkan prinsip “the right man on the right place”

c. Kurangnya diklat mengenai pengelolaan pasar

d. Pasar-pasar tradisional deli serdang belum menjadi pasar representatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

e. Birokrasi yang berbelit dalam kepengurusan ijin-ijin terkait penanaman modal dan pengelolaan pasar tradisional

f. Dinas pasar tidak mempunyai departemen sendiri yang khusus menangani bidang pasar tradisional, masalah pasar masuk dalam departemen perdagangan republik Indonesia.


(47)

g. Kondisi fisik pasar tradisional yang sudah tua rata-rata dibangun pada tahun 1980an meengurangi kenyamanan para pedagang dan pembeli

5.3.2 Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan bagian sisi lain dari faktor internal yang juga dapat memberikan sebuah kesempatan dan bahkan ancaman yang dapat menghambat pengelolaan pasar trdisional. Adapun peluang (Oppourtunity) dan ancaman (threat) dapat dilihat seperti uraian dibawah ini.

5.3.2.1. Peluang

a. Ditinjau dari geografis wilayah kabupaten deli serdang yang berbatasan dengan kota medan menjadi daerah penghasil kebutuhan bagi warga medan. Posisi ini sangat strategis dalam menunjang pembangunan perekonomian deli serdang

b. Ditinjau dari segi politik dinas pasar merupakan sebuah instansi yang dipercaya untuk menangani bidang pasar

c. Dari bidang ekonomi pasar tradisional merupakan tempat bagi masyarakat untuk bertahan hidup dengan berjualan dan juga untuk mendapatkan kebutuhan hidup dengan harga yang terjangkau

d. Dari segi sosial masyarakat banyak yang menjatuhakan pilihan untuk berwiraswasta menjadi pedagang karena tidak memerlukan pendidikan yang tinggi hanya membutuhkan modal dan keberanian. Hal ini menjadikan pasar tradisional tetap ada dan bertahan ditengah maraknya pasar-pasar modern


(48)

e. Adanya kemauan para investor untuk menanamkan modalnya dalam pembangunan pasar-pasar tradisional

5.3.2.2. Ancaman

a. Semerawutnya keadaan pasar yang disebabkan oleh menjamurnya pedagang kaki lima dan kondisi pasar yang kumuh becek membuat pembeli tidak nyaman, jika pasar tidak nyaman maka pembeli akan berkurang dan omset penjualan pedagang juga akan berkurang bahkan gulung tikar jika hal itu terus berlanjut

b. Banyaknya pedagang kaki lima di pasar dengan penataan yang tidak teratur menyebabkan kemacetan pada jalan-jalan penghubung pasar.

c. Banyaknya pedagang yang berjualan di luar area pasar yaang telah ditentukan tempatnya berakibat pada kurangnya pembeli yang masuk ke dalam pasar karena kebutuhannya sudah terpenuhi dengan berbelanja di luar area pasar oleh pedagang-pedagang yang berjualan di luar area sekitar pasar tradisional

d. Semakin menjamurnya pasar-pasar modern dalam bentuk mall, supermarket, mini market seperti hypermart, carefoure, indpmaret, alfamart yang semuanya itu memberikan kenyaman dan pelayanan yang lebih baik daripada berbelanja di pasar tradisional.


(49)

5.4 Matriks SWOT dan Identifikasi Isu

Matriks SWOT digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi strategi apa yang akan diambil kedepannya dengan menggabungkan analisis dari faktor internal (Kekuatan dan kelemahan) dan Ekternal (peluang dan ancaman) yang pada akhir strategi tersebut dapat dipergunakan oleh organisasi untuk pengembangan organisasi dan bahkan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Visualisasi gambar dibawah ini akan menampilkan hasil dari teknik analisi SWOT yang dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni berupa kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yakni berupa peluang dan ancaman dalam pengelolaan pasar tradisional deli serdang.

