1. Bebas dari rasa lapar dan haus, karena pada penelitian ini hewan coba
akan diberikan makanan pakan standar dan minum secara tidak terbatas.
2. Bebas dari ketidaknyamanan, karena pada penelitian hewan coba
ditempatkan di kandang dengaan suhu terjaga 20 −25
C, berada jauh dari gangguan kebisingan, dan kebersihan kandang yang selalu terjaga
sehngga mengurangi stress pada hewan coba. 3.
Bebas nyeri dan penyakit . Prosedur pengambilan sampel pada akhir penelitian ini telah dijelaskan
dengan mempertimbangkan tindakan manusiawi dan anastesi serta eutanasia dengan metode yang manusiawi oleh orang yang telah terlatih Ridwan, 2013
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ada pengaruh pemberian herbisida golongan paraquat diklorida per −oral
terhadap derajat kerusakan esofagus tikus putih Rattus norvegicus jantan galur Sprague dawley.
2. Ada pengaruh peningkatan dosis herbisida golongan paraquat diklorida terhadap derajat kerusakan esofagus tikus putih Rattus norvegicus jantan
galur Sprague dawley.
B. Saran
1. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan cara pemberian yang berbeda.
2. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bahan-bahan atau zat yang bisa meminimalisir efek dari paparan herbisida paraquat
diklorida. 3. Sebaiknya masyarakat khususnya petani selalu menggunakan alat
pelindung diri selama melakukan kontak dengan herbisida dan lebih memperhatikan frekuensi pemakaian herbisida terutama paraquat
diklorida mengingat efek yang dapat ditimbulkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Adiyati PN. 2011. Ragam jenis ektoparasit pada hewan coba tikus putih Rattus norvegicus galur Sprague dawley. Skripsi. Bogor: Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Anwar R. 2009. Uji berbagai herbisida dalam pengendalian gulma tanaman karet.
Bengkulu: UNIHAZ. Bismuth C, Garnier R, Dally S. 1982. Prognosis and treatment of paraquat
poisoning: A review of 28 cases. Journal Toxicol Clin Toxicol. 19:461−74.
Day BJ. A mechanism of paraquat toxicity involving nitric oxide synthase. PNAS. 9622: 12760-5.
Dahlan MS. 2008. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba medika.
European Commission. 2003. Paraquat. Health and Consumer Protection Directorate General.
Ginting AW, Endang S, Marpaung S, Gintting F, Kembaren T, Rahimi A, et al. 2012. Intoksikasi herbisida paraquat. IKAAPDA Ikatan Keluarga
Asisten Ahli Penyakit Dalam. Tersedia dari ikaapda.comresources. Diakses tanggal 14 September 2014.
Haslavina. 2003. Efek akut asap rokok kretek terhadap hiperplasia sel goblet padasaluran nafas tikus galur Swiss webster. Tesis. Jakarta: Universitas
Indonesia. Indika G, Buckley N. 2011. Medical management of paraquat ingestion. British
Journal of Clinical Pharmacology. Tersedia dari: http:www.ncbi.nlm.nih.gov . Diakses tanggal 12 September 2014.
Inglis JK. 2000. Introduction to laboratory animal science and technology. USA: Pergamen Press.