Tabel 5.5. Matriks SWOT Pengelolaan Pasar Tradisional Deli Serdang

INTERNAL Kekuatan (S)

a) Sumber daya manusia yang bekerja di dinas pasar deli serdang yang berjumlah 131 orang dirasa sudah cukup memadai untuk berkerja

mengelola pasar tradisional deli serdang

b) Adanya sarana dan prasarana kantor yang memudahkan pekerjaan

Kelemahan (W)

a) Anggaran yang

dialokasikan untuk dinas pasar tradisional yang berasal dari APBD kurang memadai untuk

mengelola pasar tradisional dan juga tidak adanya investor yang menanamkan modalnya pada pasar-pasar tradisional deli serdang

b) Banyaknya aparatur yang di dinas pasar namun tidak sesuai dengan kemampuannya dalam hal ini tidak menerapkan prinsip “the right man on the right place”

c) Kurangnya diklat mengenai pengelolaan pasar

d) Pasar-pasar tradisional deli serdang belum


(50)

EKSTERNAL

menjadi pasar representatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

e) Birokrasi yang berbelit dalam kepengurusan ijin-ijin terkait penanaman modal dan

pengelolaan pasar tradisional

f) Dinas pasar tidak mempunyai departemen sendiri yang khusus menangani bidang pasar tradisional, masalah pasar masuk dalam departemen

perdagangan republik Indonesia.

g) Kondisi fisik pasar tradisional yang sudah tua rata-rata dibangun pada tahun 1980an meengurangi

kenyamanan para pedagang dan pembeli

Peluang (O)

a) Ditinjau dari geografis wilayah kabupaten deli serdang yang berbatasan dengan kota medan

menjadi daerah penghasil kebutuhan bagi warga medan. Posisi ini sangat strategis

dalam menunjang pembangunan

perekonomian deli serdang

b) Ditinjau dari segi politik dinas pasar merupakan sebuah instansi yang

dipercaya untuk menangani bidang pasar

c) Dari bidang ekonomi pasar tradisional merupakan tempat bagi masyarakat untuk

Strategi (SO)

Menggunakan kekuatan untuk menangkap kesempatan

a) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dinas pasar, melakukan rapat-rapat koordinasi untuk membangun kerjasama dalam meningkatkan kinerja dalam menjalankan tugasnya masing-masing b) Memaksimalkan

pemanfaatan sarana dan prasarana kantor untuk meningkatkan kinerja aparatur dinas pasar dalam mengelola pasar tradisional

c) Melobi para calon investor baik dari luar

Strategi (WO)

Mengatasi kelemahan dangan mengambil kesempatan

a) Pasar-pasar yang berbatasan langsung dengan kota medan dikelola dengan baik dilakukan

perbaikan-perbaikan agar menciptakan

kenyamanan

b) Mengadakan diklat atau ikut dalam seminar-seminar mengenai pengelolaan pasar tradisional

c) Kemudahan birokrasi dalam kepengurusan izin usaha pengelolaan pasar tradisioanal agar


(51)

bertahan hidup dengan berjualan dan juga untuk mendapatkan kebutuhan hidup dengan harga yang terjangkau

d) Dari segi sosial masyarakat banyak yang menjatuhakan pilihan untuk berwiraswasta menjadi pedagang karena tidak memerlukan

pendidikan yang tinggi hanya membutuhkan modal dan keberanian. Hal ini menjadikan pasar tradisional tetap ada dan

bertahan ditengah maraknya pasar-pasar

modern

e) Adanya kemauan para

investor untuk menanamkan modalnya

dalam pembangunan pasar-pasar tradisional

daerah maupun yang dari dalam daerah untuk bekerjasama

membangun pasar baru, merevitalisasi pasar, dan peremajaan pasar

menanamkan modalnya untuk pembangunan pasar tradisional

d) Pembangunan pasar baru untuk menambah jumlah pasar tradisional dan untuk menampung pedagang-pedagang kaki lima mengingat banyaknya pedagang kaki lima yang memenuhi pasar

Ancaman(T)

a) Semerawutnya keadaan pasar yang disebabkan oleh menjamurnya pedagang kaki lima dan kondisi pasar yang kumuh becek membuat pembeli tidak nyaman, jika pasar tidak nyaman maka pembeli akan berkurang dan omset penjualan pedagang juga akan berkurang bahkan gulung tikar jika hal itu terus berlanjut

b) Banyaknya pedagang kaki lima di pasar dengan penataan yang

tidak teratur menyebabkan kemacetan

pada jalan-jalan penghubung pasar.

c) Banyaknya pedagang yang berjualan di luar

Strategi (ST)

Menggunakan kekuatan untuk menghindari ancaman

a) Pasar-pasar yang sudah tua diremajakan kembali agar terlihat lebih indah dan menarik yang menciptakan

kenyamanan bagi pedagang dan pembeli

b) Melakukakan penataan pedagang kaki lima dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan pentingnya kerapian, kebersihan dan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli

c) Aparatur dinas pasar memberikan

penyuluhan-penyuluhan kepada pedagang kaki lima dan asongan untuk

Strategi (WT) Meminimalkan

kelemahan dengan menghindari ancaman

a) Mengurangi pedagang kaki lima yang berjualan dipinggiran-pinggiran jalan agar pasar menjadi rapi dan mencegah kemacetan b) Melakukan

perbaikan-perbaikan pasar yang kondisinya sudah tidak layak agar sarana pasar dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga pedagang yang

berjualan di luar pindah ke dalam pada tempat yang sudah disediakan c) Menjaga kebersihan

pasar dan fasilitas pasar lainnya agar tidak semakin memperburuk


(52)

area pasar yaang telah ditentukan tempatnya berakibat pada kurangnya pembeli yang

masuk ke dalam pasar karena kebutuhannya sudah terpenuhi dengan berbelanja di luar area pasar oleh pedagang-pedagang yang berjualan di luar area sekitar pasar tradisional

d) Semakin menjamurnya pasar-pasar modern dalam bentuk mall, supermarket, mini market seperti hypermart, carefoure,

indpmaret, alfamart yang

semuanya itu memberikan kenyaman

dan pelayanan yang lebih baik daripada berbelanja di pasar tradisional.

lebih tertib dan memberikan sanksi yang tegas bagi pedagang yang melanggar aturan

kondisi pasar

Setelah melakukan analisis dengan menggunakan analisis matriks SWOT maka diperoleh isu-isu strategis yang berasal dari kombinasi antara faktor internal dan eksternal dari organisasi. Adapun isu-isu strategis ini merupakan kondisi yang harus diperhatikan kedepannya sebagai langkah untuk pengelolaan pasar tradisional. Isu-isu strategi yang ditemukan dari hasil analisis dengan matriks SWOT adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dinas pasar, melakukan rapat-rapat koordinasi untuk membangun kerjasama dalam meningkatkan kinerja dalam menjalankan tugasnya masing-masing


(53)

2. Memaksimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana kantor untuk meningkatkan kinerja aparatur dinas pasar dalam mengelola pasar tradisional

3. Melobi para calon investor baik dari luar daerah maupun yang dari dalam daerah untuk bekerjasama membangun pasar baru, merevitalisasi pasar, dan peremajaan pasar

4. Pasar-pasar yang berbatasan langsung dengan kota medan dikelola dengan baik dilakukan perbaikan-perbaikan agar menciptakan kenyamanan 5. Mengadakan diklat atau ikut dalam seminar-seminar mengenai

pengelolaan pasar tradisional

6. Kemudahan birokrasi dalam kepengurusan izin usaha pengelolaan pasar tradisioanal agar para investor menanamkan modalnya untuk

pembangunan pasar tradisional

7. Pembangunan pasar baru untuk menambah jumlah pasar tradisional dan untuk menampung pedagang-pedagang kaki lima mengingat banyaknya pedagang kaki lima yang memenuhi pasar

8. Pasar-pasar yang sudah tua diremajakan kembali agar terlihat lebih indah dan menarik yang menciptakan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli 9. Melakukakan penataan pedagang kaki lima dengan memberikan

penyuluhan-penyuluhan pentingnya kerapian, kebersihan dan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli

10. Aparatur dinas pasar memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada

pedagang kaki lima dan asongan untuk lebih tertib dan memberikan sanksi yang tegas bagi pedagang yang melanggar aturan


(54)

11. Mengurangi pedagang kaki lima yang berjualan dipinggiran-pinggiran jalan agar pasar menjadi rapi dan mencegah kemacetan

12. Melakukan perbaikan-perbaikan pasar yang kondisinya sudah tidak layak agar sarana pasar dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga pedagang yang berjualan di luar pindah ke dalam pada tempat yang sudah disediakan 13. Menjaga kebersihan pasar dan fasilitas pasar lainnya agar tidak semakin

memperburuk kondisi pasar

5.5. Retribusi Pelayanan Pasar 5.5.1. Gambaran Umum

Retribusi pelayanan pasar adalah penyediaan fasilitas pasar tradisional/ sederhana, berupa pelataran, los, kios yang dikelola Pemerintah Daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang. Objek retribusi pelayan pasar adalah penyediaan fasilitas pasar tradisional/sederhana, berupa pelataran, los, kios yang dikelola pemerintah daerah dan khusus disediakan untuk pedagang. Dikecualikan dari objek retribusi pelayanan pasar adalah pelayanan fasilitas pasar yang dikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak swasta. Subjek retribusi pelayanan pasar adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan sarana dan fasilitas pasar milik pemerintah daerah. Retribusi pelayanan pasar termasuk golongan retribusi jasa umum.

Peraturan daerah kabupaten deli serdang no 2 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum bagian ke lima mengenai ketentuan retribusi pelayanan pasar ditentukan beberapa ketentuan antara lain :


(55)

a. Ruang lingkup

1. Pasar-pasar daerah nenurut kelas dan waktu kegiatan ditetapkan sebagai berikut :

No Nama Pasar Klasifikasi Kegiatan Keterangan

Hari Waktu

Pasar Harian

1 Pancur Batu Harian Setiap hari Pagi s/d Sore Dinas Pasar

2 Deli Tua Harian Sda Sda Sda

3 Tanjung Morawa Harian Sda Sda Sda

4 Galang Harian Sda Sda Sda

5 Lubuk Pakam Harian Sda Sda Sda

6 Mandala Harian Sda Sda Sda

7 Petumbukan Harian Sda Sda Sda

8 Klumpang Harian Sda Sda Sda

9 Karang Anyar Harian Sda Sda Sda

10 Pantai Labu Harian Sda Sda Sda

11 Batang Kuis Harian Sda Sda Swasta

12 Gambir 1 Harian Sda Sda Sda

13 Medan Estate Harian Sda Sda Sda

14 Cemara Harian Sda Sda Sda

15 Pasar Baru Harian Sda Sda Sda

Pasar Mingguan

1 Talun Kenas Mingguan Sabtu Pagi s/d Malam Dinas Pasar

2 Tiga Juhar Mingguan Rabu Sda Sda

3 Bangun Purba Mingguan Senin Sda Sda

4 Namo Rambe Mingguan Senin Sda Sda

5 Penen Mingguan Selasa Sda Sda

6 Suka Raya Mingguan Minggu Sda Sda

7 Bandar Baru Mingguan Jum'at Sda Sda

8 Biru-biru Mingguan Minggu Sda Sda

9 Sibolangit Mingguan Jum'at Sda Sda

10 Pasar V kebun kelapa Mingguan Kamis / Minggu Sore s/d Malam Sda

11 Cinta Rakyat Mingguan Minggu Pagi s/d Sore Sda

12 Pasar X kutalimbaru Mingguan Rabu Sda Sda

13 Negara Mingguan Rabu Sda Sda

14 Sabtuan Mingguan Sabtu Sda Sda

15 Tandem Hilir Mingguan Kamis Sda Sda

16 Hamparan Perak Mingguan Jum'at Sda Sda

17 Gunung Meriah Mingguan Minggu Sda Sda

18 Cinta dame Mingguan Rabu Sda Sda

19 Tala peta Mingguan Senin Sda Sda

20 Palu kurau Mingguan Kamis Sda Sda

21 Sibaganding Mingguan Jum'at Sda Sda

22 Titi Payung Mingguan Minggu Sda Sda

23 Desa Paku Mingguan Rabu Sda Sda


(56)

1 Pasar karet Bangun Purba Sda Minggu Sda Sda

2 Pasar karet Galang Sda Minggu Sda Sda

3 Pasar karet Tiga Juhar Sda Rabu Sda Sda

2. Dengan nama retribusi pelayanan pasar dipungut retribusi atas jasa dan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah daerah.

3. Tingkat penggunaan jasa retribusi pelayanan pasar diukur berdasarkan jenis dan luas bangunan.

4. Pasar adalah tempat yang diberi batas tertentu dan terdiri dari dari halaman dan pelataran, bangunan berbentuk losd dan kios ataupun bentuk lainnya yang dikelola oleh pemda kabupaten dan khusus disediakan untuk tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang-barang maupun jasa.

5. Pasar swasta adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang-barang maupun jasa yang disediakan oleh swasta.

6. Pasar penampungan sementara adalah pasar yang ditetapkan oleh pemda kabupaten deli serdang sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli barang-barang maupun jasa, akibat adanya rencana pembangunan.

7. Pos pengawasan hasil bumi dan ternak adalah tempat pemeriksaan dan atau mencek surat tanda telah membayar retribusi dari lokasi pasar di kabupaten deli serdang dan sekaligus tempat pembayaran retribusi pasar bagi setiap pengusaha / perorangan.

8. Losd adalah bangunan tetap di dalam lingkungan pasar berbentuk bangunan memanjang tanpa dilengkapi dinding.


(57)

9. Kios adalah bangunan di pasar yang beratap dan dipisahkan satu dengan yang lainnya dengan dinding pemisah mulai dari lantai sampai langit-langit yang dipergunakan untuk berjualan.

b. Dasar Hukum yang Mengatur Penetapan Retribusi Pelayanan Pasar Dasar hukum yang mengatur penetapan pemungutan retribusi pelayanan pasar adalah :

1. Undang-undang no. 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah 2. Undang-undang no. 33 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan

pusat dan daerah

3. Undang-undang no. 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah

4. Peraturan pemerintah no. 66 tentang retribusi daerah

5. Peraturan daerah kabupaten deli serdang no 2 tahun 2012 tentang retribusi jasa umum

c. Prinsip dan Sasaran dalam Penetapan Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi

Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi pelayanan pasar ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, keadilan, dan efektivitas pengendalian atas pelayanan tersebut.

Tarif retribusi pemakaian tempat berjualan untuk jenis jualan pada pasar-pasar sekabupaten deli serdang :


(58)

No Jenis Jualan Tarif/ Rp Pasar Harian/ m2/Hari Pasar Mingguan/ m2/ Hari Pasar Sementara /

m2 / Hari Kios Los Kios Los

1 Sayur, ubi, rempah, bunga, beras, buah-buahan, cabe, kue, hasil bumi dan sejenisnya.

500 400 400 300 300

2 Unggas, telor, ayam, ikan, asin/ kering dan sejenisnya

900 800 800 700 700

3 Tukang pangkas, tukang jahit obat-obatan/ jamu, peti es, imitasi, kerajinan tangan, tilam dan kelambu dan serta sejenisnya.

400 350 350 300 300

4 Souvenir 1100 1000 1000 900 900

5 Daging lembu/ kambing/ babi. Dan hasil ternak lainnya.

900 800 800 700 700

6 Ikan basah 800 700 700 600 600

7 Kain, alat sembahyang, sepatu, selop, tas, tembakau/ rokok, salon dan sejenisnya.

700 600 600 500 500

8 Besi/ kunci/ patri/ radio, tukang sepeda, alat tulis, plastik, P3Dpecah belah, klontong, mebel, jam, kacamata, bunga plastik, mainan anak, boneka, tempat permainan, anak dan sejenisnya.

800 700 700 700 600

9 Mas/ perak/ suasa, besi bekas, stensil, alat elektronik, komputer, sparepart dan sejenisnya

900 800 800 700 700

10 Gilingan kopi/ cab, kukuran kelapa dan sejenisnya

1000 900 900 800 800

11 Ruang promosi, photo studio, photo copy, perkantoran dan


(59)

sejenisnya

12 Reklame dilokasi pasar 1000 900 900 800 800

13 Makanan/ minuman

tradisional dan sejenisnya

900 800 800 700 700

14 Makanan/ minuman, seafood, pizza, hamburger (modern luar

negeri, pizzahut, kentucky, hamburger) dan sejenisnya.

1100 1000 1000 900 900

Jenis jualan yang belum termasuk ke dalam daftar di atas dapat disesuaikan dengan daftar retribusi yang jenis penjualannya hampir sama atau bersamaan dengan jenis jualan yang terdapat sebagaimana dalam daftar.


(60)

5.6. Mekanisme Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar

Mekanisme penerimaan retribusi pelayanan pasar pada dinas pasar deli serdang dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

Bagan 5.1.Mekanisme Penerimaan Retribusi Pasar Dinas Pasar Deli Serdang

Dari bagan di atas dapat kita ketahui mekanisme penerimaan retribusi pelayanan pasar yaitu :

1) Kepala dinas mendisposisikan surat permintaan karcis dari KUPTD

2) Kabis intensifikasi mendistribusikan surat kebawahan, melaksanakan pengawasan dengan memeriksa laporan hasil kerja bawahan dalam rangka peningkatan penrimaan retribusi, merencanakan peningkatan realisasi penerimaan dan setoran retribusi pelayanan pasar dan melaporkannya ke kepala dinas

Kepala Dinas Pasar Kab. Deli Serdang

Kabid Intensifikasi

Kasi retribusi

Kasi pendataan

Kasi Karcis KUPTD

Petugas pengutip retribusi

Pedagang Bendahara penerima


(61)

3) Kasi retribusi mengecek setoran, memparaf tanda bukti penerimaan penyetoran, mensosialisasikan penagihan retribusi sesuai dengan tarif yang ditetapkan dan melaporkan hasil realisasi retribusi pelayanan pasar

4) Kasi pendataan melaksanakan petunjuk arahan sesuai disposisi atasan dan melakukan pendataan sarana kios dan losd serta sarana pos pengawasan 5) Kasi karcis memponds karcis ke DPKD, menerima surat permohonan

permintaan karcis, mendistribusikan karcis, mendistribusikan daftar harian pengehasilan dan tanda bukti penerimaan, membuat stok opname karcis 6) KUPTD menerima permintaan karcis, membuat buku harian, membuat

tanda bukti penerimaan, menerima surat pengantar karcis keemudian menerima karcis, membuat buku kas, menerima pengutipan retribusi, menyetrokan ke bendahara penerima penyetor

7) Petugas pengutip retribusi menggunakan karcis retribusi untuk mengutip retribusi

8) Pedagang menerima karcis dan membayar retribusi pasar dan sampah 9) Bendahara penerima penyetor menerima penyetoran dari KUPTD,

membuat laporan bulanan dan mengisi buku kas.

5.7. Jumlah Target Dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar Kabupaten deli serdang sebagai salh satu daerah otonom yang memiliki hak otonomi. Sesuai dengan undang-undang no. 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, pemerintah kabupaten deli serdang dituntut untuk mengisi keungan daerahnya sendiri baik melalui pajak maupun retribusi daerah atau melalui sumber-sumber kekayaan daerah lainnya. Dengan adanya peraturan perundang-undangan tersebutlah, ditindak lanjuti dengan peraturan pemerintah no. 66 tahun 2001 tentang retribusi daerah maka pemerintah kabupaten deli serdang berhak untuk memungut retribusi pelayanan pasar yang mana nantinya kontribusi ini diharapkan dapat membantu pengisian keuangan daerah.


(62)

Dari tabel berikut dapat dilihat target dan realisasi penerimaan retribusi pelayanan pasar berdasarkan rencana penerimaan retribusi pelayanan pasar dari tahun anggaran (TA) 2009 sampai tahun anggaran (TA) 2012.

Tabel 5.5. Jumlah Target Dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar Kabupaten Deli Serdang Dari Tahun Anggaran (TA) 2009 Sampai

Tahun Anggaran (TA) 2012

Tahun Target Realisasi penerimaan Persentase (%) 2009 1.540.110.000 1.232.246.000 80,01%

2010 1.540.110.000 1.387.305.000 90,08% 2011 1.600.000.000 1.530.539.000 94,66% 2012 1.600.000.000 1.472.500.750 92,03%

Sumber : dinas pasar deli serdang bidang retribusi, 2013 (data diolah)

Dari tabel di atas realisasi penerimaan pada tahun anggaran 2009 yaitu

Rp1.232.246.000 dimana target yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp1.540.110.000, rencana penerimaan yang dapat dicapai sebesar 80,01% dari

target yang telah ditetapkan. Realisasi penerimaan pada tahun anggaran 2010 Rp1.387.305.000 dimana target yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp1.540.110.000, rencana penerimaan yang dapat dicapai sebesar 90,08% dari target yang telah ditetapkan. Tahun anggaran 2009 dan tahun anggaran 2010 memiliki target yang sama besar, pada tahun anggaran 2010 mengalami kenaikan sebesar 10,7% dari tahun tahun anggran 2009. Realisasi penerimaan pada tahun anggran 2011 yaitu Rp1.530.530.000 dimana target yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp1.600.000.000, rencana penerimaan yang dapat diacapai sebesar 94,66% dari target yang telah ditetapkan. Realisasi penerimaan pada tahun anggaran 2012 yaitu Rp1.472.500.750 dimana target yang ditetapka sebelumnya yaitu


(63)

Rp1.600.000.000, rencana penerimaan yang dapat dicapai sebesar 92,03% dari target yang telah ditetapkan. Tahun anggaran 2011 dan 2012 memiliki target penerimaan yang sama namun pada tahun 2012 mengalami penurunan yaitu sebesar 2,63%.

Dilihat secara keseluruhan penerimaan retribusi tahun anggaran 2009 sampai 2011 mengalami kenaikan sedangkan pada tahun anggran 2012 mengalami penurunan karena diberlakukannya undang-undang no. 28 tahun 2012 tentang pajak dan retribusi daerah yang dilaksanakan pada bulan juli tahun 2012 oleh dinas pasar deli serdang. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh bapak Albert Sihite, SH selaku kepala bidang retribusi karcis, yang mengatakan bahwa :

“mengapa pada tahun 2012 mengalami penurunan ? itu karena diberlakukannya undang-undang no 28 tahun 2012 tentang pajak dan retribusi daerah yang menghapuskan pengutipan di pos pengawasan hasil bumi, ternak dan karet serta pasar swasta. Undang-undang ini mulai dilaksanakan pada bulan juli. Jadi pada bulan juni terakhir kali pengutipan di pos pengawasan hasil bumi, ternak dan karet serta pasar swasta”.

Sebelum diberlakukannya undang-undang tersebut dinas pasar deli serdang melakukan pengutipan retribusi pelayanan pasar pada pasar-pasar swasta dan di pos pengawasan hasil bumi, ternak dan karet. Dengan dilaksanakannya undang-undang tersebut terjadi penurunan penerimaan retribusi pelayanan pasar pada dinas pasar deli serdang. Namun, bapak Albert Sihite, SH selaku kepala bidang retribusi karcis sangat optimis bahwa tahun 2013 penerimaan retribusi pelayanan pasar deli serdang akan meningkat kembali.


(1)

17.Teman-teman tersayang dan terbaik yang pernah ada Maulida Ulfa Hasanah, Rini Yuliana Lasmaria Silalahi, Nur Fitri Hayati Lubis dan Nur Fatma Melia Sinaga yang dengan suka rela mau berteman dalam suka duka dan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini baik melalui suntikan semangat maupun bantuan dalam pengerjaan skripsi ini.

18.Bang Fandi Riyansyah yang banyak membantu merawat laptop penulis saat sakit sehingga penyelsaian skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

19.Anggota kelompok empat magang Desa Pematang Kasih Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Lina Susanti Duha, Christy Marintan Sitorus, Hadiyanti Arini, Saddam Rahmadani, Olim Bobbynce Zebua, Panji Priambodo, Mercy Sibarani, Dicky Himawan, Renaldi Hutahean, Tri Rahmat Putra. Khusus untuk Lina terima kasih banyak atas saran-sarannya dalam penyelesaian skripsi ini.

20.Seluruh mahasiswa/i Ilmu Administrasi Negara angkatan 2009 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi penyemangat bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 21.Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun

tidak langsung kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Terima kasih banyak yang sedalam-dalamnya dan mohon maaf apabila ada kesalahan yang sengaja dan tidak sengaja penulis lakukan kepada semua pihak di atas. Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 17 Juli 2013 Penulis Aprita Fatma Dwi


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 11

1.3. Tujuan Penelitian ... 11

1.4. Manfaat Penelitian ... 12

1.5. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kbijakan Bisnis ... 14

2.1.1. Tujuan Kebijakan Bisnis ... 15

2.2. Strategi ... 16

2.2.1. Tingkatan Strategi ... 18

2.2.2. Manajemen Strategi ... 19

2.2.3.Proses Manajemen Strategi ... 20

2.3. Pengelolaan ... 22

2.4. Pasar Tradisional ... 23

2.4.1. Krtiteria Pasar Tradisional ... 25


(3)

2.5. Retribusi Daerah ... 27

2.5.1. Retribusi Pelayanan Pasar ... 29

2.6. Defenisi Konsep ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bentuk Penelitian ... 31

3.2. Lokasi Penelitian ... 31

3.3. Informan Penelitian ... 31

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 32

3.5. Teknik Analisis Data ... 34

3.6. Kerangka Berpikir ... 36

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1. Sejarah Singkat Dinas Pasar Deli Serdang ... 38

4.2. Visi dan Misi ... 38

4.3. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi ... 39

BAB V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 5.1. Lingkungan Internal ... 62

5.1.1. Sumber Daya Manusia ... 62

5.1.2. Sumber Daya Pasar Tradisional ... 64

5.1.2.1. Pasar Tradisional yang Dikelola Dinas Pasar 65

5.1.2.2. Kondisi Pasar Tradisional Deli Serdang ... 70

5.2. Lingkungan Eksternal ... 70

5.2.1. Faktor Politik ... 71

5.2.2. Faktor Ekonomi ... 72


(4)

5.3. Analisis SWOT ... 73

5.3.1. Faktor Internal ... 73

5.3.1.1. Kekuatan ... 74

5.3.1.2. Kelemahan ... 74

5.3.2. Faktor Eksternal ... 76

5.3.2.1. Peluang ... 76

5.3.2.2. Ancaman ... 75

5.4. Matriks SWOT dan Identifikasi Isu ... 75

5.5. Retribusi Pelayanan Pasar ... 82

5.5.1. Gambaran Umum ... 82

5.6. Mekanisme Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar ... 88

5.7. Jumlah Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi ... 89

5.8. Strategi Pengelolaan Pasar Tradisional Deli Serdang ... 92

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan ... 94

6.2. Saran ... 95


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Elemen-elemen ... 34

Tabel 3.2. Matriks analisis SWOT ... 35

Tabel 5.1. Komposisi SDM Menurut Persentase Tingkat Pendidikan ... 63

Tabel 5.2. Komposisi SDM Menurut Persentase Golongan ... 64

Tabel 5.3. Pasar-Pasar Tradisional yang Dikelola Dinas Pasar ... 66

Tabel 5.4. Jumlah Sarana dan Pedagang di Setiap Pasar Tradisional ... 67

Tabel 5.5. Matriks SWOT Pengelolaan Pasar Tradisional ... 77

Tabel 5.6. Jumlah Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar Kabupaten Deli Serdang TA 2009 s.d. TA 2012 ... 90


(6)

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1. Kerangka Berpikir ... 37 Bagan 3.2. Struktur Oraganisasi Dinas Pasar Deli Serdang ... 40 Bagan 5.1. Mekanisme Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar ... 88